Hadits: Doa Nabi Setelah Shalat Subuh untuk Membuka Pintu Rezeki

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Setiap pagi adalah awal dari perjalanan hidup kita di hari itu. Apa yang kita lakukan di pagi hari akan sangat menentukan bagaimana sisa waktu kita berjalan. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ telah memberikan tuntunan kepada kita dengan sebuah doa yang sangat luar biasa. Doa ini mengajarkan kepada kita tiga hal penting yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam hidup, terutama di awal hari. 

Mari kita bacakan haditsnya:

-----

Hadits 1:

Dari Ummu Salamah  radhiallahu'anha, dia berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَصْبَحَ قَالَ:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.

Bahwa Nabi , ketika beliau memasuki pagi hari, beliau berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."

 

Hadits 2:

Dari Ummu Salamah  radhiallahu'anha, dia berkata:

كانَ يقولُ إذا صلَّى الصُّبحَ حينَ يسلِّمُ
اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ عِلمًا نافعًا ورزقًا طيِّبًا وعملًا متقبَّلًا

Artinya:
Beliau (Rasulullah ) biasa berkata ketika telah selesai shalat Subuh, saat beliau mengucapkan salam: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.

(HR Ibnu Majah No 762)


Mp3: https://t.me/mp3qhn/202


Syarah Hadits


كان النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أحسنَ الناسِ تَعليمًا وتَربيةً
Nabi adalah manusia yang paling baik dalam mengajarkan dan mendidik.

وقد كان يُربِّي أُمَّتَه على التَّوجُّهِ إلى اللهِ بالدُّعاءِ
Beliau mendidik umatnya untuk selalu mengarahkan diri kepada Allah melalui doa.

ويُعلِّمُها ما تقولُ في دُعائِها
Dan beliau mengajarkan kepada umatnya apa yang seharusnya mereka ucapkan dalam doa mereka.

وفي هذا الحديثِ تُخْبِرُ أُمُّ المُؤمنينَ أُمُّ سلَمَةَ رضِيَ اللهُ عنها، زَوْجُ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم
Dalam hadits ini, Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, istri Nabi , menceritakan.

"أنَّه كان يقولُ إذا صَلَّى الصُّبحَ حين يُسلِّمُ"
"Bahwa beliau biasa mengucapkan ketika selesai shalat Subuh, saat beliau mengucapkan salam."

أي: عَقِبَ الانتهاءِ مِن صَلاةِ الصُّبحِ
Artinya, segera setelah selesai shalat Subuh.

"اللَّهُمَّ إنِّي أسأَلُك عِلْمًا نافعًا"
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat."

والعِلْمُ النَّافعُ هو ما باشَرَ القلْبَ، فأوجَبَ له السَّكينةَ والخُشوعَ والإخباتَ للهِ تعالى
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang sampai ke hati, sehingga menjadikannya tenang, khusyuk, dan tunduk kepada Allah Ta’ala.

وإذا لم يُباشِرِ القُلوبَ وكان على اللِّسانِ فقط، فهو حُجَّةٌ على بني آدَمَ وليس بنافِعٍ
Dan jika ilmu itu tidak sampai ke hati dan hanya di lisan saja, maka itu menjadi hujah atas manusia, bukan ilmu yang bermanfaat.

ولذلك قيَّدَه بالنافِعِ
Oleh karena itu, ilmu itu dibatasi dengan kata "yang bermanfaat."

"ورِزْقًا طيِّبًا"
"Dan rezeki yang baik."

أي: حلالًا
Artinya, rezeki yang halal.

وقيد بالطيِّب؛ لأنَّ الرِّزقَ نوعانِ: طيِّبٌ، وهو ما يكونُ مِن مَكسَبٍ حلالٍ، وخبيثٌ، وهو ما يكونُ مِن مَكسَبٍ حرامٍ
Dibatasi dengan kata "yang baik" karena rezeki ada dua jenis: yang baik, yaitu yang berasal dari usaha yang halal, dan yang buruk, yaitu yang berasal dari usaha yang haram.

واللهُ تعالى لا يقبَلُ إلَّا طيِّبًا
Dan Allah Ta’ala tidak menerima kecuali yang baik.

ومِن أعظَمِ الأسبابِ المُوجِبَةِ لإجابةِ الدُّعاءِ طِيبُ المأْكَلِ
Salah satu sebab terbesar terkabulnya doa adalah makanan yang halal dan baik.

"وعَمَلًا مُتقبَّلًا"
"Dan amal yang diterima."

أي: أسأَلُك يا أللهُ أنْ تكونَ أعمالي مِن طاعاتٍ وعِباداتٍ ومُعاملاتٍ مَقبولةً عندَك
Artinya, aku memohon kepada-Mu, ya Allah, agar amalku berupa ketaatan, ibadah, dan muamalah diterima oleh-Mu.

واللهُ عزَّ وجلَّ لا يقبَلُ مِن الأعمالِ إلَّا ما كان خالِصًا لوجْهِه سُبحانَه
Allah ‘Azza wa Jalla hanya menerima amal yang ikhlas untuk-Nya semata.

وهذا الدُّعاءُ عَظيمُ النَّفعِ، كبيرُ الفائدةِ
Doa ini sangat bermanfaat dan penuh dengan keutamaan.

وإذا كان النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يدعو بذلك، وهو مَن قد علَّمَه ربُّه، ورَزَقَه الرِّزقَ الحلالَ الطَّيِّبَ، ولم يُصِبْ خبيثًا قطُّ، وغفَرَ له ذَنْبَه، وتقَبَّلَ عمَلَه

Jika Nabi sendiri yang berdoa dengan doa ini, padahal beliau telah diajarkan oleh Rabb-nya, diberi rezeki yang halal lagi baik, tidak pernah terkena sesuatu yang buruk, diampuni dosanya, dan diterima amalnya.

فغيرُه أحوجُ إلى الدُّعاءِ بهذه الأُمورِ
Maka orang lain lebih membutuhkan doa ini untuk dirinya.

وفي الحديثِ: بيانُ بعضِ الأذكارِ والأَدعيةِ التي تكونُ بعدَ صَلاةِ الصُّبحِ
Dalam hadits ini terdapat penjelasan tentang dzikir dan doa yang dianjurkan setelah shalat Subuh.

وفيه: الحثُّ على سُؤالِ اللهِ عزَّ وجلَّ العِلمَ النافِعَ، والرِّزقَ الطيِّبَ، والعملَ المقبولَ
Dan hadits ini menganjurkan untuk meminta kepada Allah ‘Azza wa Jalla ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima.

 Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/83489


Pelajaran dari Hadits ini


1.   Pentingnya Memulai Hari dengan Doa yang Bermanfaat
Nabi mengajarkan umatnya untuk memulai pagi dengan doa yang mencakup tiga hal penting: ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan seorang Muslim harus terfokus pada kebaikan duniawi dan ukhrawi sejak awal hari.

2.   Keutamaan Ilmu yang Bermanfaat
Doa Nabi dimulai dengan permintaan "ilmu yang bermanfaat," menunjukkan bahwa ilmu adalah kunci utama dalam kehidupan seorang Muslim. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mendekatkan seseorang kepada Allah dan memberikan manfaat bagi dirinya serta orang lain.

3.   Kehalalan Rezeki Adalah Syarat Keberkahan
Nabi meminta rezeki yang "halal dan baik," yang menekankan pentingnya menjaga sumber penghasilan dari hal-hal yang diharamkan. Rezeki yang halal membawa berkah dan menjadi sebab diterimanya amal.

4.   Kepentingan Amal yang Diterima oleh Allah
Amal tidak hanya harus dilakukan, tetapi juga harus diterima oleh Allah. Untuk itu, amal harus dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.

5.   Kebutuhan kepada Allah dalam Semua Aspek Kehidupan
Dengan doa ini, Nabi mengajarkan bahwa seorang hamba harus selalu bergantung kepada Allah dalam hal ilmu, rezeki, dan amal. Ini adalah bentuk pengakuan atas ketergantungan total manusia kepada Allah.

6.   Kesederhanaan dan Kelengkapan dalam Berdoa
Doa ini singkat tetapi mencakup hal-hal yang sangat penting bagi kehidupan seorang Muslim. Hal ini mengajarkan bahwa doa tidak harus panjang, tetapi mencakup inti kebutuhan hidup.

7.   Tuntunan Berdoa Setelah Shalat Subuh
Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu waktu yang dianjurkan untuk berdoa adalah setelah shalat Subuh, saat seseorang memulai aktivitas harian.

8.   Teladan Nabi dalam Pendidikan dan Pengajaran
Nabi tidak hanya memberikan teladan dalam amal, tetapi juga mendidik umatnya untuk selalu berorientasi kepada Allah dalam semua urusan. Ini mencerminkan kepribadian beliau sebagai pendidik terbaik.

9.   Pentingnya Ikhlas dalam Amal
Pelajaran lain adalah bahwa Allah hanya menerima amal yang dilakukan dengan niat yang tulus untuk-Nya dan sesuai dengan syariat. Amal yang tidak ikhlas atau tidak sesuai dengan sunnah tidak akan diterima.

10.     Kebutuhan Umat kepada Doa Ini Lebih dari Nabi
Meskipun Nabi adalah sosok yang maksum, beliau tetap berdoa dengan doa ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat beliau, yang lebih membutuhkan rahmat Allah, harus lebih rajin berdoa dan memohon kepada-Nya.


----- Penutup Kajian -----

Hadirin sekalian,
Betapa indahnya doa ini jika kita jadikan kebiasaan setiap pagi! Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, tetapi kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Dengan ilmu yang bermanfaat, kita dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Dengan rezeki yang halal, hidup kita menjadi tenang dan penuh keberkahan. Dan dengan amal yang diterima, kita memperoleh kebahagiaan abadi di akhirat.

Semoga kita semua dapat mengamalkan doa ini setiap pagi dan merasakan keberkahannya dalam kehidupan kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.


Latihan membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat


كان النبي صلى الله عليه وسلم أحسن الناس تعليما وتربية، وقد كان يربي أمته على التوجه إلى الله بالدعاء ويعلمها ما تقول في دعائها، وفي هذا الحديث تخبر أم المؤمنين أم سلمة رضي الله عنها، زوج النبي صلى الله عليه وسلم: "أنه كان يقول إذا صلى الصبح حين يسلم"، أي: عقب الانتهاء من صلاة الصبح: "اللهم إني أسألك علما نافعا"، والعلم النافع هو ما باشر القلب، فأوجب له السكينة والخشوع والإخبات لله تعالى، وإذا لم يباشر القلوب وكان على اللسان فقط، فهو حجة على بني آدم وليس بنافع؛ ولذلك قيده بالنافع.
"ورزقا طيبا"، أي: حلالا، وقيد بالطيب؛ لأن الرزق نوعان: طيب، وهو ما يكون من مكسب حلال، وخبيث، وهو ما يكون من مكسب حرام، والله تعالى لا يقبل إلا طيبا، ومن أعظم الأسباب الموجبة لإجابة الدعاء طيب المأكل.
"وعملا متقبلا"، أي: أسألك يا ألله أن تكون أعمالي من طاعات وعبادات ومعاملات مقبولة عندك، والله عز وجل لا يقبل من الأعمال إلا ما كان خالصا لوجهه سبحانه.
وهذا الدعاء عظيم النفع، كبير الفائدة، وإذا كان النبي صلى الله عليه وسلم يدعو بذلك، وهو من قد علمه ربه، ورزقه الرزق الحلال الطيب، ولم يصب خبيثا قط، وغفر له ذنبه، وتقبل عمله؛ فغيره أحوج إلى الدعاء بهذه الأمور
وفي الحديث: بيان بعض الأذكار والأدعية التي تكون بعد صلاة الصبح.
وفيه: الحث على سؤال الله عز وجل العلم النافع، والرزق الطيب، والعمل المقبول



Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers