Sirah Nabawiyah (2): Pembelahan Dada Nabi ﷺ Yang Pertama

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan berbagai tantangan dan ujian yang menguji keteguhan hati dan kesabaran kita. Dalam masyarakat modern ini, kita menyaksikan banyaknya masalah yang berkaitan dengan kebingungan identitas, ketidakstabilan emosional, serta perasaan tertekan akibat kehidupan yang penuh dengan tuntutan dan godaan. 

Di tengah kesibukan dunia yang serba cepat dan materialistis, kita cenderung melupakan pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran, serta mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi setiap ujian hidup. Hal ini seringkali mengarah pada kehilangan arah dan kebingungan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Dalam konteks ini, kajian tentang sirah (sejarah hidup Nabi Muhammad ﷺ) dan peristiwa-peristiwa penting dalam hidup beliau sangat relevan untuk dibahas, karena kehidupan Nabi ﷺ merupakan cermin bagi kita dalam menghadapi segala macam ujian dan tantangan hidup. 

Salah satu peristiwa penting yang patut kita pelajari adalah peristiwa pembukaan dada Nabi ﷺ (Shak al-Sadr) yang pertama kali terjadi pada masa kecil beliau. Peristiwa ini bukan hanya sebuah mukjizat, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang pembersihan hati, kesiapan menerima wahyu, dan keteguhan dalam menjalankan misi besar yang diberikan oleh Allah.

Bahkan dalam kehidupan yang penuh cobaan, kita sering merasa terpuruk, kehilangan arah, atau dibebani dengan banyaknya masalah. Namun, jika kita menelusuri peristiwa-peristiwa dalam sirah Nabi ﷺ, kita akan menemukan bahwa beliau pun menghadapi berbagai ujian dan kesulitan dalam hidupnya, baik itu dari keluarga, masyarakat, maupun tantangan fisik dan psikologis. 

Namun, melalui proses pembersihan hati yang simbolis dalam peristiwa Shak al-Sadr, Nabi ﷺ menunjukkan kepada kita bahwa untuk menjalani tugas besar dalam hidup, kita harus memiliki hati yang bersih dan siap menerima wahyu Allah dengan lapang dada.

Urgensi kajian ini terletak pada pentingnya mempelajari sejarah hidup Nabi ﷺ dalam memahami prinsip-prinsip hidup yang bisa kita terapkan dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan bahkan dalam perjuangan dakwah, kita sering kali membutuhkan teladan yang jelas dan nyata. 

Peristiwa Shak al-Sadr bukan hanya mengajarkan kita tentang bagaimana Nabi ﷺ dipersiapkan untuk menerima wahyu, tetapi juga memberikan pelajaran tentang keteguhan hati, keikhlasan, dan kebersihan jiwa dalam menghadapi segala macam ujian hidup. Sebagai umat yang mengaku cinta kepada Nabi ﷺ, sudah semestinya kita menggali lebih dalam tentang perjalanan hidup beliau dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Dengan demikian, kajian ini tidak hanya sekadar menelusuri sejarah, tetapi juga bertujuan untuk memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kita bisa lebih baik dalam menjalani hidup ini dengan hati yang bersih, siap menerima ujian, dan terus berusaha menuju tujuan hidup yang lebih mulia.


Pembelahan Dada Nabi


حَادِثَةُ شَقِّ صَدْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الأُولَى
العَامُّ الهِجْرِيُّ: 49 ق هـ
العَامُّ المِيلَادِيُّ: 575

Peristiwa Pembelahan Dada Nabi yang Pertama
Tahun Hijriyah: 49 SM
Tahun Masehi: 575


تَفَاصِيلُ الحَدَثِ:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاهُ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ، فَأَخَذَهُ فَصَرَعَهُ، فَشَقَّ عَنْ قَلْبِهِ، فَاسْتَخْرَجَ الْقَلْبَ، فَاسْتَخْرَجَ مِنهُ عَلَقَةً، فَقَالَ: هَذَا حَظُّ الشَّيْطَانِ مِنْكَ، ثُمَّ غَسَلَهُ فِي طِسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ لَأَمَهُ، ثُمَّ أَعَادَهُ فِي مَكَانِهِ، وَجَاءَ الْغِلْمَانُ يَسْعَوْنَ إِلَى أُمِّهِ -يَعْنِي ظِئْرَهُ-فَقَالُوا: إِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ قُتِلَ، فَاسْتَقْبَلُوهُ وَهُوَ مُنْتَقِعُ اللَّوْنِ.

Rasulullah , menurut Anas bin Malik, ketika sedang bermain dengan anak-anak, tiba-tiba didatangi oleh Jibril . Jibril kemudian menidurkannya, membelah dadanya, dan mengeluarkan hatinya. Setelah itu, ia mengeluarkan sebuah benda yang disebut "alaqah" dari hatinya dan berkata, "Ini adalah bagian setan dari dirimu." Kemudian, Jibril mencuci hati Nabi dalam sebuah nampan emas dengan air Zamzam, lalu menyatukannya kembali dan meletakkannya kembali di tempatnya. Ketika anak-anak itu kembali kepada ibunya (atau pengasuhnya), mereka memberitahukan bahwa Muhammad telah dibunuh. Mereka menyambutnya dengan wajah yang pucat.


قَالَ أَنَسٌ: «وَقَدْ كُنْتُ أَرَى أَثَرَ ذَٰلِكَ الْمِخْيَطِ فِي صَدْرِهِ».

Anas berkata, "Saya pernah melihat bekas jahitan itu di dada beliau."

 

Sumber: https://dorar.net/history/event/2


Pelajaran dari Kajian Sirah Ini


Dari peristiwa Shak (pembukaan) dada Nabi ﷺ ini, terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari kajian ini. Berikut adalah pelajaran-pelajaran tersebut secara rinci:

1. Pentingnya Kesehatan Jiwa dan Ruhani

  • Pembukaan Dada Nabi ﷺ oleh Jibril ﷺ memiliki makna mendalam. Jibril ﷺ membersihkan hati Nabi ﷺ dari bagian yang disebut "alaqah," yang dipercaya sebagai bagian dari pengaruh setan. Ini menunjukkan bahwa Nabi ﷺ, meskipun maksum (terjaga dari dosa), mengalami proses pembersihan ruhani untuk menyiapkannya dalam menjalankan tugas berat sebagai Rasul.

  • Pelajaran: Kita diajarkan bahwa untuk mencapai kesucian hati dan ketenangan jiwa, perlu ada proses pembersihan batin, yaitu dengan memperbanyak dzikir, istighfar, dan menjaga kebersihan hati dari keburukan dan godaan setan.

2. Keterbukaan Hati dalam Menerima Wahyu

  • Dalam peristiwa ini, Nabi ﷺ diberikan kebersihan fisik dan ruhani agar lebih siap untuk menerima wahyu. Pembukaan dada bukan hanya bermakna secara fisik, tetapi juga merupakan simbol dari kesiapan Nabi ﷺ dalam menerima wahyu dan beban risalah.

  • Pelajaran: Seperti Nabi ﷺ, kita juga perlu membersihkan hati kita agar dapat menerima kebaikan dan petunjuk dari Allah dengan hati yang lapang dan siap.

3. Peran Malaikat dalam Membantu Tugas Kenabian

  • Jibril ﷺ sebagai malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk membantu Nabi ﷺ, menunjukkan bahwa tugas kenabian tidak hanya dilaksanakan oleh Nabi ﷺ sendiri, tetapi juga dengan bantuan dari Allah melalui para malaikat. Malaikat, seperti Jibril ﷺ, adalah pendamping yang setia dalam menjalankan tugas kenabian.

  • Pelajaran: Sebagai umat Islam, kita perlu memahami bahwa dalam menjalani kehidupan ini, kita juga dibantu oleh malaikat dalam banyak hal yang tidak terlihat. Tugas kita adalah berusaha dan berdoa kepada Allah, yang kemudian akan mengirimkan pertolongan-Nya melalui cara yang tidak kita duga.

4. Tantangan dalam Menjadi Seorang Rasul

  • Peristiwa ini terjadi pada masa awal kenabian, ketika Nabi ﷺ masih seorang pemuda yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang belum menerima wahyu. Pembukaan dada ini terjadi untuk memberikan kekuatan dan kesiapan bagi beliau dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan datang, baik fisik maupun psikologis, dalam menyampaikan wahyu dan dakwah.

  • Pelajaran: Dalam kehidupan kita, kita juga akan menghadapi berbagai tantangan yang mungkin menguji iman dan ketabahan kita. Seperti Nabi ﷺ, kita harus berusaha memperkuat hati dan jiwa kita melalui doa, tawakkal kepada Allah, dan menjaga kesucian diri.

5. Kehidupan Nabi ﷺ adalah Teladan bagi Umat

  • Setelah peristiwa ini, Nabi ﷺ semakin kuat dan siap menjalani misi besar yang diberikan oleh Allah. Keberanian, keteguhan, dan keikhlasan beliau dalam menjalankan wahyu adalah pelajaran besar bagi umat Islam.

  • Pelajaran: Kehidupan Nabi ﷺ adalah teladan hidup yang sempurna. Kita harus meneladani sifat-sifat beliau dalam menjalani kehidupan, terutama dalam menghadapi cobaan, menjaga kesucian hati, dan selalu mengandalkan Allah dalam segala hal.

6. Tanda Kebenaran dan Keajaiban dalam Sejarah Islam

  • Peristiwa pembukaan dada ini adalah salah satu tanda kebesaran Allah dan kebenaran kenabian Nabi Muhammad ﷺ. Ini menunjukkan bahwa setiap mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi ﷺ memiliki hikmah dan makna yang dalam untuk umat manusia.

  • Pelajaran: Kita sebagai umat Islam harus yakin bahwa setiap peristiwa yang terjadi dalam sejarah Islam, terutama yang melibatkan Nabi ﷺ, penuh dengan hikmah dan pelajaran. Ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga dan merawat iman kita dalam setiap kondisi.

7. Peran Anak-anak dan Masyarakat dalam Kehidupan Nabi ﷺ

  • Ketika anak-anak melihat kejadian ini, mereka merasa takut dan berlari memberitahukan ibunya, yang mengarah pada reaksi yang mengisyaratkan pentingnya rasa solidaritas dan perhatian terhadap orang-orang sekitar kita.

  • Pelajaran: Perhatian dan kasih sayang terhadap sesama, termasuk anak-anak, adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan beragama. Kita diajarkan untuk saling menjaga dan memberikan perhatian kepada yang membutuhkan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan keimanan dan kebersihan hati.

8. Pentingnya Proses Pembersihan dan Persiapan dalam Setiap Tugas

  • Proses pembukaan dada Nabi ﷺ oleh Jibril ﷺ merupakan simbol dari pentingnya persiapan dalam setiap tugas besar. Allah menyiapkan Nabi ﷺ dengan cara yang istimewa agar siap menjalankan misi kenabian. Pembukaan dada itu tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga sebagai pembersihan ruhani yang diperlukan agar beliau dapat melaksanakan tugas dengan sempurna.

  • Pelajaran: Dalam setiap tugas atau pekerjaan yang kita jalani, kita perlu mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental. Hal ini termasuk mempersiapkan hati kita dengan membersihkannya dari sifat-sifat buruk agar dapat menyelesaikan tugas dengan lebih baik dan lebih ikhlas.

9. Pentingnya Peran Air Zamzam dalam Penyucian

  • Dalam peristiwa ini, Jibril ﷺ menggunakan air Zamzam untuk mencuci hati Nabi ﷺ. Air Zamzam memiliki kedudukan khusus dalam Islam karena dianggap sebagai air yang penuh berkah dan memiliki sifat penyucian.

  • Pelajaran: Air Zamzam bukan hanya sekadar air biasa, tetapi memiliki nilai spiritual yang tinggi. Ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan kita, ada banyak benda dan tempat yang diberkahi oleh Allah, dan kita harus menjaga hubungan dengan tempat-tempat atau benda-benda ini untuk mendapatkan berkah dan keberkahan.

10. Tanda Kekuatan Iman dalam Menghadapi Fitnah dan Rintangan

  • Setelah kejadian ini, Nabi ﷺ terus menjalankan misinya meski dengan berbagai rintangan, tantangan, dan fitnah yang datang dari kaum Quraisy. Pembukaan dada ini memberikan kekuatan mental dan fisik yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi segala bentuk ujian.

  • Pelajaran: Dalam hidup ini, kita juga akan menghadapi berbagai fitnah dan rintangan, namun seperti Nabi ﷺ, kita perlu memiliki keteguhan iman dan kesiapan untuk menghadapi segala cobaan dengan sabar dan tawakal kepada Allah.

11. Kepercayaan Allah dalam Membantu Hambanya yang Terpilih

  • Allah tidak membiarkan Nabi ﷺ berjalan sendirian dalam menjalankan misinya. Peristiwa ini menggambarkan bahwa Allah senantiasa memberikan bantuan langsung kepada Nabi-Nya melalui malaikat Jibril ﷺ. Ini menunjukkan bahwa Allah memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada hamba-Nya yang terpilih untuk tugas-tugas besar.

  • Pelajaran: Allah selalu memberikan bantuan dan pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Kita harus percaya bahwa Allah tidak akan membiarkan kita sendiri dalam menghadapi tantangan hidup selama kita tetap berusaha dan berdoa kepada-Nya.

12. Pentingnya Kejujuran dalam Menghadapi Tuduhan

  • Ketika kabar bahwa Nabi ﷺ "telah dibunuh" tersebar, meskipun ia tampak dalam keadaan berbeda (wajah pucat), Nabi ﷺ tetap jujur dan tegar dalam menghadapi situasi tersebut. Kejadian ini menunjukkan bahwa meskipun ada fitnah dan kabar bohong yang menyebar, kebenaran akan selalu tampak pada akhirnya.

  • Pelajaran: Kita diajarkan untuk selalu menjaga kejujuran dalam segala kondisi. Bahkan jika ada tuduhan atau fitnah, kita harus tetap tenang, jujur, dan percaya bahwa kebenaran akan selalu terungkap.

13. Peran Lingkungan dalam Membentuk Sikap dan Perilaku

  • Kejadian ini juga menunjukkan betapa pentingnya lingkungan dalam membentuk sikap. Anak-anak yang melihat kejadian tersebut segera berlari untuk memberi tahu ibunya. Ini menunjukkan bahwa respons sosial terhadap kejadian-kejadian besar dalam kehidupan kita dapat membentuk persepsi masyarakat.

  • Pelajaran: Lingkungan yang baik dapat membentuk sikap dan perilaku positif pada diri kita. Oleh karena itu, kita harus berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akhlak dan iman yang baik, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun tempat kerja.

14. Kesabaran sebagai Kunci dalam Menghadapi Ujian Berat

  • Peristiwa ini mengajarkan kita pentingnya kesabaran dalam menghadapi ujian berat. Nabi ﷺ, meskipun menerima mukjizat ini, tetap tenang dan bersabar dalam menghadapi segala bentuk ujian yang datang setelahnya.

  • Pelajaran: Kesabaran adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan dalam menghadapi ujian hidup. Seperti Nabi ﷺ, kita perlu sabar dalam menghadapi segala cobaan dan yakin bahwa setiap ujian yang diberikan oleh Allah pasti ada hikmahnya.

15. Kehidupan Nabi ﷺ sebagai Bentuk Rahmat bagi Umat Manusia

  • Peristiwa ini merupakan bagian dari perjalanan hidup Nabi ﷺ yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang Allah kepada umat manusia. Dengan pengalaman tersebut, beliau lebih siap untuk menyampaikan wahyu dan memberikan petunjuk bagi umat Islam.

  • Pelajaran: Kita harus selalu menghargai kehidupan dan ajaran Nabi ﷺ sebagai rahmat yang diberikan Allah untuk umat manusia. Ajaran beliau adalah petunjuk hidup yang penuh dengan kasih sayang dan bimbingan yang tak ternilai harganya.

 

 


Keutamaan Air Zamzam


Air Zamzam adalah air terbaik yang ada di muka bumi ini, serta air yang paling tua, karena telah ada selama sekitar lima ribu tahun. Air ini juga merupakan air yang paling bersih di dunia, sebagaimana telah dibuktikan oleh hasil analisis laboratorium. Selain itu, air Zamzam adalah makanan yang memberikan rasa kenyang dan juga obat penyembuh, sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Ditambah lagi, air ini terdapat di tempat yang paling suci di muka bumi, yaitu di sekitar Ka'bah. Lantas, bagaimana bisa kita meragukan keutamaan air yang seperti ini?

Air Zamzam ini terletak di lembah yang tandus, sebuah karamah (kemuliaan) yang diberikan Allah kepada Nabi Ismail dan ibunya, Hajar, serta kepada setiap orang yang datang dan tinggal di kota suci ini atau sekadar mengunjunginya. Air Zamzam juga merupakan sebab bagi kehidupan dan perkembangan kota Mekah yang penuh berkah, serta termasuk dalam salah satu ayat-ayat yang nyata di Masjidil Haram.

Pada masa dulu, sumur Zamzam berada sangat dekat dengan Ka'bah, hanya sekitar 21 meter darinya. Seiring dengan semakin banyaknya jumlah orang yang tawaf, maka mereka terpaksa memperluas area tawaf dan membuat saluran bawah tanah menuju sumur Zamzam. Namun, beberapa waktu kemudian, saluran tersebut juga ditutup, dan kini air Zamzam dipasok melalui kran-kran khusus yang berada di luar area tawaf.

Hadis-Hadis Tentang Keutamaan Air Zamzam

Salah satu hadis yang menyebutkan tentang keutamaan air Zamzam adalah riwayat dari Imam Muslim, dari Nabi Muhammad ﷺ yang mengatakan:

إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ، وَإِنَّهَا طَعَامٌ طُعْمٍ

"Air Zamzam itu diberkahi, dan ia adalah makanan yang memberikan rasa kenyang."

Selain itu, terdapat pula hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban dalam Shahihnya, yang disahihkan oleh Suyuti, di mana Nabi ﷺ bersabda:

خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ، فِيهِ طَعَامُ الطَّعْمِ، وَشِفَاءُ السَّقَمِ

"Air terbaik di muka bumi adalah air Zamzam, ia memberikan rasa kenyang, dan menjadi obat bagi penyakit."

Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Ibn Majah, dan Al-Bayhaqi, dengan sanad yang kuat menurut Ibn Qayyim dalam Zad al-Ma'ad, Nabi ﷺ bersabda:

مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ

"Air Zamzam itu sesuai dengan apa yang diminum darinya."

Adab Dalam Mengonsumsi Air Zamzam

Beberapa amalan dari sunnah yang dianjurkan dalam meminum air Zamzam adalah menyebut nama Allah sebelum meminumnya, mengucapkan hamdalah setelah meminumnya, bernapas tiga kali, dan meminum airnya dengan cara tadhlī‘ (meminum banyak sampai perut dan sisi tubuh terasa penuh). Selain itu, dianjurkan juga untuk berdoa kepada Allah dengan doa terbaik yang kita inginkan untuk kehidupan dunia maupun akhirat. 

Doa yang dianjurkan ketika meminum air Zamzam adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرَزْقًا وَاسِعًا، وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ

Artinya:

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit.”

Doa ini merupakan doa yang sering dipanjatkan oleh Nabi ﷺ ketika meminum air Zamzam, berdasarkan riwayat yang disebutkan dalam berbagai literatur hadis. Tentunya, kita juga bisa berdoa sesuai dengan hajat pribadi kita, seperti memohon kebaikan dunia dan akhirat.


Penutup Kajian Sirah


Hadirin sekalian,

Dalam kajian ini, kita telah menyelami peristiwa penting dalam sirah Nabi Muhammad ﷺ, yakni peristiwa Shak al-Sadr atau pembukaan dada beliau yang pertama. Peristiwa ini mengandung makna yang sangat mendalam tentang pembersihan hati, kesiapan menerima wahyu, dan keteguhan dalam menghadapi tantangan hidup. Kita belajar bahwa Nabi ﷺ, meskipun maksum (terjaga dari dosa), tetap melalui proses pembersihan hati yang menyeluruh agar lebih siap menjalankan misi kenabiannya yang berat. Proses ini mengajarkan kita pentingnya membersihkan hati kita dari pengaruh buruk, terutama godaan setan, agar dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih ikhlas.

Beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari kajian ini adalah pentingnya menjaga kebersihan jiwa, memiliki keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup, serta kesiapan untuk menerima petunjuk dan wahyu Allah dalam setiap langkah kehidupan. Proses pembersihan batin yang dilakukan oleh Jibril ﷺ pada diri Nabi ﷺ mengingatkan kita bahwa kita juga perlu membersihkan hati kita dari sifat-sifat buruk yang dapat menghalangi kita untuk mencapai kedamaian dan ketenangan batin. Lebih dari itu, kita diajarkan untuk selalu sabar dalam menghadapi cobaan, percaya pada pertolongan Allah, dan meneladani keteguhan serta keikhlasan Nabi ﷺ dalam setiap peristiwa hidupnya.

Harapan penerapan faedah kajian ini dalam kehidupan sehari-hari adalah agar kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan menjaga kebersihan hati dan selalu berusaha memperbaiki diri. Semoga kita mampu meneladani sikap Nabi ﷺ dalam menghadapi ujian dan tantangan hidup, baik itu dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun masyarakat. Dengan mengamalkan pelajaran-pelajaran dari peristiwa ini, kita berharap dapat menjalani hidup dengan lebih lapang dada, ikhlas, dan penuh keyakinan bahwa setiap ujian adalah kesempatan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.

Akhirnya, semoga kajian ini tidak hanya berhenti pada pemahaman teori semata, tetapi juga dapat menjadi langkah awal bagi kita semua untuk memperbaiki kualitas diri dan lebih mendalami ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, hidup kita akan lebih bermakna, penuh dengan kebersihan hati, dan selalu berada dalam lindungan serta pertolongan Allah.

Kita akhiri kajian kita dengan membaca doa kafaratul majelis: 

 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَمِ الطَّرِيقِ،

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers