Hadits: Doa Setelah Adzan

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta kesempatan untuk berkumpul di tempat yang penuh berkah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah menunjukkan kepada kita cara hidup yang penuh dengan keberkahan.

Jamaah yang dirahmati Allah, 

kita akan mengkaji sebuah hadits agung dari Rasulullah ﷺ yang menjelaskan keutamaan doa setelah azan, sebuah amalan ringan namun memiliki ganjaran yang luar biasa: memperoleh syafaat Rasulullah ﷺ pada hari kiamat.

Jika kita melihat realitas masyarakat hari ini, betapa sering kita mendengar azan, tetapi tidak semua dari kita benar-benar memperhatikannya. Azan berlalu begitu saja, tanpa kita maknai sebagai panggilan suci yang mengingatkan kita akan kewajiban kepada Allah. Bahkan, tidak sedikit yang lebih sibuk dengan aktivitas duniawi, mengabaikan seruan Allah yang memanggil kita untuk salat.

Kajian ini sangat penting karena akan membuka wawasan kita tentang urgensi merespons azan dengan baik, termasuk mengamalkan doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Doa ini bukan sekadar lafaz, tetapi memiliki makna mendalam: memohon kemuliaan bagi Nabi Muhammad ﷺ serta meraih keutamaan berupa syafaat beliau di hari kiamat, hari di mana setiap jiwa sangat membutuhkannya.

Setelah mengikuti kajian ini, insya Allah kita akan memahami:

  1. Makna dan keutamaan doa setelah azan – Bagaimana doa ini menghubungkan kita dengan Nabi Muhammad ﷺ dan menjamin kita mendapatkan syafaatnya.
  2. Pentingnya menghormati dan merespons azan dengan benar – Bukan hanya diam, tetapi juga menjawab lafaznya dan membaca doa yang diajarkan.
  3. Kesadaran akan syafaat Nabi ﷺ di akhirat – Mengapa kita harus berlomba-lomba menjadi orang yang berhak mendapatkan syafaat beliau.

Semoga dengan memahami hadits ini, kita menjadi lebih sadar akan besarnya karunia Allah bagi mereka yang menjaga amalan sederhana ini. Marilah kita bersama-sama berupaya mengamalkan doa setelah azan sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah ﷺ dan harapan kita untuk mendapatkan syafaatnya di hari yang penuh hisab kelak.

Semoga Allah ﷻ memberi kita taufik untuk memahami dan mengamalkan ilmu yang kita pelajari. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Mari kita kaji hadits doa ini:

-----

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ: اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Barang siapa yang mengucapkan ketika mendengar azan: ‘Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini dan salat yang ditegakkan, anugerahkanlah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya,’ maka syafaatku akan menjadi hak baginya pada hari kiamat.

HR Al-Bukhari (614)


Syarah Hadits


الدُّعَاءُ مِنْ أَفْضَلِ العِبَادَاتِ
Doa adalah salah satu ibadah yang paling utama.

وَأَجَلِّ القُرُبَاتِ
Dan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah yang paling mulia.

وَسَبَبٌ لِنَيْلِ الخَيْرَاتِ وَالبَرَكَاتِ
Serta menjadi sebab untuk meraih kebaikan dan keberkahan.

وَقَدْ عَلَّمَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرًا مِنَ الأَدْعِيَةِ المُبَارَكَةِ
Nabi Muhammad telah mengajarkan kepada kita banyak doa yang diberkahi.

وَأَوْصَى بِهَا فِي أَوْقَاتٍ أَوْ أَحْوَالٍ مَخْصُوصَةٍ
Dan beliau menganjurkan doa tersebut pada waktu-waktu atau keadaan tertentu.

وَبَيَّنَ عِظَمَ ثَوَابِهَا
Serta menjelaskan besarnya pahala doa tersebut.

وَفِي هَذَا الحَدِيثِ يُخْبِرُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dalam hadits ini, Nabi Muhammad menjelaskan.

أَنَّ مَنْ قَالَ عَقِبَ سَمَاعِهِ لِلأَذَانِ وَانْتِهَاءِ المُؤَذِّنِ مِنْهُ
Bahwa siapa saja yang mengucapkan setelah mendengar azan dan muazin selesai mengumandangkannya.

«اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ»
"Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini."

أَيْ: أَلْفَاظِ الأَذَانِ الَّتِي يُدْعَى بِهَا إِلَى عِبَادَةِ اللَّهِ تَعَالَى
Maksudnya adalah lafaz azan yang digunakan untuk menyeru manusia kepada ibadah kepada Allah Ta'ala.

وَالمُرَادُ بِالتَّامَّةِ: الكَامِلَةُ الَّتِي لَا يَدْخُلُهَا تَغْيِيرٌ وَلَا تَبْدِيلٌ
Dan yang dimaksud dengan "sempurna" adalah azan yang utuh, tanpa perubahan atau penggantian.

بَلْ هِيَ بَاقِيَةٌ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
Melainkan tetap berlaku hingga hari kiamat.

«وَالصَّلَاةِ القَائِمَةِ»
"Dan salat yang akan ditegakkan."

أَيْ: الدَّائِمَةِ
Maksudnya adalah salat yang terus dilakukan secara konsisten.

آتِ مُحَمَّدًا «الوَسِيلَةَ»
"Berikanlah kepada Muhammad
kedudukan wasilah."

وَهِيَ المَنْزِلَةُ العَالِيَةُ فِي الجَنَّةِ
Yaitu kedudukan yang paling tinggi di surga.

الَّتِي لَا تَنْبَغِي إِلَّا لَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Yang hanya layak diberikan kepada beliau .

«وَالفَضِيلَةَ»
"Dan keutamaan."

وَهِيَ المَرْتَبَةُ الزَّائِدَةُ عَلَى سَائِرِ المَخْلُوقِينَ
Yaitu derajat yang lebih tinggi dibandingkan semua makhluk lainnya.

وَيَحْتَمِلُ أَنْ تَكُونَ الفَضِيلَةُ مَنْزِلَةً أُخْرَى
Dan mungkin saja "keutamaan" adalah kedudukan lain yang istimewa.

وابعَثِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقَامًا مَحْمُودًا
"Dan bangkitkanlah Nabi Muhammad ke makam yang terpuji."

وَهِيَ المَنْزِلَةُ يَوْمَ القِيَامَةِ
Yaitu kedudukan pada hari kiamat.

الَّتِي يَحْمَدُهُ لِأَجْلِهَا جَمِيعُ أَهْلِ المَوْقِفِ
Yang membuat semua makhluk di padang mahsyar memuji beliau karenanya.

وَهُوَ مَقَامُ الشَّفَاعَةِ العُظْمَى
Yaitu kedudukan untuk memberikan syafaat terbesar.

الَّذِي وَعَدْتَهُ
Yang telah Engkau janjikan.

أَيْ: ذَلِكَ المَقَامُ الَّذِي ذَكَرْتَهُ فِي كِتَابِكَ بِقَوْلِكَ
Maksudnya adalah kedudukan yang telah Engkau sebutkan dalam kitab-Mu dengan firman-Mu.

{عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا} [الإسراء: 79]
"Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra: 79).

ثُمَّ بَيَّنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الجَزَاءَ لِمَنْ قَالَ هَذَا الدُّعَاءَ
Kemudian Nabi Muhammad menjelaskan balasan bagi siapa yang membaca doa ini.

وَهُوَ أَنَّهُ اسْتَوْجَبَ وَاسْتَحَقَّ شَفَاعَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ القِيَامَةِ
Yaitu bahwa dia berhak mendapatkan syafaat Nabi Muhammad pada hari kiamat.

وَشَفَاعَتُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَكُونُ لِلْمُذْنِبِينَ
Dan syafaat beliau akan diberikan kepada para pendosa.

أَوْ فِي إِدْخَالِ الجَنَّةِ مِنْ غَيْرِ حِسَابٍ
Atau untuk memasukkan mereka ke surga tanpa hisab.

أَوْ رَفْعِ الدَّرَجَاتِ يَوْمَ القِيَامَةِ
Atau untuk mengangkat derajat mereka pada hari kiamat.

كُلٌّ بِحَسَبِ حَالِهِ
Masing-masing sesuai dengan keadaannya.

وَفِي الحَدِيثِ: فَضْلُ هَذَا الذِّكْرِ بَعْدَ الأَذَانِ
Dalam hadits ini terdapat keutamaan zikir ini setelah azan.

وَالحَضُّ عَلَى الدُّعَاءِ فِي أَوْقَاتِ الصَّلَاةِ
Dan anjuran untuk berdoa pada waktu-waktu salat.

حِينَ تُفْتَحُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ لِلرَّحْمَةِ
Ketika pintu-pintu langit terbuka untuk rahmat.

وَفِيهِ: إِثْبَاتُ الشَّفَاعَةِ العُظْمَى لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dan di dalamnya juga terdapat penetapan tentang syafaat terbesar bagi Nabi Muhammad .

 

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/69776


Pelajaran dari Hadits ini


1. Keutamaan Doa Sebagai Ibadah

  • Hadits ini menegaskan bahwa doa adalah salah satu ibadah yang paling mulia dan memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Melalui doa, seorang hamba menunjukkan kerendahan hati dan kebergantungan total kepada Allah.
  • Doa setelah adzan ini diajarkan langsung oleh Nabi ﷺ, menunjukkan pentingnya mengikuti sunnah dalam beribadah, termasuk dalam menyusun doa yang baik.

2. Makna Doa Setelah Adzan

  • “اللَّهُمَّ رَبَّ هذه الدَّعوةِ التَّامَّةِ”: Doa ini merujuk pada keutamaan seruan adzan sebagai panggilan kepada ibadah yang sempurna, tidak berubah hingga hari kiamat. Hal ini menegaskan bahwa Islam memiliki sistem ibadah yang terjaga kemurniannya.
  • “والصَّلاةِ القائِمةِ”: Frasa ini menekankan pentingnya shalat sebagai ibadah yang terus berlangsung hingga akhir zaman, menunjukkan posisi shalat sebagai tiang agama.

3. Penghormatan kepada Nabi ﷺ

  • Doa ini meminta Allah memberikan Nabi Muhammad ﷺ "al-wasilah", yaitu tempat tertinggi di surga, dan "al-fadhilah", keutamaan di atas semua makhluk. Ini mengajarkan umat Islam untuk selalu mendoakan kebaikan bagi Nabi ﷺ sebagai bentuk cinta dan penghormatan.
  • Permintaan agar Nabi ﷺ diberikan maqam mahmud (kedudukan yang terpuji) juga mengandung harapan bagi umat Islam untuk mendapatkan syafaat di akhirat melalui posisi istimewa Nabi.

4. Keutamaan Syafaat Nabi ﷺ

  • Hadits ini menjelaskan bahwa orang yang membaca doa ini setelah adzan berhak mendapatkan syafaat Nabi ﷺ pada hari kiamat. Syafaat ini sangat penting, karena dapat menyelamatkan seseorang dari azab, mempercepat masuk surga, atau meningkatkan derajat di surga.

5. Momen Mustajab untuk Berdoa

  • Setelah adzan adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Hal ini karena doa pada waktu tersebut memiliki peluang besar untuk dikabulkan, sebagaimana pintu-pintu langit terbuka untuk rahmat. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak menyia-nyiakan waktu ini dengan memperbanyak doa.

6. Pentingnya Sunnah dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • Dengan membaca doa ini, seorang Muslim menunjukkan kepatuhannya terhadap sunnah Nabi ﷺ. Ini menjadi salah satu bukti bahwa mengikuti sunnah dapat membawa keberkahan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat.

7. Pengingat akan Kebaikan dan Keadilan Allah

  • Doa ini juga menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang Mahaadil. Ia memberikan balasan yang besar bagi mereka yang menghidupkan sunnah dan menunjukkan cinta kepada Nabi ﷺ.

Kesimpulan 

Doa setelah adzan ini mengajarkan tentang kedudukan doa dalam Islam, penghormatan kepada Nabi ﷺ, pentingnya syafaat di akhirat, serta keutamaan mengikuti sunnah. Umat Islam diajak untuk memanfaatkan waktu mustajab ini dengan berdoa, sehingga dapat mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh keberkahan hidup, dan meraih keselamatan di akhirat.


----- Penutup Kajian -----

Jamaah yang dirahmati Allah,

Alhamdulillah, kita telah mengkaji hadits mulia ini. Semoga ilmu yang telah kita pelajari hari ini menjadi pencerahan dan motivasi bagi kita semua untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ.

Dari hadits yang kita bahas, ada beberapa poin penting yang perlu kita renungkan dan amalkan:

  1. Keutamaan doa setelah azan – Sebuah amalan ringan, tetapi memiliki ganjaran luar biasa, yaitu mendapatkan syafaat Rasulullah ﷺ di hari kiamat.
  2. Menghormati dan merespons azan dengan benar – Bukan hanya mendengar, tetapi juga menjawab lafaz azan serta membaca doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ.
  3. Kesadaran akan pentingnya syafaat Nabi ﷺ – Hari kiamat adalah hari penuh ketakutan, dan syafaat beliau menjadi salah satu bentuk rahmat Allah yang sangat kita harapkan.

Sebagai nasihat bagi diri kita semua, marilah kita membiasakan diri untuk tidak melewatkan doa setelah azan. Jadikanlah azan bukan sekadar panggilan yang berlalu begitu saja, tetapi sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dan meraih syafaat Rasulullah ﷺ.

Bagi yang belum terbiasa membaca doa ini, mari mulai dari sekarang, sedikit demi sedikit, hingga menjadi kebiasaan. Bagi yang sudah mengamalkannya, tingkatkanlah dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran akan maknanya. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang berhak mendapatkan syafaat Nabi Muhammad ﷺ dan dikumpulkan bersama beliau di surga kelak.

Wallahu a’lam bish-shawab. Semoga kajian ini membawa manfaat, dan semoga Allah ﷻ selalu membimbing kita dalam kebaikan. Billahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers