Hadits: Keutamaan Memberi Makan Buka Puasa

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرَ الْبَرَكَةِ وَالْمَغْفِرَةِ، وَأَكْرَمَ عِبَادَهُ بِالْأُجُورِ الْمُضَاعَفَةِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلٰى يَوْمِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ.

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan keberkahan dan ampunan, serta memuliakan hamba-hamba-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah ﷺ , keluarganya, para sahabat, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat masyarakat begitu bersemangat dalam beribadah di bulan Ramadhan. Masjid-masjid penuh dengan jamaah, suasana ibadah begitu terasa, dan semangat berbagi juga meningkat. Namun, di sisi lain, ada realitas yang menyedihkan: masih banyak saudara kita yang kesulitan mendapatkan makanan untuk berbuka puasa, terutama fakir miskin, para musafir, dan mereka yang hidup dalam keterbatasan.

Di tengah gencarnya promosi berbuka puasa di restoran atau tempat-tempat mewah, kita kadang lupa bahwa Islam mengajarkan konsep yang lebih mendalam: bukan sekadar makan bersama, tetapi bagaimana kita bisa mendapatkan keberkahan dengan memberi buka puasa kepada orang lain.

Oleh karena itu, kajian kita hari ini akan membahas sebuah hadits yang sangat mulia, di mana Rasulullah ﷺ menyampaikan keutamaan memberi buka puasa kepada orang lain. Hadis ini tidak hanya menekankan pahala yang luar biasa bagi orang yang berbagi makanan, tetapi juga mengandung pesan kebersamaan, kasih sayang, dan solidaritas sosial di antara kaum Muslimin.

Dalam kajian ini, kita akan membahas beberapa poin penting:

  1. Latar belakang ajaran Islam dalam mendorong kepedulian sosial – Mengapa Islam sangat menekankan kebiasaan berbagi, terutama dalam bulan Ramadhan?
  2. Kandungan hadits Rasulullah ﷺ tentang memberi buka puasa – Apa makna yang terkandung dalam hadits ini, dan bagaimana pahala yang dijanjikan Allah kepada orang yang melakukannya?
  3. Dampak sosial dan spiritual dari memberi buka puasa – Bagaimana amalan ini dapat membentuk pribadi yang lebih peduli serta memperkuat hubungan antara sesama Muslim?
  4. Implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari – Apa yang bisa kita lakukan untuk mengamalkan hadis ini dalam kondisi sosial dan ekonomi saat ini?

Hadirin sekalian, setelah mengikuti kajian ini, insya Allah kita tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang keutamaan memberi buka puasa, tetapi juga memiliki dorongan yang lebih kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang gemar berbagi dan mendapatkan pahala berlipat ganda di bulan penuh berkah ini.

Mari kita simak kajian ini dengan hati yang terbuka, niat yang lurus, dan tekad untuk mengamalkannya. Semoga Allah memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan amal yang diterima.

----

Hadits ke-1:

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu’anhu, dia berkata:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا.

 Barang siapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala orang yang berpuasa.

HR At-Tirmidzi (807)


Hadits ke-2:

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu’anhu, dia berkata:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا.

"Barang siapa memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala orang yang berpuasa.

 


Syarah Hadits


تَفْطِيرُ الصَّائِمِ وَإِطْعَامُهُ
Memberi buka puasa dan memberi makan orang yang berpuasa

مِنَ الْأَفْعَالِ الصَّالِحَةِ
termasuk perbuatan baik

الَّتِي حَثَّتْ عَلَيْهَا الشَّرِيعَةُ الْإِسْلَامِيَّةُ
yang dianjurkan oleh syariat Islam

وَرَغَّبَتْ فِيهَا
dan disunnahkan (dianjurkan) melakukannya

وَبَيَّنَتْ فَضِيلَةَ مَنْ يَفْعَلُهَا
serta dijelaskan keutamaan bagi yang melakukannya


وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ
Dan dalam hadits ini

يَقُولُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Rasulullah bersabda

"مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا"
"Barang siapa memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa"

أَيْ: أَطْعَمَهُ حِينَ وَجَبَ الْإِفْطَارُ
yaitu memberinya makan ketika waktu berbuka telah tiba

"كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ"
"Maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa"

أَيْ: مِثْلُ أَجْرِ هَذَا الصَّائِمِ
yaitu pahala yang sama seperti orang yang berpuasa tersebut

"غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا"
"Hanya saja, pahala orang yang berpuasa tidak berkurang sedikit pun"

أَيْ: لِكُلَيْهِمَا أَجْرٌ
yaitu, masing-masing mendapatkan pahala

لَا يَأْخُذُ هَذَا مِنْ أَجْرِ هَذَا
yang satu tidak mengambil pahala dari yang lain

وَلَعَلَّهُ أَرْدَفَ بِالتَّنْبِيهِ عَلَى عَدَمِ نُقْصَانِ أَجْرِ الصَّائِمِ
Mungkin Nabi menambahkan penjelasan agar tidak disangka bahwa pahala orang yang berpuasa berkurang

حَتَّى لَا يُتَوَهَّمَ مِنْ إِعْطَاءِ الَّذِي أَطْعَمَهُ مِثْلَ أَجْرِهِ
agar tidak disalahpahami bahwa dengan memberikan pahala yang sama kepada yang memberi makan, pahala puasa berkurang

نُقْصَانُ بَعْضِ أَجْرِ الصَّائِمِ
sehingga mengurangi sebagian pahala orang yang berpuasa

وَهَذَا مِنْ عَظِيمِ فَضْلِ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ
dan ini termasuk keutamaan besar dari Allah kepada hamba-Nya

وَوَاسِعِ كَرَمِهِ وَفَضْلِهِ عَلَيْهِمْ
serta keluasan kemurahan dan karunia-Nya atas mereka


وَفِي الْحَدِيثِ: الْحَثُّ عَلَى إِطْعَامِ الصَّائِمِينَ
Dan dalam hadits ini terdapat anjuran untuk memberi makan orang yang berpuasa

وَفِيه: أَجْرُ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَأَجْرِ الصَّائِمِ
Dan di dalamnya juga disebutkan bahwa pahala orang yang memberi buka puasa sama dengan pahala orang yang berpuasa

لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka

وَفِيْهِ: إِكْرَامُ اللَّهِ - تَعَالَى - لِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ
Di dalamnya juga terdapat kemuliaan dari Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman

بِتَكْثِيرِهِ أُجُورَهُمْ عَلَى أَعْمَالِهِمُ الصَّالِحَةَ
dengan melipatgandakan pahala mereka atas amal saleh mereka

وَهَذَا مِنْ لُطْفِهِ - سُبْحَانَهُ - بِهِمْ
dan ini termasuk kelembutan-Nya, Mahasuci Dia, kepada mereka

فِي الْحَثِّ عَلَى تَفْطِيرِ الصَّائِمِينَ
Dalam anjuran untuk memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa

إِيجَادُ الْمَحَبَّةِ وَالتَّكَافُلِ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ
terdapat upaya menciptakan rasa cinta dan solidaritas di antara kaum Muslimin

 

Maraji:
https://dorar.net/hadith/sharh/42147
https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/6271


Pelajaran dari hadits ini


 

1. Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Hadits ini menunjukkan bahwa memberi makan kepada orang yang berpuasa memiliki nilai yang sangat tinggi dalam Islam. Seseorang yang memberikan makanan berbuka akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sendiri.

2. Luasnya Rahmat dan Karunia Allah

Allah SWT memberikan pahala besar kepada orang yang membantu sesama, terutama dalam hal ibadah. Dengan memberi makan orang yang berpuasa, seseorang mendapatkan pahala tambahan tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sendiri. Ini menunjukkan kemurahan dan keadilan Allah dalam memberikan balasan kepada hamba-Nya.

3. Anjuran Bersedekah dan Saling Membantu dalam Kebaikan

Hadits ini mendorong umat Islam untuk saling membantu, khususnya dalam hal makanan. Memberikan makanan kepada orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkan, adalah bagian dari ajaran Islam dalam mempererat ukhuwah (persaudaraan) dan menciptakan solidaritas sosial.

4. Islam Mendorong Amal Ibadah yang Kolektif

Dalam Islam, ibadah tidak hanya bersifat individual, tetapi juga bersifat kolektif dan sosial. Dengan berbagi makanan, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala pribadi tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan orang lain.

5. Tidak Ada Kerugian dalam Berbagi Kebaikan

Hadits ini menegaskan bahwa memberi makan orang berpuasa tidak akan mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut. Hal ini menepis anggapan bahwa jika pahala diberikan kepada orang lain, maka pahala pelaku utama akan berkurang. Sebaliknya, Allah memberikan pahala penuh kepada kedua belah pihak.

6. Motivasi untuk Lebih Banyak Beramal di Bulan Ramadhan

Hadits ini sangat relevan dalam konteks bulan Ramadhan, di mana umat Islam berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Memberikan makanan berbuka menjadi salah satu bentuk amal yang dianjurkan dalam bulan suci ini.

7. Menunjukkan Akhlak Rasulullah SAW yang Peduli terhadap Umatnya

Rasulullah SAW selalu memotivasi umatnya untuk saling berbagi dan membantu satu sama lain. Hadits ini adalah salah satu bentuk dorongan beliau agar umat Islam selalu memiliki kepedulian sosial dan tidak hanya fokus pada ibadah pribadi.

8. Nilai Sederhana dalam Berbuka Puasa

Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa pahala ini bisa diperoleh meskipun hanya dengan memberikan seteguk air atau sebutir kurma. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak membebani seseorang untuk memberi dalam jumlah besar, tetapi mendorong keikhlasan dalam memberi sesuai dengan kemampuan masing-masing.


Penutupan Kajian


Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,

Setelah kita menyimak dan mendalami hadis Nabi ﷺ tentang keutamaan memberi buka puasa, ada beberapa poin penting yang bisa kita simpulkan dari kajian ini:

  1. Islam adalah agama yang mendorong kepedulian sosial – Memberi buka puasa bukan sekadar amal kebaikan individu, tetapi juga bentuk solidaritas dan kasih sayang terhadap sesama Muslim. Ini adalah bukti nyata bahwa Islam mengajarkan kebersamaan, terutama dalam momen-momen ibadah seperti puasa.

  2. Pahala besar bagi yang memberi buka puasa – Rasulullah ﷺ telah menjelaskan bahwa siapa saja yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun. Ini adalah karunia besar dari Allah yang seharusnya kita manfaatkan sebaik mungkin.

  3. Memberi buka puasa adalah wujud syukur atas nikmat Allah – Dengan berbagi makanan, kita menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan kepada kita. Dalam Islam, syukur bukan hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga diwujudkan dalam perbuatan nyata, salah satunya dengan berbagi kepada orang lain.

  4. Mengamalkan hadis ini dalam kehidupan sehari-hari – Kita tidak perlu menunggu kaya atau memiliki harta melimpah untuk berbagi. Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa meskipun seseorang hanya mampu memberi seteguk air atau sebutir kurma, itu sudah bernilai besar di sisi Allah. Yang terpenting adalah niat ikhlas dan semangat berbagi.

Saran dan Nasihat

Sebagai bentuk implementasi dari kajian ini, mari kita jadikan bulan Ramadhan sebagai momen untuk memperbanyak sedekah dan memberi buka puasa, baik kepada tetangga, fakir miskin, musafir, maupun orang-orang yang membutuhkan. Kita bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti berbagi makanan sederhana atau berpartisipasi dalam program berbagi buka puasa di masjid dan lingkungan sekitar.

Selain itu, mari kita ajarkan nilai-nilai ini kepada keluarga dan anak-anak kita agar mereka tumbuh dengan semangat berbagi dan peduli terhadap sesama. Dengan demikian, kita tidak hanya mengamalkan sunnah Rasulullah ﷺ, tetapi juga menanamkan kebaikan yang akan terus berlanjut dalam kehidupan generasi setelah kita.

Harapan dan Doa

Semoga kajian ini membawa manfaat bagi kita semua dan menjadi penyebab bertambahnya iman serta ketakwaan kita kepada Allah. Semoga Allah memberikan kita keistiqamahan dalam beramal saleh, memperbanyak sedekah, dan menjadi pribadi yang dermawan, terutama di bulan penuh berkah ini.

Kita berdoa kepada Allah agar memberikan kita kesehatan, kemudahan dalam beribadah, dan menerima amal-amal kita dengan balasan terbaik. Semoga Allah juga mengaruniakan kita kesempatan untuk kembali bertemu dengan Ramadhan yang akan datang dalam keadaan iman yang lebih baik.

Akhir kata, saya memohon maaf jika dalam penyampaian ada kesalahan atau kekurangan. Semoga Allah memberikan kita pemahaman yang benar dan menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ بِرَحْمَتِكَ، وَاجْعَلْ خَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ، وَاخْتِمْ لَنَا بِالْإِيمَانِ وَحُسْنِ الْخَاتِمَةِ.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penghuni surga dengan rahmat-Mu. Jadikanlah hari terbaik kami adalah hari ketika kami berjumpa dengan-Mu. Dan wafatkanlah kami dalam keadaan beriman serta dengan akhir yang baik.

Kita tutup kajian dengan doa kafaratul majelis:

🌿 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.

وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَمِ الطَّرِيقِ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers