Hadits: Puasa dan Al-Quran Memberi Syafaat di Hari Kiamat

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ

 Alhamdulillahi Rabbil 'alamin, washalatu wassalamu 'ala asyrafil anbiya'i wal mursalin, wa 'ala alihi wa ashhabihi ajma'in. Amma ba'du.

Hadirin rahimakumullah,

Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita awali dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, serta kesempatan untuk menimba ilmu di majelis yang penuh keberkahan ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, kepada keluarga, para sahabat, dan segenap umatnya yang istiqamah meneladani beliau hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Di tengah kehidupan modern yang serba sibuk ini, banyak di antara kita yang mulai abai terhadap amalan-amalan yang sejatinya memiliki keutamaan besar di sisi Allah. Waktu-waktu kita banyak tersita untuk urusan dunia, sehingga ibadah seperti puasa, membaca Al-Qur'an, dan mendirikan shalat malam terkadang terasa berat atau bahkan terlupakan. Padahal, amalan-amalan ini adalah investasi besar bagi kita di akhirat kelak.

Hadits yang akan kita kaji ini mengandung pelajaran penting yang sangat relevan dengan kondisi kita hari ini. Betapa banyak di antara kita yang mudah mengabaikan puasa sunnah karena merasa berat menahan lapar, atau merasa terlalu sibuk untuk meluangkan waktu membaca Al-Qur'an apalagi menegakkan shalat malam. Padahal, di akhirat kelak, amal-amal ini justru akan hadir sebagai pembela yang dapat menyelamatkan kita dari dahsyatnya hisab di hadapan Allah.

Karena itu, memahami hadits ini tidak hanya menambah wawasan kita, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa perjuangan menahan lapar di siang hari saat berpuasa, serta rasa kantuk yang kita lawan saat membaca Al-Qur'an di malam hari, sejatinya adalah investasi besar yang akan kembali kepada kita dengan manfaat yang luar biasa.

Semoga dengan mempelajari hadits ini, kita semua dapat terdorong untuk memperbanyak ibadah puasa, melazimi tilawah Al-Qur'an, dan bersemangat menegakkan shalat malam, agar kelak amal-amal tersebut benar-benar menjadi penolong kita di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

-----

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:

 الصِّيَامُ وَالقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ القِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَي رَبِّ إِنِّي مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ القُرْآنُ: رَبِّ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ، فَيَشْفَعَانِ.

Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata: "Wahai Rabbku, sesungguhnya aku telah menahannya dari makanan dan syahwat di siang hari, maka izinkan aku memberi syafaat untuknya." Dan Al-Qur'an akan berkata: "Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkan aku memberi syafaat untuknya." Maka keduanya pun akan memberikan syafaat.

HR Ahmad (6626), Ibnu Al-Mubarak dalam Az-Zuhd (2/114), Ath-Thabrani (14/72) (14672), Al-Hakim (2036), dan Ad-Dailami dalam Al-Firdaws (3815).


Syarah Hadits


الأَعْمَالُ الصَّالِحَةُ
Amal-amal shalih

تَنْفَعُ صَاحِبَهَا
Bermanfaat bagi pelakunya

عِنْدَ اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
Di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala

وَذَلِكَ بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ
Dan itu berkat karunia Allah dan rahmat-Nya

وَمِنْ ذَلِكَ القُرْآنُ وَالصِّيَامُ وَالقِيَامُ لِلَّهِ
Di antara amal tersebut adalah Al-Qur'an, puasa, dan shalat malam karena Allah

كَمَا يُخْبِرُ فِي هَذَا الحَدِيثِ
Sebagaimana disebutkan dalam hadits ini

عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ العَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
(Dari) Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu 'anhuma

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
Bahwa Rasulullah bersabda

"الصِّيَامُ"
"Puasa"

أَيْ: صِيَامُ رَمَضَانَ، أَوْ مُطْلَقُ الصِّيَامِ: الفَرْضِ وَالتَّطَوُّعِ
Yaitu puasa Ramadhan, atau puasa secara umum baik yang wajib maupun yang sunnah

"وَالقُرْآنُ"
"Dan Al-Qur'an"

أَيْ: قِرَاءَةُ القُرْآنِ
Yaitu membaca Al-Qur'an

وَالقُرْآنُ هُنَا عِبَارَةٌ عَنِ التَّهَجُّدِ وَالقِيَامِ بِهِ بِاللَّيْلِ
Dan Al-Qur'an di sini mencakup ibadah tahajud dan membacanya di waktu malam

كَمَا عُبِّرَ بِهِ عَنِ الصَّلَاةِ فِي قَوْلِهِ تَعَالَى: {وَقُرْآنَ الْفَجْرِ}
Sebagaimana disebutkan tentang shalat dalam firman Allah Ta'ala: {Dan (dirikanlah pula) shalat Subuh (yang disebut juga) "bacaan waktu fajar"} (QS. Al-Isra: 78)

"يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ القِيَامَةِ"
"Keduanya (puasa dan Al-Qur'an) akan memberikan syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat"

شَفَاعَةً حَقِيقِيَّةً
Syafaat yang nyata

كَمَا دَلَّ عَلَيْهِ قَوْلُهُ
Sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi

"يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ إِنِّي مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ"
"Puasa berkata: 'Wahai Rabb-ku, aku telah mencegahnya dari makanan dan syahwat di siang hari'"

وَذَلِكَ أَنَّ الصَّائِمَ يَمْتَنِعُ عَنِ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ وَالجِمَاعِ مِنْ أَذَانِ الفَجْرِ إِلَى أَذَانِ المَغْرِبِ
Karena orang yang berpuasa menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri sejak azan Subuh hingga azan Maghrib

"فَشَفِّعْنِي فِيهِ"
"Maka izinkan aku memberikan syafaat untuknya"

أَيْ: اقْبَلْ شَفَاعَتِي وَوَسَاطَتِي فِيهِ
Yaitu: Terimalah syafaat dan pembelaanku untuknya

"يَقُولُ القُرْآنُ: رَبِّ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ"
"Al-Qur'an berkata: 'Wahai Rabb-ku, aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari'"

وَذَلِكَ أَنَّ قَائِمَ اللَّيْلِ يَمْنَعُ نَفْسَهُ النَّوْمَ إِقْبَالًا عَلَى اللَّهِ بِصَلَاتِهِ وَطُولِ القِيَامِ
Karena orang yang melaksanakan shalat malam menahan dirinya dari tidur untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat dan memperpanjang berdirinya dalam ibadah

وَقَرَنَ بَيْنَ الصِّيَامِ وَالقِيَامِ هُنَا
Dan Nabi menghubungkan antara puasa dan shalat malam dalam hadits ini

لِأَنَّ الصِّيَامَ غَالِبًا يُلَازِمُهُ القِيَامُ فِيهِ
Karena puasa biasanya disertai dengan shalat malam

"فَشَفِّعْنِي فِيهِ"
"Maka izinkan aku memberikan syafaat untuknya"

أَيْ: اقْبَلْ شَفَاعَتِي وَوَسَاطَتِي، أَيْ: فِي حَقِّهِ
Yaitu: Terimalah syafaat dan pembelaanku untuk dirinya

"فَيَشْفَعَانِ"
"Maka keduanya akan memberi syafaat"

أَيْ: يَقْبَلُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَفَاعَتَهُمَا
Yaitu Allah عزَّ وَجَلَّ akan menerima syafaat keduanya

وَهَذَا دَلِيلٌ عَلَى عَظَمَتِهِمَا
Dan ini adalah bukti akan keutamaan besar keduanya (puasa dan Al-Qur'an)

وَفِي الحَدِيثِ
Dan dalam hadits ini terdapat faedah

أَنَّ مُرَافَقَةَ القُرْآنِ فِي الآخِرَةِ تَحْصُلُ بِقِرَاءَتِهِ وَالتَّهَجُّدِ بِهِ وَالعَمَلِ بِهِ
Bahwa ditemani oleh Al-Qur'an di akhirat akan diperoleh dengan membacanya, menegakkan tahajud bersamanya, dan mengamalkannya

وَفِيهِ
Dan dalam hadits ini juga terdapat faedah

فَضْلُ قِرَاءَةِ القُرْآنِ الكَرِيمِ فِي اللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Keutamaan membaca Al-Qur'an di malam hari ketika orang-orang sedang tidur

Maraji
https://dorar.net/hadith/sharh/114850


Pelajaran dari Hadits ini


Hadits ini mengajarkan bahwa amal ibadah seperti puasa, membaca Al-Qur'an, dan shalat malam adalah investasi besar yang akan memberikan manfaat nyata di akhirat. Seorang muslim yang ingin sukses di dunia dan akhirat hendaknya berusaha memperbanyak amal shalih dengan ikhlas, konsisten, dan penuh pengharapan kepada rahmat Allah. Pelajaran yang dapat diambil yaitu: 

1. Keutamaan Amal Shalih

  • Hadits ini menegaskan bahwa amal shalih seperti puasa, membaca Al-Qur'an, dan shalat malam memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah. Amal-amal tersebut akan menjadi penolong (syafaat) bagi pelakunya pada hari kiamat.
  • Seorang muslim hendaknya bersemangat memperbanyak amal shalih, terutama ibadah yang bersifat rutin seperti puasa dan membaca Al-Qur'an.

2. Keutamaan Puasa

  • Puasa disebutkan secara khusus karena menuntut pengorbanan yang besar, yaitu menahan lapar, haus, dan syahwat sepanjang siang.
    • Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan ketakwaan.
    • Memperbanyak puasa, baik wajib seperti Ramadhan maupun puasa sunnah (misalnya puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh), sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan besar.

3. Keutamaan Al-Qur'an

  • Al-Qur'an yang dimaksud dalam hadits ini mencakup:
    • Membaca Al-Qur'an secara rutin.
    • Membaca Al-Qur'an dalam shalat malam (qiyamul lail), karena hal ini lebih berat mengingat waktu malam biasanya digunakan untuk istirahat.

    • Seorang muslim hendaknya menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian penting dalam hidupnya, dengan membacanya, memahaminya, dan mengamalkannya.
    • Membiasakan diri dengan shalat malam yang disertai bacaan Al-Qur'an memiliki keutamaan besar.

4. Syafaat dari Amal Shalih

  • Hadits ini menegaskan bahwa puasa dan Al-Qur'an akan memohonkan syafaat bagi pelakunya di hadapan Allah pada hari kiamat.

    • Amal ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesungguhan tidak akan sia-sia, bahkan akan menjadi pembela bagi kita di akhirat.
    • Syafaat dari puasa dan Al-Qur'an ini menandakan betapa besarnya pahala kedua amal tersebut.

5. Keterkaitan antara Puasa dan Shalat Malam

  • Dalam hadits ini, puasa dan shalat malam disebutkan bersama. Ini menunjukkan bahwa keduanya adalah pasangan ibadah yang saling melengkapi.

    • Orang yang berpuasa sangat dianjurkan untuk melengkapi puasanya dengan shalat malam, karena keduanya akan memperkuat jiwa dan memperbesar peluang memperoleh syafaat.
    • Dalam bulan Ramadhan, kombinasi antara puasa di siang hari dan shalat tarawih di malam hari merupakan implementasi nyata dari hadits ini.

6. Pentingnya Menjaga Konsistensi dalam Ibadah

  • Amal shalih yang disebutkan dalam hadits ini memiliki sifat istikamah (konsisten). Baik puasa maupun membaca Al-Qur'an memerlukan kesabaran dan keteguhan hati.

    • Konsistensi dalam beribadah, meskipun sedikit, lebih utama daripada amal yang besar tetapi dilakukan sesekali.
    • Rasulullah ﷺ bersabda:

    "Amal yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan terus-menerus meskipun sedikit." (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Keutamaan Ibadah di Malam Hari

  • Disebutkannya shalat malam dalam hadits ini menunjukkan bahwa beribadah di waktu malam memiliki keutamaan besar, karena di saat itulah kebanyakan orang lebih memilih untuk beristirahat.
    • Shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shalih dan menjadi salah satu amalan yang mendekatkan diri kepada Allah.
    • Allah berfirman:

    "Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra: 79)

8. Rahmat dan Karunia Allah

  • Hadits ini menegaskan bahwa diterimanya syafaat tersebut adalah karena rahmat dan karunia Allah semata, bukan karena amal seseorang semata.

    • Seorang muslim hendaknya senantiasa berharap pada rahmat Allah dan tidak mengandalkan amal ibadahnya saja.
    • Namun, amal yang dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh akan menjadi sebab seseorang mendapatkan rahmat Allah tersebut.

9. Hubungan Erat antara Ibadah dan Akhlak

  • Penjelasan: Puasa dan Al-Qur'an adalah ibadah yang sangat erat kaitannya dengan pembentukan karakter.
  • Pelajaran:
    • Puasa melatih pengendalian diri dan kesabaran.
    • Membaca dan mengamalkan Al-Qur'an membentuk akhlak yang baik.
    • Seorang muslim yang baik adalah yang menghiasi ibadahnya dengan akhlak yang mulia.

10. Motivasi untuk Beramal Shalih

  • Hadits ini memberikan motivasi besar bagi umat Islam untuk bersemangat melakukan amal ibadah, karena ada jaminan bahwa amal tersebut akan membela mereka di hadapan Allah pada hari kiamat.

    • Semangat beribadah hendaknya dibangun atas dasar cinta kepada Allah dan harapan akan balasan yang baik di akhirat.

 


Penutup Kajian


 Alhamdulillah, hadirin yang dirahmati Allah,

Setelah kita membahas hadits yang agung ini, ada beberapa pelajaran penting yang perlu kita renungkan dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa amalan puasa dan Al-Qur'an memiliki keistimewaan luar biasa. Di saat manusia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat, dengan penuh kecemasan dan harapan, dua amalan ini akan hadir sebagai pembela kita. Puasa yang kita jalani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran akan bersaksi bahwa kita menahan diri dari makan, minum, dan syahwat demi menaati perintah Allah. Demikian pula Al-Qur'an, yang kita baca dan renungkan di malam hari, akan bersaksi bahwa kita rela mengorbankan waktu istirahat demi mendekatkan diri kepada-Nya.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dia tidak hanya memberikan kita amalan yang mudah untuk dikerjakan, tetapi juga menjadikannya sebagai sebab pertolongan di hari yang paling menegangkan. Karena itu, marilah kita menanamkan kebiasaan untuk memperbanyak puasa, baik puasa wajib maupun sunnah, serta meluangkan waktu membaca Al-Qur'an, khususnya di malam hari.

Jangan sampai kesibukan dunia membuat kita lalai dari amalan-amalan yang akan menjadi penolong kita kelak. Mulailah dengan langkah-langkah kecil, seperti membaca Al-Qur'an beberapa ayat setiap malam sebelum tidur, atau melatih diri dengan puasa sunnah Senin dan Kamis. InsyaAllah, kebiasaan-kebiasaan ini akan berkembang menjadi amalan yang kokoh dan mendatangkan pertolongan Allah di akhirat kelak.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita semua sebagai hamba yang gemar berpuasa dan mencintai Al-Qur'an. Semoga kelak, di hari kiamat, kedua amalan ini menjadi syafaat yang menyelamatkan kita dari kesulitan hisab dan mengantarkan kita kepada rahmat-Nya.

Kita tutup dengan doa kafaratul majelis:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers