Hadits: Menerangkan Beratnya Kalimat Tauhid (Hadits Bitoqoh)
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah, Sang Pemilik langit dan bumi, yang telah memberikan kita kehidupan, kesehatan, dan kesempatan untuk mendalami ilmu-Nya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, teladan sepanjang masa, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan mengkaji sebuah hadits yang menggetarkan hati dan memberikan harapan luar biasa bagi setiap insan beriman. Hadits ini menggambarkan keadilan dan kasih sayang Allah yang melampaui bayangan manusia, terutama di hari kiamat, ketika semua amal dihitung dan setiap jiwa menghadapi penghakiman. Saat itu, seorang hamba akan merasa tidak memiliki alasan untuk membela diri, dan Allah mengingatkan bahwa tidak ada kedzaliman yang akan terjadi pada hari itu.
Hadits ini menerangkan betapa besar kemuliaan dan keutamaan kalimat tauhid ini. Mari kita bacakan haditsnya:
إِنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا، كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلُ مَدِّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُولُ: أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ أَظَلَمَكَ كُتَّبَتِي الْحَافِظُونَ؟ يَقُولُ: لَا يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: أَفَلَكَ عُذْرٌ؟ فَيَقُولُ: لَا يَا رَبِّ، فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً، وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ، فَيُخْرَجُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، فَيَقُولُ: احْضُرْ وَزْنَكَ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ فَقَالَ: فَإِنَّكَ لَا تُظْلَمُ، قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ، فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ، وَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ.
Artinya per kalimat:
إنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُؤُوسِ
الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Sesungguhnya
Allah akan menyelamatkan seorang lelaki dari umatku di hadapan seluruh makhluk
pada hari kiamat.
فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا
Kemudian dibentangkan untuknya sembilan puluh sembilan catatan amal.
كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلُ مَدِّ الْبَصَرِ
setiap catatan semisal (sejauh) pandangan mata.
ثُمَّ يَقُولُ: أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟
Kemudian
Allah berfirman: "Apakah engkau mengingkari sesuatu dari ini?"
أَظْلَمَكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟
"Apakah
para pencatat-Ku (yaitu malaikat penjaga), menzalimimu?"
فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ
Dia
menjawab: "Tidak, ya Rabb."
فَيَقُولُ: أَفَلَكَ عُذْرٌ؟
lalu
Allah berfirman: "Apakah engkau memiliki alasan?"
فَيَقُولُ: لَا، يَا رَبِّ
Dia
menjawab: "Tidak, ya Rabb."
فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً
lalu Allah berfirman: "Namun, sesungguhnya engkau memiliki satu kebaikan di sisi Kami.
وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ
Dan sesungguhnya tidak ada kezaliman atasmu hari ini.
فَيُخْرَجُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Kemudian
dikeluarkan sebuah kartu kecil (bitoqoh) yang tertulis padanya: 'Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.'
فَيَقُولُ: احْضُرْ وَزْنَكَ
lalu
Allah berfirman: "Hadapkanlah dirimu untuk ditimbang."
فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟
Dia
berkata: "Ya Rabb, apa artinya kartu kecil ini dibandingkan dengan
catatan-catatan amal ini?"
فَيَقُولُ: فَإِنَّكَ لَا تُظْلَمُ
Allah
berfirman: "Sesungguhnya engkau tidak akan dizalimi."
قَالَ: فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ، وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ
Lalu
catatan-catatan amal itu diletakkan di satu sisi timbangan, dan kartu kecil itu
di sisi yang lain.
فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ، وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ
Maka
catatan-catatan amal itu menjadi ringan, dan kartu kecil itu menjadi berat.
وَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ
Dan tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dibandingkan dengan nama Allah.
(HR
At-Tirmidzi No. 2639 dan Ahmad 6994 )
Syarah Hadits
Pelajaran dari Hadits ini
1. Pentingnya Keyakinan pada Hari Kiamat dan Pengadilan Allah
- Hadis ini menggambarkan situasi pengadilan Allah di hari kiamat, di mana seluruh amal manusia akan dihadirkan dan ditimbang dengan penuh keadilan.
- "فينشر عليه تسعة وتسعين سجلا" menunjukkan bahwa semua amal buruk manusia dicatat dengan sangat rinci oleh malaikat pencatat.
- Keyakinan terhadap pengadilan Allah harus menumbuhkan rasa takut akan dosa dan motivasi untuk selalu memperbaiki amal sebelum ajal tiba.
2. Allah Maha Adil dan Tidak Pernah Berbuat Zalim
- "وإنه لا ظلم عليك اليوم" menegaskan bahwa di hari kiamat tidak ada kezaliman terhadap siapa pun.
- Setiap amal, baik besar maupun kecil, akan diperhitungkan dengan adil, tanpa ada kekurangan atau kelebihan.
- Umat Islam harus percaya bahwa keadilan Allah sempurna dan segala amal perbuatan akan mendapatkan balasan sesuai dengan kadar niat dan usaha yang dilakukan.
3. Kalimah Tauhid Lebih Berat dari Segala Dosa
- "ولا يثقل مع اسم الله شيء" menunjukkan bahwa kalimah tauhid memiliki bobot yang sangat berat di timbangan amal, lebih berat dari dosa-dosa yang tercatat dalam 99 lembaran amal buruk.
- Kalimah ini menjadi sebab utama keselamatan seorang Muslim jika diucapkan dengan ikhlas dan dilandasi keyakinan yang benar.
- Keutamaan tauhid tidak hanya dengan pengucapan lisan, tetapi harus dibuktikan melalui keyakinan hati dan amalan yang mencerminkan ketaatan kepada Allah.
4. Keberadaan Timbangan Amal di Hari Kiamat
- Hadis ini menegaskan keberadaan "الميزان" (timbangan amal) di hari kiamat dengan dua piring timbangan untuk mengukur amal baik dan buruk.
- Semua amal, baik kecil maupun besar, akan dimasukkan ke dalam timbangan sesuai dengan kadar amal tersebut.
- Keberadaan timbangan amal mengajarkan umat Islam untuk senantiasa memperhatikan amal perbuatan, tidak meremehkan amal kecil, dan berusaha menghindari dosa sekecil apa pun.
5. Allah Memberikan Kesempatan kepada Hamba untuk Mengakui Amal
- Dalam pengadilan Allah, hamba akan diminta untuk mengakui semua amalnya.
- "أتنكر من هذا شيئا؟" adalah pertanyaan Allah kepada hamba, memberikan kesempatan untuk membantah atau mengakui dosa-dosanya.
- Hal ini mengajarkan bahwa manusia harus bertanggung jawab atas setiap amal perbuatannya di dunia, karena semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
6. Allah Tidak Melupakan Amal Kebaikan Sekecil Apa pun
- "بلى، إن لك عندنا حسنة" menunjukkan bahwa Allah tidak akan melupakan kebaikan sekecil apa pun yang dilakukan oleh hamba-Nya, meskipun amal tersebut tidak tercatat di antara dosa-dosanya.
- Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun, karena bisa jadi kebaikan tersebut menjadi sebab keselamatan di akhirat.
7. Allah Maha Pengampun bagi Hamba yang Bertauhid
- Meskipun seorang hamba memiliki dosa yang sangat banyak, jika ia memiliki keimanan yang benar kepada Allah dan mengucapkan kalimah tauhid dengan ikhlas, Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
- "ولا يثقل مع اسم الله شيء" menegaskan bahwa dosa tidak bisa menandingi bobot keimanan dan keikhlasan kepada Allah.
- Penting bagi seorang Muslim untuk selalu menjaga tauhidnya dari segala bentuk syirik, karena itu adalah kunci utama keselamatan di akhirat.
8. Keajaiban Kalimah Tauhid di Timbangan Amal
- Hadits ini menunjukkan keajaiban bahwa satu kalimah tauhid (الْبِطَاقَةُ) mampu menutupi dan menenggelamkan bobot dosa yang luar biasa banyaknya.
- Kalimah tauhid yang ikhlas memiliki pengaruh besar di sisi Allah dan mampu memberikan keselamatan kepada pemiliknya.
- Seorang Muslim harus memahami bahwa amal yang dilakukan tanpa tauhid tidak memiliki nilai di sisi Allah, sedangkan tauhid menjadi pondasi semua amal kebaikan.
9. Hikmah di Balik Perbedaan Bobot Amal
- Amal kebaikan memiliki bobot yang lebih berat karena dilakukan dengan niat ikhlas dan seringkali menghadapi tantangan dan kesulitan.
- Sebaliknya, dosa cenderung ringan karena sering dilakukan tanpa pertimbangan dan tidak memerlukan usaha besar.
- "حفّت الجنة بالمكاره، وحفّت النار بالشهوات": surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, sedangkan neraka dikelilingi oleh syahwat.
- Umat Islam harus berusaha untuk melawan hawa nafsu dan memilih jalan kebaikan meskipun terasa berat, karena balasan kebaikan lebih besar di akhirat.
Kesimpulan
- Hadis ini menunjukkan keagungan kalimah tauhid dan pengaruhnya dalam menyelamatkan seorang Muslim di akhirat.
- Tauhid yang benar dan amal ikhlas adalah kunci utama untuk mendapatkan keselamatan di hari kiamat.
- Manusia harus senantiasa menjaga tauhid, memperbanyak amal baik, menghindari dosa, dan bertanggung jawab atas setiap perbuatannya karena semuanya akan ditimbang dengan keadilan Allah di akhirat.
Hadirin sekalian,
Pelajaran besar dari hadits ini adalah tentang keutamaan kalimat syahadat dalam kehidupan seorang Muslim. Kalimat ini bukan sekadar ucapan, melainkan ikrar keyakinan yang harus dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan. Allah mengingatkan kita bahwa sebesar apa pun dosa yang kita miliki, pengampunan dan rahmat-Nya selalu lebih besar selama kita menjaga tauhid dalam hati.
Semoga hadits ini menginspirasi kita untuk terus memperkokoh iman dan memperbanyak amal shalih, sambil senantiasa mengingat bahwa Allah Maha Pengampun dan tidak ada sesuatu pun yang lebih agung daripada nama-Nya. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa
harakat
كان النبي صلى الله عليه وسلم يرغب في ذكر الله عز وجل ويحث عليه، ويبين ما له من عظيم الفضل والأجر، وفي هذا الحديث يقول النبي صلى الله عليه وسلم: "إن الله سيخلص"، أي: يميز ويختار، "رجلا من أمتي على رؤوس الخلائق يوم القيامة"، أي: ينادى به ليحاسب، "فينشر عليه"، أي: يفتح ويعرض عليه، "تسعة وتسعين سجلا"، أي: كتب وصحائف أعماله السيئة التي كان يعمل بها في الدنيا، "كل سجل مثل مد البصر"، وهذا بيان لمقدار طول وعرض السجل، "ثم يقول"، أي: الله عز وجل لهذا الرجل: "أتنكر من هذا"، أي: من المكتوب في تلك السجلات، "شيئا؟"، أي: هل تجد فيها شيئا لم تفعله؟ "أظلمك كتبتى الحافظون؟"، والمراد الملائكة الحفظة الكتبة لكل إنسان في الدنيا، فيقول الرجل: "لا يا رب"، فيقول الله عز وجل: "أفللك عذر؟"، أي: هل لك عذر تعذر به مما قدمت من أعمال سيئة في الدنيا، أو لك من الحسنات التي قد تغفر لك من بعض تلك الأعمال؟ فيقول الرجل: "لا يا رب"، أي: ليس له عذر، فيقول الله عز وجل: "بلى، إن لك عندنا حسنة"، أي: لك حسنة لم تظهر بتلك السجلات، "وإنه لا ظلم عليك اليوم"، أي: إن اليوم يوم يحاسب فيه المرء دون ظلم يقع عليه أو أن يبخس في حقه. قال: "فيخرج بطاقة"، أي: صحيفة صغيرة، وهذا إشارة إلى التفارق الذي بينها وبين السجلات، مكتوب فيها: أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، قيل: هي كلمة التوحيد التي آمن بها وأول نطقها لها، وقيل: إنها الوحيدة التي جاءت مقبولة عند الله عز وجل، فيقول الله عز وجل: "احضر وزنك"، أي: ميزانك الذي يزن لك سجلاتك التي بها عملك السيئ وضع فيه تلك البطاقة، فيقول الرجل: "يا رب، ما هذه البطاقة؟! ما هذه السجلات؟!"، أي: يتعجب الرجل بمقارنته بين وزن تلك البطاقة الصغيرة وبين عظم السجلات التي نشرت له، فقال الله عز وجل: "فإنك لا تظلم"، أي: لن يقع عليك ظلم، إشارة إلى أن الأعمال كلها ستعرض على الميزان حتى وإن كانت قليلة. قال النبي صلى الله عليه وسلم: "فتوضع"، أي: في الميزان، "السجلات في كفة، والبطاقة في كفة؛ فطاشت"، أي: خفت الكفة التي بها "السجلات، وثقلت"، أي: ووزنت الكفة التي بها "البطاقة، ولا يثقل مع اسم الله شيء"، أي: إن ثقل كلمة التوحيد أكبر وأعظم من أن يجلبها ويسويها شيء في الميزان، فلا يرجح ولا يغلب "مع اسم الله شيء"، ولا يقاومه شيء من المعاصي، بل يترجح ذكر الله تعالى على جميع المعاصي. ويحتمل أن يوزن السجل الذي كتب فيه الأعمال، وهذا يختلف باختلاف الأحوال، أو أن الله يجسم الأفعال والأقوال، فتوزن فتثقل الطاعات وتطيش السيئات؛ لثقل العبادة على النفس وخفة المعصية عليها؛ ولذا ورد: "حفّت الجنة بالمكاره، وحفّت النار بالشهوات"، والواجب هو الإيمان بأن الله يقيم الميزان بالقسط والعدل، وبالكيفية التي يشاءها سبحانه، ولا تقاس أمور الآخرة بأمور الدنيا.
وفي الحديث: بيان فضل كلمة التوحيد وعظمها يوم القيامة.
وفيه: إثبات الميزان وأن له كفتين.