Hadits Arbain ke-8: Syahadat, Shalat dan Zakat Sebagai Pilar Perlindungan dalam Islam
Bismillahirrahmanirrahim.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan umat manusia yang membawa risalah yang penuh dengan hikmah dan petunjuk.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sebuah hadits yang mencerminkan inti dan esensi ajaran Islam, yaitu tentang persaksian keimanan, pelaksanaan kewajiban utama dalam agama, dan konsekuensi besar yang mengikuti hal tersebut.
Hadits yang akan kita kaji ini mengandung pesan penting tentang hubungan antara keimanan, kewajiban dalam Islam, dan perlindungan jiwa serta harta seseorang. Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin menegaskan bahwa keamanan dan keselamatan setiap individu dihormati selama mereka memenuhi syarat-syarat keimanan dan melaksanakan kewajiban pokok.
Namun, hal yang perlu kita perhatikan bersama adalah bahwa inti dari hadits ini bukan sekadar memaknai perintah dan hukum secara tekstual, melainkan bagaimana Islam memberikan aturan yang melindungi jiwa, harta, dan hak asasi manusia dalam bingkai syariat yang penuh rahmat.
-----
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أُمِرْتُ أنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حتَّى
يَشْهَدُوا أنْ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وأنَّ مُحَمَّدًا رَسولُ اللَّهِ،
ويُقِيمُوا الصَّلَاةَ، ويُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذلكَ عَصَمُوا
مِنِّي دِمَاءَهُمْ وأَمْوَالَهُمْ إلَّا بحَقِّ الإسْلَامِ، وحِسَابُهُمْ علَى
اللَّهِ
Artinya:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ
hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ
dan mendirikan shalat,
وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ
dan menunaikan zakat,
فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ
Maka jika mereka melakukan hal itu
عَصَمُوا مِنِّي
دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ
maka darah dan harta mereka akan dilindungi dariku
إِلَّا بِحَقِّ
الْإِسْلَامِ
kecuali dengan hak Islam
وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ
تَعَالَى"
dan perhitungan mereka ada pada Allah Ta'ala
HR. Al-Bukhari (25) dan Muslim (22)
Syarah Hadits
الإِسْلَامُ هُوَ دِينُ الْحَقِّ
Islam adalah agama kebenaran
الَّذِي ارْتَضَاهُ اللهُ سُبْحَانَهُ
لِلنَّاسِ كَافَّةً
yang telah diridhai oleh Allah SWT untuk seluruh manusia.
وَلَنْ يَقْبَلَ مِنْ أَحَدٍ دِينًا سِوَاهُ
Dan Dia tidak akan menerima agama selainnya dari siapa pun.
قَالَ اللهُ تَعَالَى: {وَمَنْ يَبْتَغِ
غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ
الْخَاسِرِينَ}
Allah Ta'ala berfirman: {Barang siapa mencari agama selain Islam, maka
sekali-kali tidak akan diterima darinya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang merugi.}
وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ يُبَيِّنُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dan dalam hadits ini, Nabi ﷺ menjelaskan
أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَهُ بِقِتَالِ
الْمُشْرِكِينَ الْمُحَارِبِينَ
bahwa Allah Ta'ala memerintahkannya untuk memerangi orang-orang musyrik yang
memerangi.
وَالْوَاقِفِينَ أَمَامَ الدَّعْوَةِ إِلَى
الْإِسْلَامِ
dan yang menghalangi dakwah kepada Islam.
الَّذِينَ أَذِنَ اللهُ فِي قِتَالِهِمْ
yaitu mereka yang diizinkan oleh Allah untuk diperangi.
حَتَّى يَشْهَدُوا لِلَّهِ سُبْحَانَهُ
وَتَعَالَى بِالْوَحْدَانِيَّةِ
hingga mereka bersaksi kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang keesaan-Nya.
وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِالرِّسَالَةِ
dan bersaksi bahwa Muhammad ﷺ adalah utusan-Nya.
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ
Serta menegakkan salat wajib.
«الْفَجْرَ، وَالظُّهْرَ، وَالْعَصْرَ،
وَالْمَغْرِبَ، وَالْعِشَاءَ»
yakni Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.
بِالْمُدَاوَمَةِ عَلَى الْإِتْيَانِ بِهَا
بِشُرُوطِهَا
dengan konsisten melaksanakannya sesuai syarat-syaratnya.
وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ
dan menunaikan zakat yang diwajibkan.
وَهِيَ عِبَادَةٌ مَالِيَّةٌ وَاجِبَةٌ
Zakat adalah ibadah harta yang wajib.
فِي كُلِّ مَالٍ بَلَغَ الْمِقْدَارَ
وَالْحَدَّ الشَّرْعِيَّ
atas setiap harta yang mencapai nisab dan batas syar'i.
وَحَالَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ -وَهُوَ الْعَامُ
الْقَمَرِيُّ «الْهِجْرِيُّ»-
dan telah berlalu satu haul (satu tahun Qamariyah atau Hijriyah).
فَيُخْرَجُ مِنْهُ رُبُعُ الْعُشْرِ
Dikeluarkan darinya seperempat dari sepersepuluh (2,5%).
فَتُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ، وَتُصْرَفُ
فِي الْفُقَرَاءِ
Zakat itu diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan disalurkan kepada
fakir miskin.
وَإِنَّمَا خَصَّ الصَّلَاةَ وَالزَّكَاةَ
بِالذِّكْرِ
Adapun penyebutan khusus terhadap salat dan zakat
لِأَنَّهُمَا أُمُّ الْعِبَادَاتِ
الْبَدَنِيَّةِ وَالْمَالِيَّةِ وَأَسَاسُهُمَا
karena keduanya adalah induk dari ibadah-ibadah jasmani dan harta, serta
merupakan dasarnya.
وَالْعُنْوَانُ لِغَيْرِهِمَا
Dan menjadi simbol bagi ibadah-ibadah lainnya.
فَإِذَا فَعَلُوا هَذِهِ الْأُمُورَ،
أَصْبَحَتْ دِمَاؤُهُمْ وَأَمْوَالُهُمْ مَعْصُومَةً بِعِصْمَةِ الْإِسْلَامِ
Apabila mereka melakukan hal-hal ini, maka darah dan harta mereka menjadi
terlindungi oleh perlindungan Islam.
ثُمَّ قَالَ: إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ
Kemudian beliau berkata: Kecuali dengan hak Islam.
وَهَذَا اسْتِثْنَاءٌ مِنَ الْعِصْمَةِ
Ini merupakan pengecualian dari perlindungan tersebut.
أَيْ: فَإِنَّ الْإِسْلَامَ يَعْصِمُ
دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ
Artinya, Islam melindungi darah dan harta mereka.
فَلَا يَحِلُّ قَتْلُهُمْ إِلَّا إِذَا
ارْتَكَبُوا جَرِيمَةً أَوْ جِنَايَةً
Maka tidak halal membunuh mereka kecuali jika mereka melakukan kejahatan atau
pelanggaran
يَسْتَحِقُّونَ عَلَيْهَا الْقَتْلَ بِمُوجَبِ
أَحْكَامِ الْإِسْلَامِ
yang mengharuskan hukuman mati berdasarkan hukum Islam.
فَيُقْتَلُ الْقَاتِلُ قِصَاصًا
Seperti membunuh pembunuh secara qisas.
وَيُقْتَلُ الْمُرْتَدُّ وَالزَّانِي
الْمُحْصَنُ حَدًّا
Atau membunuh orang yang murtad dan pezina muhshan sebagai hukuman hadd.
ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَتَوَلَّى اللهُ
تَعَالَى حِسَابَهُمْ
Kemudian pada Hari Kiamat, Allah Ta'ala sendiri yang mengurus perhitungan amal
mereka.
فَيُثِيبُ الْمُخْلِصَ، وَيُعَاقِبُ
الْمُنَافِقَ
Dia memberi pahala kepada yang ikhlas dan menghukum orang munafik.
وَلَيْسَ لَنَا إِلَّا الظَّاهِرُ
Sedangkan bagi kita, hanya apa yang tampak secara lahiriah saja yang dapat
dinilai.
وَلَا يَعْنِي هَذَا الْحَدِيثُ إِكْرَاهَ
الْمُشْرِكِينَ عَلَى الدُّخُولِ فِي الْإِسْلَامِ
Hadits ini tidak bermakna memaksa orang-orang musyrik untuk masuk Islam.
بَلْ هُمْ مُخَيَّرُونَ بَيْنَ الدُّخُولِ فِي
الْإِسْلَامِ أَوْ دَفْعِ الْجِزْيَةِ
Melainkan mereka diberi pilihan antara masuk Islam atau membayar jizyah.
فَإِنْ أَبَوْا إِلَّا مَنْعَ الدَّعْوَةِ
إِلَى الْإِسْلَامِ
Jika mereka tetap menolak dan menghalangi dakwah Islam,
فَلَيْسَ إِلَّا الْمُقَاتَلَةُ
maka tidak ada jalan lain kecuali peperangan.
