Hadits: Tanda Kebaikan dari Allah Yaitu Diberi Taufik untuk Amal Saleh Sebelum Wafat

Bismillahirrahmanirrahim

الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ:

Jamaah yang dirahmati Allah,

Setiap manusia akan menemui ajalnya, dan kehidupan di dunia ini hanyalah perjalanan menuju kehidupan yang kekal. Namun, ada satu hal yang sangat menentukan akhir perjalanan ini, yaitu bagaimana keadaan seseorang saat menghadapi kematian.

Pada kajian hadits kali ini, kita akan mempelajari tanda seseorang mendapat kebaikan dari Allah yaitu dia diberikan taufik untuk beramal saleh sebelum wafat. Bagaimana hadits lengkapnya? Mari kita kaji bersama.

-----

Hadits ke-1:

Dari Umar Al-Jam'i radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah bersabda:

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ» فَسَأَلَهُ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: مَا اسْتَعْمَلَهُ؟ قَالَ: يَهْدِيهِ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى العَمَلِ الصَّالِحِ قَبْلَ مَوْتِهِ، ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَى ذَلِكَ.

"Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, Dia akan menggunakannya (membuatkan beramal) sebelum kematiannya."

Lalu seorang lelaki dari kaum itu bertanya, "Bagaimana Allah menggunakannya?"

Beliau menjawab: "Allah ‘Azza Wa Jalla memberinya petunjuk untuk beramal saleh sebelum wafatnya, kemudian mencabut nyawanya dalam keadaan demikian."

HR Ahmad

-----

Hadits ke-2:

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah bersabda:

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ، فَقِيلَ: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ المَوْتِ.

"Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, Dia akan menggunakannya (memanfaatkannya)."
Lalu dikatakan: "Bagaimana Allah menggunakannya, wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda: "Allah memberinya taufik untuk melakukan amal saleh sebelum kematiannya."

HR At-Tirmidzi (2142), Ahmad (12055), Ibnu Hibban (341), dan Al-Hakim (1257).


Syarah Hadits


حُسْنُ الخَاتِمَةِ مِن تَوفِيقِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لِلْعَبدِ
Husnul khatimah (akhir yang baik) adalah bagian dari taufik Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya.

وَإِلْهَامُ العَبدِ أَنْ يَعمَلَ صَالِحًا قَبْلَ مَوْتِهِ
Dan ilham yang diberikan kepada hamba untuk beramal saleh sebelum wafatnya.

مِنَ البِشَائِرِ لَهُ وَمِنْ إِرَادَةِ اللَّهِ الخَيْرَ بِهِ
Merupakan kabar gembira baginya dan tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan untuknya.

كَمَا يَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الحَدِيثِ
Sebagaimana Nabi bersabda dalam hadis ini:

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ
Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia akan menggunakannya.

أَي: إِذَا أَرَادَ أَنْ يَزِيدَ فِي حَسَنَاتِهِ، فَيُدْخِلَهُ الجَنَّةَ
Yakni, jika Allah menghendaki menambah pahala kebaikannya, maka Dia akan memasukkannya ke dalam surga.

فَاسْتَفْسَرَ الصَّحَابَةُ عَنْ مَعْنَى اسْتَعْمَلَهُ
Maka para sahabat bertanya tentang makna menggunakannya.

فَقِيلَ: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟
Lalu mereka bertanya: Bagaimana Allah menggunakannya, wahai Rasulullah?

أَي: مَا كَيْفِيَّةُ اسْتِعْمَالِهِ الَّتِي سَيَنَالُ بِهَا الخَيْرِيَّةَ؟
Yakni, bagaimana cara Allah menggunakannya sehingga ia mendapatkan kebaikan?

فَأَجَابَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَوْلِهِ
Maka Nabi menjawab mereka dengan sabdanya:

يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ المَوْتِ
Allah memberinya taufik untuk melakukan amal saleh sebelum wafatnya.

أَي: يَجْعَلُهُ يَقُومُ بِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ
Yakni, Allah menjadikannya melakukan amal saleh sebelum wafatnya.

وَيَقْبِضُ رُوحَهُ وَهُوَ يُقِيمُ هَذَا العَمَلَ، أَوْ عَقِبَ فِعْلِهِ لَهُ
Dan Allah mencabut nyawanya saat ia sedang melakukan amal tersebut atau setelah melakukannya.

كَأَنْ يُوَفِّقَهُ لِلصَّلَاةِ، وَيَقْبِضَهُ وَهُوَ يُصَلِّي
Seperti Allah memberinya taufik untuk shalat, lalu mencabut nyawanya saat ia sedang shalat.

أَوِ الصِّيَامِ، وَنَحْوِ ذَلِكَ مِنْ أَعْمَالٍ صَالِحَةٍ
Atau saat sedang berpuasa, dan amal saleh lainnya yang serupa.

وَيَقْبِضَهُ وَهُوَ يَفْعَلُهَا أَوْ عَقِبَ فِعْلِهَا
Dan Allah mencabut nyawanya saat ia sedang melakukannya atau setelah ia selesai melakukannya.

مِنْ فَوَائِد الحَدِيْثَ

Dari faedah hadis ini:

إِثْبَاتُ إِرَادَةِ اللَّهِ -عَزَّ وَجَلَّ-
Menetapkan adanya kehendak Allah 'Azza wa Jalla.

اللَّهُ -عَزَّ وَجَلَّ- يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى الأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَيُوَفِّقُهُ إِلَيْهَا
Allah 'Azza wa Jalla memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju amal saleh dan memberikan taufik kepadanya.

سِعَةُ رَحْمَةِ اللَّهِ -تَعَالَى- بِعِبَادِهِ
Luasnya rahmat Allah Ta’ala bagi hamba-hamba-Nya.

مِنْ عَلَامَاتِ حُسْنِ الخَاتِمَةِ أَنْ يَمُوتَ العَبْدُ وَهُوَ مُشْتَغِلٌ بِعَمَلٍ صَالِحٍ
Salah satu tanda husnul khatimah adalah wafatnya seorang hamba dalam keadaan sedang melakukan amal saleh.

أَنَّ العِبْرَةَ بِالخَوَاتِيمِ
Bahwa yang menjadi ibrah (pelajaran) adalah bagaimana akhir kehidupan seseorang.

 

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/36139


Pelajaran dari Hadits ini


 

1. Husnul Khatimah adalah Taufik dari Allah

  • Akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah) adalah anugerah dan taufik dari Allah.
  • Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk meninggal dalam keadaan beramal saleh.
  • Oleh karena itu, seorang Muslim harus senantiasa berdoa dan berusaha agar Allah menganugerahkan husnul khatimah kepadanya.

2. Amal Saleh di Akhir Hayat adalah Pertanda Baik

  • Seseorang yang diberi kesempatan untuk melakukan amal saleh sebelum wafatnya merupakan tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan baginya.
  • Allah memberikan petunjuk dan taufik kepada hamba-Nya untuk mengakhiri hidup dengan amal yang baik.
  • Contoh amal yang menjadi tanda husnul khatimah, misalnya wafat dalam keadaan shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, atau melakukan amal kebajikan lainnya.

3. Kematian Bisa Datang Kapan Saja

  • Hadits ini mengingatkan bahwa setiap orang bisa dipanggil Allah kapan saja, tanpa ada peringatan terlebih dahulu.
  • Oleh karena itu, setiap Muslim harus selalu berusaha dalam keadaan taat kepada Allah dan menjauhi maksiat.
  • Mengingat kematian dapat menjadi motivasi untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah.

4. Kebaikan di Akhir Hidup adalah Kabar Gembira

  • Jika seseorang wafat dalam keadaan baik, maka itu adalah kabar gembira dari Allah.
  • Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa orang yang wafat dalam keadaan beramal saleh memiliki tanda-tanda husnul khatimah, seperti wajah yang berseri-seri, tersenyum, atau meninggal di tempat yang baik (misalnya di masjid atau dalam perjalanan haji).
  • Ini adalah bagian dari rahmat Allah yang luas bagi hamba-hamba-Nya.

5. Allah Memberikan Hidayah kepada Siapa yang Dia Kehendaki

  • Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk melakukan amal saleh sebelum wafat.
  • Allah memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
  • Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu memohon kepada Allah agar diberi hidayah untuk tetap istiqamah dalam kebaikan.

6. Amal Saleh Adalah Bukti Iman

  • Salah satu tanda bahwa seseorang mendapat kebaikan dari Allah adalah keberlanjutan amal salehnya.
  • Jika seseorang rajin beribadah, membantu sesama, dan menjauhi maksiat, itu menunjukkan keimanannya yang kuat.
  • Sebaliknya, jika seseorang terus-menerus dalam maksiat tanpa bertaubat, itu adalah pertanda buruk.

7. Hidup Harus Diisi dengan Kebaikan

  • Hadits ini mengajarkan agar setiap Muslim mengisi hidupnya dengan amal saleh.
  • Tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput, sehingga kita harus senantiasa memperbanyak kebaikan.
  • Seorang Muslim hendaknya selalu menjaga shalat, sedekah, membaca Al-Qur'an, dan amal lainnya agar saat kematian tiba, ia berada dalam kondisi terbaik.

8. Akhir Kehidupan Menentukan Nasib di Akhirat

  • Dalam Islam, yang menjadi tolok ukur adalah bagaimana akhir hidup seseorang.
  • Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirnya." (HR. Bukhari)
  • Oleh karena itu, meskipun seseorang memiliki masa lalu yang kelam, ia masih memiliki kesempatan untuk bertaubat dan mengakhiri hidupnya dengan baik.

9. Berdoa agar Mendapat Husnul Khatimah

  • Salah satu amalan penting yang diajarkan Islam adalah berdoa kepada Allah agar diberikan akhir yang baik.
  • Rasulullah ﷺ sering berdoa:
    اللهم اجعل خير أعمالنا خواتيمها، وخير أيامنا يوم نلقاك
    "Ya Allah, jadikanlah amal terbaik kami sebagai amal penutup kami, dan jadikanlah hari terbaik kami sebagai hari ketika kami bertemu dengan-Mu."
  • Selain berdoa, kita juga harus berusaha memperbaiki diri agar dapat mengakhiri hidup dalam keadaan baik.

10. Tanda-Tanda Husnul Khatimah

Hadits ini juga menjelaskan bahwa ada beberapa tanda husnul khatimah, di antaranya:

  • Meninggal dalam keadaan melakukan amal saleh, seperti shalat, puasa, atau sedekah.
  • Meninggal dengan lisan yang masih menyebut nama Allah atau membaca Al-Qur’an.
  • Meninggal di hari atau waktu yang baik, seperti hari Jumat.
  • Meninggal dalam keadaan husnudzan (berprasangka baik) kepada Allah.

 


Penutup Kajian


Jamaah yang dirahmati Allah,

Hadits ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan amal saleh. Seorang Muslim harus senantiasa memohon kepada Allah agar diberikan taufik untuk beramal baik sebelum wafatnya dan diberikan husnul khatimah. Selain itu, hadits ini juga mengingatkan bahwa kehidupan yang baik dan akhir yang baik adalah tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Oleh karena itu, bagaimana kita menjalani kehidupan hari ini akan menentukan bagaimana akhir hidup kita nanti. Jika kita terbiasa dengan amal saleh, insyaAllah kita akan diwafatkan dalam keadaan demikian. Namun, jika kita lalai dan sibuk dengan dunia tanpa persiapan untuk akhirat, maka khawatir ajal datang dalam keadaan yang tidak baik.

Mari kita renungkan hadits ini dengan hati yang lapang, dan kita siapkan diri agar senantiasa berada dalam ketaatan hingga akhir hayat. Semoga Allah memberi kita taufik untuk beramal saleh dan menutup usia kita dengan husnul khatimah. Aamiin.

 


Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers