Hadits: Meraih Keberkahan Makan Sahur

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعٰلَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ.

Hadirin yang dirahmati Allah, 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, serta kesempatan untuk hadir dalam majelis ilmu yang penuh berkah ini. Semoga Allah menjadikan langkah kita menuju kajian ini sebagai salah satu amalan yang mendekatkan kita kepada-Nya, dan semoga kita semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta keberkahan dalam hidup kita.

Latar Belakang Permasalahan di Masyarakat

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, bulan penuh berkah yang di dalamnya kita diperintahkan untuk berpuasa. Namun, sering kali kita melihat di masyarakat bahwa ada sebagian orang yang meremehkan sunnah sahur, bahkan ada yang sengaja meninggalkannya dengan alasan malas bangun atau menganggapnya tidak penting. Sebagian lainnya memilih makanan yang kurang baik untuk sahur, sehingga tubuh menjadi lemas saat menjalani puasa. Ada juga yang bangun hanya beberapa menit sebelum azan subuh tanpa memanfaatkan waktu sahur untuk beribadah atau berdoa.

Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak di antara kita yang belum memahami hikmah dan keutamaan sahur sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Padahal, sahur bukan hanya sekadar makan dan minum sebelum berpuasa, tetapi mengandung keberkahan yang luar biasa, baik dari sisi spiritual maupun fisik.

Urgensi Tema Kajian Ini

Oleh karena itu, pada kesempatan yang mulia ini, kita akan membahas sebuah hadis yang menjelaskan keutamaan sahur, manfaatnya bagi kehidupan dunia dan akhirat, serta bagaimana cara menghidupkan sunnah ini agar kita mendapatkan keberkahan yang maksimal.

Tema ini sangat penting untuk kita kaji, terutama menjelang Ramadan, agar ibadah puasa yang kita jalankan tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendapatkan keberkahan dari Allah ﷻ.

Apa yang Akan Didapatkan dari Kajian Ini?

Insya Allah, dalam kajian ini kita akan mendapatkan beberapa pelajaran penting, di antaranya:

  1. Memahami urgensi sahur dan anjurannya dalam Islam, serta bagaimana Rasulullah ﷺ mencontohkannya.
  2. Mengetahui keberkahan sahur, baik dari segi agama maupun kesehatan, yang akan membantu kita menjalani puasa dengan lebih ringan dan penuh semangat.
  3. Belajar bagaimana menjadikan waktu sahur sebagai momentum ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, dan bersedekah.
  4. Memahami hikmah di balik anjuran mengakhirkan sahur, agar kita bisa memaksimalkan manfaatnya dan tidak tertidur setelahnya hingga terlewat salat subuh.
  5. Meneladani metode Nabi ﷺ dalam mengajarkan sunnah ini, sehingga kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkannya kepada keluarga serta orang-orang di sekitar kita.

Maka, marilah kita simak dengan seksama pembahasan ini, semoga dengan memahami hadis ini, kita semakin bersemangat untuk menghidupkan sunnah sahur dan meraih keberkahannya dalam kehidupan kita.

-----

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dia berkata:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً.

Sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan.

HR Al-Bukhari (1923), dan Muslim (1095)


Syarah Hadits


مَا تَرَكَ النَّبِيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ الْخَيْرِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا دَلَّ الأُمَّةَ عَلَيْهِ وَرَغَّبَهَا فِيهِ.

 Nabi tidak meninggalkan satu pun pintu kebaikan di dunia dan akhirat kecuali beliau telah menunjukkan umatnya kepadanya dan menganjurkan mereka untuk melakukannya.

وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ يَحُثُّ النَّبِيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كُلَّ مَنْ أَرَادَ الصَّوْمَ عَلَى التَّسَحُّرِ قَبْلَ الْفَجْرِ وَيَأْمُرُ بِهِ، فَيَقُولُ: تَسَحَّرُوا

Dalam hadis ini, Nabi menganjurkan setiap orang yang ingin berpuasa untuk makan sahur sebelum fajar dan memerintahkannya, lalu beliau bersabda: "Sahurlah kalian!"

 أَيْ: تَنَاوَلُوا السَّحُورَ، وَهُوَ الطَّعَامُ الَّذِي يُؤْكَلُ فِي وَقْتِ السَّحَرِ، وَهُوَ قُبَيْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ الصَّادِقِ فِي رَمَضَانَ وَلِمَنْ أَرَادَ الصِّيَامَ تَطَوُّعًا

 Artinya: makanlah sahur, yaitu makanan yang dimakan pada waktu sahur, yaitu sebelum terbitnya fajar yang benar di bulan Ramadan atau bagi siapa saja yang ingin berpuasa sunnah.

«فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً»
"Karena dalam sahur terdapat keberkahan."

أَيْ: فِيهِ مَزِيدٌ مِنَ النَّمَاءِ وَالْخَيْرِ وَالْبَرَكَةِ
 Artinya: di dalamnya terdapat tambahan pertumbuhan, kebaikan, dan keberkahan.

وَالْبَرَكَةُ فِي السُّحُورِ تَحْصُلُ بِجِهَاتٍ مُتَعَدِّدَةٍ
Keberkahan dalam sahur diperoleh dari berbagai sisi.

وَهِيَ: اتِّبَاعُ السُّنَّةِ، وَمُخَالَفَةُ أَهْلِ الْكِتَابِ؛ لِأَنَّهُمْ لَا يَتَسَحَّرُونَ
 Yaitu: mengikuti sunnah, menyelisihi Ahli Kitab karena mereka tidak makan sahur.

وَالتَّقَوِّي عَلَى الْعِبَادَةِ، وَالزِّيَادَةُ فِي النَّشَاطِ، وَمُدَافَعَةُ سُوءِ الْخُلُقِ الَّذِي يُثِيرُهُ الْجُوعُ
 Menambah kekuatan untuk beribadah, meningkatkan semangat, serta menghindarkan dari keburukan akhlak yang ditimbulkan oleh rasa lapar.

وَالتَّسَبُّبُ بِالصَّدَقَةِ عَلَى مَنْ يَسْأَلُ إِذْ ذَاكَ، أَوْ يَجْتَمِعُ مَعَهُ عَلَى الْأَكْلِ
 Menjadi sebab untuk bersedekah kepada orang yang meminta pada saat itu, atau berkumpul bersama orang lain untuk makan.

وَالتَّسَبُّبُ لِلذِّكْرِ وَالدُّعَاءِ وَقْتَ مَظِنَّةِ الْإِجَابَةِ
Menjadi sebab untuk berzikir dan berdoa pada waktu yang diharapkan dikabulkan.

وَتَدَارُكُ نِيَّةِ الصِّيَامِ لِمَنْ أَغْفَلَهَا قَبْلَ أَنْ يَنَامَ
Dan kesempatan untuk memperbarui niat puasa bagi yang lupa sebelum tidur.

وَإِنَّمَا يَأْتِي التَّأْكِيدُ عَلَى أَكْلَةِ السَّحَرِ؛ لِأَنَّ هَذَا الْوَقْتَ مَظِنَّةُ النَّوْمِ عِنْدَ أَغْلَبِ النَّاسِ
Penekanan terhadap makan sahur ini datang karena waktu tersebut adalah saat yang biasanya orang tidur.

فَلَرُبَّمَا غَلَبَهُمُ النَّوْمُ وَلَذَّتُهُ عَنْ أَهَمِّيَّةِ تِلْكَ الْأَكْلَةِ
Mungkin saja mereka terlelap dalam tidur dan kenikmatannya sehingga melupakan pentingnya makan sahur.

فَأَضْعَفَهُمْ تَرْكُهَا عَنِ الْقِيَامِ بِأَشْغَالِهِمْ فِي النَّهَارِ
Sehingga meninggalkannya dapat melemahkan mereka dalam menjalankan aktivitas di siang hari.

 

Maraji:
https://dorar.net/hadith/sharh/23272


يَأْمُرُ النَّبِيُّ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالتَّسَحُّرِ
Nabi memerintahkan untuk makan sahur.

الَّذِي هُوَ الْأَكْلُ وَالشُّرْبُ وَقْتَ السَّحَرِ
Yaitu makan dan minum pada waktu sahur.

اسْتِعْدَادًا لِلصِّيَامِ
Sebagai persiapan untuk berpuasa.

وَيَذْكُرُ الْحِكْمَةَ الْإِلٰهِيَّةَ فِيهِ، وَهِيَ حُلُولُ الْبَرَكَةِ
Dan beliau menyebutkan hikmah ilahi di dalamnya, yaitu turunnya keberkahan.

وَالْبَرَكَةُ تَشْمَلُ مَنَافِعَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Dan keberkahan itu mencakup manfaat dunia dan akhirat.

فَمِنْ بَرَكَةِ السَّحُورِ، مَا يَحْصُلُ بِهِ مِنَ الْإِعَانَةِ عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى فِي النَّهَارِ
Di antara keberkahan sahur adalah mendapatkan pertolongan dalam menaati Allah Ta'ala pada siang hari.

وَمِنْ بَرَكَةِ السَّحُورِ أَنَّ الصَّائِمَ إِذَا تَسَحَّرَ لَا يَمَلُّ إِعَادَةَ الصِّيَامِ
Dan di antara keberkahan sahur adalah bahwa orang yang berpuasa, jika makan sahur, tidak merasa bosan untuk mengulangi puasa.

خِلَافًا لِمَنْ لَمْ يَتَسَحَّرْ، فَإِنَّهُ يَجِدُ حَرَجًا وَمَشَقَّةً يَثْقُلَانِ عَلَيْهِ الْعَوْدَةُ إِلَيْهِ
Berbeda dengan orang yang tidak makan sahur, maka ia akan merasakan kesulitan dan kelelahan yang membuatnya berat untuk kembali berpuasa.

وَمِنْ بَرَكَةِ السَّحُورِ، الثَّوَابُ الْحَاصِلُ مِنْ مُتَابَعَةِ الرَّسُولِ -عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ-
Dan di antara keberkahan sahur adalah pahala yang diperoleh dari mengikuti sunnah Rasul .

وَمُخَالَفَةُ أَهْلِ الْكِتَابِ
Dan menyelisihi Ahli Kitab.

وَمِنْ بَرَكَتِهِ إِذَا قَامَ لِلسَّحُورِ رُبَّمَا صَلَّى وَرُبَّمَا تَصَدَّقَ عَلَى بَعْضِ الْمَحَاوِيحِ الَّذِينَ يَعْلَمُهُمْ
Dan di antara keberkahannya adalah jika seseorang bangun untuk sahur, mungkin ia akan melaksanakan salat atau bersedekah kepada orang-orang miskin yang ia ketahui.

بَلْ وَرُبَّمَا قَرَأَ شَيْئًا مِنَ الْقُرْآنِ
Bahkan mungkin ia membaca sebagian dari Al-Qur'an.

وَمِنْ بَرَكَةِ السَّحُورِ، أَنَّهُ عِبَادَةٌ
Dan di antara keberkahan sahur adalah bahwa ia merupakan ibadah.

إِذَا نُوِيَ بِهِ الِاسْتِعَانَةُ عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى، وَالْمُتَابَعَةُ لِلرَّسُولِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Jika diniatkan untuk mencari pertolongan dalam menaati Allah Ta'ala dan mengikuti Rasul .

وَلِلَّهِ فِي شَرْعِهِ حِكَمٌ وَأَسْرَارٌ
Dan dalam syariat-Nya, Allah memiliki hikmah dan rahasia.

وَمِنْ أَعْظَمِ الْفَوَائِدِ فِيهِ الِاسْتِيقَاظُ لِصَلَاةِ الْفَجْرِ
Dan di antara manfaat terbesar dari sahur adalah bangun untuk salat Subuh.

وَلِهَذَا أُمِرَ بِتَأْخِيرِ السَّحُورِ حَتَّى لَا يَنَامَ بَعْدَهُ فَتَفُوتَ عَلَيْهِ صَلَاةُ الْفَجْرِ
Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengakhirkan sahur agar seseorang tidak tidur setelahnya hingga menyebabkan ia melewatkan salat Subuh.

بِخِلَافِ مَنْ لَمْ يَتَسَحَّرْ، وَهَذَا مُشَاهَدٌ
Berbeda dengan orang yang tidak makan sahur, dan ini adalah sesuatu yang nyata terlihat.

فَإِنَّ عَدَدَ الْمُصَلِّينَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ مَعَ الْجَمَاعَةِ فِي رَمَضَانَ أَكْثَرُ مِنْ غَيْرِهِ مِنْ أَجْلِ السَّحُورِ
Karena jumlah orang yang melaksanakan salat Subuh berjamaah di bulan Ramadan lebih banyak dibandingkan di luar Ramadan, disebabkan oleh sahur.

مِنْ فَوَائِدِ الْحَدِيثِ
Di antara faidah (pelajaran) dari hadis ini:

اِسْتِحْبَابُ السَّحُورِ وَامْتِثَالُ الْأَمْرِ الشَّرْعِيِّ بِفِعْلِهِ.
1. Dianjurkannya makan sahur dan menaati perintah syariat dengan melakukannya.

أَنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً دِينِيَّةً، وَدُنْيَوِيَّةً.
2. Bahwa dalam sahur terdapat keberkahan baik dalam urusan agama maupun dunia.

أَنَّ السَّحُورَ لَا يَخْتَصُّ بِنَوْعٍ مِنَ الطَّعَامِ.
3. Bahwa sahur tidak dikhususkan dengan jenis makanan tertentu.

كَمَالُ الشَّرِيعَةِ الْإِسْلَامِيَّةِ فِي مُرَاعَاةِ الْعَدْلِ.
4. Kesempurnaan syariat Islam dalam memperhatikan keadilan.

حُسْنُ تَعْلِيمِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- حَيْثُ يَقْرِنُ الْحُكْمَ بِالْحِكْمَةِ؛ لِيَنْشَرِحَ بِهِ الصَّدْرُ وَيُعْرَفَ بِهِ سُمُوُّ الشَّرِيعَةِ.
5. Baiknya metode pengajaran Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, di mana beliau mengaitkan hukum dengan hikmahnya; sehingga hati menjadi lapang dan dapat diketahui ketinggian syariat Islam.

Maraji: https://hadeethenc.com/ar/browse/hadith/4498


Pelajaran dari hadits ini


 

1. Anjuran Makan Sahur

Hadis ini menunjukkan bahwa makan sahur adalah sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan umatnya untuk bersahur sebagai bentuk ketaatan kepada syariat dan untuk mendapatkan keberkahan yang dijanjikan dalam sahur.

2. Keberkahan dalam Sahur

Keberkahan yang terdapat dalam sahur mencakup dua aspek utama:

  • Keberkahan dalam urusan agama: Sahur membantu seorang muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih kuat, lebih sabar, dan lebih bersemangat dalam beribadah.
  • Keberkahan dalam urusan dunia: Makan sahur memberikan energi fisik untuk menjalani aktivitas sehari-hari tanpa merasa terlalu lemah akibat berpuasa.

3. Sahur Tidak Dibatasi Jenis Makanan Tertentu

Islam tidak membatasi sahur dengan makanan tertentu. Meskipun makanan yang baik dan bernutrisi lebih dianjurkan, seseorang tetap mendapatkan keberkahan sahur meskipun hanya dengan seteguk air. Ini menunjukkan kemudahan dan keluwesan dalam ajaran Islam.

4. Kesempurnaan Syariat Islam dalam Memperhatikan Keadilan dan Kemudahan

Islam adalah agama yang sempurna dan memperhatikan keseimbangan antara dunia dan akhirat. Dengan adanya anjuran sahur, Islam menunjukkan perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan umatnya, sekaligus mendorong mereka untuk tetap kuat dalam beribadah.

5. Metode Pengajaran Nabi Muhammad ﷺ yang Bijaksana

Nabi Muhammad ﷺ selalu menyampaikan hukum Islam dengan menyertakan hikmah dan manfaatnya. Dalam hal ini, beliau tidak hanya menyuruh umatnya makan sahur tetapi juga menjelaskan keberkahan yang terkandung di dalamnya. Cara ini membuat perintah tersebut lebih mudah diterima dan diamalkan oleh umat Islam.

6. Sahur sebagai Sarana untuk Menghidupkan Ibadah Lainnya

  • Kesempatan untuk Salat Malam dan Salat Fajar: Seseorang yang bangun untuk sahur memiliki peluang besar untuk menunaikan salat tahajud dan salat subuh secara berjamaah.
  • Kesempatan untuk Bersedekah: Saat sahur, seseorang dapat berbagi makanan dengan orang lain yang membutuhkan, yang menjadi bentuk sedekah.
  • Mendapat Waktu yang Mustajab untuk Berdoa: Waktu sahur adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Allah ﷻ turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Nya.

7. Perbedaan Umat Islam dengan Ahli Kitab

Dalam hadis lain, Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan bahwa makan sahur adalah salah satu pembeda antara umat Islam dengan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani), karena mereka tidak bersahur saat berpuasa. Hal ini menunjukkan keunikan ajaran Islam yang memiliki pedoman dan aturan yang khas.

8. Menghindari Rasa Berat dan Jenuh dalam Puasa

Makan sahur membantu seseorang menjalani puasa dengan lebih ringan dan tidak cepat merasa lelah. Orang yang tidak bersahur cenderung merasakan kesulitan lebih besar dan mungkin menjadi berat hati untuk kembali berpuasa di hari-hari berikutnya.

9. Anjuran Mengakhirkan Sahur

Sahur dianjurkan untuk dilakukan menjelang fajar agar seseorang tetap terjaga untuk salat subuh dan tidak tertidur setelah sahur, yang bisa menyebabkan terlewatnya salat fajar. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah jamaah salat subuh di bulan Ramadan dibandingkan bulan lainnya.


Penutupan Kajian


Hadirin yang dirahmati Allah, 

Alhamdulillah, dengan izin Allah, kita telah menyelesaikan kajian yang penuh berkah ini. Semoga ilmu yang kita pelajari hari ini menjadi tambahan wawasan bagi kita dan menjadi sebab bertambahnya iman serta amal saleh dalam kehidupan kita.

Kesimpulan Pokok-Pokok yang Dibahas

Dari kajian hadis yang telah kita pelajari, ada beberapa poin penting yang bisa kita simpulkan bersama:

  1. Sahur adalah amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ dan memiliki keberkahan yang besar, baik dari sisi agama maupun kehidupan dunia.
  2. Keberkahan sahur mencakup banyak hal, seperti membantu kita menjalani puasa dengan lebih ringan, memberikan kekuatan untuk beribadah di siang hari, serta menjadi pembeda antara umat Islam dengan Ahlul Kitab.
  3. Makan sahur tidak harus dengan makanan tertentu, bahkan dengan seteguk air pun sudah cukup untuk mendapatkan keberkahannya.
  4. Sahur bukan hanya sekadar makan dan minum, tetapi juga momen untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, bacaan Al-Qur’an, dan sedekah.
  5. Mengakhirkan sahur dianjurkan, agar kita tidak tertidur setelahnya dan melewatkan salat Subuh.

Saran dan Nasihat

Sebagai bentuk penerapan dari kajian ini, marilah kita mulai menghidupkan sunnah sahur dalam kehidupan kita dengan sebaik-baiknya. Jangan hanya menjadikannya sebagai rutinitas makan sebelum puasa, tetapi manfaatkan juga waktu tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Bagi para orang tua, ajarkan sunnah ini kepada anak-anak agar mereka terbiasa sejak dini dalam menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan semangat ibadah. Bagi para pemuda, jadilah contoh bagi lingkungan sekitar dalam menghidupkan sunnah sahur, sehingga kebaikan ini bisa menyebar luas.

Semoga kajian ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mendorong kita untuk lebih semangat dalam mengamalkan sunnah-sunnah Nabi ﷺ, terutama dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dan di luar Ramadan.

Harapan Setelah Kajian Ini

Kami berharap, setelah mengikuti kajian ini, kita semua semakin bersemangat dalam menjalankan puasa dengan penuh kesadaran dan semangat ibadah. Semoga kita bisa memanfaatkan waktu sahur dengan lebih baik, menjadikannya sebagai sumber keberkahan, serta mendapatkan manfaat dunia dan akhirat dari amalan yang telah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ ini.

Akhir kata, marilah kita selalu berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari dan tetap istiqamah dalam menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-hamba yang selalu dalam lindungan dan rahmat-Nya.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ بِرَحْمَتِكَ، وَاجْعَلْ خَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ، وَاخْتِمْ لَنَا بِالْإِيمَانِ وَحُسْنِ الْخَاتِمَةِ.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penghuni surga dengan rahmat-Mu. Jadikanlah hari terbaik kami adalah hari ketika kami berjumpa dengan-Mu. Dan wafatkanlah kami dalam keadaan beriman serta dengan akhir yang baik.

Kita tutup kajian dengan doa kafaratul majelis:

🌿 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.

وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ إِلَىٰ أَقْوَمِ الطَّرِيقِ.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.


Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers