Hadits: Menerangkan Beratnya Kalimat Tauhid (Hadits Bitoqoh)

Bismillahirrahmanirrahim. 

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah, Sang Pemilik langit dan bumi, yang telah memberikan kita kehidupan, kesehatan, dan kesempatan untuk mendalami ilmu-Nya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, teladan sepanjang masa, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Hari ini kita akan mengkaji sebuah hadits yang menggetarkan hati dan memberikan harapan luar biasa bagi setiap insan beriman. Hadits ini menggambarkan keadilan dan kasih sayang Allah yang melampaui bayangan manusia, terutama di hari kiamat, ketika semua amal dihitung dan setiap jiwa menghadapi penghakiman. Saat itu, seorang hamba akan merasa tidak memiliki alasan untuk membela diri, dan Allah mengingatkan bahwa tidak ada kedzaliman yang akan terjadi pada hari itu. 

Hadits ini menerangkan betapa besar kemuliaan dan keutamaan kalimat tauhid ini. Mari kita bacakan haditsnya:

-----

Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا، كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلُ مَدِّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ أَظَلَمَكَ كُتَّبَتِي الْحَافِظُونَ؟ يَقُولُ: لَا يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: أَفَلَكَ عُذْرٌ؟ فَيَقُولُ: لَا يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً، وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ، فَيُخْرَجُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فَيَقُولُ: احْضُرْ وَزْنَكَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ فَقَالَ: فَإِنَّكَ لَا تُظْلَمُ، قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ، فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ، وَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ.

Artinya per kalimat:

إنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُؤُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sesungguhnya Allah akan menyelamatkan seorang lelaki dari umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat.

فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا

Kemudian dibentangkan untuknya sembilan puluh sembilan catatan amal.

كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلُ مَدِّ الْبَصَرِ

setiap catatan semisal (sejauh) pandangan mata.

ثُمَّ يَقُولُ: أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟

Kemudian Allah berfirman: "Apakah engkau mengingkari sesuatu dari ini?"

أَظْلَمَكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟

"Apakah para pencatat-Ku (yaitu malaikat penjaga), menzalimimu?"

فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ

Dia menjawab: "Tidak, ya Rabb."

فَيَقُولُ: أَفَلَكَ عُذْرٌ؟

lalu Allah berfirman: "Apakah engkau memiliki alasan?"

فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ

Dia menjawab: "Tidak, ya Rabb."

فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً

lalu Allah berfirman: "Namun, sesungguhnya engkau memiliki satu kebaikan di sisi Kami. 

وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ

Dan sesungguhnya tidak ada kezaliman atasmu hari ini.

فَيُخْرَجُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Kemudian dikeluarkan sebuah kartu kecil (bitoqoh) yang tertulis padanya: 'Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.'

فَيَقُولُ: احْضُرْ وَزْنَكَ

lalu Allah berfirman: "Hadapkanlah dirimu untuk ditimbang."

فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟

Dia berkata: "Ya Rabb, apa artinya kartu kecil ini dibandingkan dengan catatan-catatan amal ini?"

فَيَقُولُ: فَإِنَّكَ لَا تُظْلَمُ

Allah berfirman: "Sesungguhnya engkau tidak akan dizalimi."

قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ

Lalu catatan-catatan amal itu diletakkan di satu sisi timbangan, dan kartu kecil itu di sisi yang lain.

فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ، وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ

Maka catatan-catatan amal itu menjadi ringan, dan kartu kecil itu menjadi berat.

وَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ

Dan tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dibandingkan dengan nama Allah.

(HR At-Tirmidzi No. 2639 dan Ahmad 6994 )



Mp3: https://t.me/mp3qhn/289

 


Syarah Hadits


كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Adalah Nabi menganjurkan dalam dzikir kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung,

وَيَحُثُّ عَلَيْهِ
dan mendorong untuk melakukannya,

وَيُبَيِّنُ مَا لَهُ مِنْ عَظِيمِ الْفَضْلِ وَالْأَجْرِ
dan menjelaskan apa yang ada padanya berupa keutamaan dan pahala yang besar,

وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ
dan dalam hadits ini,

يَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Nabi bersabda:

"إِنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ"
"Sesungguhnya Allah akan menyelamatkan (memilih),"

أَيْ يُمَيِّزُ وَيَخْتَارُ
(yaitu memisahkan dan memilih),

"رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُؤُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ"
"seorang laki-laki dari umatku di hadapan makhluk-makhluk pada hari kiamat,"

أَيْ يُنَادَى بِهِ لِيُحَاسَبَ
(yaitu dia dipanggil untuk dihisab),

"فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ"
"lalu dibentangkan kepadanya,"

أَيْ فَيَفْتَحُ وَيَعْرِضُ عَلَيْهِ
(yaitu dibuka dan ditunjukkan kepadanya),

"تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا"
"sembilan puluh sembilan catatan,"

أَيْ كُتُبًا وَصَحَائِفَ أَعْمَالِهِ السَّيِّئَةِ
(yaitu buku dan lembaran amal-amalnya yang buruk)

الَّتِي كَانَ يَعْمَلُ بِهَا فِي الدُّنْيَا
(yang telah dia lakukan di dunia),

"كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلُ مَدِّ الْبَصَرِ"
"setiap catatan seperti sejauh pandangan mata,"

وَهَذَا بَيَانٌ لِمِقْدَارِ طُولِ وَعَرْضِ السِّجِلِّ
(dan ini adalah penjelasan tentang ukuran panjang dan lebar catatan itu),

"ثُمَّ يَقُولُ"
"kemudian Allah berfirman,"

أَيْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذَا الرَّجُلِ
(yaitu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung kepada laki-laki ini):

"أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا"
"Apakah engkau mengingkari sesuatu dari ini,"

أَيْ مِنَ الْمَكْتُوبِ فِي تِلْكَ السِّجِلَّاتِ
(yaitu yang tertulis dalam catatan-catatan tersebut),

"شَيْئًا؟"
"sedikit pun?"

أَيْ هَلْ تَجِدُ فِيهَا شَيْئًا لَمْ تَفْعَلْهُ؟
(yaitu apakah engkau menemukan sesuatu di dalamnya yang tidak engkau lakukan?)

"أَظَلَمَكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟"
"Apakah para penulis (malaikat) penjagaku telah mendzalimimu?"

وَالْمُرَادُ الْمَلَائِكَةُ الْحَفَظَةُ الْكُتَبَةُ
(dan yang dimaksud adalah malaikat penjaga yang mencatat),

فَيَقُولُ الرَّجُلُ
maka laki-laki itu berkata:

"لَا يَا رَبِّ"
"Tidak, wahai Rabbku,"

فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman:

"أَفَلَكَ عُذْرٌ؟"
"Apakah engkau memiliki alasan?"

أَيْ أَلَكَ عُذْرٌ تُعْذَرُ بِهِ مِمَّا قَدَّمْتَ مِنْ أَعْمَالٍ سَيِّئَةٍ
(yaitu, apakah engkau memiliki alasan yang dapat diterima dari perbuatan buruk yang telah engkau lakukan)

فِي الدُّنْيَا
(di dunia),

أَوْ لَكَ مِنَ الْحَسَنَاتِ الَّتِي قَدْ تَغْفِرُ لَكَ مِنْ بَعْضِ تِلْكَ الْأَعْمَالِ؟
(atau apakah engkau memiliki kebaikan yang dapat menghapus sebagian dari perbuatan buruk tersebut?)

فَيَقُولُ الرَّجُلُ: "لَا يَا رَبِّ"
Maka laki-laki itu berkata: "Tidak, wahai Rabbku,"

أَيْ لَيْسَ لَهُ عُذْرٌ
(yaitu, dia tidak memiliki alasan),

فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: "بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً"
Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman: "Namun, sesungguhnya engkau memiliki satu kebaikan di sisi Kami,"

"وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ"
"dan sesungguhnya pada hari ini engkau tidak akan dizalimi."

قَالَ: "فَيُخْرِجُ بِطَاقَةً"
Dia berkata: "Lalu dikeluarkan sebuah kartu kecil,"

أَيْ صَحِيفَةً صَغِيرَةً
(yaitu sebuah lembaran kecil),

وَهَذَا إِشَارَةٌ إِلَى الْمُفَارَقَةِ الَّتِي بَيْنَهَا وَبَيْنَ السِّجِلَّاتِ
(dan ini menunjukkan perbedaan besar antara kartu itu dan catatan-catatan amal lainnya),

مَكْتُوبٌ فِيهَا: "أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ"
(tertulis di dalamnya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.")

قِيلَ: هِيَ كَلِمَةُ التَّوْحِيدِ الَّتِي آمَنَ بِهَا
(Dikatakan bahwa ini adalah kalimat tauhid yang dia imani)

وَأَوَّلُ نُطْقِهِ لَهَا
(dan pertama kali dia mengucapkannya),

وَقِيلَ: إِنَّهَا الْوَحِيدَةُ الَّتِي جَاءَتْ مَقْبُولَةً عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
(dan dikatakan bahwa ini adalah satu-satunya amal yang diterima di sisi Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung),

فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: "احْضُرْ وَزْنَكَ"
Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman: "Hadirkan timbangannya,"

أَيْ مِيزَانَكَ الَّذِي يَزِنُ لَكَ سِجِلَّاتِكَ الَّتِي بِهَا عَمَلُكَ السَّيِّئُ
(yaitu timbanganmu yang akan menimbang catatan-catatan amal burukmu)

وَضَعْ فِيهِ تِلْكَ الْبِطَاقَةَ
(dan letakkan kartu kecil itu di atasnya),

فَيَقُولُ الرَّجُلُ: "يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ؟! مَا هَذِهِ السِّجِلَّاتُ؟!"
Maka laki-laki itu berkata: "Wahai Rabbku, apa arti kartu kecil ini?! Dan apa arti catatan-catatan ini?!"

أَيْ يَتَعَجَّبُ الرَّجُلُ بِمُقَارَنَتِهِ بَيْنَ وِزْنِ تِلْكَ الْبِطَاقَةِ الصَّغِيرَةِ
(yaitu laki-laki itu merasa heran membandingkan antara berat kartu kecil itu)

وَبَيْنَ عِظَمِ السِّجِلَّاتِ الَّتِي نُشِرَتْ لَهُ
(dan berat besarnya catatan-catatan amal yang telah dibentangkan untuknya),

فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: "فَإِنَّكَ لَا تُظْلَمُ"
Maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung berfirman: "Sesungguhnya engkau tidak akan dizalimi,"

أَيْ لَنْ يَقَعَ عَلَيْكَ ظُلْمٌ
(yaitu tidak akan ada kezhaliman yang menimpamu),

إِشَارَةً إِلَى أَنَّ الْأَعْمَالَ كُلَّهَا سَتُعْرَضُ عَلَى الْمِيزَانِ
(sebagai isyarat bahwa semua amal akan ditimbang di atas timbangan)

حَتَّى وَإِنْ كَانَتْ قَلِيلَةً.
(walaupun amal itu sedikit).

قالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "فَتُوضَعُ"
Nabi bersabda: "Maka diletakkan".

أَيْ: فِي المِيزَانِ
Artinya: di dalam timbangan.

"السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ"
"Catatan-catatan di satu sisi timbangan, dan kartu di sisi timbangan yang lain".

"فَطَاشَتْ"
"Maka melayang (ringan)".

أَيْ: خَفَّتِ الكِفَّةُ الَّتِي بِهَا السِّجِلَّاتُ
Artinya: Ringanlah sisi timbangan yang terdapat catatan-catatan itu.

"وَثَقُلَتْ"
"Dan beratlah (sisi timbangan)".

أَيْ: وَوُزِنَتِ الكِفَّةُ الَّتِي بِهَا البِطَاقَةُ
Artinya: Dan menjadi berat sisi timbangan yang terdapat kartu itu.

"وَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ"
"Dan tidak ada yang lebih berat dibandingkan dengan nama Allah".

أَيْ: إِنَّ ثِقْلَ كَلِمَةِ التَّوْحِيدِ أَكْبَرُ وَأَعْظَمُ مِنْ أَنْ يَبْلُغَهَا وَيُسَاوِيَهَا شَيْءٌ فِي المِيزَانِ
Artinya: Sesungguhnya beratnya kalimat tauhid lebih besar dan lebih agung daripada apa pun yang dapat mencapainya atau menyamainya dalam timbangan.

فَلَا يَرْجَحُ وَلَا يَغْلِبُ "مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ"
Maka tidak ada yang mengungguli atau melebihi "dengan nama Allah".

وَلَا يُقَاوِمُهُ شَيْءٌ مِنَ المَعَاصِي
Dan tidak ada yang dapat menandingi atau melawannya dari dosa-dosa.

بَلْ يَتَرَجَّحُ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى عَلَى جَمِيعِ المَعَاصِي
Bahkan zikir kepada Allah Ta'ala lebih berat dibandingkan semua dosa.

وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُوزَنَ السِّجِلُّ الَّذِي كُتِبَ فِيهِ الأَعْمَالُ
Dan mungkin saja yang ditimbang adalah catatan yang dituliskan di dalamnya amal-amal.

وَهَذَا يَخْتَلِفُ بِاخْتِلَافِ الأَحْوَالِ
Dan ini berbeda-beda sesuai dengan keadaan.

أَوْ أَنَّ اللَّهَ يُجَسِّمُ الأَفْعَالَ وَالأَقْوَالَ
Atau bahwa Allah menjadikan amal-amal dan perkataan-perkataan itu berbentuk fisik.

فَتُوزَنُ فَتَثْقُلُ الطَّاعَاتُ وَتَطِيشُ السَّيِّئَاتُ
Lalu ditimbang sehingga amal kebaikan menjadi berat dan dosa-dosa menjadi ringan.

لِثِقْلِ العِبَادَةِ عَلَى النَّفْسِ وَخِفَّةِ المَعْصِيَةِ عَلَيْهَا
Karena beratnya ibadah bagi jiwa dan ringannya dosa bagi jiwa.

وَلِذَا وَرَدَ: "حُفَّتِ الجَنَّةُ بِالمَكَارِهِ، وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ"
Oleh sebab itu disebutkan: "Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, dan neraka dikelilingi oleh syahwat".

وَالوَاجِبُ هُوَ الإِيمَانُ بِأَنَّ اللَّهَ يُقِيمُ المِيزَانَ بِالقِسْطِ وَالعَدْلِ
Dan yang wajib adalah beriman bahwa Allah menegakkan timbangan dengan adil dan seimbang.

وَبِالكَيْفِيَّةِ الَّتِي يَشَاؤُهَا سُبْحَانَهُ
Dan dengan cara yang Dia kehendaki, Maha Suci Dia.

وَلَا تُقَاسُ أُمُورُ الآخِرَةِ بِأُمُورِ الدُّنْيَا
Dan perkara-perkara akhirat tidak dapat dibandingkan dengan perkara-perkara dunia.

وَفِي الحَدِيثِ: بَيَانُ فَضْلِ كَلِمَةِ التَّوْحِيدِ وَعِظَمِهَا يَوْمَ القِيَامَةِ
Dan dalam hadis ini: Penjelasan tentang keutamaan kalimat tauhid dan agungnya pada hari kiamat.

وَفِيهِ: إِثْبَاتُ المِيزَانِ وَأَنَّ لَهُ كِفَّتَيْنِ
Dan di dalamnya terdapat penetapan adanya timbangan dan bahwa timbangan itu memiliki dua sisi.


 


Pelajaran dari Hadits ini


  1. Pentingnya Keyakinan pada Hari Kiamat dan Pengadilan Allah

  • Hadis ini menggambarkan situasi pengadilan Allah di hari kiamat, di mana seluruh amal manusia akan dihadirkan dan ditimbang dengan penuh keadilan.
  • "فينشر عليه تسعة وتسعين سجلا" menunjukkan bahwa semua amal buruk manusia dicatat dengan sangat rinci oleh malaikat pencatat.
  • Keyakinan terhadap pengadilan Allah harus menumbuhkan rasa takut akan dosa dan motivasi untuk selalu memperbaiki amal sebelum ajal tiba.

2. Allah Maha Adil dan Tidak Pernah Berbuat Zalim

  • "وإنه لا ظلم عليك اليوم" menegaskan bahwa di hari kiamat tidak ada kezaliman terhadap siapa pun.
  • Setiap amal, baik besar maupun kecil, akan diperhitungkan dengan adil, tanpa ada kekurangan atau kelebihan.
  • Umat Islam harus percaya bahwa keadilan Allah sempurna dan segala amal perbuatan akan mendapatkan balasan sesuai dengan kadar niat dan usaha yang dilakukan.

3. Kalimah Tauhid Lebih Berat dari Segala Dosa

  • "ولا يثقل مع اسم الله شيء" menunjukkan bahwa kalimah tauhid memiliki bobot yang sangat berat di timbangan amal, lebih berat dari dosa-dosa yang tercatat dalam 99 lembaran amal buruk.
  • Kalimah ini menjadi sebab utama keselamatan seorang Muslim jika diucapkan dengan ikhlas dan dilandasi keyakinan yang benar.
  • Keutamaan tauhid tidak hanya dengan pengucapan lisan, tetapi harus dibuktikan melalui keyakinan hati dan amalan yang mencerminkan ketaatan kepada Allah.

4. Keberadaan Timbangan Amal di Hari Kiamat

  • Hadis ini menegaskan keberadaan "الميزان" (timbangan amal) di hari kiamat dengan dua piring timbangan untuk mengukur amal baik dan buruk.
  • Semua amal, baik kecil maupun besar, akan dimasukkan ke dalam timbangan sesuai dengan kadar amal tersebut.
  • Keberadaan timbangan amal mengajarkan umat Islam untuk senantiasa memperhatikan amal perbuatan, tidak meremehkan amal kecil, dan berusaha menghindari dosa sekecil apa pun.

5. Allah Memberikan Kesempatan kepada Hamba untuk Mengakui Amal

  • Dalam pengadilan Allah, hamba akan diminta untuk mengakui semua amalnya.
  • "أتنكر من هذا شيئا؟" adalah pertanyaan Allah kepada hamba, memberikan kesempatan untuk membantah atau mengakui dosa-dosanya.
  • Hal ini mengajarkan bahwa manusia harus bertanggung jawab atas setiap amal perbuatannya di dunia, karena semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

6. Allah Tidak Melupakan Amal Kebaikan Sekecil Apa pun

  • "بلى، إن لك عندنا حسنة" menunjukkan bahwa Allah tidak akan melupakan kebaikan sekecil apa pun yang dilakukan oleh hamba-Nya, meskipun amal tersebut tidak tercatat di antara dosa-dosanya.
  • Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun, karena bisa jadi kebaikan tersebut menjadi sebab keselamatan di akhirat.

7. Allah Maha Pengampun bagi Hamba yang Bertauhid

  • Meskipun seorang hamba memiliki dosa yang sangat banyak, jika ia memiliki keimanan yang benar kepada Allah dan mengucapkan kalimah tauhid dengan ikhlas, Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
  • "ولا يثقل مع اسم الله شيء" menegaskan bahwa dosa tidak bisa menandingi bobot keimanan dan keikhlasan kepada Allah.
  • Penting bagi seorang Muslim untuk selalu menjaga tauhidnya dari segala bentuk syirik, karena itu adalah kunci utama keselamatan di akhirat.

8. Keajaiban Kalimah Tauhid di Timbangan Amal

  • Hadits ini menunjukkan keajaiban bahwa satu kalimah tauhid (الْبِطَاقَةُ) mampu menutupi dan menenggelamkan bobot dosa yang luar biasa banyaknya.
  • Kalimah tauhid yang ikhlas memiliki pengaruh besar di sisi Allah dan mampu memberikan keselamatan kepada pemiliknya.
  • Seorang Muslim harus memahami bahwa amal yang dilakukan tanpa tauhid tidak memiliki nilai di sisi Allah, sedangkan tauhid menjadi pondasi semua amal kebaikan.

9. Hikmah di Balik Perbedaan Bobot Amal

  • Amal kebaikan memiliki bobot yang lebih berat karena dilakukan dengan niat ikhlas dan seringkali menghadapi tantangan dan kesulitan.
  • Sebaliknya, dosa cenderung ringan karena sering dilakukan tanpa pertimbangan dan tidak memerlukan usaha besar.
  • "حفّت الجنة بالمكاره، وحفّت النار بالشهوات": surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, sedangkan neraka dikelilingi oleh syahwat.
  • Umat Islam harus berusaha untuk melawan hawa nafsu dan memilih jalan kebaikan meskipun terasa berat, karena balasan kebaikan lebih besar di akhirat.

Kesimpulan

  • Hadis ini menunjukkan keagungan kalimah tauhid dan pengaruhnya dalam menyelamatkan seorang Muslim di akhirat.
  • Tauhid yang benar dan amal ikhlas adalah kunci utama untuk mendapatkan keselamatan di hari kiamat.
  • Manusia harus senantiasa menjaga tauhid, memperbanyak amal baik, menghindari dosa, dan bertanggung jawab atas setiap perbuatannya karena semuanya akan ditimbang dengan keadilan Allah di akhirat.

----- Penutup Kajian -----

Hadirin sekalian,

Pelajaran besar dari hadits ini adalah tentang keutamaan kalimat syahadat dalam kehidupan seorang Muslim. Kalimat ini bukan sekadar ucapan, melainkan ikrar keyakinan yang harus dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan. Allah mengingatkan kita bahwa sebesar apa pun dosa yang kita miliki, pengampunan dan rahmat-Nya selalu lebih besar selama kita menjaga tauhid dalam hati.

Semoga hadits ini menginspirasi kita untuk terus memperkokoh iman dan memperbanyak amal shalih, sambil senantiasa mengingat bahwa Allah Maha Pengampun dan tidak ada sesuatu pun yang lebih agung daripada nama-Nya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.



Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat


كان النبي صلى الله عليه وسلم يرغب في ذكر الله عز وجل ويحث عليه، ويبين ما له من عظيم الفضل والأجر، وفي هذا الحديث يقول النبي صلى الله عليه وسلم: "إن الله سيخلص"، أي: يميز ويختار، "رجلا من أمتي على رؤوس الخلائق يوم القيامة"، أي: ينادى به ليحاسب، "فينشر عليه"، أي: يفتح ويعرض عليه، "تسعة وتسعين سجلا"، أي: كتب وصحائف أعماله السيئة التي كان يعمل بها في الدنيا، "كل سجل مثل مد البصر"، وهذا بيان لمقدار طول وعرض السجل، "ثم يقول"، أي: الله عز وجل لهذا الرجل: "أتنكر من هذا"، أي: من المكتوب في تلك السجلات، "شيئا؟"، أي: هل تجد فيها شيئا لم تفعله؟ "أظلمك كتبتى الحافظون؟"، والمراد الملائكة الحفظة الكتبة لكل إنسان في الدنيا، فيقول الرجل: "لا يا رب"، فيقول الله عز وجل: "أفللك عذر؟"، أي: هل لك عذر تعذر به مما قدمت من أعمال سيئة في الدنيا، أو لك من الحسنات التي قد تغفر لك من بعض تلك الأعمال؟ فيقول الرجل: "لا يا رب"، أي: ليس له عذر، فيقول الله عز وجل: "بلى، إن لك عندنا حسنة"، أي: لك حسنة لم تظهر بتلك السجلات، "وإنه لا ظلم عليك اليوم"، أي: إن اليوم يوم يحاسب فيه المرء دون ظلم يقع عليه أو أن يبخس في حقه. قال: "فيخرج بطاقة"، أي: صحيفة صغيرة، وهذا إشارة إلى التفارق الذي بينها وبين السجلات، مكتوب فيها: أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، قيل: هي كلمة التوحيد التي آمن بها وأول نطقها لها، وقيل: إنها الوحيدة التي جاءت مقبولة عند الله عز وجل، فيقول الله عز وجل: "احضر وزنك"، أي: ميزانك الذي يزن لك سجلاتك التي بها عملك السيئ وضع فيه تلك البطاقة، فيقول الرجل: "يا رب، ما هذه البطاقة؟! ما هذه السجلات؟!"، أي: يتعجب الرجل بمقارنته بين وزن تلك البطاقة الصغيرة وبين عظم السجلات التي نشرت له، فقال الله عز وجل: "فإنك لا تظلم"، أي: لن يقع عليك ظلم، إشارة إلى أن الأعمال كلها ستعرض على الميزان حتى وإن كانت قليلة. قال النبي صلى الله عليه وسلم: "فتوضع"، أي: في الميزان، "السجلات في كفة، والبطاقة في كفة؛ فطاشت"، أي: خفت الكفة التي بها "السجلات، وثقلت"، أي: ووزنت الكفة التي بها "البطاقة، ولا يثقل مع اسم الله شيء"، أي: إن ثقل كلمة التوحيد أكبر وأعظم من أن يجلبها ويسويها شيء في الميزان، فلا يرجح ولا يغلب "مع اسم الله شيء"، ولا يقاومه شيء من المعاصي، بل يترجح ذكر الله تعالى على جميع المعاصي. ويحتمل أن يوزن السجل الذي كتب فيه الأعمال، وهذا يختلف باختلاف الأحوال، أو أن الله يجسم الأفعال والأقوال، فتوزن فتثقل الطاعات وتطيش السيئات؛ لثقل العبادة على النفس وخفة المعصية عليها؛ ولذا ورد: "حفّت الجنة بالمكاره، وحفّت النار بالشهوات"، والواجب هو الإيمان بأن الله يقيم الميزان بالقسط والعدل، وبالكيفية التي يشاءها سبحانه، ولا تقاس أمور الآخرة بأمور الدنيا.

وفي الحديث: بيان فضل كلمة التوحيد وعظمها يوم القيامة.

وفيه: إثبات الميزان وأن له كفتين.

 

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers