Hadits: Pahala Shalat Malam Tetap Ditulis Meskipun Tertidur

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberi kita nikmat iman dan Islam, serta kesempatan untuk terus belajar dan mendekatkan diri kepada-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Setiap ibadah yang kita lakukan memiliki nilai yang besar di sisi Allah ﷻ, termasuk shalat malam. Namun, ada kalanya seorang hamba memiliki niat kuat untuk bangun beribadah di sepertiga malam, tetapi tubuhnya terasa lelah hingga ia tertidur dan tidak sempat melaksanakannya. Mungkin ada di antara kita yang pernah mengalami hal ini, dan merasa sedih karena kehilangan kesempatan mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat malam.

Namun, dalam hadits yang akan kita kaji ini, Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira bahwa seorang hamba yang memiliki kebiasaan shalat malam, tetapi tertidur karena kelelahan. 

 Mari kita sama-sama mengkaji hadits yang mulia ini.

-----

Dari Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu 'anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنِ امْرِئٍ تَكُونُ لَهُ صَلَاةٌ بِاللَّيْلِ يَغْلِبُهُ عَلَيْهَا نَوْمٌ إِلَّا كُتِبَ لَهُ أَجْرُ صَلَاتِهِ وَكَانَ نَوْمُهُ عَلَيْهِ صَدَقَةً.

Artinya kalimat:

مَا مِنِ امْرِئٍ

Tidaklah seseorang

 تَكُونُ لَهُ صَلَاةٌ بِاللَّيْلِ

memiliki kebiasaan shalat di malam hari,

 يَغْلِبُهُ عَلَيْهَا نَوْمٌ

kemudian ia tertidur (hingga tidak melaksanakannya),

 إِلَّا كُتِبَ لَهُ أَجْرُ صَلَاتِهِ

melainkan (tetap) dituliskan baginya pahala shalatnya,

وَكَانَ نَوْمُهُ عَلَيْهِ صَدَقَةً

dan tidurnya itu menjadi sedekah untuknya.

HR Abu Dawud (1314), an-Nasa'i (1784), dan Ahmad (24441)


Syarah Hadits


المُؤْمِنُ الحَقُّ

Orang mukmin yang sejati

يَحْرِصُ عَلَى التَّقَرُّبِ إِلَى اللهِ تَعَالَى بِالنَّوَافِلِ وَالْعِبَادَاتِ

Berusaha mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan amalan sunnah dan ibadah

وَاللهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ عَلَى عِبَادِهِ

Dan Allah memiliki karunia yang besar atas hamba-hamba-Nya

فَإِذَا وَجَدَ مِنْ عَبْدِهِ اعْتِيَادَ الطَّاعَةِ وَالْمُدَاوَمَةَ عَلَيْهَا

Apabila Dia mendapati dari hamba-Nya kebiasaan taat dan konsistensi dalam melakukannya

فَإِنَّهُ يَكْتُبُ لَهُ أَجْرَهَا وَثَوَابَهَا

Maka Dia akan mencatat baginya pahalanya dan ganjarannya

إِذَا عَجَزَ عَنْ أَدَائِهَا فِي بَعْضِ الْأَوْقَاتِ

Jika ia tidak mampu melaksanakannya di beberapa waktu

بِسَبَبِ غَفْلَةٍ مِنْ نَوْمٍ أَوْ تَعَبٍ أَوْ مَرَضٍ

Karena kelalaian akibat tidur, kelelahan, atau sakit

وَهَذَا مِنْ عَظِيمِ فَضْلِ اللهِ عَلَى هَذِهِ الْأُمَّةِ

Dan ini termasuk dari besarnya karunia Allah atas umat ini

وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ يَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dalam hadits ini, Nabi bersabda

مَا مِنِ امْرِئٍ تَكُونُ لَهُ صَلَاةٌ بِاللَّيْلِ

Tidak ada seorang pun yang memiliki shalat di malam hari

أَي: أَيُّ مُسْلِمٍ يَكُونُ لَهُ اعْتِيَادٌ عَلَى صَلَاةِ النَّوَافِلِ فِي اللَّيْلِ

(Yaitu) setiap Muslim yang terbiasa melaksanakan shalat sunnah di malam hari

بِالتَّطَوُّعِ وَالْقِيَامِ وَالتَّهَجُّدِ

Baik dengan shalat sunnah, shalat malam, maupun tahajud

يَغْلِبُهُ عَلَيْهَا نَوْمٌ

Kemudian ia dikalahkan oleh tidur darinya (shalat itu)

إِلَّا كُتِبَ لَهُ أَجْرُ صَلَاتِهِ

Melainkan tetap dicatat baginya pahala shalatnya

وَكَانَ نَوْمُهُ عَلَيْهِ صَدَقَةً

Dan tidurnya itu menjadi sedekah untuknya

فَإِنَّ اللهَ يَتَفَضَّلُ عَلَيْهِ وَيَكْتُبُ لَهُ أَجْرَ صَلَاتِهِ الْمُعْتَادَةِ فِي قِيَامِهِ

Karena Allah memberikan karunia kepadanya dan mencatat baginya pahala shalat yang biasa ia lakukan di waktu malam

ثُمَّ يَزِيدُهُ مِنْ فَضْلِهِ، فَيَجْعَلُ وَقْتَ نَوْمِهِ كَأَنَّهُ وَقْتُ صَلَاةٍ

Kemudian Allah menambah dari karunia-Nya, sehingga menjadikan waktu tidurnya seakan-akan waktu shalat

فَيَتَصَدَّقُ الرَّحْمَنُ عَلَيْهِ بِذَلِكَ

Maka Allah Yang Maha Pengasih bersedekah kepadanya dengan hal itu

وَفِي الْحَدِيثِ: بَيَانُ فَضْلِ الْمُدَاوَمَةِ عَلَى الْعِبَادَةِ

Dalam hadits ini terdapat penjelasan tentang keutamaan konsistensi dalam ibadah

وَأَنَّ اللهَ يُعْطِي لِلْعَبْدِ أَجْرَ عِبَادَتِهِ إِذَا غُلِبَ عَلَيْهَا بِالنَّوْمِ وَمَا يُشْبِهُهُ

Dan bahwa Allah memberikan pahala ibadah kepada hamba-Nya jika ia terkalahkan oleh tidur atau yang serupa dengannya.

 

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/133448


Pelajaran dari Hadits ini


 1. Keutamaan Konsistensi dalam Ibadah

  • Allah memberikan pahala kepada hamba-Nya yang terbiasa melakukan ibadah secara konsisten, meskipun ia terhalang oleh sebab-sebab tertentu seperti tidur, kelelahan, atau sakit.
  • Konsistensi dalam ibadah menunjukkan kesungguhan hati dalam mendekatkan diri kepada Allah.

2. Karunia dan Rahmat Allah kepada Hamba-Nya

  • Allah mencatat pahala seseorang berdasarkan niat dan kebiasaannya dalam melakukan kebaikan, bahkan jika ia tidak dapat melaksanakannya karena alasan di luar kendalinya.
  • Tidur atau istirahat yang menjadi penghalang ibadah tersebut dihitung sebagai sedekah, menunjukkan kelembutan Allah kepada hamba-Nya.

3. Keutamaan Niat dalam Beramal

  • Niat yang ikhlas dalam ibadah memiliki nilai besar di sisi Allah, bahkan jika pelaksanaannya terhalang.
  • Hal ini mengingatkan bahwa ibadah bukan hanya tentang amal lahiriah, tetapi juga tentang hati yang terhubung kepada Allah.

4. Kelebihan Ibadah Malam (Qiyamul Lail)

  • Hadits ini menekankan keutamaan salat malam, seperti tahajud, yang merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.
  • Kebiasaan melaksanakan qiyamul lail menunjukkan ketakwaan dan kecintaan seorang hamba kepada Allah.

5. Kelonggaran dan Kemudahan dalam Islam

  • Islam adalah agama yang penuh kemudahan, di mana Allah tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuannya.
  • Ketika seseorang memiliki kebiasaan baik namun terhalang oleh kondisi tertentu, Allah tetap mencatat pahala untuknya.

6. Motivasi untuk Tidak Putus Asa dalam Ibadah

  • Hadits ini memberikan dorongan agar seorang Muslim tetap semangat dalam beribadah, karena Allah mencatat usaha dan niat yang tulus, meskipun terdapat kekurangan dalam pelaksanaan.

7. Pentingnya Adab dalam Menyikapi Kekurangan Diri

  • Seorang hamba yang memiliki kebiasaan baik tetapi terkadang lalai atau terhalang sebaiknya tidak merasa putus asa, karena Allah Maha Mengetahui dan memberikan pahala berdasarkan kebiasaan sebelumnya.

8. Ibadah Bukan Beban, tetapi Rahmat

  • Tidur yang dihitung sebagai sedekah menunjukkan bahwa aktivitas sehari-hari yang halal dan wajar pun bisa bernilai ibadah jika diniatkan dengan benar.
  • Allah menghargai hamba-Nya yang bersungguh-sungguh tanpa menjadikan ibadah sebagai sesuatu yang membebani.

9. Hubungan Ibadah dengan Kehidupan Dunia

  • Islam tidak memisahkan kehidupan dunia dari ibadah; bahkan istirahat yang diperlukan tubuh pun dihitung sebagai amal kebaikan.
  • Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif dan memperhatikan kebutuhan manusia secara menyeluruh.

Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa rahmat Allah sangat luas, sehingga seorang Muslim seharusnya selalu optimis dalam menjalani ibadah dan kehidupannya.


----- Penutup Kajian -----

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dalam hadits yang akan kita kaji ini, Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira bahwa seorang hamba yang memiliki kebiasaan shalat malam, tetapi tertidur karena kelelahan, tetap dicatat pahalanya, dan tidurnya itu dihitung sebagai sedekah dari Allah. Ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya yang memiliki niat tulus untuk beribadah. 

Allah melihat niat dan usaha kita, bukan hanya hasil akhirnya. Oleh karena itu, mari kita tetap menjaga niat dan semangat dalam beribadah, dan yakin bahwa setiap usaha yang dilakukan di jalan Allah tidak akan pernah sia-sia. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang istiqamah dalam beribadah dan selalu mendapatkan rahmat-Nya. Aamiin.

  


Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat


المؤمن الحق يحرص على التقرب إلى الله تعالى بالنوافل والعبادات، والله ذو فضل عظيم على عباده، فإذا وجد من عبده اعتياد الطاعة والمداومة عليها فإنه يكتب له أجرها وثوابها إذا عجز عن أدائها في بعض الأوقات؛ بسبب غفلة من نوم أو تعب أو مرض، وهذا من عظيم فضل الله على هذه الأمة.

وفي هذا الحديث يقول النبي صلى الله عليه وسلم: "ما من امرئ تكون له صلاة بليل"، أي: أي مسلم يكون له اعتياد على صلاة النوافل في الليل بالتطوع والقيام والتهجد، "يغلبه عليها نوم"، أي: اشتد عليه النوم في قيامها ولم ينتبه لها، "إلا كتب له أجر صلاته وكان نومه عليه صدقة"، أي: فإن الله يتفضل عليه ويكتب له أجر صلاته المعتادة في قيامه، ثم يزيده من فضله، فيجعل وقت نومه كأنه وقت صلاة، فيتصدق الرحمن عليه بذلك.

وفي الحديث: بيان فضل المداومة على العبادة، وأن الله يعطي للعبد أجر عبادته إذا غلب عليها بالنوم وما يشبهه.

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers