Hadits: Berjabat Tanggan Mengugurkan Dosa
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan membahas sebuah hadis yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan sosial kita sebagai Muslim. Kita hidup dalam masyarakat yang sering kali diwarnai dengan berbagai tantangan dalam hubungan antarindividu. Tidak jarang kita melihat sesama Muslim yang kurang peduli satu sama lain, interaksi sosial yang semakin berkurang, bahkan ada yang lebih banyak berkomunikasi secara virtual dibandingkan secara langsung.
Selain itu, di antara kita mungkin ada yang sulit memberi salam atau berjabat tangan karena perasaan gengsi, ada yang menyimpan prasangka buruk kepada saudara seimannya, atau bahkan ada yang enggan untuk memaafkan kesalahan orang lain. Padahal, Islam sangat menekankan pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan sesama Muslim, salah satunya melalui kebiasaan berjabat tangan.
Hadis yang akan kita pelajari hari ini menegaskan bahwa jabat tangan bukan sekadar bentuk sopan santun, tetapi juga sarana untuk menghapus dosa dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, mempelajari dan mengamalkan hadis ini sangatlah penting agar kita bisa memperbaiki hubungan sosial kita dan mendapatkan keberkahan dari Allah ﷻ.
Semoga dengan kajian ini, kita dapat memahami urgensi ajaran Rasulullah ﷺ dalam menjaga hubungan baik sesama Muslim, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita simak dan renungkan bersama hadis yang mulia ini.
Dari Al-Barra bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ
يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا.
"Tidaklah dua orang Muslim bertemu lalu berjabat
tangan, kecuali diampuni dosa keduanya sebelum mereka berpisah."
HR. Abu Dawud
(5212), At-Tirmidzi (2727), Ibnu Majah (3703), dan Ahmad (18547)
Arti
per kata
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ
Tidaklah dua orang Muslim...
Ini
menunjukkan bahwa yang dimaksud dalam hadis adalah dua orang Muslim, bukan
hanya satu individu. Bentuk مَا مِنْ dalam
bahasa Arab digunakan untuk penekanan dalam makna negasi.
يَلْتَقِيَانِ
Bertemu.
Kata kerja ini berasal dari التقاء yang berarti "bertemu".
Bentuk يَلْتَقِيَانِ adalah kata kerja untuk dua orang (mutsanna), sesuai dengan
subjeknya yang berupa dua Muslim.
فَيَتَصَافَحَانِ
Lalu berjabat tangan.
Kata يَتَصَافَحَانِ berasal dari akar kata صافح yang berarti
"berjabat tangan". Bentuk يتصافحان menunjukkan perbuatan timbal balik
antara dua orang (mutsanna).
إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا
Kecuali diampuni dosa keduanya.
إِلَّا adalah
kata pengecualian dalam bahasa Arab.
غُفِرَ adalah
kata kerja bentuk pasif (majhūl), yang berarti "diampuni".
لَهُمَا berarti
"bagi keduanya", merujuk kepada dua Muslim yang bertemu dan berjabat
tangan.
قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
Sebelum mereka berpisah.
قَبْلَ berarti
"sebelum".
أَنْ يَفْتَرِقَا adalah bentuk kata kerja untuk dua
orang (mutsanna), berasal dari افترق yang
berarti "berpisah".
Syarah Hadits
عَظَّمَ الإسلامُ كُلَّ مَا مِنْ شَأْنِهِ
أَنْ يُنَمِّيَ العَلَاقَاتِ الحَسَنَةِ بَيْنَ المُسْلِمِينَ
Islam mengagungkan segala sesuatu yang dapat mempererat
hubungan baik di antara kaum Muslimin.
وَاهْتَمَّ بِكُلِّ مَا يَدْعُو إِلَى
التَّرَابُطِ الاجْتِمَاعِيِّ وَالتَّسَامُحِ وَالتَّحَابِّ بَيْنَ أَفْرَادِ
المُجْتَمَعِ
Dan Islam memperhatikan segala hal yang menyeru kepada
keterikatan sosial, toleransi, dan kasih sayang di antara anggota masyarakat.
وَفِي هَذَا الحَدِيثِ يَقُولُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dalam hadis ini, Nabi ﷺ bersabda:
"مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ"،
أَي: يَجْتَمِعَانِ فِي طَرِيقٍ أَوْ نَحْوِهِ
"Tidaklah dua orang Muslim bertemu," yaitu mereka
berkumpul di jalan atau tempat lainnya.
"فَيَتَصَافَحَانِ"، أَي: فَيُسَلِّمُ
أَحَدُهُمَا عَلَى الآخَرِ مُصَافَحَةً بِالْيَدِ
"Lalu mereka berjabat tangan," yaitu salah satu
dari mereka memberi salam kepada yang lain dengan berjabat tangan.
"إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا"، أَي: كَانَ
ثَوَابُهُمَا مَغْفِرَةً مِنَ اللَّهِ تَعَالَى
"Kecuali diampuni dosa keduanya," yaitu pahala
bagi mereka adalah ampunan dari Allah Ta’ala.
"قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا"، أَي: يُغْفَرُ
لَهُمَا فِي ذَلِكَ المَوْقِفِ قَبْلَ أَنْ يَتْرُكَ أَحَدُهُمَا الآخَرَ،
فَيَفْتَرِقَا فِي الطُّرُقِ
"Sebelum mereka berpisah," yaitu dosa mereka
diampuni dalam pertemuan itu sebelum salah satu dari mereka meninggalkan yang
lain, lalu mereka berpisah di jalan masing-masing.
وَفِي الحَدِيثِ: الحَثُّ عَلَى إِفْشَاءِ
السَّلَامِ، وَبَيَانُ عَظِيمِ أَجْرِ مُصَافَحَةِ المُسْلِمِ لِأَخِيهِ
المُسْلِمِ
Dalam hadis ini terdapat anjuran untuk menyebarkan salam
dan penjelasan tentang besarnya pahala berjabat tangan antara sesama Muslim.
Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/69421
Pelajaran dari Hadits
ini
Hadis ini memberikan pesan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan hubungan dengan Allah, tetapi juga menekankan hubungan baik sesama manusia, terutama antar Muslim, melalui interaksi yang penuh kasih sayang seperti berjabat tangan dan menyebarkan salam.
Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa diambil secara rinci:
1. Islam Menjunjung Tinggi Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islam)
Islam tidak hanya mengajarkan ibadah kepada Allah, tetapi juga membina hubungan sosial yang harmonis di antara manusia.
-
Salah satu cara memperkuat persaudaraan adalah dengan saling berinteraksi secara baik, seperti berjabat tangan ketika bertemu.
2. Anjuran untuk Menjalin Keterikatan Sosial dan Kasih Sayang
Umat Islam dianjurkan untuk saling membantu, menghormati, dan berlapang dada.
-
Sikap saling memaafkan dan menyayangi adalah salah satu fondasi utama dalam membangun masyarakat Islam yang kuat.
3. Keutamaan Berjabat Tangan dalam Islam
Berjabat tangan bukan sekadar adat atau kebiasaan, tetapi memiliki nilai ibadah dan keberkahan dalam Islam.
-
Allah memberikan pahala besar berupa pengampunan dosa bagi Muslim yang berjabat tangan dengan saudaranya.
-
Perbuatan ini menunjukkan kasih sayang, keakraban, dan menumbuhkan rasa cinta di antara sesama Muslim.
4. Berjabat Tangan Menghapus Dosa Kecil
Berjabat tangan dengan niat yang tulus dapat menjadi sarana penyucian hati dan jiwa.
-
Interaksi sosial yang baik dapat menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
5. Pengampunan Dosa Terjadi Sebelum Perpisahan
Hal ini menunjukkan betapa cepatnya Allah memberikan rahmat kepada hamba-Nya yang berbuat baik.
-
Pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama Muslim dalam kehidupan sehari-hari.
-
Jangan menunda untuk melakukan perbuatan baik, karena pahala bisa langsung diperoleh saat itu juga.
6. Anjuran untuk Menyebarkan Salam
Mengucapkan salam adalah bagian dari adab Islam yang mempererat hubungan sosial.
-
Salam adalah doa dan tanda penghormatan antara sesama Muslim.
-
Dengan salam, hati menjadi lebih tenang dan ikatan persaudaraan semakin kuat.
7. Besarnya Pahala Berjabat Tangan
Tindakan yang sederhana seperti berjabat tangan ternyata memiliki pahala besar di sisi Allah.
-
Islam sangat memperhatikan aspek hubungan antar manusia, bukan hanya aspek ibadah ritual.
-
Menghargai dan menghormati saudara seiman adalah bagian dari ajaran Islam yang fundamental.
Poin-poin penting pelajaran hadits ini:
-
Islam sangat menekankan ukhuwah Islamiyah dan menjaga hubungan baik antar sesama Muslim.
-
Berjabat tangan adalah sunnah yang dianjurkan karena dapat menghapus dosa-dosa kecil.
-
Berjabat tangan bukan sekadar adat, tetapi memiliki nilai ibadah yang besar dalam Islam.
-
Pengampunan dosa terjadi secara langsung sebelum dua orang Muslim yang berjabat tangan berpisah.
-
Menyebarkan salam adalah bagian dari ajaran Islam yang membawa kedamaian dan kasih sayang di masyarakat.
-
Pahala berjabat tangan sangat besar, karena selain mempererat hubungan, juga mendatangkan ampunan dari Allah.
Penutup
Kajian
Alhamdulillah, kita telah mempelajari sebuah hadis yang begitu mulia, yang menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan hubungan antar sesama Muslim. Dari hadis ini, kita dapat mengambil beberapa faedah yang sangat berharga:
-
Islam Mengajarkan Persaudaraan
Islam menanamkan nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang di antara umatnya. Berjabat tangan bukan sekadar gestur fisik, tetapi simbol ikatan hati yang penuh dengan doa dan harapan baik untuk sesama. -
Berjabat Tangan Menghapus Dosa
Salah satu keutamaan yang dijelaskan dalam hadis ini adalah bahwa ketika dua Muslim bertemu dan berjabat tangan, dosa-dosa mereka diampuni sebelum mereka berpisah. Ini menunjukkan betapa pentingnya sikap ramah dan penuh kasih dalam pergaulan sehari-hari. -
Menyebarkan Salam sebagai Bentuk Keimanan
Hadis ini juga mengajarkan kita untuk selalu menyebarkan salam, karena salam bukan hanya sekadar sapaan, tetapi doa yang membawa keberkahan dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Sebagai penutup, mari kita renungkan bagaimana kita bisa mengamalkan hadis ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulailah dengan kebiasaan kecil seperti menyapa saudara kita dengan salam, menjabat tangan dengan penuh kehangatan, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik, lebih penyayang, dan lebih dekat dengan ridha Allah ﷻ.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengamalkan sunnah Nabi ﷺ dan mendapatkan keberkahan dari setiap perbuatan baik yang kita lakukan.
Mari kita tutup kajian ini dengan doa kafaratul majelis:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ
وَصَلَّى اللَّهُ
عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