فَالْقِتَالُ هُوَ لِمَنْ يُقَاتِلُنَا إِذَا
أَرَدْنَا إِظْهَارَ دِينِ اللهِ تَعَالَى
Peperangan itu hanya ditujukan kepada mereka yang memerangi kita ketika kita
ingin menegakkan agama Allah Ta'ala.
كَمَا أَوْضَحَتْهُ نُصُوصُ الْكِتَابِ
وَالسُّنَّةِ
Sebagaimana dijelaskan dalam nash-nash Al-Qur'an dan Sunnah.
Maraji:
https://dorar.net/hadith/sharh/68099
Pelajaran dari hadits ini
1.
Islam Sebagai Agama yang Hakiki
·
Dalil Kebenaran Islam
Islam adalah satu-satunya agama yang diterima Allah SWT sebagaimana disebutkan
dalam firman-Nya:
“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya.”
(QS. Ali Imran: 85).
Hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama universal yang membawa petunjuk
untuk seluruh manusia tanpa kecuali.
·
Relevansi dengan
Kehidupan Modern
Kebenaran Islam mencakup ajaran yang relevan di segala zaman, baik dalam aspek
akidah, ibadah, muamalah, maupun akhlak.
2.
Perintah Memerangi yang Memusuhi Dakwah Islam
·
Memerangi Musuh yang
Menghalangi Dakwah
Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk memerangi orang-orang musyrik yang secara
aktif memerangi atau menghalangi dakwah Islam. Ini bukan berarti memaksakan
Islam, tetapi menghadapi pihak yang memusuhi atau menindas.
·
Keadilan dalam Perang
Islam hanya memperbolehkan perang sebagai bentuk pertahanan dan untuk
melindungi hak dakwah, bukan untuk memaksakan keyakinan. Jika pihak musuh
menghentikan permusuhan atau menerima perjanjian damai, maka perang dihentikan.
3.
Syarat Masuk Islam dan Kewajiban Utama
·
Dua Kalimat Syahadat
Persaksian akan keesaan Allah SWT dan kerasulan Nabi Muhammad SAW menjadi
fondasi keimanan.
·
Pelaksanaan Salat
Salat lima waktu disebut secara spesifik sebagai kewajiban yang menjadi simbol
hubungan hamba dengan Allah SWT.
·
Pembayaran Zakat
Zakat adalah bentuk ibadah sosial yang mencerminkan solidaritas dan
keseimbangan ekonomi dalam masyarakat. Zakat diambil dari orang kaya dan
diberikan kepada yang membutuhkan, menegaskan nilai keadilan sosial dalam
Islam.
4.
Kedudukan Salat dan Zakat
·
Salat Sebagai Ibadah
Jasmani
Salat menjadi induk ibadah fisik yang harus dilakukan secara konsisten dan
memenuhi syarat-syarat tertentu.
·
Zakat Sebagai Ibadah
Harta
Zakat adalah manifestasi dari kepedulian sosial dan bagian dari pengelolaan
kekayaan dalam Islam. Disebutkan secara khusus karena pentingnya peran salat
dan zakat sebagai pilar utama agama.
5.
Perlindungan Darah dan Harta dalam Islam
·
Jaminan Keamanan bagi
Muslim
Darah dan harta seorang muslim dijamin keamanannya setelah memenuhi kewajiban
agama.
·
Pengecualian
Perlindungan
Perlindungan ini dapat dicabut jika seseorang melanggar hukum Islam, seperti
melakukan pembunuhan, murtad, atau perzinaan muhshan yang mewajibkan hukuman
hadd.
6.
Kebebasan Beragama dalam Islam
·
Tidak Ada Paksaan dalam
Agama
Hadits ini menegaskan bahwa orang non-Muslim tidak dipaksa masuk Islam. Mereka
diberi pilihan untuk memeluk Islam, membayar jizyah (pajak perlindungan), atau
mempertahankan keyakinan mereka selama tidak menghalangi dakwah Islam.
·
Perlakuan terhadap
Non-Muslim
Islam menjamin hak-hak mereka yang berada di bawah perlindungan negara Islam,
dengan syarat mereka tidak memusuhi Islam atau kaum muslimin.
7.
Perang Hanya Jika Diperlukan
·
Perang sebagai Jalan
Terakhir
Islam mengajarkan bahwa perang dilakukan sebagai upaya terakhir untuk
menghadapi pihak yang memerangi Islam atau menghalangi penyebaran dakwah.
·
Keterbatasan dalam
Perang
Perang tidak dilakukan tanpa sebab, melainkan dengan tujuan membela diri atau
menegakkan keadilan sebagaimana diatur dalam Al-Qur'an dan Sunnah.
8.
Hikmah dari Pengaturan Islam
·
Tanggung Jawab Hukum di
Dunia dan Akhirat
Hadits ini mengajarkan bahwa manusia bertanggung jawab di dunia sesuai syariat,
sedangkan di akhirat, Allah SWT yang akan mengadili berdasarkan keikhlasan dan
amal perbuatan mereka.
·
Keutamaan Menilai
Lahiriah
Kita diperintahkan menilai berdasarkan apa yang tampak secara lahiriah. Hati
seseorang dan niatnya adalah urusan Allah SWT.
Kesimpulan
·
Islam adalah agama yang
mengajarkan keseimbangan antara hak Allah SWT (ibadah seperti salat dan zakat)
dan hak sesama manusia (keadilan sosial, perlindungan darah dan harta).
·
Islam memerintahkan
ketaatan dalam beribadah, keadilan dalam bermuamalah, serta toleransi terhadap
keyakinan lain selama tidak ada permusuhan.
·
Perang bukan tujuan Islam,
melainkan sarana untuk menegakkan keadilan dan melindungi hak dakwah.
Pesan
utama hadits ini adalah bahwa Islam adalah agama kedamaian, keadilan, dan
keseimbangan, dengan tanggung jawab dunia-akhirat yang saling terhubung.
Hadirin yang dimuliakan,
Melalui hadits ini, kita akan menggali pelajaran tentang urgensi syahadat sebagai kunci keimanan, shalat sebagai tiang agama, dan zakat sebagai wujud kepedulian sosial. Semoga kajian kita ini tidak hanya menambah ilmu, tetapi juga menguatkan keyakinan kita akan keindahan dan keadilan Islam. Mari kita simak kajian ini dengan hati yang khusyuk, agar setiap hikmah yang disampaikan dapat meresap dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua. Aamiin.
Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa
harakat
الإسلام هو دين الحق الذي ارتضاه الله سبحانه للناس كافة، ولن يقبل من أحد
دينا سواه؛ قال الله تعالى: {ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في
الآخرة من الخاسرين} [آل عمران: 85].وفي هذا الحديث يبين النبي صلى الله عليه وسلم
أن الله تعالى أمره بقتال المشركين المحاربين والواقفين أمام الدعوة إلى الإسلام
الذين أذن الله في قتالهم، حتى يشهدوا لله سبحانه وتعالى بالوحدانية، ولمحمد صلى
الله عليه وسلم بالرسالة، ويقيموا الصلاة المكتوبة «الفجر، والظهر، والعصر،
والمغرب، والعشاء» بالمداومة على الإتيان بها بشروطها، ويؤتوا الزكاة المفروضة؛
وهي عبادة مالية واجبة في كل مال بلغ المقدار والحد الشرعي، وحال عليه الحول -وهو
العام القمري «الهجري»- فيخرج منه ربع العشر، فتؤخذ من أغنيائهم، وتصرف في
الفقراء، وإنما خص الصلاة والزكاة بالذكر؛ لأنهما أم العبادات البدنية والمالية
وأساسهما، والعنوان لغيرهما.فإذا فعلوا هذه الأمور، أصبحت دماؤهم وأموالهم معصومة
بعصمة الإسلام. ثم قال: إلا بحق الإسلام، وهذا استثناء من العصمة، أي: فإن الإسلام
يعصم دماءهم وأموالهم، فلا يحل قتلهم إلا إذا ارتكبوا جريمة أو جناية يستحقون
عليها القتل بموجب أحكام الإسلام؛ فيقتل القاتل قصاصا، ويقتل المرتد والزاني
المحصن حدا، ثم يوم القيامة يتولى الله تعالى حسابهم؛ فيثيب المخلص، ويعاقب
المنافق، وليس لنا إلا الظاهر.ولا يعني هذا الحديث إكراه المشركين على الدخول في
الإسلام، بل هم مخيرون بين الدخول في الإسلام أو دفع الجزية؛ فإن أبوا إلا منع
الدعوة إلى الإسلام، فليس إلا المقاتلة؛ فالقتال هو لمن يقاتلنا إذا أردنا إظهار
دين الله تعالى، كما أوضحته نصوص الكتاب والسنة.