Hadits: Melihat Allah di Hari Kiamat dan Keutamaan Shalat Subuh dan Ashar

Hadits 1:

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

خَرَجَ عَلَيْنَا رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لَيْلَةَ البَدْرِ، فَقالَ: إنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ يَومَ القِيَامَةِ كما تَرَوْنَ هذا، لا تُضَامُونَ في رُؤْيَتِهِ

Artinya:
Rasulullah keluar kepada kami pada malam bulan purnama, lalu beliau bersabda: 'Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian pada hari kiamat sebagaimana kalian melihat ini, kalian tidak akan merasa kesulitan dalam melihat-Nya.

Shahih Al-Bukhari (7436)


Hadits 2:

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

كُنَّا عِنْدَ النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فَنَظَرَ إلى القَمَرِ لَيْلَةً - يَعْنِي البَدْرَ - فَقَالَ: إنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كما تَرَوْنَ هذا القَمَرَ، لا تُضَامُّونَ في رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أنْ لا تُغْلَبُوا علَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَرَأَ: {وَسَبِّحْ بحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وقَبْلَ الغُرُوبِ} [ق: 39]، قَالَ إسْمَاعِيلُ: افْعَلُوا لا تَفُوتَنَّكُمْ.

Artinya:

Kami sedang berada di sisi Nabi ﷺ, lalu beliau melihat bulan pada suatu malam—yaitu bulan purnama—dan beliau bersabda: 'Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak akan merasa kesulitan dalam melihat-Nya. Jika kalian mampu untuk tidak kalah dalam melaksanakan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum tenggelamnya, maka lakukanlah.' Kemudian beliau membaca ayat: 'Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbitnya matahari dan sebelum tenggelamnya' (Qamar: 39). Ismail berkata: 'Lakukanlah, jangan sampai kalian melewatkannya.

Shahih Al-Bukhari (554)

 

Mp3: https://t.me/mp3qhn/222

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/24478

 

 

Syarah Hadits

حَثَّ الشَّرْعُ عَلَى شُهُودِ الصَّلَوَاتِ عَامَّةً فِي الجَمَاعَةِ
Syariat menganjurkan untuk melaksanakan shalat secara umum (semua shalat fardhu) secara berjamaah.

وَعَلَى شُهُودِ صَلَاتَيِ العَصْرِ وَالفَجْرِ خَاصَّةً
Dan menganjurkan khusus untuk melaksanakan shalat Ashar dan Fajar.

وَإِنَّمَا خَصَّ هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ
Dan sesungguhnya khusus dua shalat ini.

لِاجْتِمَاعِ المَلَائِكَةِ فِيهِمَا
Karena berkumpulnya malaikat pada kedua shalat tersebut.

وَلِرَفْعِهِمْ أَعْمَالَ العِبَادِ
Dan karena mereka mengangkat amal-amal hamba.

وَفِي هَذَا الحَدِيثِ يُخْبِرُ جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Dan di hadits ini, Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu memberitahukan.

أَنَّهُمْ كَانُوا عِندَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Bahwa mereka berada di sisi Nabi .

فَنَظَرَ إِلَى القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ
Kemudian beliau melihat bulan pada malam purnama.

وَهِيَ لَيْلَةُ الرَّابِعَ عَشَرَ مِنَ الشَّهْرِ الهِجْرِيِّ
Yaitu malam keempat belas dari bulan Hijriyah.

فَقَالَ: إِنَّكُمْ -أَيُّهَا المُؤْمِنُونَ- سَتُرَوْنَ رَبَّكُمْ يَوْمَ القِيَامَةِ
Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya kalian -wahai orang-orang beriman- akan melihat Tuhan kalian pada hari kiamat.”

كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ رُؤْيَةً مُحَقَّقَةً لَا شَكَّ فِيهَا
Seperti kalian melihat bulan ini dengan jelas, tanpa ada keraguan sedikit pun.

وَقَوْلُهُ: «لَا تَضَامُّونَ» رُوِيَ بِفَتْحِ التَّاءِ وَالمِيمِ المُشَدَّدَةِ
Dan perkataannya: "Tidak akan saling bertumpuk" diriwayatkan dengan membuka huruf ta’ dan mim yang ditasydid.

وَمَعْنَاهُ: لَا يَنضَمُّ بَعْضُكُمْ إِلَى بَعْضٍ فِي وَقْتِ النَّظَرِ
Dan maknanya adalah tidak ada sebagian dari kalian yang bertumpuk dengan yang lain saat melihat (Allah).

كَمَا تَفْعَلُونَ فِي وَقْتِ النَّظَرِ لِإِشْكَالِهِ وَخَفَائِهِ
Seperti yang kalian lakukan saat melihat bulan, karena kesulitan dan ketidakjelasan waktu melihatnya.

كَمَا تَفْعَلُونَ عِندَ النَّظَرِ إِلَى الهِلَالِ وَنَحْوِهِ
Seperti yang kalian lakukan saat melihat hilal dan sejenisnya.

وَيُرْوَى: «تُضَامونَ» بِضَمِّ التَّاءِ وَتَخْفِيفِ المِيمِ
Dan diriwayatkan juga: "Kalian tidak akan saling dirugikan" dengan mendhommah ta’ dan tidak mentasydid mim.

أَيِ: لَا يُصِيبُكُمْ ظُلْمٌ فِي رُؤْيَتِهِ وَلَا تَعَبٌ
Artinya: Kerugian dan keletihan tidak akan menimpamu (kamu tidak dirugikan dan letih) dalam melihat-Nya.

فَلَا يَرَاهُ بَعْضُكُمْ دُونَ بَعْضٍ
Sehingga tidak ada yang melihat lebih dulu dari yang lain.

بَلْ كُلُّكُمْ تَشْتَرِكُونَ فِي الرُّؤْيَةِ
Namun kalian semua akan bersama-sama melihat-Nya.

وَيُرْوَى: «تُضَامُّونَ» بِضَمِّ التَّاءِ وَتَشْدِيدِ المِيمِ
Dan juga diriwayatkan: "Kalian tidak akan bertabrakan" dengan mendhommah ta’ dan mentasydid mim.

أَيِ: لَا تَزَاحَمُونَ وَلَا تَخْتَلِفُونَ
Artinya: Tidak saling berdesakan atau berselisih (bertengkar).

ثُمَّ حَثَّهُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَوْلِهِ: «فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَلَّا تُغْلَبُوا»
Kemudian beliau menganjurkan mereka dengan sabdanya: “Jika kalian bisa, jangan sampai kalian tertinggal.”

بِأَنْ يَكُونَ لَكُمُ اسْتِعْدَادٌ لِتَلَافِي أَسْبَابِ الغَلَبَةِ الَّتِي تُنَافِي الاِسْتِطَاعَةَ
Yaitu agar kalian mempersiapkan diri untuk menghindari sebab-sebab ketertinggalan yang meniadakan kemampuan kalian.

مِن نَوْمٍ، أَوِ الاِشْتِغَالِ بِالأَشْيَاءِ الَّتِي تَمْنَعُ عَنِ الصَّلَاةِ
Dari tidur, atau kesibukan dengan hal-hal yang menghalangi dari shalat.

فَلَا تَغْفُلُوا عَنْ صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ
Maka jJangan kalian lalai dari shalat sebelum terbitnya matahari.

وَهِيَ الفَجْرُ
Itulah shalat Subuh.

وَقَبْلَ غُرُوبِهَا، وَهِيَ العَصْرُ
Dan sebelum terbenamnya matahari, yaitu shalat Ashar.

فَافْعَلُوا؛ يَعْنِي: أَنْ تُصَلُّوا هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ فِي هَذَيْنِ الوَقْتَيْنِ
Maka lakukanlah; yaitu: kalian shalat dua shalat ini pada dua waktu tersebut.

ثُمَّ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الغُرُوبِ} [ق: 39]
Kemudian Nabi membaca: {Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya} [Qaf: 39].

وَفِي الحَدِيثِ: فَضْلُ أَدَاءِ صَلَاتَيِ الصُّبْحِ وَالعَصْرِ
Dan dalam hadits ini terdapat keutamaan melaksanakan dua shalat, yaitu Subuh dan Ashar.

 

 

Pelajaran penting dari hadits di atas:

1.   Orang Beriman Akan Melihat Allah di Hari Kiamat: Hadits ini menggambarkan bagaimana orang-orang beriman akan melihat Allah di akhirat dengan cara yang jelas dan tanpa keraguan, seperti mereka melihat bulan purnama.

2.   Tidak Akan Lelah atau Berdesakan dalam Melihat Allah: Penjelasan bahwa umat beriman tidak akan bertumpuk atau dirugikan dalam melihat Allah, yang mencerminkan kesetaraan dan keadilan dalam memperoleh kebahagiaan di akhirat..

3.   Pentingnya Persiapan untuk Shalat: Nabi Muhammad mendorong umat untuk mempersiapkan diri agar tidak terlambat atau terganggu dari shalat, terutama shalat Subuh dan Ashar. Ini menunjukkan pentingnya ketekunan dalam menjalankan kewajiban agama.

4.   Keutamaan Shalat Subuh dan Ashar: Hadits ini menekankan pentingnya melaksanakan shalat Subuh dan Ashar. Shalat-shalat ini memiliki keutamaan besar karena pada waktu-waktu tersebut malaikat berkumpul untuk mengangkat amal perbuatan manusia

5.   Pengajaran tentang Tidak Mengabaikan Shalat: Hadits ini mengingatkan umat untuk selalu melaksanakan shalat pada waktu yang tepat, tanpa terganggu oleh kesibukan lain, dengan memberi perhatian khusus pada dua shalat utama (Subuh dan Ashar) yang dianggap sangat penting.

6.   Pentingnya Tasbih dan Dzikir: Nabi mengajarkan umat untuk bertasbih (memuji Allah) pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenamnya, sebagai bentuk penghambaan dan kedekatan dengan Allah.



Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat

حث الشرع على شهود الصلوات عامة في الجماعة، وعلى شهود صلاتي العصر والفجر خاصة؛ وإنما خص هاتين الصلاتين؛ لاجتماع الملائكة فيهما، ولرفعهم أعمال العباد.وفي هذا الحديث يخبر جرير بن عبد الله رضي الله عنه أنهم كانوا عند النبي صلى الله عليه وسلم، فنظر إلى القمر ليلة البدر، وهي ليلة الرابع عشر من الشهر الهجري، فقال: إنكم -أيها المؤمنون- سترون ربكم يوم القيامة كما ترون هذا القمر رؤية محققة لا شك فيها، وقوله: «لا تضامون» روي بفتح التاء والميم المشددة، ومعناه: لا ينضم بعضكم إلى بعض في وقت النظر، كما تفعلون في وقت النظر لإشكاله وخفائه كما تفعلون عند النظر إلى الهلال ونحوه، ويروى: «تضامون» بضم التاء وتخفيف الميم، أي: لا يصيبكم ظلم في رؤيته ولا تعب، فلا يراه بعضكم دون بعض، بل كلكم تشتركون في الرؤية، ويروى: «تضامون» بضم التاء وتشديد الميم، أي: لا تتزاحمون ولا تختلفون.ثم حثهم صلى الله عليه وسلم بقوله: «فإن استطعتم ألا تغلبوا»، بأن يكون لكم استعداد لتلافي أسباب الغلبة التي تنافي الاستطاعة؛ من نوم، أو الاشتغال بالأشياء التي تمنع عن الصلاة، فلا تغفلوا عن صلاة قبل طلوع الشمس، وهي الفجر، وقبل غروبها، وهي العصر، فافعلوا؛ يعني: أن تصلوا هاتين الصلاتين في هذين الوقتين، ثم قرأ النبي صلى الله عليه وسلم: {وسبح بحمد ربك قبل طلوع الشمس وقبل الغروب} [ق: 39].

وفي الحديث: فضل أداء صلاتي الصبح والعصر.

 

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers