Hadits: Tanda Kiamat Adalah Harta Melimpah

 Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk terus memperdalam ilmu agama. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan mengkaji sebuah hadits yang menggambarkan salah satu tanda dekatnya Hari Kiamat, yakni tentang melimpahnya harta di tengah manusia. Namun, apakah kelimpahan harta ini menjadi pertanda kebaikan atau justru sebuah ujian?

Mari kita baca dulu haditsnya:

-----

Dari Abu Hurairah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حتَّى يَكْثُرَ فِيكُمُ المَالُ، فَيَفِيضَ حتَّى يُهِمَّ رَبَّ المَالِ مَن يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ، وحتَّى يَعْرِضَهُ، فَيَقُولَ الذي يَعْرِضُهُ عليه: لا أَرَبَ لِي

Terjemahan per kalimat:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
Kiamat tidak akan terjadi...

حتَّى يَكْثُرَ فِيكُمُ المَالُ
...hingga harta menjadi banyak di tengah-tengah kalian...

فَيَفِيضَ
...dan melimpah...

حتَّى يُهِمَّ رَبَّ المَالِ مَن يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ
...hingga pemilik harta khawatir (bingung) siapa yang akan menerima sedekahnya...

وحتَّى يَعْرِضَهُ
...hingga dia (pemilik harta) menawarkan (sedekah itu)...

فَيَقُولَ الذي يَعْرِضُهُ عليه
...lalu orang yang ditawarkan (sedekah itu) kepadanya berkata...

لا أَرَبَ لِي
...'Saya tidak membutuhkan (harta itu)'.

HR Muslim (157)

Mendengarkan mp3 hadits ini


Syarah Hadits


كانَ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam...

يَحُثُّ أصحابَه على المُسارَعةِ بالخَيْراتِ
...mendorong para sahabatnya untuk bersegera dalam kebaikan-kebaikan...

ومِن ذلكَ المُسارَعةُ بإخراجِ الزَّكاةِ والصَّدَقاتِ إلى مُستَحِقِّيها
...dan di antaranya adalah bersegera mengeluarkan zakat dan sedekah kepada yang berhak menerimanya.

وفي هذا الحديثِ يُخبِرُنا النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
Dan dalam hadits ini Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahu kita...

أنَّه لن تَقومَ القِيامَةُ
...bahwa kiamat tidak akan terjadi...

-فهو مِن عَلاماتِها وأشْراطِها
...karena itu termasuk tanda-tandanya dan syarat-syaratnya...

وقيل: هو زَمانُ المَهْدِيِّ ونُزولِ عِيسَى عليه الصَّلاةُ والسَّلامُ-
...dan dikatakan: itu adalah zaman Mahdi dan turunnya Isa 'alaihis salam...

حتَّى يَكثُرَ المالُ
...hingga harta menjadi banyak...

فيَفيضَ وتَعُمَّ الثَّرْوَةُ في أيدي النَّاسِ جميعًا
...lalu melimpah dan kekayaan menyebar di tangan seluruh manusia...

فلا يَحتاجُ أحَدٌ إلى الزَّكاةِ
...sehingga tidak ada seorang pun yang membutuhkan zakat...

حتَّى يَحزَنَ ويَهتَمَّ ويَغْتَمَّ رَبُّ المالِ وصاحِبُه
...hingga pemilik harta bersedih, khawatir, dan merasa tertekan...

لأنَّه لم يَجِدْ مَن يَقبَلُ صَدَقتَه
...karena dia tidak menemukan siapa pun yang mau menerima sedekahnya...

حتَّى يَجتَهِدَ في البَحْثِ عن شَخْصٍ فَقيرٍ يَقبَلُ منه صَدَقتَه
...hingga dia berusaha keras mencari seseorang yang miskin untuk menerima sedekahnya...

ويَعرِضُها عليه
...dan dia menawarkan sedekah itu kepadanya...

فيَقولُ الَّذي تُعرَضُ عليه الزَّكاةُ لِيَأخُذَها
...lalu orang yang ditawari zakat itu untuk menerimanya berkata...

«لا أَرَبَ لِي»
‘Saya tidak membutuhkan (harta) itu.’

أي: لا حاجَةَ لي في هذه الصَّدَقةِ
...artinya: Saya tidak memiliki kebutuhan terhadap sedekah ini...

لأنَّه صارَ غَنِيًّا ومعه مالٌ
...karena dia telah menjadi kaya dan memiliki harta...

وقيل: يَصيرُ النَّاسُ راغِبينَ في الآخِرَةِ، تارِكينَ الدُّنْيا
...dan dikatakan: manusia menjadi lebih menginginkan akhirat, meninggalkan dunia...

ويَقْنَعونَ بِقُوتِ يَوْمٍ، ولا يَدَّخِرونَ المالَ
...dan mereka puas dengan makanan sehari-hari, serta tidak menyimpan harta.

قيل: هذا الحديثُ خَرَجَ مَخْرَجَ التَّهديدِ على تَأخيرِ الصَّدَقةِ
...dikatakan: hadits ini keluar dalam bentuk ancaman atas keterlambatan dalam bersedekah...

وهذا التَّهديدُ مَصْروفٌ لِمَن أَخَّرَها عن مُستَحِقِّها وماطَلَه بها
...dan ancaman ini diarahkan kepada orang yang menunda pemberian sedekah kepada yang berhak dan mengulur-ulur pemberiannya...

حتَّى استَغْنَى ذلكَ الفَقيرُ المُستَحِقُّ
...hingga orang miskin yang berhak itu menjadi kaya...

فَغِنى الفَقيرِ لا يُخَلِّصُ ذِمَّةَ الغَنِيِّ المُماطِلِ في وقتِ الحاجَةِ
...maka kekayaan si miskin tidak membebaskan tanggung jawab si kaya yang mengulur-ulur pada saat dibutuhkan.

وفي الحديثِ: التَّحذيرُ مِن التَّسْويفِ في إخراجِ الزَّكاةِ
...dan dalam hadits ini terdapat peringatan dari menunda-nunda dalam mengeluarkan zakat...

لأنَّه قد يَكونُ التَّأخيرُ سَبَبًا في عَدَمِ وُجودِ مَن يَقْبَلُها
...karena penundaan itu mungkin menjadi sebab tidak ditemukannya orang yang mau menerimanya.

وفيهِ: عَلامَةٌ مِن عَلاماتِ نُبُوَّتِه صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ
...dan di dalamnya terdapat tanda dari tanda-tanda kenabiannya shallallahu 'alaihi wa sallam.

 

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/80770


Pelajaran dari Hadits ini


 1. Keutamaan Bersedekah dan Berzakat

  • Hadits ini mengingatkan pentingnya menyegerakan pemberian zakat dan sedekah kepada yang berhak sebelum datang masa ketika tidak ada yang membutuhkannya.
  • Zakat dan sedekah adalah sarana untuk membersihkan harta dan jiwa serta membantu sesama.

2. Larangan Menunda Pemberian Zakat dan Sedekah

  • Penundaan pemberian zakat dan sedekah dapat menyebabkan hilangnya kesempatan untuk membantu orang yang membutuhkan.
  • Ancaman bagi orang yang menunda-nunda zakat hingga orang yang berhak menerimanya tidak lagi membutuhkan (kaya).

3. Tanda-tanda Kiamat

  • Melimpahnya harta hingga tidak ada orang yang membutuhkan sedekah adalah salah satu tanda akhir zaman.
  • Hal ini menunjukkan perubahan besar dalam keadaan sosial manusia di masa depan.

4. Sikap Zuhud terhadap Dunia

  • Dalam hadits ini, disebutkan bahwa manusia di akhir zaman akan menjadi lebih fokus kepada akhirat, meninggalkan keserakahan terhadap dunia, dan merasa cukup dengan kebutuhan dasar.
  • Pelajaran ini mengajarkan kita untuk tidak terlalu cinta dunia dan menjadikan akhirat sebagai prioritas.

5. Kehati-hatian dalam Mengelola Harta

  • Pemilik harta harus bijak dalam menggunakan dan mendistribusikan kekayaannya. Jangan sampai kekayaan hanya menjadi sebab kegelisahan ketika tidak ada yang mau menerima sedekahnya.
  • Menunjukkan bahwa harta tidak selalu menjadi sumber kebahagiaan jika tidak dikelola dengan baik.

6. Pentingnya Memanfaatkan Waktu dan Kesempatan

  • Ketika masih ada orang yang membutuhkan, manfaatkan waktu tersebut untuk berbuat baik dan membantu sesama.
  • Penundaan hanya akan membawa penyesalan di kemudian hari.

7. Kebenaran Nubuwah Rasulullah ﷺ

  • Hadits ini menjadi bukti kebenaran kenabian Rasulullah ﷺ, karena apa yang beliau sampaikan tentang tanda-tanda akhir zaman ini benar-benar terjadi atau akan terjadi di masa depan.

8. Peringatan terhadap Cinta Dunia Berlebihan

  • Meskipun harta melimpah, hal itu tidak selalu membawa ketenangan jika manusia tidak mengutamakan akhirat.
  • Mengingatkan bahwa dunia hanya sementara dan akhirat adalah tujuan utama.

9. Pentingnya Menjaga Amanah Harta

  • Pemilik harta memiliki tanggung jawab sosial untuk mendistribusikan kekayaannya kepada yang membutuhkan.
  • Amanah ini harus dipenuhi dengan penuh keikhlasan dan tidak ditunda.

10. Fokus pada Kepuasan Batin dan Qana'ah

  • Dalam akhir hadits disebutkan bahwa orang-orang di masa itu akan merasa cukup (qana'ah) dengan kebutuhan dasar sehari-hari, tanpa berlebihan.
  • Pelajaran ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat Allah dan hidup sederhana.

Hadits ini mendorong umat Islam untuk bersikap dermawan, bijaksana, dan tidak menunda-nunda amal kebaikan. Selain itu, ia juga menjadi pengingat bahwa dunia adalah tempat sementara, dan segala sesuatu yang dimiliki harus digunakan untuk meraih kebahagiaan di akhirat.


----- Penutup Kajian -----

Hadirin yang berbahagia,
Kita sering mengira bahwa kemiskinan adalah ujian yang berat, padahal kekayaan yang melimpah juga bisa menjadi ujian yang lebih besar. Sebab, ketika seseorang memiliki banyak harta, ia diuji dengan apakah ia akan bersyukur atau lalai? Apakah hartanya digunakan untuk kebaikan atau justru menjerumuskannya ke dalam kesombongan dan kemaksiatan?

Dalam sejarah Islam, kita melihat bagaimana para sahabat yang kaya, seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan Abdurrahman bin Auf, menggunakan kekayaan mereka untuk berjuang di jalan Allah. Mereka sadar bahwa harta hanyalah titipan dan akan dimintai pertanggungjawaban. Namun, di sisi lain, ada banyak orang yang justru terjebak dalam cinta dunia, sehingga melupakan akhirat.

Maka, hadits ini mengajarkan kita untuk tidak terlena dengan kelimpahan harta, tetapi justru menjadikannya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Jangan sampai harta membuat kita lalai dari ibadah, enggan bersedekah, atau terjebak dalam kemewahan yang melalaikan.

Semoga dengan memahami hadits ini, kita semakin sadar bahwa harta bukanlah tujuan utama hidup, melainkan alat untuk meraih ridha Allah. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang mampu memanfaatkan nikmat harta dengan sebaik-baiknya, menjadi hamba yang bersyukur, dan bukan hamba yang lalai. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.



Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers