Hadits: Tiga Doa Yang Tidak Tertolak (Orang Berpuasa, Pemimpin Adil, Orang Terdzalimi)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا، وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ
لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ . أَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
Segala
puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kami dalam hal ini, dan kami
tidak akan mendapatkan petunjuk jika bukan karena Allah telah memberi petunjuk
kepada kami. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain
Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya.
Para hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Di tengah kehidupan yang semakin kompleks ini, banyak dari kita yang merasakan bahwa doa-doa yang kita panjatkan seolah tidak kunjung dikabulkan. Kita berdoa untuk kebaikan, memohon pertolongan dalam kesulitan, meminta jalan keluar dari permasalahan, tetapi terkadang jawaban Allah terasa tertunda atau bahkan tidak tampak di dunia ini. Ada yang merasa putus asa, ada yang mulai meragukan kekuatan doa, dan ada pula yang hanya berdoa tanpa keyakinan yang kokoh.
Namun, sebagai umat Islam, kita harus meyakini bahwa Allah tidak pernah mengabaikan doa hamba-Nya. Hanya saja, ada sebab-sebab yang menjadikan doa lebih cepat dikabulkan, dan ada golongan-golongan tertentu yang doanya memiliki keistimewaan sehingga Allah langsung memperkenankan permohonannya. Inilah yang akan kita bahas dalam kajian kita hari ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad ﷺ tentang tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak oleh Allah.
Mengapa Tema Ini Penting?
Di masyarakat kita, ada beberapa fenomena yang perlu kita renungkan bersama:
- Krisis Kepemimpinan yang Adil – Kita sering mengeluhkan kepemimpinan yang zalim atau tidak amanah, tetapi apakah kita memahami peran besar seorang pemimpin yang adil dan bagaimana doa mereka bisa menjadi kebaikan bagi seluruh rakyatnya?
- Kurangnya Kesadaran tentang Keutamaan Berdoa saat Berpuasa – Banyak dari kita menjalani ibadah puasa, tetapi tidak memanfaatkan momen mustajab untuk berdoa, padahal di saat itulah doa seseorang sangat dekat dengan pengabulan Allah.
- Maraknya Kezaliman di Masyarakat – Kita menyaksikan betapa seringnya kezaliman terjadi, baik dalam bentuk ketidakadilan hukum, penindasan ekonomi, maupun bentuk kezaliman lainnya. Banyak yang terzalimi, tetapi mungkin belum memahami betapa kuatnya doa mereka di sisi Allah.
Apa yang Akan Kita Dapatkan dari Kajian Ini?
Dalam kajian ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai:
✅ Siapa saja tiga golongan yang doanya tidak tertolak?
✅ Apa hikmah di balik keistimewaan mereka?
✅ Bagaimana kita bisa mengoptimalkan doa agar lebih mudah dikabulkan?
✅ Apa bahaya kezaliman bagi pelakunya dan bagaimana kekuatan doa orang yang dizalimi?
Semoga dengan memahami hadits ini, kita semakin yakin dan bersungguh-sungguh dalam berdoa, serta berusaha menjadi hamba yang doa-doanya lebih mudah dikabulkan oleh Allah.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ:
الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالإِمَامُ العَادِلُ، وَدَعْوَةُ المَظْلُومِ،
يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الغَمَامِ، وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ،
وَيَقُولُ الرَّبُّ: وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ.
Artinya per kalimat:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ:
الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالإِمَامُ العَادِلُ، وَدَعْوَةُ المَظْلُومِ،
Tiga golongan yang doanya tidak tertolak: (1) Orang yang berpuasa hingga ia
berbuka, (2) Pemimpin yang adil, dan (3) Doa orang yang dizalimi.
يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الغَمَامِ،
وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ،
Allah mengangkatnya
di atas awan, pintu-pintu langit dibukakan untuknya,
وَيَقُولُ الرَّبُّ: وَعِزَّتِي
لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ.
dan Allah berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, sungguh Aku akan
menolongmu, meskipun setelah beberapa waktu.
HR At-Tirmidzi (3598), Ibnu Majah (1752), dan Ahmad (8030)
Syarah Hadits
بَيَّنَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْبَابَ إِجَابَةِ الدُّعَاءِ، وَبَيَّنَ صِفَاتِ
الأَشْخَاصِ الَّتِي يَقْبَلُ اللَّهُ دُعَاءَهُمْ.
Nabi ﷺ telah menjelaskan kepada kita sebab-sebab terkabulnya doa dan
menjelaskan sifat-sifat orang yang doanya diterima oleh Allah.
وَفِي هَذَا الحَدِيثِ يَرْوِي أَبُو
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ:
Dan dalam hadits ini, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa
Rasulullah ﷺ bersabda:
"ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ
دَعْوَتُهُمْ"، أَي: يُسْتَجَابُ لَهُمْ، سَوَاءٌ كَانَتْ دَعْوَتُهُمْ
لِأَنْفُسِهِمْ أَوْ لِغَيْرِهِمْ،
"Tiga golongan yang doanya tidak tertolak," yaitu doa mereka pasti
dikabulkan, baik doa itu untuk diri mereka sendiri maupun untuk orang lain.
وَقِيلَ: سُرْعَةُ إِجَابَةِ الدُّعَاءِ
إِنَّمَا تَكُونُ لِصَلَاحِ الدَّاعِي، أَوْ لِتَضَرُّعِهِ فِي الدُّعَاءِ
إِلَيْهِ تَعَالَى،
Dikatakan bahwa cepatnya terkabulnya doa itu karena kebaikan orang yang berdoa
atau karena ketulusannya dalam memohon kepada Allah Ta’ala.
وَذِكْرُ العَدَدِ لَيْسَ لِلْحَصْرِ وَلَكِنْ
لِلْبَيَانِ،
Penyebutan jumlah (tiga) dalam hadits ini bukanlah untuk pembatasan, tetapi
untuk penjelasan.
Keutamaan Pemimpin yang Adil
"الإِمَامُ
العَادِلُ" المُرَادُ بِهِ: صَاحِبُ الوِلَايَةِ العُظْمَى،
"Pemimpin yang adil" yang dimaksud adalah pemimpin tertinggi
(penguasa).
وَيَلْتَحِقُ بِهِ كُلُّ مَنْ وَلِيَ شَيْئًا
مِنْ أُمُورِ المُسْلِمِينَ فَعَدَلَ فِيهِ،
Dan termasuk dalam kategori ini setiap orang yang diberi amanah untuk mengurus
urusan kaum Muslimin, lalu ia berlaku adil dalam tugasnya.
وَاتَّبَعَ أَمْرَ اللَّهِ بِوَضْعِ كُلِّ
شَيْءٍ فِي مَوْضِعِهِ مِنْ غَيْرِ إِفْرَاطٍ وَلَا تَفْرِيطٍ،
Dan ia mengikuti perintah Allah dengan menempatkan segala sesuatu pada
tempatnya, tanpa berlebihan dan tanpa mengurangi.
كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمْ:
{الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا
الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ
عَاقِبَةُ الْأُمُورِ} [الحج: 41]
Sebagaimana firman Allah Ta’ala tentang mereka: “(Orang-orang yang jika Kami
berikan kedudukan di bumi, mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan kepada Allah kembali
segala urusan).” (QS. Al-Hajj: 41)
وَقَدَّمَ الإِمَامَ العَادِلَ فِي الذِّكْرِ؛
لِعُمُومِ النَّفْعِ بِهِ،
Dalam hadits ini, pemimpin yang adil disebutkan pertama karena manfaatnya
bersifat umum bagi banyak orang.
وَاسْتِجَابَةُ دَعْوَتِهِ نَاتِجَةٌ عَنْ
مُخَالَفَتِهِ الهَوَى،
Terkabulnya doa pemimpin yang adil disebabkan oleh kemampuannya menolak hawa
nafsunya.
Keutamaan Orang yang Berpuasa
"وَالصَّائِمُ حَتَّى
يُفْطِرَ" وَهَذَا لِمُطْلَقِ الصَّائِمِينَ وَخُصُوصًا فِي رَمَضَانَ،
"Dan orang yang berpuasa sampai ia berbuka," ini berlaku untuk semua
orang yang berpuasa, terutama di bulan Ramadan.
فَعَلَى الصَّائِمِ أَنْ يَغْتَنِمَ هَذَا
الوَقْتَ وَيَدْعُوَ بِحُضُورِ قَلْبٍ وَإِيقَانٍ بِالإِجَابَةِ،
Maka hendaknya orang yang berpuasa memanfaatkan waktu ini untuk berdoa dengan
hati yang hadir dan keyakinan akan dikabulkan.
فَإِنَّهُ وَقْتُ ذُلٍّ وَانْكِسَارٍ بَيْنَ
يَدَيْ اللَّهِ تَعَالَى،
Karena itu adalah waktu seseorang merasakan kelemahan dan ketundukan di hadapan
Allah Ta’ala.
Keutamaan Doa Orang yang Dizalimi
"وَدَعْوَةُ المَظْلُومِ
يَرْفَعُهَا فَوْقَ الغَمَامِ يَوْمَ القِيَامَةِ"، أَي: فَوْقَ السَّحَابِ،
"Dan doa orang yang dizalimi diangkat di atas awan pada Hari Kiamat,"
yaitu di atas langit.
"وَتُفْتَحُ لَهَا
أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ"، أَي: الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ،
"Dan pintu-pintu langit dibuka untuk doa tersebut, dan Allah
berfirman," yaitu Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Agung:
"وَعِزَّتِي
لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ"، أَي: وَلَوْ بَعْدَ مُدَّةٍ وَزَمَنٍ،
"Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu meskipun setelah beberapa
waktu berlalu."
وَهَذَا تَحْذِيرٌ شَدِيدٌ، وَإِنْذَارٌ
وَوَعِيدٌ لِلظَّالِمِينَ،
Ini adalah peringatan yang sangat keras, ancaman, dan kecaman bagi orang-orang
yang zalim.
وَهُوَ سُبْحَانَهُ لَعَلَّهُ يُؤَجِّلُ
العُقُوبَةَ؛ لأَنَّهُ حَلِيمٌ،
Allah Subhanahu wa Ta’ala bisa jadi menunda hukuman, karena Dia Maha Penyantun.
لَعَلَّ الظَّالِمَ يَرْجِعُ عَنْ الظُّلْمِ
وَالذُّنُوبِ إِلَى إِرْضَاءِ الخُصُومِ وَالتَّوْبَةِ.
Agar si pelaku kezaliman dapat kembali dari kezalimannya, meminta keridhaan
orang yang ia zalimi, dan bertobat.
وَفِي الحَدِيثِ: أَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ
يُمْهِلُ الظَّالِمَ، وَلَا يُهْمِلُهُ.
Dan dalam hadits ini terdapat pelajaran bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi
tenggang waktu kepada orang zalim, tetapi tidak akan membiarkannya tanpa
pembalasan.
Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/73646
Pelajaran dari hadits ini
Hadits di atas memberikan banyak pelajaran berharga, baik dalam aspek keimanan, akhlak, maupun hukum. Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil:
1. Keutamaan Doa dan Golongan yang Mustajab Doanya
Hadis ini menunjukkan bahwa ada tiga golongan yang doanya tidak tertolak:
- Pemimpin yang adil
- Orang yang berpuasa hingga berbuka
- Orang yang dizalimi
Allah menjamin bahwa doa mereka akan dikabulkan, bahkan jika harus menunggu waktu tertentu.
2. Keutamaan Pemimpin yang Adil
- Seorang pemimpin yang bertindak adil memiliki posisi istimewa dalam Islam.
- Keadilan dalam kepemimpinan membawa manfaat luas bagi rakyatnya.
- Seorang pemimpin yang adil menegakkan hukum Allah dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya tanpa berlebihan atau lalai.
- Keberkahan dan doa pemimpin yang adil meluas kepada rakyatnya.
3. Keutamaan Orang yang Berpuasa
- Orang yang berpuasa memiliki waktu mustajab untuk berdoa, khususnya menjelang berbuka.
- Puasa menciptakan keadaan rendah hati dan ketergantungan kepada Allah, yang meningkatkan peluang doa dikabulkan.
- Seorang muslim dianjurkan memperbanyak doa saat berpuasa, terutama saat hampir berbuka.
- Hadis lain menyebutkan bahwa pada setiap waktu berbuka, Allah membebaskan hamba dari neraka.
4. Keutamaan Doa Orang yang Dizalimi
- Doa orang yang dizalimi diangkat ke langit, bahkan tanpa hijab antara dia dan Allah.
- Allah bersumpah akan menolong orang yang dizalimi, meskipun setelah beberapa waktu.
- Ini adalah peringatan keras bagi orang yang zalim agar segera bertobat dan meminta maaf.
- Doa ini berlaku bagi semua orang yang mengalami kezaliman, termasuk non-Muslim yang dizalimi.
5. Hikmah Keterlambatan Jawaban Doa
- Allah bisa menunda jawaban doa karena hikmah tertentu, seperti memberi kesempatan bagi orang zalim untuk bertobat.
- Bisa jadi doa dikabulkan di dunia atau sebagai pahala di akhirat.
- Allah Maha Mengetahui waktu yang terbaik untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
6. Kesabaran dalam Menghadapi Kezaliman
- Orang yang dizalimi dianjurkan untuk bersabar sambil terus berdoa kepada Allah.
- Jika doa belum dikabulkan, seseorang harus tetap yakin akan janji Allah.
7. Peran Besar Keadilan dalam Islam
- Islam menempatkan keadilan sebagai prinsip utama dalam kehidupan.
- Pemimpin yang adil lebih dicintai oleh Allah dan akan mendapatkan doa yang mustajab.
- Keadilan bukan hanya untuk pemimpin negara, tetapi juga untuk semua yang memiliki tanggung jawab atas orang lain.
8. Kepastian Balasan Allah bagi Orang yang Zalim
- Allah memberikan kesempatan bagi orang zalim untuk bertobat, tetapi tidak akan membiarkan kezaliman tanpa balasan.
- Jika tidak di dunia, balasan kezaliman pasti terjadi di akhirat.
- Seorang muslim harus menjauhi segala bentuk kezaliman agar tidak terkena doa orang yang dizalimi.
9. Motivasi untuk Menjadi Pemimpin yang Adil
- Hadis ini memberikan dorongan bagi pemimpin untuk berbuat adil agar doanya mustajab.
- Pemimpin yang bertindak adil akan mendapat keberkahan dalam kepemimpinannya.
10. Keutamaan Menjaga Lisan dalam Doa
- Orang yang berada dalam kondisi mustajab harus berhati-hati dengan apa yang mereka doakan.
- Jangan sampai doa yang diucapkan menjadi keburukan bagi diri sendiri atau orang lain.
Kesimpulan
Hadits ini memberikan motivasi bagi umat Islam untuk:
✅ Berlaku adil dalam setiap aspek kehidupan.
✅ Memanfaatkan waktu puasa untuk berdoa.
✅ Menghindari kezaliman karena doa orang yang dizalimi pasti dikabulkan.
✅ Meyakini bahwa Allah akan menolong hamba-Nya pada waktu yang tepat.
Hadits ini juga menegaskan bahwa keadilan, kesabaran, dan ketakwaan adalah kunci keberkahan dalam hidup.
Penutup Kajian
Alhamdulillah, kita telah bersama-sama mengkaji hadits Nabi ﷺ yang menjelaskan tentang tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak oleh Allah ﷻ. Dari pembahasan ini, ada beberapa poin penting yang dapat kita simpulkan:
Keutamaan Pemimpin yang Adil – Seorang pemimpin yang bertindak dengan keadilan akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah, dan doanya termasuk yang mustajab. Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki pemimpin yang amanah dan menjauhi kezaliman. Oleh karena itu, bagi yang diberi amanah kepemimpinan, hendaknya selalu berlaku adil karena doa mereka bisa membawa keberkahan bagi banyak orang.
Keistimewaan Doa Orang yang Berpuasa – Waktu berpuasa adalah momen yang penuh keberkahan, terutama menjelang berbuka. Maka, hendaknya kita tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan memperbanyak doa, terutama dalam kondisi penuh kekhusyukan dan keyakinan kepada Allah.
Kekuatan Doa Orang yang Dizalimi – Kezaliman adalah perbuatan yang sangat berbahaya, baik bagi pelaku maupun korban. Bagi yang terzalimi, jangan pernah meremehkan doa, karena doa tersebut akan langsung diangkat oleh Allah, bahkan meskipun pengabulannya tertunda. Sebaliknya, bagi siapa pun yang memiliki kuasa atau kesempatan untuk berlaku zalim, hendaknya segera bertaubat sebelum azab Allah datang.
Nasihat dan Harapan
Setelah mengikuti kajian ini, ada beberapa hal yang bisa kita jadikan sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari:
✅ Jadilah pribadi yang adil dalam segala hal, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam interaksi sosial. Jika diberi amanah kepemimpinan, gunakanlah dengan penuh tanggung jawab.
✅ Perbanyak doa saat berpuasa, terutama menjelang berbuka. Jangan hanya fokus pada makanan dan minuman, tetapi manfaatkan waktu tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah.
✅ Hindari kezaliman sekecil apa pun, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Jika kita pernah menzalimi orang lain, segera meminta maaf dan mengembalikan hak mereka sebelum terlambat.
✅ Jangan pernah ragu akan janji Allah dalam mengabulkan doa. Tetaplah berdoa dengan penuh keyakinan, karena Allah Maha Mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengabulkannya.
Semoga ilmu yang kita pelajari hari ini menjadi bekal bagi kita dalam meningkatkan kualitas doa dan ibadah kita kepada Allah ﷻ. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang doanya mustajab dan dijauhkan dari kezaliman.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.
والله تعالى أعلم، وبالله التوفيق، والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.