Hadits: Surga dan Neraka Lebih Dekat Daripada Tali Sandalnya

Bismillahirrahmanirrahim


الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلوات ربي وسلامه عليه، وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Kita semua berjalan di atas kehidupan ini dengan langkah-langkah yang tidak pernah lepas dari ujian dan cobaan. Setiap langkah yang kita ambil mendekatkan kita kepada salah satu dari dua tempat akhir: surga atau neraka. 

Kita akan mengkaji satu hadits yang mana Rasulullah ﷺ mengingatkan kita bahwa "Surga lebih dekat kepada seseorang daripada tali sandalnya, dan neraka pun demikian."

Apa makna dari sabda Nabi ini? 

Mari kita kaji hadits ini

-----

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, dia berkata:

الْجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ، وَالنَّارُ مِثْلُ ذَلِكَ.

Surga lebih dekat kepada salah seorang di antara kalian daripada tali sandalnya, dan neraka pun demikian.

HR Al-Bukhari (6488)


Syarah Hadits


العَبْدُ فِي سَيْرِهِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
Seorang hamba dalam perjalanannya menuju Allah Ta'ala

لَا بُدَّ لَهُ مِنَ الجَمْعِ بَيْنَ الرَّجَاءِ وَالخَوْفِ
Harus menggabungkan antara harapan dan rasa takut

فَالخَوْفُ يَسْتَلْزِمُ الرَّجَاءَ
Karena rasa takut menuntut adanya harapan

وَلَوْلَا ذَلِكَ لَكَانَ قُنُوطًا وَيَأْسًا
Jika tidak demikian, maka itu akan menjadi keputusasaan dan rasa putus harapan

وَالرَّجَاءُ يَسْتَلْزِمُ الخَوْفَ
Dan harapan menuntut adanya rasa takut

وَلَوْلَا ذَلِكَ لَكَانَ أَمْنًا وَاتِّكَالًا
Jika tidak demikian, maka itu akan menjadi sikap merasa aman (dari azab) dan bersandar (tanpa usaha)

وَالرَّجَاءُ وَالخَوْفُ النَّافِعَانِ هُمَا مَا اقْتَرَنَ بِهِمَا العَمَلُ
Harapan dan rasa takut yang bermanfaat adalah yang disertai dengan amal perbuatan

وَفِي هَذَا الحَدِيثِ يُخْبِرُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dalam hadis ini, Nabi mengabarkan

أَنَّ الجَنَّةَ أَقْرَبُ إِلَى العَبْدِ إِذَا أَطَاعَ رَبَّهُ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ
Bahwa surga lebih dekat kepada seorang hamba yang taat kepada Rabb-nya daripada tali sandalnya

وَالنَّعْلُ: هِيَ مَا يَلْبَسُهُ الإِنْسَانُ فِي قَدَمِهِ
Sandal adalah sesuatu yang dikenakan seseorang di kakinya

وَشِرَاكُ النَّعْلِ: هُوَ السَّيْرُ الَّذِي يَدْخُلُ فِيهِ إِصْبَعُ الرِّجْلِ، أَوِ الَّذِي يَكُونُ عَلَى ظَهْرِ القَدَمِ
Tali sandal adalah tali yang dimasukkan ke dalam jari kaki atau yang berada di punggung kaki

ثُمَّ أَخْبَرَ أَنَّ النَّارَ قَرِيبَةٌ أَيْضًا إِلَى العَبْدِ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ إِذَا عَصَى اللَّهَ
Kemudian beliau mengabarkan bahwa neraka juga dekat kepada seorang hamba daripada tali sandalnya jika ia bermaksiat kepada Allah

فَلَا يَزْهَدَنَّ العَبْدُ فِي قَلِيلٍ مِنَ الخَيْرِ
Maka janganlah seorang hamba meremehkan kebaikan yang sedikit

فَلَعَلَّهُ يَكُونُ سَبَبًا لِرَحْمَةِ اللَّهِ بِهِ
Karena bisa jadi itu menjadi sebab turunnya rahmat Allah kepadanya

وَلَا فِي قَلِيلٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَجْتَنِبَهُ
Dan jangan pula meremehkan keburukan yang sedikit agar ia menjauhinya

فَرُبَّمَا يَكُونُ فِيهِ سَخَطُ اللَّهِ تَعَالَى
Karena bisa jadi di dalamnya terdapat kemurkaan Allah Ta'ala

وَيَحْسَبُهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
Ia menganggapnya sepele, padahal di sisi Allah itu adalah perkara besar

وَكُلُّ ذَلِكَ لِأَنَّ المُؤْمِنَ لَا يَعْلَمُ الحَسَنَةَ الَّتِي يَرْحَمُهُ اللَّهُ بِهَا
Semua itu karena seorang mukmin tidak mengetahui kebaikan mana yang Allah akan rahmati dia dengannya

وَلَا السَّيِّئَةَ الَّتِي يَسْخَطُ اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا
Dan tidak pula dosa mana yang akan mendatangkan kemurkaan Allah kepadanya

فَإِنَّ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا تَكُونُ الجَنَّةُ قَرِيبَةً مِنْهُ
Karena siapa yang beramal saleh, surga akan dekat dengannya

وَمَنْ عَمِلَ سُوءًا تَكُونُ النَّارُ قَرِيبَةً مِنْهُ
Dan siapa yang berbuat buruk, neraka akan dekat dengannya

وَقَدْ ضَرَبَ مَثَلًا بِالشِّرَاكِ
Dan beliau memberikan perumpamaan dengan tali sandal

لِأَنَّ سَبَبَ حُصُولِ الثَّوَابِ وَالعِقَابِ إِنَّمَا هُوَ بِسَعْيِ العَبْدِ
Karena sebab diperolehnya pahala dan hukuman adalah usaha seorang hamba

وَتَحَرِّي السَّعْيِ بِالأَقْدَامِ
Dan usahanya dalam berjalan dengan kakinya

وَفِي الحَدِيثِ: دَلِيلٌ وَاضِحٌ عَلَى أَنَّ الطَّاعَاتِ مُوصِلَةٌ إِلَى الجَنَّةِ
Dalam hadis ini terdapat dalil yang jelas bahwa ketaatan akan menghantarkan ke surga

وَالمَعَاصِي مُقَرِّبَةٌ مِنَ النَّارِ
Dan kemaksiatan mendekatkan ke neraka

وَفِيهِ: أَنَّ تَحْصِيلَ الجَنَّةِ سَهْلٌ بِتَصْحِيحِ القَصْدِ وَفِعْلِ الطَّاعَةِ
Dalam hadis ini juga terdapat pelajaran bahwa memperoleh surga itu mudah dengan niat yang lurus dan ketaatan

وَالنَّارُ كَذَلِكَ بِمُوَافَقَةِ الهَوَى وَفِعْلِ المَعْصِيَةِ
Dan neraka pun demikian, dapat diperoleh dengan mengikuti hawa nafsu dan melakukan maksiat

وَفِيهِ: التَّرْغِيبُ فِي الخَيْرِ وَإِنْ قَلَّ، وَالتَّرْهِيبُ عَنِ الشَّرِّ وَإِنْ قَلَّ
Dalam hadis ini juga terdapat anjuran untuk melakukan kebaikan meskipun sedikit dan peringatan dari keburukan meskipun kecil

وَفِيهِ: لَا بُدَّ لِلْمُسْلِمِ فِي حَيَاتِهِ مِنَ الجَمْعِ بَيْنَ الرَّجَاءِ وَالخَوْفِ
Dalam hadis ini juga terdapat pelajaran bahwa seorang Muslim harus menggabungkan antara harapan dan rasa takut dalam kehidupannya

وَسُؤَالِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ دَوْمًا الثَّبَاتَ عَلَى الحَقِّ حَتَّى يَسْلَمَ وَلَا يَغْتَرَّ بِحَالِهِ
Serta selalu memohon kepada Allah Ta’ala agar diberikan keteguhan di atas kebenaran, agar selamat dan tidak tertipu dengan keadaannya sendiri.

 

Maraji:
https://dorar.net/hadith/sharh/73805
https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/3581


Pelajaran dari hadits ini


 

1. Kedekatan Surga dan Neraka dengan Manusia

  • Hadis ini menunjukkan bahwa seseorang dapat dengan mudah memasuki surga melalui amal saleh sekecil apa pun.
  • Demikian pula, seseorang bisa masuk neraka hanya karena dosa yang tampaknya kecil, tetapi berdampak besar di sisi Allah.
  • Jangan pernah meremehkan amal kebaikan sekecil apa pun karena bisa menjadi sebab masuknya seseorang ke dalam surga.
  • Jangan pula menganggap enteng dosa kecil, karena bisa jadi di sisi Allah, itu adalah dosa yang besar.

2. Pentingnya Menggabungkan Antara Rasa Takut dan Harapan

📌 "Seorang hamba dalam perjalanannya menuju Allah harus menggabungkan antara harapan dan rasa takut."

  • Harapan (raja') diperlukan agar seseorang tidak berputus asa dari rahmat Allah.
  • Rasa takut (khauf) diperlukan agar seseorang tidak terlalu merasa aman dari azab Allah.
  • Seorang Muslim tidak boleh hanya memiliki harapan tanpa rasa takut, karena itu bisa membuatnya lalai dan terlalu percaya diri dalam berbuat dosa.
  • Begitu juga, seorang Muslim tidak boleh hanya memiliki rasa takut tanpa harapan, karena itu bisa membuatnya putus asa dan meninggalkan ibadah.
  • Harapan dan takut yang benar adalah yang disertai dengan amal perbuatan.

3. Surga Dapat Dicapai dengan Mudah dengan Ketaatan

📌 "Surga lebih dekat kepada seorang hamba yang menaati Rabb-nya."

  • Amal saleh apa pun, bahkan yang kecil, bisa menjadi sebab masuknya seseorang ke dalam surga.
  • Contoh amal kecil yang bisa membawa seseorang ke surga:
    • Senyum kepada sesama
    • Menghilangkan gangguan dari jalan
    • Memberi makan orang lain
    • Membantu orang dalam kesulitan
  • Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun.
  • Setiap amal yang dilakukan dengan ikhlas dan mengikuti tuntunan Rasulullah bisa menjadi sebab masuk surga.
  • Ketaatan harus dilakukan secara terus-menerus hingga akhir hayat.

4. Neraka Bisa Dicapai dengan Mudah dengan Maksiat

📌 "Neraka juga dekat kepada seorang hamba jika ia bermaksiat kepada Allah."

  • Maksiat sekecil apa pun bisa menjadi penyebab seseorang masuk neraka jika tidak segera bertaubat.
  • Banyak orang meremehkan dosa-dosa kecil, padahal jika terus dilakukan, itu bisa membinasakan seseorang.
  • Jangan menganggap enteng dosa sekecil apa pun.
  • Dosa kecil yang dilakukan terus-menerus tanpa taubat bisa berubah menjadi dosa besar.
  • Hendaknya kita selalu bertaubat dan meminta ampun kepada Allah setiap hari.

5. Bahaya Meremehkan Dosa Kecil

📌 "Seseorang menganggap remeh suatu dosa, padahal di sisi Allah itu adalah perkara besar."

  • Banyak orang merasa aman ketika melakukan dosa kecil dan berkata, "Ini hanya dosa kecil, Allah Maha Pengampun."
  • Ini adalah tipu daya setan agar seseorang terus melakukan dosa kecil hingga akhirnya hatinya menjadi keras.
  • Jangan pernah meremehkan dosa kecil karena bisa jadi dosa tersebut mendatangkan murka Allah.
  • Seorang Muslim harus senantiasa melakukan muhasabah (introspeksi) terhadap dirinya.

6. Seorang Mukmin Tidak Tahu Amalan yang Akan Menyelamatkannya

📌 "Seorang mukmin tidak tahu kebaikan mana yang akan menyebabkan Allah merahmatinya, dan tidak tahu dosa mana yang akan menyebabkan kemurkaan Allah padanya."

  • Bisa jadi seseorang melakukan satu amal kecil dengan ikhlas, lalu Allah mengampuni seluruh dosanya dan memasukkannya ke dalam surga.
  • Bisa juga seseorang melakukan satu dosa kecil yang ternyata menjadi penyebab masuknya ke dalam neraka.
  • Selalu berusaha melakukan kebaikan meskipun kecil, karena kita tidak tahu mana amal yang akan menjadi sebab masuk surga.
  • Selalu berhati-hati dalam perbuatan, karena kita tidak tahu dosa mana yang bisa membuat kita celaka.

7. Sebab Mendapatkan Pahala dan Hukuman Tergantung pada Usaha Manusia

  • Setiap manusia diberikan kebebasan untuk memilih antara kebaikan dan keburukan.
  • Allah tidak akan menzalimi manusia, tetapi manusia sendirilah yang menzalimi dirinya dengan memilih jalan yang salah.
  • Manusia memiliki tanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
  • Setiap amal akan ada balasannya, baik di dunia maupun di akhirat.

8. Ketaatan Mengantarkan ke Surga, Maksiat Mendekatkan ke Neraka

  • Tidak ada jalan lain untuk mendapatkan surga selain dengan menaati Allah.
  • Tidak ada jalan lain menuju neraka selain dengan bermaksiat kepada Allah.

9. Memperoleh Surga Itu Mudah dengan Niat yang Lurus dan Ketaatan

  • Surga itu mudah dicapai bagi siapa saja yang memiliki niat ikhlas dan beramal saleh.
  • Neraka pun dekat bagi siapa saja yang menuruti hawa nafsu dan meninggalkan ketaatan.

10. Motivasi untuk Melakukan Kebaikan Sekecil Apa Pun

📌 "Anjuran untuk melakukan kebaikan meskipun sedikit, dan peringatan dari keburukan meskipun kecil."

  • Setiap kesempatan untuk berbuat baik harus dimanfaatkan.
  • Sekecil apa pun kebaikan, lakukanlah, karena bisa jadi itu yang menyelamatkan kita.
  • Sekecil apa pun keburukan, hindarilah, karena bisa jadi itu yang membinasakan kita.

11. Seorang Muslim Harus Selalu Memohon Keteguhan di Atas Kebenaran

📌  ... hingga selamat dan tidak tertipu dengan keadaannya sendiri.

  • Jangan pernah merasa sudah cukup dalam beribadah, karena kita tidak tahu bagaimana akhir kehidupan kita.
  • Selalu berdoa kepada Allah agar diberikan istiqamah dalam kebaikan.
  • Jangan tertipu dengan keadaan diri sendiri dan merasa sudah cukup baik, karena hati manusia bisa berbolak-balik.

 


Penutup Kajian


Hadirin yang dirahmati Allah,

Setelah kita mengkaji hadis yang agung ini, semakin jelas bagi kita bahwa kehidupan ini adalah perjalanan yang penuh pilihan. Setiap langkah, setiap ucapan, dan setiap perbuatan kita mendekatkan kita kepada salah satu dari dua tempat akhir: surga atau neraka.

Maka, jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun, karena bisa jadi itulah yang menjadi sebab rahmat Allah turun kepada kita. Begitu pula jangan pernah menganggap ringan dosa sekecil apa pun, karena bisa jadi itulah yang menyebabkan murka Allah menimpa kita.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga amal kita, memperbanyak kebaikan meskipun tampak kecil di mata manusia, serta menjauhi segala bentuk maksiat, sekecil apa pun itu. Jangan sampai kita lalai dan tertipu oleh dunia, sehingga kita merasa aman dari azab Allah atau berputus asa dari rahmat-Nya.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba yang senantiasa istiqamah dalam ketaatan, menghindari segala bentuk kemaksiatan, serta selalu mengingat bahwa surga dan neraka lebih dekat daripada tali sandal kita sendiri.

Sebagai penutup, marilah kita berdoa: 

اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِمَهَا، وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ، وَثَبِّتْنَا عَلَى طَاعَتِكَ حَتَّى نَلْقَاكَ وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا

"Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik amal kami adalah amal penutup kami, dan sebaik-baik hari kami adalah hari di mana kami bertemu dengan-Mu. Tetapkanlah kami di atas ketaatan kepada-Mu hingga kami bertemu dengan-Mu dalam keadaan Engkau ridha kepada kami."

Amin ya Rabbal ‘alamin.

 


Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers