Hadits: Tidak Halal Dua Muslim Tidak Bertegur Sapa Lebih 3 Hari
Hadits 1:
Dari
Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: sesungguhnya Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
لا يَحِلُّ لِرَجُلٍ أنْ يَهْجُرَ أخاهُ فَوْقَ ثَلاثِ لَيالٍ،
يَلْتَقِيانِ: فيُعْرِضُ هذا ويُعْرِضُ هذا، وخَيْرُهُما الذي يَبْدَأُ بالسَّلامِ.
Artinya:
Tidak
halal bagi seorang lelaki untuk memutus hubungan dengan saudaranya lebih dari
tiga malam. Mereka bertemu, lalu yang satu berpaling, dan yang lain juga
berpaling. Sebaik-baik di antara mereka adalah yang memulai dengan mengucapkan
salam
Diriwayatkan
oleh Al-Bukhari (6077) dan Muslim (2560).
Hadits
2:
لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ
أنْ يَهْجُرَ أخاهُ فَوْقَ ثَلاثٍ، يَلْتَقِيانِ؛ فَيَصُدُّ هذا، ويَصُدُّ هذا،
وخَيْرُهُما الذي يَبْدَأُ بالسَّلامِ.
Artinya:
Tidak
halal bagi seorang Muslim untuk memutus hubungan dengan saudaranya lebih dari
tiga hari; mereka bertemu, lalu yang satu berpaling dan yang lain juga
berpaling, dan yang terbaik di antara mereka adalah yang memulai mengucapkan
salam
Diriwayatkan
oleh Al-Bukhari (6237) dan Muslim (2560).
Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/25684
Syarah Hadits:
عَمِلَ الإِسْلَامُ
عَلَى قَطْعِ دَابِرِ الشَّحْنَاءِ وَالْعَدَاوَةِ وَالْبَغْضَاءِ مِنَ
الْمُجْتَمَعِ، وَاتَّخَذَ لِذَلِكَ تَدَابِيرَ مُتَعَدِّدَةً
Islam berusaha menghapus permusuhan, kebencian, dan rasa benci dari masyarakat
serta mengambil berbagai langkah untuk itu.
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ
يُخْبِرُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ لَا يَحِلُّ
لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فِي الْإِسْلَامِ، فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ
بِأَيَّامِهَا
Dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa tidak
halal bagi seorang muslim memutus hubungan dengan saudaranya dalam Islam lebih
dari tiga malam beserta hari-harinya.
قَاصِدًا لِقَطْعِ
مُوَاصَلَتِهِ عَازِمًا عَلَيْهَا
Dengan sengaja untuk memutuskan hubungan dan bertekad melakukannya.
وَهَذَا إِذَا لَمْ
يَخَفْ مِنْ مُكَالَمَتِهِ وَصِلَتِهِ مَا يُفْسِدُ عَلَيْهِ دِينَهُ، أَوْ
يُوَلِّدُ بِهِ عَلَى نَفْسِهِ مَضَرَّةً فِي دِينِهِ أَوْ دُنْيَاهُ
Ini berlaku jika ia tidak khawatir bahwa berbicara atau menjalin hubungan
dengannya akan merusak agamanya atau mendatangkan bahaya bagi dirinya dalam
agama atau dunianya.
أَوْ لِوُجُودِ
بِدْعَةٍ فِي الْمَهْجُورِ، أَوْ لِتَظَاهُرِهِ بِفِسْقٍ أَوْ نَحْوِهِ
Atau karena adanya bid'ah pada orang yang ditinggalkan, atau karena ia
terang-terangan dalam kefasikan atau yang semisalnya.
فَإِنْ كَانَ ذَلِكَ
فَلَهُ مُجَانَبَتُهُ وَالْبُعْدُ عَنْهُ
Jika demikian, maka ia boleh menjauhinya dan menjaga jarak darinya.
وَرُبَّ هَجْرٍ جَمِيلٍ
خَيْرٌ مِنْ مُخَالَطَةٍ مُؤْذِيَةٍ، وَبَعْضُ الْهَجْرِ زَجْرٌ وَتَأْدِيبٌ
Terkadang, meninggalkan dengan cara yang baik lebih baik daripada bergaul yang
membawa bahaya. Sebagian bentuk meninggalkan adalah peringatan dan pendidikan.
وَقَوْلُهُ:
«يَلْتَقِيَانِ؛ فَيَصُدُّ هَذَا، وَيَصُدُّ هَذَا»
Sabdanya, 'Mereka bertemu, lalu yang satu berpaling, dan yang lain juga
berpaling.'
أَيْ: إِنَّ
الْمُتَخَاصِمَيْنِ يُعْرِضُ كُلٌّ مِنْهُمَا عَنْ الْآخَرِ
Artinya, kedua orang yang berselisih saling berpaling satu sama lain.
وَهُوَ الْغَالِبُ مِنْ
حَالِ الْمُتَهَاجِرَيْنِ عِنْدَ اللِّقَاءِ
Hal ini adalah kebiasaan yang umum terjadi pada orang-orang yang saling memutus
hubungan ketika bertemu.
ثُمَّ بَيَّنَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ خَيْرَهُمَا وَأَفْضَلَهُمَا
الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa yang terbaik dan
paling utama di antara keduanya adalah yang memulai dengan mengucapkan salam.
فَالسَّلَامُ يَقْطَعُ
الْهِجْرَةَ، وَيُزِيلُ الْحَرَجَ
Karena salam memutuskan permusuhan dan menghilangkan rasa bersalah.
وَذِكْرُهُ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِثَلَاثِ لَيَالٍ يَدُلُّ عَلَى إِبَاحَتِهَا فِي
الثَّلَاثِ لِعَارِضٍ
Penyebutan tiga malam oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan bahwa
memutus hubungan dalam tiga malam itu dibolehkan karena adanya alasan tertentu.
وَإِنَّمَا عُفِيَ
عَنْهَا فِي الثَّلَاثِ؛ لِأَنَّ الإِنْسَانَ قَدْ يَغْضَبُ أَوْ يَسُوءُ خُلُقُهُ
بِسَبَبِ مَوْقِفٍ
Hal ini dimaafkan dalam tiga malam karena manusia mungkin marah atau akhlaknya
menjadi buruk akibat suatu kejadian.
فَعُفِيَ عَنِ
الْهَجْرِ فِي الثَّلَاثَةِ؛ لِيَذْهَبَ ذَلِكَ الْعَارِضُ
Maka memutus hubungan dalam tiga hari dimaafkan agar alasan tersebut hilang.
قِيلَ: فِي الْيَوْمِ
الأَوَّلِ يَسْكُنُ غَضَبُهُ، وَفِي الثَّانِي يُرَاجِعُ نَفْسَهُ، وَفِي
الثَّالِثِ يَعْتَذِرُ
Dikatakan, pada hari pertama kemarahannya reda, pada hari kedua ia merenungkan
dirinya, dan pada hari ketiga ia meminta maaf.
وَمَا زَادَ عَلَى
ذَلِكَ كَانَ قَطْعًا لِحُقُوقِ الأُخُوَّةِ
Dan jika melebihi itu, maka itu menjadi pemutusan hak-hak persaudaraan.
وَفِي الْحَدِيثِ:
ذَمُّ هَجْرِ الْمُسْلِمِ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ، إِذَا لَمْ يَكُنْ
لِمَصْلَحَةٍ شَرْعِيَّةٍ أَوْ لِدَفْعِ مَضَرَّةٍ
Dalam hadits ini terdapat celaan terhadap tindakan seorang muslim memutus
hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga malam jika bukan karena maslahat
syar'i atau untuk mencegah bahaya.
Latihan membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa
harakat:
عمل الإسلام على قطع دابر الشحناء والعداوة والبغضاء من المجتمع، واتخذ
لذلك تدابير متعددة.
وفي هذا الحديث يخبر النبي صلى الله عليه وسلم أنه لا يحل لمسلم أن يهجر
أخاه في الإسلام، فوق ثلاث ليال بأيامها قاصدا لقطع مواصلته عازما عليها، وهذا إذا
لم يخف من مكالمته وصلته ما يفسد عليه دينه، أو يولد به على نفسه مضرة في دينه أو
دنياه، أو لوجود بدعة في المهجور، أو لتظاهره بفسق أو نحوه؛ فإن كان ذلك فله
مجانبته والبعد عنه، ورب هجر جميل خير من مخالطة مؤذية، وبعض الهجر زجر وتأديب.
وقوله: «يلتقيان؛ فيصد هذا، ويصد هذا»، أي: إن المتخاصمين يعرض كل منهما عن الآخر،
وهو الغالب من حال المتهاجرين عند اللقاء، ثم بين النبي صلى الله عليه وسلم أن
خيرهما وأفضلهما الذي يبدأ بالسلام؛ فالسلام يقطع الهجرة، ويزيل الحرج.
وذكره صلى الله عليه وسلم لثلاث ليال يدل على إباحتها في الثلاث لعارض،
وإنما عفي عنها في الثلاث؛ لأن الإنسان قد يغضب أو يسوء خلقه بسبب موقف، فعفي عن
الهجر في الثلاثة؛ ليذهب ذلك العارض. قيل: في اليوم الأول يسكن غضبه، وفي الثاني
يراجع نفسه، وفي الثالث يعتذر، وما زاد على ذلك كان قطعا لحقوق الأخوة.
وفي الحديث: ذم هجر المسلم أخاه فوق ثلاث ليال، إذا لم يكن لمصلحة شرعية أو
لدفع مضرة.