Hadits Arbain ke-9 Mengerjakan Perintah Agama Semampunya dan Larangan Banyak Bertanya

Hadits 1:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ما نَهَيْتُكُمْ عنْه فَاجْتَنِبُوهُ، وَما أَمَرْتُكُمْ به فَافْعَلُوا منه ما اسْتَطَعْتُمْ، فإنَّما أَهْلَكَ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ، كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ، وَاخْتِلَافُهُمْ علَى أَنْبِيَائِهِمْ.

[وفي رواية]: ذَرُونِي ما تَرَكْتُكُمْ. وفي حَديثِ هَمَّامٍ: ما تُرِكْتُمْ، فإنَّما هَلَكَ مَن كانَ قَبْلَكُمْ ثُمَّ ذَكَرُوا نَحْوَ: حَديثِ الزُّهْرِيِّ، عن سَعِيدٍ وَأَبِي سَلَمَةَ، عن أَبِي هُرَيْرَةَ.

Artinya:

Apa yang aku larang kalian darinya maka jauhilah itu, dan apa yang aku perintahkan kalian dengannya maka lakukanlah darinya semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka terhadap nabi-nabi mereka.

[Dalam sebuah riwayat disebutkan]: Biarkanlah aku selama aku meninggalkan kalian. Dan dalam hadits Hammam disebutkan: Apa yang kalian tinggalkan, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah seperti itu. Kemudian mereka menyebutkan seperti riwayat hadits dari Zuhri, dari Sa'id, dan Abu Salamah, dari Abu Hurairah.

HR Muslim No. 1337 

 


Hadits 2:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

دَعُونِي ما تَرَكْتُكُمْ، إنَّما هَلَكَ مَن كانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ علَى أَنْبِيَائِهِمْ، فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عن شيءٍ فَاجْتَنِبُوهُ، وإذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا منه ما اسْتَطَعْتُمْ.

Artinya:

Tinggalkanlah apa yang aku tidak perintahkan kepada kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah karena pertanyaan-pertanyaan mereka dan perselisihan mereka terhadap nabi-nabi mereka. Maka apabila aku melarang kalian dari sesuatu, jauhilah itu. Dan apabila aku memerintahkan kalian dengan suatu perkara, lakukanlah darinya semampu kalian

HR Al-Bukhari No. 7288 dan Muslim No. 1337 

         

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/10569

Mp3: https://t.me/mp3qhn/206


Syarah Hadits


لِهَذَا الْحَدِيثِ سَبَبٌ
Untuk hadis ini ada sebab.

ذَكَرَهُ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِي رِوَايَةٍ أُخْرَى
Abu Hurairah ra. menyebutkan sebabnya dalam riwayat lain.

حَيْثُ قَالَ:
Di mana beliau berkata:

خَطَبَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Rasulullah berkhutbah kepada kami.

فَقَالَ: أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ اللهَ فَرَضَ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ فَحُجُّوا
Beliau bersabda: Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian haji, maka berhajilah.

فَقَالَ رَجُلٌ: أَكُلَّ عَامٍ يَا رَسُولَ اللهِ؟
Lalu seorang laki-laki bertanya: Apakah setiap tahun, wahai Rasulullah?

فَسَكَتَ حَتَّى قَالَهَا ثَلَاثًا
Maka beliau diam hingga orang itu mengulanginya tiga kali.

فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Kemudian Rasulullah bersabda:

لَوْ قُلْتُ: نَعَمْ، لَوَجَبَتْ، وَلَمَا اسْتَطَعْتُمْ
Jika aku mengatakan: 'Iya,' maka itu akan diwajibkan, dan kalian pasti tidak akan mampu melaksanakannya.

ثُمَّ قَالَ: ذَرُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ
Lalu beliau bersabda: Biarkan aku selama aku membiarkan kalian.

وَفِي هَذِهِ الرِّوَايَةِ قَالَ: دَعُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ
Dan dalam riwayat ini, beliau bersabda: Biarkan aku selama aku membiarkan kalian.

وَالْمُرَادُ: لَا تُكْثِرُوا الِاسْتِفْصَالَ فِي الْمَوَاضِعِ الَّتِي تُفِيدُ وَجْهًا ظَاهِرًا
Maksudnya adalah jangan terlalu banyak bertanya dalam hal-hal yang memiliki makna yang sudah jelas.

وَإِنْ صَلَحَتْ لِغَيْرِهِ
Walaupun mungkin makna tersebut dapat diarahkan ke makna lain.

كَمَا فِي قَوْلِهِ: فَحُجُّوا
Seperti dalam sabdanya: Maka berhajilah.

فَإِنَّهُ وَإِنْ أَمْكَنَ أَنْ يُرَادَ بِهِ التَّكْرَارُ
Karena walaupun mungkin dimaksudkan sebagai pengulangan.

يَنْبَغِي أَنْ يُكْتَفَى مِنْهُ بِمَا يَصْدُقُ عَلَيْهِ اللَّفْظُ
Hendaknya dipahami sesuai dengan apa yang dikandung oleh lafaznya.

وَهُوَ الْمَرَّةُ الْوَاحِدَةُ
Yaitu satu kali.

فَإِنَّهَا مَفْهُومَةٌ مِنَ اللَّفْظِ قَطْعًا
Karena hal itu pasti dipahami dari lafaznya.

وَمَا زَادَ مَشْكُوكٌ فِيهِ
Sedangkan yang lebih dari itu diragukan.

فَيُعْرَضُ عَنْهُ، وَلَا يُكْثَرُ السُّؤَالُ
Maka hal itu dihindari, dan jangan terlalu banyak bertanya.

لِئَلَّا يَقَعَ الْجَوَابُ بِمَا فِيهِ التَّعَبُ وَالْمَشَقَّةُ
Supaya jawaban tidak menjadi sesuatu yang memberatkan dan menyulitkan.

إِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ سُؤَالُهُمْ
Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan mereka.

أَيْ: فَإِنَّمَا هَلَكَتِ الْأُمَمُ السَّابِقَةُ بِسَبَبِ كَثْرَةِ أَسْئِلَتِهِمْ لِغَيْرِ حَاجَةٍ وَضَرُورَةٍ
Maksudnya: Sesungguhnya umat-umat terdahulu binasa karena banyak bertanya tanpa ada kebutuhan atau keperluan.

كَقَوْلِ الْيَهُودِ لِمُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ: {ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَنَا مَا هِيَ} [الْبَقَرَة: 68]
Seperti ucapan orang Yahudi kepada Musa as.: Mohonkan kepada Tuhanmu untuk menjelaskan kepada kami apa itu. (QS. Al-Baqarah: 68)

لَمَّا أُمِرُوا بِذَبْحِ بَقَرَةٍ
Ketika mereka diperintahkan untuk menyembelih seekor sapi.

وَلَوْ أَنَّهُمْ عَمَدُوا إِلَى أَيِّ بَقَرَةٍ فَذَبَحُوهَا لَأَجْزَأَتْهُمْ
Seandainya mereka memilih sapi mana saja dan menyembelihnya, niscaya sudah mencukupi.

وَلَكِنَّهُمْ شَدَّدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِكَثْرَةِ السُّؤَالِ عَنْ حَالِهَا، وَصِفَتِهَا
Namun mereka menyulitkan diri sendiri dengan banyak bertanya tentang kondisinya dan sifatnya.

فَشَدَّدَ اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِمْ
Maka Allah pun menyulitkan mereka.

وَاخْتِلَافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ
Dan perbedaan pendapat mereka dengan para nabi mereka.

أَيْ: أَنَّهُمْ هَلَكُوا بِسَبَبِ كَثْرَةِ سُؤَالِهِمْ، وَكَثْرَةِ مُخَالَفَتِهِمْ، وَعِصْيَانِهِمْ لِأَنْبِيَائِهِمْ
Maksudnya: Mereka binasa karena banyak bertanya, banyak menyelisihi, dan mendurhakai nabi-nabi mereka.

فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ
Maka jika aku melarang kalian dari sesuatu, jauhilah.

أَيْ: فَإِذَا مَنَعْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَلَا تَفْعَلُوهُ، وَابْتَعِدُوا عَنْهُ كُلِّهِ
Maksudnya: Jika aku melarang kalian dari sesuatu, maka jangan lakukan, dan jauhilah sepenuhnya.

إِذِ الِامْتِثَالُ لَا يَحْصُلُ إِلَّا بِتَرْكِ الْجَمِيعِ
Karena ketaatan tidak tercapai kecuali dengan meninggalkan semuanya.

وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ
Dan jika aku memerintahkan kalian dengan suatu perkara.

أَيْ: وَإِذَا طَلَبْتُ مِنْكُمْ فِعْلَ شَيْءٍ
Maksudnya: Jika aku meminta kalian untuk melakukan sesuatu.

فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Maka lakukanlah sesuai kemampuan kalian.

أَيْ: فَافْعَلُوا مِنْهُ مَا قَدَرْتُمْ عَلَيْهِ عَلَى قَدْرِ طَاقَتِكُمْ وَاسْتِطَاعَتِكُمْ
Maksudnya: Lakukanlah sebatas kemampuan kalian sesuai dengan kekuatan dan kemampuan kalian.

وُجُوبًا فِي الْوَاجِبِ، وَنَدْبًا فِي الْمَنْدُوبِ
Secara wajib pada perkara yang diwajibkan, dan secara sunnah pada perkara yang dianjurkan.

وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ:
Dan dalam hadis ini:

النَّهْيُ عَنِ الِاخْتِلَافِ وَكَثْرَةِ الْأَسْئِلَةِ مِنْ غَيْرِ ضَرُورَةٍ؛
Larangan dari perselisihan dan banyak bertanya tanpa adanya kebutuhan.

لِأَنَّهُ تُوُعِّدَ عَلَيْهِ بِالْهَلَاكِ،
Karena hal itu diancam dengan kebinasaan.

وَالْوَعِيدُ عَلَى الشَّيْءِ دَلِيلٌ عَلَى كَوْنِهِ كَبِيرَةً،
Dan ancaman terhadap suatu perkara adalah bukti bahwa itu termasuk dosa besar.

وَالِاخْتِلَافُ الْمَذْمُومُ مَا يُؤَدِّي إِلَى كُفْرٍ أَوْ بِدْعَةٍ.
Dan perselisihan yang tercela adalah yang mengarah kepada kekufuran atau bid'ah.


وَفِيهِ: الْأَمْرُ بِطَاعَةِ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
Dan di dalamnya terdapat perintah untuk taat kepada Rasulullah ,

وَالتَّمَسُّكِ بِسُنَّتِهِ،
Dan berpegang teguh kepada sunahnya,

وَالْعَمَلِ بِأَقْوَالِهِ وَأَفْعَالِهِ وَتَقْرِيرَاتِهِ،
Dan mengamalkan ucapan, perbuatan, dan ketetapannya.

وَالْوُقُوفِ عِنْدَهَا أَمْرًا وَنَهْيًا.
Dan berhenti pada batas perintah dan larangannya.


وَفِيهِ: دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ السُّنَّةَ هِيَ الْمَصْدَرُ الثَّانِي مِنْ مَصَادِرِ التَّشْرِيعِ الْإِسْلَامِيِّ.
Dan di dalamnya terdapat bukti bahwa sunah adalah sumber kedua dari sumber-sumber syariat Islam.


وَفِيهِ: دَلِيلٌ عَلَى أَنْ لَا حُكْمَ قَبْلَ وُرُودِ الشَّرْعِ،
Dan di dalamnya terdapat bukti bahwa tidak ada hukum sebelum datangnya syariat.

وَأَنَّ الْأَصْلَ فِي الْأَشْيَاءِ عَدَمُ الْوُجُوبِ.
Dan bahwa asal dalam segala sesuatu adalah tidak wajib.


وَفِيهِ: قَوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ)
Dan di dalamnya, sabda Rasulullah : 'Jika aku memerintahkan kalian suatu hal, maka lakukanlah sebatas kemampuan kalian.'

هَذَا مِنْ قَوَاعِدِ الْإِسْلَامِ الْمُهِمَّةِ،
Ini adalah salah satu kaidah penting dalam Islam.

وَمِنْ جَوَامِعِ الْكَلِمِ الَّتِي أُعْطِيَهَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
Dan termasuk bagian dari kalimat ringkas yang diberikan kepada Rasulullah .

وَيَدْخُلُ فِيهَا مَا لَا يُحْصَى مِنَ الْأَحْكَامِ،
Yang mencakup banyak sekali hukum yang tidak terhitung.

وَهَذَا الْحَدِيثُ مُوَافِقٌ لِقَوْلِ اللهِ تَعَالَى: {فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ} [التَّغَابُنِ: 16].
Dan hadis ini sejalan dengan firman Allah Ta’ala: 'Bertakwalah kepada Allah semampu kalian.' (At-Taghabun: 16)


Pelajaran dari hadits ini


1.   Pentingnya mengikuti perintah Allah tanpa memperumitnya

Ketika Rasulullah memerintahkan haji, beliau tidak menyebutkan kewajiban berulang kali. Seorang sahabat bertanya apakah wajib setiap tahun, yang menunjukkan bahwa memperbanyak pertanyaan dalam hal yang sudah jelas dapat membawa beban yang tidak diperlukan. Hal ini mengajarkan kita untuk menerima syariat dengan kepasrahan dan tidak membuatnya lebih sulit dari yang ditetapkan.

2.   Larangan memperbanyak pertanyaan yang tidak perlu

Hadits ini melarang sikap terlalu banyak bertanya dalam hal-hal yang sudah jelas atau cukup dijelaskan. Perilaku seperti ini dapat menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaan agama, seperti yang terjadi pada umat sebelumnya, misalnya Bani Israil ketika diperintah menyembelih sapi.

3.   Perintah untuk menjauhi hal yang dilarang secara total

Rasulullah memerintahkan untuk meninggalkan larangan secara keseluruhan, tanpa mencoba mendekati atau bermain-main dengannya. Ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap larangan adalah mutlak.

4.   Lakukan kewajiban sesuai kemampuan

Dalam melaksanakan perintah, seperti haji atau ibadah lainnya, kita diperintahkan untuk melakukannya sesuai kemampuan. Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memudahkan dan tidak memberatkan, serta menekankan pentingnya berusaha semaksimal mungkin tanpa melampaui batas kemampuan.

5.   Kerusakan akibat membangkang terhadap nabi

Hadits ini menegaskan bahwa umat-umat terdahulu binasa karena terlalu banyak bertanya yang tidak perlu dan sering menentang perintah nabi-nabi mereka. Hal ini menjadi peringatan agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.

6.   Kesederhanaan dan keluwesan syariat Islam

Syariat Islam memberikan fleksibilitas kepada umatnya sesuai kemampuan mereka. Ini menegaskan bahwa Allah tidak menghendaki kesulitan bagi hamba-Nya, tetapi ingin mempermudah mereka dalam menjalankan agama.

Hadits ini menjadi pedoman untuk menjalankan agama dengan penuh kepasrahan, menjauhi pertanyaan atau penolakan yang berlebihan, serta menghindari sifat keras kepala terhadap syariat.


Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat


لهذا الحديث سبب ذكره أبو هريرة رضي الله عنه في رواية أخرى؛ حيث قال: خطبنا رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: (أيها الناس، إن الله فرض عليكم الحج فحجوا)، فقال رجل: أكل عام يا رسول الله؟ فسكت حتى قالها ثلاثا، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (لو قلت: نعم، لوجبت، ولما استطعتم)، ثم قال: (ذروني ما تركتكم)، وفي هذه الرواية قال: (دعوني ما تركتكم)، والمراد: لا تكثروا الاستفصال في المواضع التي تفيد وجها ظاهرا، وإن صلحت لغيره؛ كما في قوله: (فحجوا)، فإنه وإن أمكن أن يراد به التكرار، ينبغي أن يكتفى منه بما يصدق عليه اللفظ، وهو المرة الواحدة، فإنها مفهومة من اللفظ قطعا، وما زاد مشكوك فيه، فيعرض عنه، ولا يكثر السؤال؛ لئلا يقع الجواب بما فيه التعب والمشقة، (إنما أهلك من كان قبلكم سؤالهم)، أي: فإنما هلكت الأمم السابقة بسبب كثرة أسئلتهم لغير حاجة وضرورة، كقول اليهود لموسى عليه السلام: {ادع لنا ربك يبين لنا ما هي} [البقرة: 68] لما أمروا بذبح بقرة، ولو أنهم عمدوا إلى أي بقرة فذبحوها لأجزأتهم، ولكنهم شددوا على أنفسهم بكثرة السؤال عن حالها، وصفتها، فشدد الله تعالى عليهم، (واختلافهم على أنبيائهم)، أي: أنهم هلكوا بسبب كثرة سؤالهم، وكثرة مخالفتهم، وعصيانهم لأنبيائهم، (فإذا نهيتكم عن شيء فاجتنبوه)، أي: فإذا منعتكم عن شيء فلا تفعلوه، وابتعدوا عنه كله؛ إذ الامتثال لا يحصل إلا بترك الجميع، (وإذا أمرتكم بأمر)، أي: وإذا طلبت منكم فعل شيء؛ (فأتوا منه ما استطعتم)، أي: فافعلوا منه ما قدرتم عليه على قدر طاقتكم واستطاعتكم؛ وجوبا في الواجب، وندبا في المندوب.
وفي هذا الحديث: النهي عن الاختلاف وكثرة الأسئلة من غير ضرورة؛ لأنه توعد عليه بالهلاك، والوعيد على الشيء دليل على كونه كبيرة، والاختلاف المذموم ما يؤدي إلى كفر أو بدعة.
وفيه: الأمر بطاعة الرسول صلى الله عليه وسلم، والتمسك بسنته، والعمل بأقواله وأفعاله وتقريراته، والوقوف عندها أمرا ونهيا.
وفيه: دليل على أن السنة هي المصدر الثاني من مصادر التشريع الإسلامي.
وفيه: دليل على أن لا حكم قبل ورود الشرع، وأن الأصل في الأشياء عدم الوجوب.

وفيه: قوله صلى الله عليه وسلم: (فإذا أمرتكم بشيء فأتوا منه ما استطعتم) هذا من قواعد الإسلام المهمة، ومن جوامع الكلم التي أعطيها صلى الله عليه وسلم، ويدخل فيها ما لا يحصى من الأحكام، وهذا الحديث موافق لقول الله تعالى: {فاتقوا الله ما استطعتم} [التغابن: 16] 

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers