Hadits Arbain ke-19: Menjaga Hak Allah dan Memahami Takdir

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ, Dzat yang Maha Menjaga dan Maha Mengatur kehidupan kita. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, sang pembimbing umat, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan ini, kita akan mengkaji sebuah hadits yang sangat agung dan penuh makna, yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Hadits ini adalah nasihat emas dari Rasulullah ﷺ kepada seorang anak muda, yang sesungguhnya juga menjadi nasihat bagi kita semua dalam menjalani kehidupan.

Mari bersama kita simak hadits lengkapnya:

-----

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu’anhuma, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا غُلَامُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ. وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ

Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, jika seluruh umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.

Arti per kalimat:

يَا غُلَامُ
Wahai anak muda...

إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ
Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat...

احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.

احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ
Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ
Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah.

وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.

وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ
Ketahuilah, jika seluruh umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu...

لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ
Mereka tidak akan mampu memberimu manfaat kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu.

وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ
Dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu dengan sesuatu...

لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ
Mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu.

رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ
Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.

HR. At-Tirmizi (2516) dan Ahmad (2669)



Syarah Hadits


أُوتِيَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم جَوامِعَ الكَلِمِ
Nabi dianugerahi jawami’ al-kalim (perkataan yang ringkas namun padat makna).

فكان صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم يَجمَعُ المواعِظَ الجمَّةَ والوصايا الجامِعةَ، والحِكَمَ البالِغةَ في الكلامِ القليلِ
Beliau menghimpun nasihat yang banyak, wasiat yang menyeluruh, dan hikmah yang mendalam dalam ucapan yang singkat.

وكان مِن هَدْيِه عليه الصَّلاةُ والسَّلامُ تَربيةُ الصِّغارِ وتَعليمُهم أمورَ دِينِهم
Di antara kebiasaan beliau adalah mendidik anak-anak kecil dan mengajarkan mereka perkara agama mereka.

مِن العقيدةِ الصَّحيحةِ وحُسْنِ التَّوكُّلِ على اللهِ
Mulai dari akidah yang benar hingga keindahan bertawakal kepada Allah.

وفي هذا الحَديثِ يقولُ النَّبيُّ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم لِعَبدِ اللهِ بنِ عبَّاسٍ: يا غلامُ
Dalam hadits ini, Nabi berkata kepada Abdullah bin Abbas: ‘Wahai anak muda...’

والغُلامُ هو الصَّبيُّ الصَّغيرُ الَّذي لم يَبلُغِ الحُلُمَ بَعدُ
Al-ghulam adalah anak kecil yang belum mencapai usia baligh.

إنِّي أُعلِّمُك كَلِماتٍ
Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat.

أي: أُعلِّمُك أُمورًا وأشياءَ يَنفَعُك اللهُ بها
Yakni, aku akan mengajarkan kepadamu perkara-perkara yang dengannya Allah akan memberimu manfaat.

احفَظِ اللهَ
Jagalah Allah...

أي: احْفَظْ حُدودَه وحُقوقَه وأوامَرَه ونواهيَه
Yakni, jagalah batasan-batasan, hak-hak, perintah-perintah, dan larangan-larangan-Nya.

فاتَّقِ اللهَ في أوامِرِه ونَواهيه بحيثُ يَجِدُك في الطَّاعاتِ والقُرباتِ، ولا يَجِدُك في المعاصي والآثامِ
Bertakwalah kepada Allah dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, sehingga Dia mendapati dirimu dalam ketaatan dan ibadah, bukan dalam maksiat dan dosa.

ومِن أعظمِ ما يُحافَظُ عليه الصَّلاةُ والطَّهارةُ التي هي مِفتاحُ الصَّلاةِ
Di antara hal terpenting yang harus dijaga adalah shalat dan thaharah (kesucian), yang merupakan kunci shalat.

