Hadits: Pintu Surga Ada Delapan dan Pintu Arrayan Bagi Orang Berpuasa

Hadits 1:

Dari Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لا يَدْخُلُهُ إلَّا الصَّائِمُونَ

"Di surga ada delapan pintu. Di antaranya ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Tidak ada yang memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa."

(HR Al-Bukhari No. 3257)

Hadits 2:

Dari Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إنَّ في الجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ له: الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ منه الصَّائِمُونَ يَومَ القِيَامَةِ، لا يَدْخُلُ منه أحَدٌ غَيْرُهُمْ، يُقَالُ: أيْنَ الصَّائِمُونَ؟ فَيَقُومُونَ، لا يَدْخُلُ منه أحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ منه أحَدٌ.

"Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan, melalui pintu itu orang-orang yang berpuasa akan masuk pada hari kiamat. Tidak ada yang akan masuk melalui pintu itu selain mereka. Akan dikatakan: 'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun berdiri, dan tidak ada yang masuk melalui pintu itu selain mereka. Setelah mereka masuk, pintu itu akan ditutup, sehingga tidak ada seorang pun yang akan masuk melalui pintu itu."

(HR Al-Bukhari No. 1896 dan Muslim No. 1152)

Mp3: https://t.me/mp3qhn/133


Syarah Hadits


فَضِيلَةُ الصِّيَامِ عَظِيمَةٌ

Keutamaan puasa sangatlah besar,

 وَكَرَامَةُ اللَّهِ لِلصَّائِمِينَ لَا تَنْقَطِعُ

dan kemuliaan Allah bagi orang-orang yang berpuasa tidak akan terputus;

 فَإِنَّهُمْ حَرَمُوا أَنْفُسَهُمُ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ وَالشَّهْوَةَ

karena sesungguhnya mereka (orang yang berpuasa) telah menahan diri mereka dari makanan, minuman, dan syahwat,

 فَأَعْطَاهُمُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى مِنْ وَاسِعِ عَطَائِهِ

maka Allah, Yang Maha Suci dan Maha Tinggi, memberikan kepada mereka dari keluasan karunia-Nya,

 وَفَضَّلَهُمْ عَلَى غَيْرِهِمْ

dan Dia mengutamakan mereka atas yang lain.

 وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ

Dalam hadits ini,

 يَرْوِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ الْأَنْصَارِيُّ

Sahl bin Sa’d Al-Anshari meriwayatkan,

 أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَ

bahwa Nabi mengabarkan,

 أَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى اخْتَصَّ الصَّائِمِينَ الْكَامِلِينَ

bahwa Allah, Yang Maha Suci dan Maha Tinggi, mengkhususkan orang-orang yang sempurna puasanya,

 فِي صَوْمِ الْفَرْضِ وَالْمُكْثِرِينَ مِنْ صِيَامِ النَّفْلِ

dalam puasa wajib dan mereka yang memperbanyak puasa sunnah,

 أَوْ مَنْ غَلَبَ عَلَيْهِمُ الصَّوْمُ مِنْ بَيْنِ الْعِبَادَاتِ

atau mereka yang puasanya lebih dominan di antara ibadah-ibadah lainnya,

 بِبَابٍ فِي الْجَنَّةِ يُقَالُ لَهُ: الرَّيَّانُ

dengan sebuah pintu di surga yang disebut “Ar-Rayyan.”

 وَالرَّيَّانُ: مِنَ الرِّيِّ، وَهُوَ نَقِيضُ الْعَطَشِ

Nama Ar-Rayyan berasal dari kata "ar-riy," yang berarti kebalikan dari rasa haus;

 وَفِي تَسْمِيَةِ الْبَابِ بِذَلِكَ مُنَاسَبَةٌ حَسَنَةٌ

dan penamaan pintu ini memiliki kesesuaian yang indah;

 لِأَنَّهُ جَزَاءُ الصَّائِمِينَ عَلَى عَطَشِهِمْ وَجُوعِهِمْ

karena pintu ini adalah balasan bagi orang-orang yang berpuasa atas haus mereka dan lapar mereka, 

وَاكْتُفِي بِذِكْرِ الرِّيِّ عَنِ الشِّبَعِ لِأَنَّهُ يَسْتَلْزِمُهُ

dan cukup disebutkan hilangnya haus, karena ia sekaligus mencakup kenyang,

 أَوْ لِكَوْنِهِ أَشَقَّ عَلَى الصَّائِمِ مِنَ الْجُوعِ

atau karena haus lebih berat dirasakan oleh orang yang berpuasa dibandingkan rasa lapar.

 وَهَذَا الْبَابُ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ غَيْرُ الصَّائِمِينَ

Pintu ini tidak akan dimasuki oleh selain orang-orang yang berpuasa,

 حَيْثُ أُفْرِدَ لَهُمْ

karena pintu itu dikhususkan untuk mereka,

 لِيُسْرِعُوا إِلَى الرِّيِّ مِنَ الْعَطَشِ

agar mereka segera melepas dahaga,

 إِكْرَامًا لَهُمْ وَاخْتِصَاصًا

sebagai penghormatan dan keistimewaan bagi mereka,

 وَلِيَكُونَ دُخُولُهُمْ فِي الْجَنَّةِ هَيِّنًا غَيْرَ مُتَزَاحَمٍ عَلَيْهِمْ عِنْدَ أَبْوَابِهَا

dan agar masuknya mereka ke surga menjadi mudah tanpa berdesakan di pintu-pintunya,

 فَقَدْ يُؤَدِّي الزِّحَامُ إِلَى نَوْعٍ مِنَ الْعَطَشِ

karena berdesakan mungkin menyebabkan semacam rasa haus,

 وَإِنْ لَمْ تُوجَدْ مُزَاحَمَةٌ فِي الْحَقِيقَةِ فِي أَبْوَابِ الْجَنَّةِ لِسَعَتِهَا

meskipun sebenarnya tidak ada desakan di pintu-pintu surga karena luasnya,

 وَلِأَنَّهُ لَيْسَ بِمَوْضِعِ ضَرَرٍ، وَلَا عَنَتٍ وَلَا نَصَبٍ

dan karena surga bukanlah tempat kerugian, kesulitan, atau kelelahan.

 فَهَذَا تَشْرِيفٌ لَهُمْ وَإِعْلَاءٌ لِمَقَامِهِمْ

Ini adalah bentuk pemuliaan dan pengangkatan derajat mereka,

 وَتَمْيِيزٌ لَهُمْ عَلَى غَيْرِهِمْ

serta pembedaan mereka dari yang lain.

 فَيُنَادَى عَلَيْهِمْ: أَيْنَ الصَّائِمُونَ؟

Kemudian diserukan kepada mereka, “Di manakah orang-orang yang berpuasa?”

 فَيَقُومُونَ فَيَدْخُلُونَ مِنْهُ

Mereka pun bangkit dan masuk melalui pintu tersebut,

 فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ هَذَا الْبَابُ

dan ketika mereka telah masuk, pintu itu ditutup,

 فَلَنْ يَدْخُلَ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُ الصَّائِمِينَ

sehingga tidak ada seorang pun selain mereka yang memasukinya.

 وَكُرِّرَ نَفْيُ دُخُولِ غَيْرِهِمْ مِنْهُ لِلتَّأْكِيدِ

Penegasan bahwa tidak ada yang dapat memasukinya selain mereka disebutkan berulang-ulang untuk menekankan hal itu.

 

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/21308


Pelajaran dari hadits ini


 

1. Keutamaan Puasa dan Kemuliaan Bagi Orang yang Berpuasa

  • Keutamaan Puasa yang Besar: Hadits ini menunjukkan bahwa puasa memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Orang yang berpuasa tidak hanya menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga dari segala bentuk syahwat. Ini adalah bentuk pengorbanan diri yang mendapatkan balasan khusus dari Allah.
  • Kemuliaan yang Tak Terputus: Orang yang berpuasa akan senantiasa mendapatkan kemuliaan dari Allah yang tidak akan berakhir. Mereka yang berpuasa, baik puasa wajib maupun sunnah, memiliki kedudukan istimewa di mata Allah.

2. Pintu Ar-Rayyan sebagai Pemberian Khusus Bagi Orang yang Berpuasa

  • Keistimewaan Pintu Ar-Rayyan: Allah memberikan pintu khusus bagi orang yang berpuasa di surga yang bernama Ar-Rayyan. Pintu ini hanya untuk orang-orang yang berpuasa, baik puasa wajib (Ramadhan) maupun puasa sunnah yang mereka lakukan.
  • Makna Ar-Rayyan: Nama pintu ini berasal dari kata "rīy" yang berarti “kebalikan dari rasa haus”. Ini menunjukkan bahwa orang yang berpuasa akan dibalas dengan penyegaran setelah menahan haus dan lapar selama berpuasa.
  • Pentingnya Menahan Diri: Dalam penamaan pintu tersebut, ada hubungan yang erat antara perjuangan melawan rasa haus dan lapar dengan pahala yang diterima, karena Allah memberikan mereka kebahagiaan yang sangat berharga, yaitu melalui pintu Ar-Rayyan ini.

3. Hanya Orang yang Berpuasa yang Bisa Memasukinya

  • Pintu Ini Dikhususkan untuk Orang yang Berpuasa: Tidak ada yang bisa masuk ke pintu ini selain orang-orang yang berpuasa. Ini adalah bentuk penghormatan dan pemuliaan terhadap mereka yang telah mengorbankan keinginan fisik mereka demi meraih keridhaan Allah.
  • Keistimewaan Orang yang Berpuasa: Mereka akan dipanggil dengan seruan khusus, "Di manakah orang-orang yang berpuasa?" Hal ini menunjukkan penghargaan yang sangat besar kepada mereka.

4. Tidak Ada Kerumunan atau Kesulitan untuk Orang yang Berpuasa

  • Masuk ke Surga Tanpa Kesulitan: Allah menginginkan agar orang-orang yang berpuasa bisa memasuki surga dengan mudah tanpa ada kesulitan atau kerumunan. Ini menunjukkan bahwa bagi mereka yang menjalani ujian puasa dengan penuh keikhlasan, Allah menyediakan jalan yang lapang untuk mereka.
  • Pintu yang Lebar dan Tidak Ada Kerumunan: Meskipun surga sangat luas, dikhususkanlah pintu ini untuk orang-orang yang berpuasa. Mereka akan melewati pintu itu tanpa kesulitan, dan ini merupakan bentuk dari keistimewaan mereka.

5. Penegasan tentang Keistimewaan Orang yang Berpuasa

  • Penegasan tentang Pintu Ar-Rayyan: Pintu ini ditutup setelah orang yang berpuasa masuk, dan tidak ada seorang pun selain mereka yang akan memasukinya. Hal ini diulang untuk menegaskan bahwa pintu tersebut benar-benar hanya untuk mereka yang telah menjalankan ibadah puasa dengan tulus.
  • Tegasnya Penghargaan untuk Puasa: Penegasan ini mengingatkan kita bahwa puasa memiliki balasan yang sangat luar biasa, bahkan hingga pintu khusus di surga.

6. Pelajaran tentang Ketekunan dalam Beribadah

  • Kepasrahan dalam Ibadah: Mereka yang berpuasa telah menunjukkan ketekunan luar biasa dalam menjalankan perintah Allah dengan menahan diri dari hal-hal yang biasanya mereka sukai, seperti makan, minum, dan hubungan suami istri.
  • Pahala dan Penghargaan yang Setimpal: Allah memberikan balasan yang sangat luar biasa untuk orang yang berpuasa sebagai penghargaan atas kesabaran mereka, termasuk menyediakan pintu khusus di surga sebagai tempat istirahat dari lelahnya puasa.

7. Simbolisme Pintu Ar-Rayyan

  • Simbol dari Penyegaran: Pintu Ar-Rayyan menggambarkan bagaimana Allah memberikan penyegaran setelah segala kesulitan yang dialami oleh orang yang berpuasa, yaitu berupa kebahagiaan dan kenikmatan yang tiada tara setelah perjuangan mereka selama bulan puasa.
  • Tanda Penghargaan dari Allah: Pintu ini menjadi simbol kehormatan, yang hanya akan dibuka untuk mereka yang telah menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan, yang telah mengorbankan kesenangan duniawi untuk mendapatkan keridhaan Allah.

8. Pentingnya Memperbanyak Puasa Sunnah

  • Bagi yang Memperbanyak Puasa Sunnah: Hadits ini juga menekankan pentingnya puasa sunnah sebagai bentuk penguatan dari puasa wajib. Puasa sunnah dapat menjadi jalan bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah, terutama bagi mereka yang sangat aktif dalam berpuasa.

Kesimpulan:

Hadits ini mengajarkan bahwa puasa bukan hanya kewajiban yang dilaksanakan sekali setahun di bulan Ramadhan, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang memberikan kedudukan istimewa bagi orang yang melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Mereka yang menjalankan puasa, baik yang wajib maupun yang sunnah, akan mendapat balasan istimewa berupa pintu khusus di surga, yang menunjukkan betapa besar keutamaan puasa di sisi Allah.


Belajar membaca dan menerjemahkan syarah hadits tanpa harakat


فضيلة الصيام عظيمة، وكرامة الله للصائمين لا تنقطع؛ فإنهم حرموا أنفسهم الطعام والشراب والشهوة، فأعطاهم الله سبحانه وتعالى من واسع عطائه، وفضلهم على غيرهم.
وفي هذا الحديث يروي سهل بن سعد الأنصاري أن النبي صلى الله عليه وسلم أخبر أن الله سبحانه وتعالى اختص الصائمين الكاملين في صوم الفرض والمكثرين من صيام النفل، أو من غلب عليهم الصوم من بين العبادات؛ بباب في الجنة يقال له: الريان. والريان: من الري، وهو نقيض العطش؛ وفي تسمية الباب بذلك مناسبة حسنة؛ لأنه جزاء الصائمين على عطشهم وجوعهم، واكتفي بذكر الري عن الشبع لأنه يستلزمه، أو لكونه أشق على الصائم من الجوع.
وهذا الباب لا يدخل منه غير الصائمين، حيث أفرد لهم؛ ليسرعوا إلى الري من العطش؛ إكراما لهم واختصاصا، وليكون دخولهم في الجنة هينا غير متزاحم عليهم عند أبوابها؛ فقد يؤدي الزحام إلى نوع من العطش، وإن لم توجد مزاحمة في الحقيقة في أبواب الجنة لسعتها، ولأنه ليس بموضع ضرر، ولا عنت ولا نصب؛ فهذا تشريف لهم وإعلاء لمقامهم، وتمييز لهم على غيرهم. فينادى عليهم: أين الصائمون؟ فيقومون فيدخلون منه، فإذا دخلوا أغلق هذا الباب، فلن يدخل منه أحد غير الصائمين، وكرر نفي دخول غيرهم منه للتأكيد.

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers