Hadits: Dua Rakaat Shalat Dhuha Pengganti Sedekah Anggota Badan
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan mengkaji sebuah hadits yang mengajarkan kepada kita betapa luasnya makna sedekah dalam Islam. Banyak dari kita mungkin berpikir bahwa sedekah hanya berarti memberikan harta kepada yang membutuhkan. Sedekah tidak hanya terbatas pada materi, tetapi juga mencakup ucapan dzikir, perbuatan baik, dan bahkan shalat. Sebaiknya kita baca dulu haditsnya agar mendapatkan pencerahan secara lengkap.
------
Dari Abu Dzar Al-ghifari radhiyallahu 'ahnu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ
تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ
صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ
عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما مِنَ
الضُّحَى.
Artinya per kalimat
يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ
صَدَقَةٌ
Setiap sendi dari salah seorang di antara kalian diwajibkan
untuk bersedekah setiap pagi.
فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ
maka setiap tasbih adalah sedekah.
وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ
dan setiap tahmid adalah sedekah.
وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ
dan setiap tahlil adalah sedekah.
وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ
dan setiap takbir adalah sedekah.
وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ
dan menyuruh kepada yang makruf adalah sedekah.
وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ
dan melarang dari yang mungkar adalah sedekah.
وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما
مِنَ الضُّحَى
Dan hal itu dapat digantikan dengan dua rakaat shalat dhuha
yang dikerjakan.
(HR Muslim No. 720)
Syarah Hadits
جَعَلَ اللَّهُ كُلَّ أَنْوَاعِ الْخَيْرِ
الَّذِي يَبْذُلُهُ الْإِنْسَانُ
Allah menjadikan segala bentuk kebaikan yang dilakukan manusia
فِي حَقِّ نَفْسِهِ بِالْعِبَادَةِ، وَفِي
حَقِّ غَيْرِهِ بِالْمَعْرُوفِ
baik untuk dirinya sendiri melalui ibadah, maupun untuk orang lain dengan
melakukan kebaikan.
مِنْ صَدَقَاتِ الْبَدَنِ وَمَا يَتَمَتَّعُ
بِهِ مِنَ الصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ
Meliputi sedekah dari badan dan kenikmatan berupa kesehatan dan kebugaran.
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ يَقُولُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى»
Dalam hadits ini, Nabi ﷺ bersabda: 'Setiap pagi ada kewajiban atas
setiap persendian tubuh.'
أَيْ: عَلَى جَمِيعِ أَعْضَاءِ الْبَدَنِ
وَمَفَاصِلِهِ
yaitu, atas seluruh anggota tubuh dan persendiannya.
وَأَصْلُ السُّلَامَى -بِضَمِّ السِّينِ-
عِظَامُ الْأَصَابِعِ وَالْأَكُفِّ وَالْأَرْجُلِ
Kata 'sulama' (dengan dhammah pada huruf sin) awalnya berarti tulang jari,
telapak tangan, dan kaki.
ثُمَّ اسْتُعْمِلَ فِي سَائِرِ الْأَعْضَاءِ
Kemudian digunakan untuk seluruh anggota tubuh.
فَإِذَا أَصْبَحَ الْإِنْسَانُ كُلَّ يَوْمٍ،
فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ عُضْوٍ مِنْ أَعْضَائِهِ
Maka setiap pagi, manusia wajib bersedekah atas setiap anggota tubuhnya.
شُكْرًا لِلَّهِ تَعَالَى عَلَى عَظِيمِ
مَنَّتِهِ
Sebagai bentuk syukur kepada Allah atas besarnya nikmat-Nya.
فَتَرْكِيبُ هَذِهِ الْعِظَامِ وَمَفَاصِلِهَا
مِنْ أَعْظَمِ نِعَمِ اللَّهِ عَلَى عَبْدِهِ
Karena susunan tulang dan persendian ini adalah nikmat terbesar Allah atas
hamba-Nya.
فَيَحْتَاجُ كُلُّ عَظْمٍ مِنْهَا إِلَى
صَدَقَةٍ
Maka setiap tulang itu membutuhkan sedekah.
يَتَصَدَّقُ بِهَا ابْنُ آدَمَ عَنْهُ
Yang dilakukan oleh anak Adam sebagai syukur atas nikmat ini.
وَالْمُرَادُ صَدَقَةُ نَدْبٍ وَتَرْغِيبٍ،
لَا إِيجَابٍ وَإِلْزَامٍ
Yang dimaksud adalah sedekah yang dianjurkan, bukan diwajibkan.
فَإِنَّهُ يَكْفِي فِي شُكْرِ هَذِهِ
النِّعَمِ أَنْ يَأْتِيَ بِالْوَاجِبَاتِ، وَيَجْتَنِبَ الْمُحَرَّمَاتِ
Karena sudah cukup untuk mensyukuri nikmat ini dengan melaksanakan kewajiban
dan menjauhi larangan.
«كُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ»
'Setiap tasbih (Subhanallah) adalah sedekah.'
«وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ»
'Setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah.'
«وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ»
'Setiap tahlil (Laa ilaaha illallah) adalah sedekah.'
«وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ»
'Setiap takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah.'
«وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ
عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ»
'Amar ma'ruf adalah sedekah, dan nahi mungkar adalah sedekah.'
ثُمَّ أَخْبَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَا يُجْزِئُ عَنْ ذَلِكَ كُلِّهِ
Kemudian Nabi ﷺ menjelaskan sesuatu yang mencukupi semua itu.
وَهُمَا «رَكْعَتَانِ
يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى»
Yaitu dua rakaat shalat dhuha.
لِأَنَّ الصَّلَاةَ عَمَلٌ بِجَمِيعِ
أَعْضَاءِ الْبَدَنِ
Karena shalat adalah amal yang melibatkan seluruh anggota tubuh.
وَتَشْمَلُ جَمِيعَ مَا ذُكِرَ مِنَ
الصَّدَقَاتِ وَغَيْرِهَا
Dan mencakup semua jenis sedekah yang telah disebutkan.
وَوَقْتُ صَلَاةِ الضُّحَى بَعْدَ شُرُوقِ
الشَّمْسِ بِمِقْدَارِ رُبْعِ سَاعَةٍ
Waktu shalat dhuha dimulai 15 menit setelah matahari terbit.
وَيَمْتَدُّ وَقْتُهَا إِلَى مَا قَبْلَ
الظُّهْرِ بِرُبْعِ سَاعَةٍ أَيْضًا
Dan berakhir 15 menit sebelum waktu zuhur.
وَأَقَلُّ عَدَدٍ لِصَلَاةِ الضُّحَى
رَكْعَتَانِ، وَأَكْثَرُهُ ثَمَانِي رَكَعَاتٍ
Jumlah minimal rakaatnya adalah dua, dan maksimalnya delapan rakaat.
لِمَا في الصَّحيحَينِ
Karena terdapat dalam dua kitab sahih (Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim)
مِن حَديثِ أُمِّ هانئٍ رَضيَ اللهُ عنها
dari hadits Ummu Hani’ radhiyallahu ‘anha
أنَّها ذَكَرتْ: «أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ
عليه وسلَّمَ يومَ فَتْحِ مكَّةَ اغتَسَلَ في بَيتِها، فصلَّى ثَمانيَ رَكَعاتٍ»
bahwa ia menceritakan: "Bahwa Nabi ﷺ pada hari pembebasan
Mekah mandi di rumahnya, lalu shalat delapan rakaat."
وقيلَ: إنَّه لا حَدَّ لأكْثرِها
Dan dikatakan bahwa tidak ada batas maksimal jumlah rakaatnya
لِلحَديثِ الَّذي أخرَجَه مُسلمٌ عن عائشةَ
رَضيَ اللهُ عنها
karena hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah radhiyallahu ‘anha
قالت: «كانَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه
وسلَّمَ يُصلِّي الضُّحَى أربعًا، ويَزيدُ ما شاءَ اللهُ»
ia berkata: "Nabi ﷺ biasa melaksanakan shalat dhuha empat
rakaat, dan menambah sebanyak yang Allah kehendaki."
Maraji:
https://dorar.net/hadith/sharh/23550
Pelajaran dari
hadits ini
1. Nikmat Tubuh adalah Karunia Besar
- Seluruh anggota tubuh dan persendiannya adalah nikmat Allah yang luar biasa.
Allah menciptakan tubuh manusia dengan sempurna, termasuk persendian yang mempermudah gerakan. Hal ini menuntut manusia untuk bersyukur atas nikmat tersebut. - Setiap anggota tubuh membutuhkan sedekah sebagai wujud syukur.
Nikmat ini bukan hanya untuk dimiliki, tetapi harus dijaga dan dimanfaatkan untuk kebaikan, seperti digunakan dalam ibadah dan membantu orang lain.
2. Bersyukur Melalui Sedekah Harian
- Sedekah yang dimaksud tidak terbatas pada harta.
Nabi ﷺ menjelaskan bahwa setiap bentuk kebaikan adalah sedekah. Misalnya:- Tasbih (Subhanallah): Mengingat dan mensucikan Allah.
- Tahmid (Alhamdulillah): Mensyukuri nikmat Allah.
- Tahlil (Laa ilaaha illallah): Mengakui keesaan Allah.
- Takbir (Allahu Akbar): Mengagungkan kebesaran Allah.
- Amar Ma’ruf Nahi Mungkar: Menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
- Makna luas dari sedekah.
Setiap perbuatan baik yang bermanfaat, baik berupa perkataan (seperti zikir), perbuatan fisik (seperti membantu orang lain), hingga menjaga lingkungan, adalah bentuk sedekah.
3. Bersyukur Tidak Harus Berat
- Bersyukur bisa dilakukan dengan amal kecil tetapi konsisten.
Nabi ﷺ mendorong umatnya untuk mensyukuri nikmat dengan cara yang ringan namun berkelanjutan, seperti shalat dua rakaat dhuha setiap hari. - Kewajiban sedekah tidak harus menjadi beban.
Nabi ﷺ memberikan solusi sederhana berupa shalat dhuha, yang dapat menggantikan sedekah untuk setiap persendian.
4. Keutamaan Shalat Dhuha
- Shalat dhuha sebagai bentuk sempurna syukur.
Shalat dhuha melibatkan semua anggota tubuh sehingga dianggap sebagai wujud komprehensif dari sedekah harian. - Waktu shalat dhuha fleksibel.
Bisa dilakukan sejak 15 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum waktu zuhur, sehingga memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk melaksanakannya. - Jumlah rakaat yang minimal dan maksimal.
Minimal dua rakaat sudah mencukupi, tetapi yang lebih utama adalah delapan rakaat, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi ﷺ.
5. Motivasi untuk Ibadah
- Nikmat tubuh mengingatkan akan kewajiban syukur.
Setiap pagi, manusia diingatkan bahwa persendian dan anggota tubuh yang sehat adalah nikmat yang harus dibalas dengan amal ibadah. - Ibadah adalah bentuk syukur, bukan beban.
Nabi ﷺ menekankan bahwa bersyukur kepada Allah bisa dilakukan dengan mudah, seperti zikir sederhana atau dua rakaat shalat dhuha. - Keseimbangan antara usaha manusia dan rahmat Allah.
Meski manusia beramal, masuk surga tidak semata karena amal, tetapi karena rahmat Allah. Amal menjadi sebab yang mendekatkan kita kepada rahmat itu.
6. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar sebagai Sedekah
- Mengajak kepada kebaikan adalah ibadah sosial.
Setiap upaya untuk mendorong orang lain kepada kebaikan adalah bentuk sedekah yang bernilai tinggi. - Mencegah keburukan adalah bentuk kontribusi kepada masyarakat.
Larangan terhadap kemungkaran membantu menjaga moralitas masyarakat dan mendapat ganjaran sebagai sedekah.
Kesimpulan
- Islam adalah agama yang mudah dan menekankan keseimbangan. Bersyukur atas nikmat tubuh tidak harus melalui cara yang berat, tetapi cukup dengan melakukan amal-amal ringan seperti zikir, kebaikan sosial, atau shalat dhuha.
- Hadits ini mengajarkan bahwa Allah memberikan jalan sederhana untuk bersyukur atas nikmat-Nya dan menanamkan pentingnya syukur dalam setiap aspek kehidupan manusia.
----- Penutup Kajian -----
Hadirin sekalian,
Hadits ini mengajarkan kita bahwa berbuat kebaikan itu tidak harus menunggu kaya. Siapa pun, dalam kondisi apa pun, bisa bersedekah dengan dzikir, amal baik, dan shalat.
Melalui hadits ini, Rasulullah ﷺ memberikan solusi agar seluruh kewajiban sedekah itu bisa dicukupi hanya dengan dua rakaat shalat Dhuha. Ini menunjukkan bahwa ibadah dalam Islam saling melengkapi. Ketika seseorang melaksanakan shalat Dhuha dengan penuh keikhlasan, maka itu cukup untuk memenuhi sedekah seluruh ruas tubuhnya.
Maka, marilah kita biasakan memulai hari dengan sedekah, baik dengan ucapan, perbuatan, maupun shalat Dhuha, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang gemar bersedekah, baik dengan harta, lisan, maupun amal perbuatan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa
harakat