وحِفظُ الرأسِ وما وعَى وهو يَتضمَّنُ حِفظَ السَّمعِ والبَصرِ واللِّسانِ مِن المُحرَّماتِ
Menjaga kepala dan apa yang dikandungnya mencakup menjaga pendengaran, penglihatan, dan lisan dari hal-hal yang diharamkan.

وحِفظُ البَطنِ وما حوَى، ويتَضمَّن حِفظَ القلبِ عن الإصرارِ على المحرَّماتِ
Menjaga perut dan isinya, termasuk menjaga hati dari terus-menerus berbuat hal yang haram.

وكذلك مِنْ أعظمِ ما يَنبغي حِفْظُه مِن نواهي الله عزَّ وجلَّ: الفَرْجُ وأنْ يُحفَظ ولا يُوضَعُ إلَّا في حلالٍ
Demikian pula, di antara yang terpenting untuk dijaga dari larangan Allah adalah kemaluan, agar tidak digunakan kecuali pada yang halal.

يَحْفَظْك
Niscaya Dia akan menjagamu...

أي: إذا اتَّقيتَه وحَفِظتَه كان جَزاؤُك أن يَصونَك مِن الشُّرورِ والموبِقاتِ
Yakni, jika engkau bertakwa dan menjaga-Nya, balasannya adalah Dia akan melindungimu dari keburukan dan kehancuran.

ويَحفَظَك في نَفسِك وأهلِك ومالِك ودِينِك ودُنياك
Dia akan menjagamu dalam dirimu, keluargamu, hartamu, agamamu, dan duniamu.

ويَحفَظَك مِن مكارِهِ الدُّنيا والآخِرَة
Dia akan melindungimu dari keburukan dunia dan akhirat.

فحِفظُ اللهِ لعَبدِه نوعان
Penjagaan Allah kepada hamba-Nya ada dua jenis...

أحَدُهما: حِفظُه له في مَصالِحِ دُنياه
Yang pertama: Penjagaan-Nya terhadap maslahat dunia hamba.

كحِفْظِه في بدَنِه وولَدِه، وأهلِه ومالِه
Seperti menjaga tubuhnya, anaknya, keluarganya, dan hartanya.

قال اللهُ عزَّ وجلَّ: {لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِن أَمْرِ اللَّهِ}
Allah Ta’ala berfirman: ‘Baginya (manusia) ada penjaga-penjaga yang selalu mengawasinya dari depan dan belakang dengan perintah Allah.’ (QS. Ar-Ra’d: 11)

فمَن حَفِظ اللهَ في صِباه وقوَّتِه، حَفِظه اللهُ في حالِ كِبَرِه وضَعْفِ قوَّتِه
Barang siapa menjaga Allah di masa mudanya dan kuatnya, Allah akan menjaganya di masa tuanya dan lemahnya kekuatan.

ومتَّعه بسَمعِه وبصَرِه وحَوْلِه وقوَّتِه وعقلِه
Dia akan memberinya kenikmatan dengan pendengaran, penglihatan, kekuatan fisik, dan akalnya.

النَّوعُ الثَّاني: حِفظُ اللهِ للعبدِ في دِينِه وإيمانِه
Jenis kedua: Penjagaan Allah terhadap agama dan iman hamba.

فيَحفَظُه في حَياتِه مِن الشُّبهاتِ المضلَّةِ، ومِن الشَّهَواتِ المحرَّمةِ
Dia menjaganya selama hidupnya dari syubhat yang menyesatkan dan syahwat yang diharamkan.

ويَحفَظُ عليه دِينَه عندَ موتِه، فيتوفَّاه على الإيمانِ
Dia menjaga agamanya hingga kematiannya, dan mencabut nyawanya dalam keadaan beriman.

وعلى العكسِ من هذا؛ فمَن ضيَّع اللهَ ضيَّعه اللهُ
Sebaliknya, barang siapa menyia-nyiakan (hak-hak) Allah, maka Allah akan menyia-nyiakannya.

فضاع بينَ خلقِه، حتَّى يَدخُلَ عليه الضَّررُ والأذى ممَّن كان يَرْجو نفْعَه مِن أهلِه وغيرِهم
Dia akan menjadi tersia-sia di antara makhluk-Nya, sehingga mudarat dan gangguan datang kepadanya dari orang yang dia harapkan kebaikannya, baik dari keluarga maupun selain mereka.

احفَظِ اللهَ
Jagalah Allah,

أَي: اتَّقِ اللَّهَ فِي الأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي
yaitu: bertakwalah kepada Allah dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan,

وَالْزَمِ الطَّاعَاتِ، وَلَا تَقْرَبِ الْمَعَاصِيَ
tetaplah taat, dan jangan mendekati maksiat,

تَجِدْه تُجَاهَكَ
niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu,

وَالمَعْنَى: أَنَّكَ تَجِدُهُ حِينَئِذٍ كَأَنَّهُ حَاضِرٌ تِلْقَاءَكَ وَقُدَّامَكَ
artinya: engkau akan mendapati-Nya seolah-olah hadir di hadapanmu dan di depanmu,

فِي مَقَامِ إِحْسَانِكَ وَإِيقَانِكَ وَكَمَالِ إِيمَانِكَ
dalam keadaan ihsanmu, keyakinanmu, dan kesempurnaan imanmu,

كَأَنَّكَ تَرَاهُ بِحَيْثُ تُغْنَى بِالكُلِّيَّةِ عَنْ نَظَرِكَ مَا سِوَاهُ
seolah-olah engkau melihat-Nya sehingga engkau sepenuhnya tidak memerlukan pandangan kepada selain-Nya,

وَقِيلَ: المَعْنَى: إِذَا حَفِظْتَ طَاعَةَ اللَّهِ وَجَدْتَهُ يَحْفَظُكَ وَيَنْصُرُكَ فِي مُهِمَّاتِكَ أَيْنَمَا تَوَجَّهْتَ
dan dikatakan: artinya, jika engkau menjaga ketaatan kepada Allah, engkau akan mendapati-Nya menjaga dan menolongmu dalam urusan-urusan pentingmu ke mana pun engkau pergi,

وَيُسَهِّلُ لَكَ الأُمُورَ الَّتِي قَصَدْتَ
dan Dia memudahkan untukmu urusan-urusan yang engkau tuju,

وَقِيلَ المَعْنَى: تَجِدُ عِنَايَتَهُ وَرَأْفَتَهُ قَرِيبًا مِنْكَ
dan dikatakan: artinya, engkau akan mendapati perhatian-Nya dan kasih sayang-Nya dekat denganmu,

يُرَاعِيكَ فِي جَمِيعِ الحَالَاتِ، وَيُنْقِذُكَ مِنْ جَمِيعِ المُضَرَّاتِ
Dia memperhatikanmu dalam semua keadaan, dan menyelamatkanmu dari semua bahaya.


إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ
Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah,

أَي: إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَطْلُبَ شَيْئًا، فَلَا تَطْلُبْ إِلَّا مِنَ اللَّهِ
yaitu: jika engkau ingin meminta sesuatu, maka jangan meminta kecuali kepada Allah,

وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
dan jika engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah,

أَي: وَإِذَا أَرَدْتَ العَوْنَ فَلَا تَطْلُبِ العَوْنَ إِلَّا مِنَ اللَّهِ وَلَا تَسْتَعِنْ إِلَّا بِاللَّهِ
yaitu: jika engkau menginginkan pertolongan, maka jangan meminta pertolongan kecuali dari Allah, dan jangan memohon kecuali kepada Allah,

وَاعْلَمْ
dan ketahuilah,

كَرَّرَ فِعْلَ الأَمْرِ زِيَادَةً فِي الحَثِّ عَلَى التَّوَجُّهِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
perintah diulangi sebagai penekanan untuk mengarahkan diri sepenuhnya kepada Allah Ta’ala,

أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ
bahwa jika umat manusia berkumpul,

أَيِ: اتَّفَقَتْ فَرْضًا وَتَقْدِيرًا عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ
yaitu: jika mereka secara hipotetis dan perkiraan bersepakat untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu memberimu manfaat,

إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ
kecuali sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu,

وَالمَعْنَى: وَلْيَكُنْ عِنْدَكَ عِلْمٌ وَيَقِينٌ أَنَّهُ لَنْ يَكُونَ إِلَّا مَا قَدَّرَهُ اللَّهُ لَكَ
dan artinya: hendaklah engkau memiliki pengetahuan dan keyakinan bahwa tidak ada yang akan terjadi kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu,

فَلَنْ تُحَصِّلَ مَنْفَعَةً إِلَّا مَا كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ
karena engkau tidak akan memperoleh manfaat kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu,

وَلَوِ اجْتَمَعَ عَلَى مَنْفَعَتِكَ أَهْلُ الأَرْضِ جَمِيعًا
walaupun seluruh penduduk bumi berkumpul untuk memberimu manfaat,

وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ
dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu,

أَي: وَلْيَكُنْ عِنْدَكَ عِلْمٌ أَيْضًا أَنَّكَ لَنْ تَرَى إِلَّا مَا قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ
yaitu: hendaklah engkau juga mengetahui bahwa engkau tidak akan menemui apapun kecuali apa yang telah Allah tetapkan atasmu,

فَلَنْ يَبْلُغَكَ ضُرٌّ إِلَّا مَا قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ
karena tidak ada bahaya yang akan menimpamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan atasmu,

وَلَوِ اجْتَمَعَ عَلَى ضُرِّكَ أَهْلُ الأَرْضِ جَمِيعًا
walaupun seluruh penduduk bumi berkumpul untuk mencelakakanmu,

وَهَذَا مُتَّفِقٌ مَعَ الحُكْمِ المُقَرَّرِ فِي الاعْتِقَادِ أَنَّ اجْتِمَاعَهُمْ عَلَى إِيصَالِ النَّفْعِ وَالضُّرِّ بِدُونِ مَشِيئَةِ اللَّهِ مِنَ المُحَالِ
dan hal ini sesuai dengan prinsip akidah yang telah ditetapkan bahwa perkumpulan mereka untuk memberikan manfaat atau bahaya tanpa kehendak Allah adalah mustahil,

وَخُلَاصَةُ المَعْنَى أَنَّ المَطْلُوبَ مِنْكَ أَنْ تُوَحِّدَ اللَّهَ فِي المَطْلَبِ وَالمَهْرَبِ
dan intisari maknanya adalah bahwa yang dituntut darimu adalah mentauhidkan Allah dalam permohonan dan pelarian (perlindungan),

فَهُوَ الضَّارُّ النَّافِعُ، وَالمُعْطِي المَانِعُ
karena Dia adalah satu-satunya yang dapat memberi bahaya dan manfaat, serta yang memberi dan mencegah.

رُفِعَتِ الأَقْلَامُ
Pena-pena telah diangkat,

أَيْ: كُتِبَتْ مَقَادِيرُ الْخَلَائِقِ جَمِيعًا
Artinya: seluruh takdir makhluk telah dituliskan,

وَرُفِعَ الْقَلَمُ
Dan pena telah diangkat,

فَلَا زِيَادَةَ وَلَا نُقْصَانَ فِي كِتَابَةِ الْأَحْكَامِ
Sehingga tidak ada penambahan maupun pengurangan dalam penulisan hukum-hukum,

وَجَفَّتِ الصُّحُفُ
Dan lembaran-lembaran telah mengering,

أَيْ: جَفَّتِ الصُّحُفُ بِمَا كَتَبَتْهُ الْأَقْلَامُ فِيهَا مِنْ مَقَادِيرِ الْخَلَائِقِ
Artinya: lembaran-lembaran itu telah mengering dengan apa yang telah ditulis oleh pena-pena tentang takdir makhluk,

فَلَا تَبْدِيلَ وَلَا تَغْيِيرَ
Sehingga tidak ada pergantian maupun perubahan,

فَكُلُّ شَيْءٍ قَدْ كُتِبَ فِي اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ
Karena segala sesuatu telah ditulis di Lauh Mahfuz,

فَعُبِّرَ عَنْ سَبْقِ الْقَضَاءِ وَالْقَدَرِ بِرَفْعِ الْقَلَمِ، وَجَفَافِ الصَّحِيفَةِ
Maka ditafsirkannya ketetapan qadha dan qadar dengan pena yang telah diangkat dan lembaran yang telah mengering,

تَشْبِيهًا بِفَرَاغِ الْكَاتِبِ فِي الشَّاهِدِ مِنْ كِتَابَتِهِ
Sebagai perumpamaan dengan selesainya seorang penulis di dunia dari pekerjaannya,

وَهَذَا كُلُّهُ مِنَ التَّرْبِيَةِ النَّبَوِيَّةِ لِلْأُمَّةِ عَلَى أَنْ تَتَعَامَلَ بِصِدْقٍ مَعَ اللَّهِ
Dan semua ini merupakan bagian dari pendidikan Nabi kepada umat agar berinteraksi dengan Allah secara jujur,

وَأَنْ تُرَاقِبَهُ فِي كُلِّ أَعْمَالِهَا
Dan agar mereka selalu merasa diawasi oleh-Nya dalam setiap perbuatannya,

وَأَلَّا تَخَافَ غَيْرَهُ سُبْحَانَهُ
Dan agar mereka tidak takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala,

فَمِنْهُ النَّفْعُ وَالضَّرُّ
Karena manfaat dan mudarat itu hanya datang dari-Nya,

وَأَنْ تُرَبِّيَ أَطْفَالَهَا عَلَى هَذِهِ الْمَفَاهِيمِ الطَّيِّبَةِ فَيَنْشَؤُوا وَيَشِبُّوا عَلَيْهَا
Dan agar mereka mendidik anak-anak mereka dengan pemahaman yang baik ini sehingga anak-anak itu tumbuh besar dengan pemahaman tersebut.


وَهَذَا الْحَدِيثُ أَصْلٌ عَظِيمٌ فِي مُرَاقَبَةِ اللَّهِ
Hadis ini merupakan dasar yang agung dalam hal merasa diawasi oleh Allah,

وَمُرَاعَاةِ حُقُوقِهِ
Dan menjaga hak-hak-Nya,

وَتَفْوِيضِ الْأُمُورِ إِلَيْهِ
Serta menyerahkan segala urusan kepada-Nya,

وَالتَّوَكُّلِ عَلَيْهِ
Dan bertawakal kepada-Nya,

وَشُهُودِ تَوْحِيدِهِ وَتَفَرُّدِهِ
Serta menyaksikan keesaan dan keunikan-Nya,

وَعَجْزِ الْخَلَائِقِ كُلِّهِمْ وَافْتِقَارِهِمْ إِلَيْهِ وَحْدَهُ
Dan menyadari kelemahan seluruh makhluk serta kebutuhan mereka kepada-Nya semata,

وَفِيهِ أَبْلَغُ رَدٍّ عَلَى مَنْ اعْتَقَدَ النَّفْعَ وَالضَّرَّ فِي غَيْرِ اللَّهِ
Dalam hadis ini terdapat bantahan yang sangat tegas terhadap orang yang meyakini manfaat dan mudarat datang dari selain Allah,

مِنَ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَأَهْلِ الْقُبُورِ
Baik dari kalangan wali, orang saleh, atau penghuni kubur,

أَوْ سَأَلَهُمْ وَاسْتَعَانَ بِهِمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ تَعَالَى
Atau orang yang meminta dan memohon pertolongan kepada mereka selain kepada Allah Ta'ala.


وَفِي الْحَدِيثِ: الْحَثُّ عَلَى حِفْظِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي أَوَامِرِهِ وَنَوَاهِيهِ
Dalam hadis ini terdapat dorongan untuk menjaga perintah dan larangan Allah Azza wa Jalla,

وَفِيهِ: الْحَثُّ عَلَى طَلَبِ الْعَوْنِ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَحْدَهُ
Dan juga dorongan untuk meminta pertolongan hanya kepada Allah Azza wa Jalla semata.

 

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/36167


Pelajaran dari hadits ini


 

1. Keutamaan Pendidikan Anak Sejak Dini

  • Rasulullah ﷺ memberikan perhatian besar pada pendidikan anak-anak dengan menyampaikan nasihat-nasihat singkat namun penuh hikmah.
  • Abdullah bin Abbas, yang masih kecil saat itu, mendapatkan ajaran fundamental tentang tauhid, ketakwaan, dan tawakal.

2. Menjaga Hubungan dengan Allah

  • "احفظ الله يحفظك":
    • Maknanya adalah menjaga hak-hak Allah dengan melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan menjaga keikhlasan dalam ibadah.
    • Balasan dari menjaga hubungan dengan Allah adalah penjagaan Allah atas dunia dan akhirat seseorang, termasuk diri, keluarga, dan hartanya.
    • Penjagaan ini terbagi menjadi:
      • Penjagaan duniawi: Meliputi kesehatan, keselamatan, dan keberkahan harta.
      • Penjagaan agama: Menjaga iman dari penyimpangan dan fitnah hingga akhir hayat.

3. Pentingnya Kesadaran akan Kehadiran Allah

  • "تجده تجاهك":
    • Ketika seorang hamba menjaga hubungan dengan Allah, ia akan merasakan kedekatan dan pertolongan-Nya dalam setiap urusan.
    • Allah memberikan solusi, kemudahan, dan perlindungan dalam berbagai kesulitan.

4. Ketergantungan Total pada Allah

  • "إذا سألت فاسأل الله وإذا استعنت فاستعن بالله":
    • Ajaran ini menekankan bahwa hanya Allah yang berhak diminta pertolongan dan dipanjatkan doa.
    • Ketergantungan kepada Allah mencerminkan tauhid yang murni, yaitu mengesakan Allah dalam segala urusan.

5. Keyakinan terhadap Takdir Allah

  • "واعلم أن الأمة لو اجتمعت على أن ينفعوك بشيء لم ينفعوك إلا بشيء قد كتبه الله لك":
    • Tidak ada yang bisa memberikan manfaat atau mudarat kecuali dengan izin Allah.
    • Hal ini melatih hati untuk bersandar penuh pada Allah dan menghindari ketergantungan pada makhluk.

6. Kepastian Takdir

  • "رفعت الأقلام وجفت الصحف":
    • Semua takdir telah ditetapkan oleh Allah, tidak ada perubahan dalam ketetapan-Nya.
    • Mengajarkan bahwa setiap kejadian telah ditulis dalam Lauhul Mahfuzh, sehingga seorang Muslim seharusnya bersikap ridha dan berserah diri pada ketetapan Allah.

7. Tauhid dan Kebergantungan Hanya pada Allah

  • Hadits ini menegaskan tauhid rububiyah dan uluhiyah, di mana semua bentuk manfaat dan mudarat hanya berasal dari Allah.
  • Hadits ini juga merupakan bantahan terhadap orang-orang yang meminta bantuan kepada selain Allah, seperti para wali atau orang yang telah wafat.

8. Pentingnya Muroqobah (Kesadaran akan Pengawasan Allah)

  • Hadits ini adalah dasar besar dalam muraqabah, yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
  • Dengan muraqabah, seorang Muslim akan lebih berhati-hati dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan.

9. Pendidikan Nilai-Nilai Tauhid pada Anak

  • Orang tua dan pendidik diajarkan untuk menanamkan konsep tauhid, kebergantungan pada Allah, dan keyakinan terhadap takdir kepada anak-anak sejak dini.
  • Dengan pemahaman ini, anak akan tumbuh menjadi individu yang kokoh imannya dan percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup.

10. Menanamkan Mental Kuat dalam Menghadapi Hidup

  • Hadits ini melatih seorang Muslim untuk tidak takut kepada selain Allah dan tidak bergantung pada makhluk, sehingga ia menjadi pribadi yang berani, tegar, dan tawakal.

Kesimpulan

Hadits ini adalah pedoman lengkap dalam membangun akidah, muraqabah, tawakal, dan keyakinan terhadap takdir Allah. Selain itu, hadits ini mengajarkan metode pendidikan Islami yang menanamkan nilai-nilai tauhid dan akhlak mulia sejak dini, membentuk generasi yang kokoh dalam keimanan dan tangguh menghadapi kehidupan.

 ----- Penutup Kajian -----

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dalam hadits ini, Rasulullah ﷺ mengajarkan konsep tauhid, ketawakalan, dan keyakinan penuh kepada takdir Allah. Beliau mengingatkan bahwa jika kita menjaga hubungan kita dengan Allah, maka Allah pun akan menjaga kita. Jika kita memohon, hendaknya kita meminta hanya kepada Allah, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditetapkan oleh-Nya, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberikan manfaat atau mudarat kecuali dengan izin-Nya.

Pesan dari hadits ini sangat relevan dalam kehidupan kita. Sering kali kita menggantungkan harapan kepada manusia, kecewa ketika keinginan kita tidak terwujud, atau takut terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi. Hadits ini mengajarkan kita untuk menggantungkan hati hanya kepada Allah dan meyakini bahwa segala sesuatu telah tertulis dalam ketetapan-Nya.

Semoga dengan memahami hadits ini, kita semakin kuat dalam menjaga keimanan, semakin kokoh dalam menghadapi ujian hidup, dan semakin yakin bahwa hanya Allah satu-satunya tempat bergantung. Aamiin ya Rabbal ‘alamin


Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat


أوتي النبي صلى الله عليه وسلم جوامع الكلم، فكان صلى الله عليه وسلم يجمع المواعظ الجمة والوصايا الجامعة، والحكم البالغة في الكلام القليل، وكان من هديه عليه الصلاة والسلام تربية الصغار وتعليمهم أمور دينهم؛ من العقيدة الصحيحة وحسن التوكل على الله.

وفي هذا الحديث يقول النبي صلى الله عليه وسلم لعبد الله بن عباس: يا غلام، والغلام هو الصبي الصغير الذي لم يبلغ الحلم بعد، إني أعلمك كلمات، أي: أعلمك أمورا وأشياء ينفعك الله بها، احفظ الله، أي: احفظ حدوده وحقوقه وأوامره ونواهيه، فاتق الله في أوامره ونواهيه بحيث يجدك في الطاعات والقربات، ولا يجدك في المعاصي والآثام، ومن أعظم ما يحافظ عليه الصلاة والطهارة التي هي مفتاح الصلاة، وحفظ الرأس وما وعى وهو يتضمن حفظ السمع والبصر واللسان من المحرمات، وحفظ البطن وما حوى، ويتضمن حفظ القلب عن الإصرار على المحرمات، وكذلك من أعظم ما ينبغي حفظه من نواهي الله عز وجل: الفرج وأن يحفظ ولا يوضع إلا في حلال، يحفظك، أي: إذا اتقيته وحفظته كان جزاؤك أن يصونك من الشرور والموبقات ويحفظك في نفسك وأهلك ومالك ودينك ودنياك، ويحفظك من مكاره الدنيا والآخرة؛ فحفظ الله لعبده نوعان؛ أحدهما: حفظه له في مصالح دنياه، كحفظه في بدنه وولده، وأهله وماله؛ قال الله عز وجل: {له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر الله} [الرعد: 11]؛ فمن حفظ الله في صباه وقوته، حفظه الله في حال كبره وضعف قوته، ومتعه بسمعه وبصره وحوله وقوته وعقله. النوع الثاني: حفظ الله للعبد في دينه وإيمانه، فيحفظه في حياته من الشبهات المضلة، ومن الشهوات المحرمة، ويحفظ عليه دينه عند موته، فيتوفاه على الإيمان، وعلى العكس من هذا؛ فمن ضيع الله ضيعه الله، فضاع بين خلقه، حتى يدخل عليه الضرر والأذى ممن كان يرجو نفعه من أهله وغيرهم.

احفظ الله، أي: اتق الله في الأوامر والنواهي، والزم الطاعات، ولا تقرب المعاصي، تجده تجاهك، والمعنى: أنك تجده حينئذ كأنه حاضر تلقاءك وقدامك في مقام إحسانك وإيقانك وكمال إيمانك، كأنك تراه بحيث تغنى بالكلية عن نظرك ما سواه، وقيل: المعنى: إذا حفظت طاعة الله وجدته يحفظك وينصرك في مهماتك أينما توجهت، ويسهل لك الأمور التي قصدت، وقيل المعنى: تجد عنايته ورأفته قريبا منك؛ يراعيك في جميع الحالات، وينقذك من جميع المضرات.

إذا سألت فاسأل الله، أي: إذا أردت أن تطلب شيئا، فلا تطلب إلا من الله، وإذا استعنت فاستعن بالله، أي: وإذا أردت العون فلا تطلب العون إلا من الله ولا تستعن إلا بالله، واعلم، كرر فعل الأمر زيادة في الحث على التوجه إلى الله تعالى أن الأمة لو اجتمعت، أي: اتفقت فرضا وتقديرا على أن ينفعوك بشيء لم ينفعوك أي: لم يقدروا أن ينفعوك، إلا بشيء قد كتبه الله لك، والمعنى: وليكن عندك علم ويقين أنه لن يكون إلا ما قدره الله لك؛ فلن تحصل منفعة إلا ما كتبه الله لك، ولو اجتمع على منفعتك أهل الأرض جميعا، وإن اجتمعوا على أن يضروك بشيء لم يضروك إلا بشيء قد كتبه الله عليك، أي: وليكن عندك علم أيضا أنك لن ترى إلا ما قدره الله عليك، فلن يبلغك ضر إلا ما قدره الله عليك، ولو اجتمع على ضرك أهل الأرض جميعا، وهذا متفق مع الحكم المقرر في الاعتقاد أن اجتماعهم على إيصال النفع والضر بدون مشيئة الله من المحال، وخلاصة المعنى أن المطلوب منك أن توحد الله في المطلب والمهرب، فهو الضار النافع، والمعطي المانع.

رفعت الأقلام، أي: كتبت مقادير الخلائق جميعا، ورفع القلم، فلا زيادة ولا نقصان في كتابة الأحكام، وجفت الصحف، أي: جفت الصحف بما كتبته الأقلام فيها من مقادير الخلائق، فلا تبديل ولا تغيير، فكل شيء قد كتب في اللوح المحفوظ؛ فعبر عن سبق القضاء والقدر برفع القلم، وجفاف الصحيفة؛ تشبيها بفراغ الكاتب في الشاهد من كتابته، وهذا كله من التربية النبوية للأمة على أن تتعامل بصدق مع الله، وأن تراقبه في كل أعمالها، وألا تخاف غيره سبحانه؛ فمنه النفع والضر، وأن تربي أطفالها على هذه المفاهيم الطيبة فينشؤوا ويشبوا عليها.

وهذا الحديث أصل عظيم في مراقبة الله، ومراعاة حقوقه، وتفويض الأمور إليه، والتوكل عليه، وشهود توحيده وتفرده، وعجز الخلائق كلهم وافتقارهم إليه وحده، وفيه أبلغ رد على من اعتقد النفع والضر في غير الله من الأولياء والصالحين وأهل القبور، أو سألهم واستعان بهم من دون الله تعالى.

وفي الحديث: الحث على حفظ الله عز وجل في أوامره ونواهيه.

وفيه: الحث على طلب العون من الله عز وجل وحده.




Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers