Hadits: Rasulullah ﷺ Khawatir Shalat Tarawih Diwajibkan Atas Umatnya
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْإِسْلَامِ، وَجَعَلَ فِي شَرِيعَتِهِ يُسْرًا وَلَا عُسْرًا، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat Islam kepada kita, dan menjadikan dalam syariat-Nya kemudahan dan tidak kesulitan. Semoga salawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, serta kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah ﷻ,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur bagi Allah yang telah memberikan nikmat Islam kepada kita, dan menjadikan dalam syariat-Nya kemudahan dan tidak kesulitan, bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita, terutama nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk menghadiri majelis ilmu yang penuh berkah ini. Semoga Allah ﷻ senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita agar senantiasa berada di jalan yang lurus.
Hadirin sekalian, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada dua sikap yang ekstrem dalam beribadah. Ada sebagian orang yang terlalu menggampangkan ibadah, sehingga melalaikan sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ. Namun, di sisi lain, ada pula yang terlalu berlebihan dalam beribadah, hingga memaksakan diri di luar batas kemampuannya dan bahkan menganggap ibadah sunnah sebagai sesuatu yang wajib.
Salah satu contohnya adalah bagaimana sebagian umat Islam menyikapi salat malam di bulan Ramadan, atau yang kita kenal dengan salat Tarawih. Ada yang sangat bersemangat di awal Ramadan, tetapi kemudian merasa berat di pertengahan bulan hingga akhirnya meninggalkannya. Sebaliknya, ada yang memaksakan diri dengan jumlah rakaat yang sangat banyak tanpa memahami esensi dari ibadah itu sendiri.
Pertanyaannya, bagaimana seharusnya kita memahami dan menyikapi ibadah ini sesuai dengan petunjuk Rasulullah ﷺ? Apakah ada batasan tertentu dalam melaksanakan ibadah sunnah agar tidak menjadi beban bagi kita? Dan bagaimana kasih sayang Rasulullah ﷺ dalam menetapkan amalan-amalan bagi umatnya?
🌟 Urgensi Tema Kajian Ini
Kajian kita pada hari ini sangatlah penting, karena kita akan membahas bagaimana Rasulullah ﷺ mendidik umatnya dalam beribadah dengan keseimbangan antara semangat dan kemudahan, sebagaimana yang tercermin dalam hadis yang akan kita kaji. Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ sangat memperhatikan kondisi umatnya agar mereka tidak terbebani dalam beribadah, sekaligus tetap menjaga semangat mereka dalam meneladani sunnah beliau.
Dalam kajian ini, kita akan memahami prinsip-prinsip penting dalam ibadah, antara lain:
✅ Bagaimana Rasulullah ﷺ menjaga keseimbangan dalam beribadah
✅ Mengapa beliau ﷺ tidak selalu mengerjakan ibadah sunnah secara terus-menerus di depan para sahabatnya
✅ Bagaimana sikap yang benar dalam mengamalkan ibadah sunnah agar tidak menjadi beban
✅ Dalil disyariatkannya salat Tarawih berjamaah
✅ Bagaimana kita bisa menerapkan sunnah ini dalam kehidupan sehari-hari
🎯 Hasil yang Akan Didapatkan oleh Peserta Kajian
Setelah mengikuti kajian ini, insyaAllah kita akan mendapatkan beberapa manfaat penting, di antaranya:
1️⃣ Memahami bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan kemudahan, bukan paksaan dan beban
2️⃣ Meneladani kebijaksanaan Rasulullah ﷺ dalam mengajarkan ibadah kepada umatnya
3️⃣ Mengetahui bagaimana menjaga keseimbangan antara semangat dalam ibadah dan kemudahan yang diberikan oleh syariat
4️⃣ Mengamalkan ibadah sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ tanpa berlebihan atau mengurangi esensinya
5️⃣ Meningkatkan kualitas ibadah kita, khususnya dalam menjalankan salat malam di bulan Ramadan
Maka dari itu, marilah kita sama-sama menyimak kajian ini dengan penuh perhatian, dengan niat untuk memahami dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat. Semoga Allah ﷻ menjadikan majelis ini sebagai salah satu taman surga yang menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada-Nya.
وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
وَبَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
📖 Mari kita mulai kajian ini dengan membaca hadis yang akan kita bahas bersama...
----
Dari Aisyah Ummul Mu’minin radhiyallahu ‘anha, dia berkata:
أنَّ رَسولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي المَسْجِدِ،
فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ، ثُمَّ صَلَّى مِنَ القَابِلَةِ، فَكَثُرَ النَّاسُ،
ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنَ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ، فَلَمْ
يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا
أَصْبَحَ قَالَ: قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنَ
الخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ
فِي رَمَضَانَ.
Bahwa Rasulullah ﷺ pada suatu malam shalat di masjid, lalu
beberapa orang ikut shalat bersama beliau. Kemudian pada malam berikutnya,
beliau shalat lagi, sehingga semakin banyak orang yang ikut. Lalu mereka
berkumpul lagi pada malam ketiga atau keempat, tetapi Rasulullah ﷺ tidak keluar menemui mereka. Ketika pagi tiba, beliau bersabda:
"Aku telah melihat apa yang kalian lakukan, namun yang menghalangiku
untuk keluar menemui kalian hanyalah karena aku khawatir shalat itu akan
diwajibkan atas kalian." Peristiwa ini terjadi di bulan Ramadan.
HR
At-Bukhari (1129), dan Muslim (761)
Syarah Hadits
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا بِأُمَّتِهِ
Rasulullah ﷺ adalah seorang yang penyayang terhadap umatnya.
وَمِن دَلَائِلِ رَحْمَتِهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ فِي بَعْضِ الأَوْقَاتِ يَتْرُكُ بَعْضَ
الأَعْمَالِ غَيْرِ الْمَفْرُوضَةِ؛ خَشْيَةَ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْهِمْ
Salah satu bukti kasih sayangnya ﷺ adalah bahwa terkadang beliau meninggalkan
beberapa amal ibadah yang tidak wajib, karena khawatir akan diwajibkan atas
mereka.
وَذَلِكَ لِمَا امْتَازَ بِهِ أَصْحَابُهُ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ مِنْ حُبِّ الاقْتِدَاءِ بِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، وَالْمُسَارَعَةِ لِمُوَافَقَتِهِ
Hal itu disebabkan keistimewaan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum, yaitu
kecintaan mereka dalam meneladani beliau ﷺ dan bersegera dalam
menyesuaikan diri dengan beliau.
وَفِي هَذَا الحَدِيثِ تُخْبِرُ أُمُّ
الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ لِيُصَلِّيَ قِيَامَ اللَّيْلِ فِي رَمَضَانَ
فِي الْمَسْجِدِ
Dalam hadis ini, Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan bahwa
Rasulullah ﷺ keluar untuk menunaikan salat malam di bulan Ramadan di masjid.
وَكَانَ شَأْنُ الصَّحَابَةِ رِضْوَانُ
اللَّهِ عَلَيْهِمْ مُتَابَعَتَهُ، فَلَمَّا رَأَوْهُ يُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ
صَلَّوْا مَعَهُ
Keadaan para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah selalu mengikuti beliau. Ketika
mereka melihat beliau salat di masjid, mereka pun ikut salat bersamanya.
وَفِي اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ اجْتَمَعُوا
لِلصَّلَاةِ مَعَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَثُرُوا عَنِ
اللَّيْلَةِ الْأُولَى
Pada malam kedua, mereka berkumpul untuk salat bersama beliau ﷺ, dan jumlah mereka
lebih banyak dibanding malam pertama.
فَلَمَّا رَأَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُمْ هَذَا الحِرْصَ وَهَذَا الاجْتِمَاعَ عَلَى قِيَامِ
اللَّيْلِ؛ لَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ فِي اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوِ
الرَّابِعَةِ
Ketika Nabi ﷺ melihat kesungguhan mereka dan berkumpulnya mereka untuk salat
malam, beliau tidak keluar menemui mereka pada malam ketiga atau keempat.
وَقَالَ لَهُمْ: رَأَيْتُ اجْتِمَاعَكُمْ
لِلصَّلَاةِ، وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنَ الخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ
أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ
Beliau bersabda kepada mereka: 'Aku telah melihat kalian berkumpul untuk salat,
dan yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian hanyalah karena aku khawatir
salat itu akan diwajibkan atas kalian.'
فَخَشِيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنْ خَرَجَ إِلَيْهِمْ وَالْتَزَمُوا مَعَهُ؛ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْهِمْ، مِنْ
أَجْلِ أَنَّهَا فَرْضٌ عَلَيْهِ
Beliau ﷺ khawatir, jika beliau keluar menemui mereka dan mereka
terus-menerus melaksanakannya bersamanya, maka salat itu akan diwajibkan atas
mereka, karena salat malam adalah wajib bagi beliau.
فَيُسَوَّى بَيْنَهُ وَبَيْنَهُمْ فِي
الحُكْمِ، أَوْ يَكُونُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَشِيَ مِنْ
مُوَاظَبَتِهِمْ عَلَى صَلَاةِ اللَّيْلِ مَعَهُ أَنْ يَضْعُفُوا عَنْهَا
Sehingga hukum antara beliau dan mereka menjadi sama, atau beliau ﷺ khawatir jika mereka terus-menerus melaksanakan salat malam
bersamanya, mereka akan merasa berat.
فَيَكُونَ مَنْ تَرَكَهَا عَاصِيًا لِلَّهِ
فِي مُخَالَفَتِهِ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَرْكِ
اتِّبَاعِهِ، مُتَوَعَّدًا بِالعِقَابِ عَلَى ذَلِكَ
Sehingga orang yang meninggalkannya akan dianggap durhaka kepada Allah karena
menyelisihi Nabi-Nya ﷺ dan tidak mengikutinya, serta diancam
dengan hukuman atas hal tersebut.
لِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى فَرَضَ اتِّبَاعَهُ،
وَكَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَءُوفًا بِالْمُؤْمِنِينَ، رَحِيمًا
بِهِمْ
Karena Allah Ta’ala telah mewajibkan untuk mengikuti beliau, dan Nabi ﷺ adalah seorang yang sangat penyayang terhadap kaum mukminin
serta penuh kasih kepada mereka.
وَفِي الحَدِيثِ: كَمَالُ شَفَقَتِهِ
وَرَحْمَتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُمَّتِهِ
Dalam hadis ini terdapat bukti kesempurnaan kasih sayang dan rahmat beliau ﷺ terhadap umatnya.
وَفِيهِ: مَشْرُوعِيَّةُ قِيَامِ اللَّيْلِ
فِي رَمَضَانَ جَمَاعَةً
Dan di dalamnya juga terdapat dalil disyariatkannya salat malam di bulan
Ramadan secara berjamaah.
Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/9575
Pelajaran dari hadits ini
1. Kasih Sayang Rasulullah ﷺ terhadap Umatnya
- Rasulullah ﷺ sangat peduli terhadap beban yang mungkin ditanggung oleh umatnya dalam beribadah.
- Beliau sering kali meninggalkan amalan sunnah tertentu karena khawatir akan menjadi wajib bagi umatnya, seperti dalam kasus salat malam berjamaah di bulan Ramadan ini.
- Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kemudahan dan rahmat, tidak membebani umatnya dengan sesuatu yang di luar kemampuan mereka.
2. Kecintaan Para Sahabat dalam Meneladani Rasulullah ﷺ
- Para sahabat sangat bersemangat dalam mengikuti setiap amalan Rasulullah ﷺ.
- Mereka tidak hanya mengikuti beliau dalam ibadah wajib, tetapi juga berusaha mengikuti ibadah sunnahnya.
- Semangat mereka dalam meniru Rasulullah ﷺ menunjukkan ketakwaan dan kecintaan mereka kepada beliau.
3. Kebijaksanaan dalam Menyikapi Antusiasme Umat
- Rasulullah ﷺ memahami bahwa jika beliau terus melaksanakan salat malam berjamaah di masjid, maka umatnya akan menganggapnya sebagai suatu kewajiban.
- Oleh karena itu, beliau tidak keluar pada malam ketiga atau keempat untuk mencegah hal tersebut.
- Ini mengajarkan bahwa dalam berdakwah dan mengajarkan ibadah, seorang pemimpin harus memperhatikan kondisi dan kesiapan umatnya agar tidak membebani mereka.
4. Hukum Salat Tarawih Berjamaah
- Hadis ini menjadi salah satu dasar disyariatkannya salat Tarawih berjamaah di bulan Ramadan.
- Awalnya, Rasulullah ﷺ melaksanakan salat malam di masjid dan diikuti oleh para sahabat, tetapi beliau menghentikannya karena khawatir akan menjadi wajib.
- Namun, setelah beliau wafat dan wahyu telah sempurna, kekhawatiran tersebut tidak lagi berlaku, sehingga Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu menghidupkan kembali salat Tarawih secara berjamaah di masjid.
5. Prinsip Kemudahan dalam Ibadah
- Dalam Islam, ibadah tidak boleh menjadi beban yang terlalu berat bagi umat.
- Rasulullah ﷺ menunjukkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang agar umat tidak merasa keberatan dan tidak jatuh ke dalam dosa karena meninggalkannya.
- Ini selaras dengan kaidah "الدِّينُ يُسْرٌ" (agama itu mudah), di mana Islam tidak menghendaki kesulitan bagi umatnya.
6. Takut kepada Allah dan Tidak Berlebihan dalam Ibadah
- Rasulullah ﷺ khawatir jika salat malam berjamaah terus dilakukan, maka akan diwajibkan dan menjadi beban bagi umatnya.
- Ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang memiliki semangat tinggi dalam beribadah, tetap harus ada keseimbangan agar tidak memberatkan diri sendiri dan orang lain.
- Sikap ini mengajarkan kita bahwa dalam beribadah, hendaknya dilakukan sesuai kemampuan dan tidak memaksakan diri di luar batas.
7. Rasulullah ﷺ adalah Uswah Hasanah (Teladan yang Baik)
- Rasulullah ﷺ adalah contoh terbaik dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam ibadah.
- Umat Islam diperintahkan untuk mengikuti sunnahnya dengan penuh kesadaran dan hikmah.
- Mengikuti beliau tidak hanya dalam ibadah yang bersifat wajib, tetapi juga dalam cara menyikapi ibadah dan bagaimana menyeimbangkan antara kewajiban dan keringanan dalam agama.
8. Hukum dan Hikmah di Balik Sunnah Rasulullah ﷺ
- Hadis ini menunjukkan bahwa sunnah Rasulullah ﷺ tidak hanya bersifat anjuran, tetapi juga memiliki hikmah di baliknya.
- Ketika beliau meninggalkan sesuatu, bisa jadi itu adalah bentuk kasih sayang kepada umat agar mereka tidak terbebani.
- Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat ibadah secara tekstual, tetapi juga memahami alasan di baliknya.
9. Keutamaan Salat Malam di Bulan Ramadan
- Hadis ini juga menunjukkan bahwa salat malam di bulan Ramadan memiliki keutamaan besar.
- Rasulullah ﷺ menganjurkan ibadah ini, namun beliau tidak ingin menjadikannya sebagai kewajiban agar umat tidak merasa berat.
- Salat Tarawih yang sekarang dilakukan secara berjamaah adalah bentuk kelanjutan dari ibadah ini, sebagaimana dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.
Penutupan Kajian
Alhamdulillah, kita telah menyelesaikan kajian kita pada hari ini dengan membahas hadis yang penuh hikmah dari Rasulullah ﷺ, yang mengajarkan kepada kita tentang kasih sayang beliau terhadap umatnya dalam menetapkan ibadah, serta pentingnya keseimbangan antara semangat dalam beribadah dan kemudahan dalam syariat.
🌟 Kesimpulan Pokok Kajian
Dari pembahasan tadi, ada beberapa poin penting yang perlu kita ingat dan amalkan:
✅ Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan kemudahan – Rasulullah ﷺ tidak ingin memberatkan umatnya dalam beribadah, sehingga beliau terkadang meninggalkan ibadah sunnah tertentu agar tidak dianggap wajib oleh umatnya.
✅ Ibadah harus dilakukan dengan keseimbangan – Semangat dalam beribadah itu baik, tetapi kita harus melakukannya dengan pertimbangan dan sesuai kemampuan agar tidak merasa terbebani dan akhirnya meninggalkan ibadah tersebut.
✅ Salat malam di bulan Ramadan (Tarawih) adalah sunnah yang sangat dianjurkan – Hadis ini menjadi salah satu dasar disyariatkannya salat Tarawih berjamaah, sebagaimana kemudian ditegaskan kembali oleh Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.
✅ Mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ adalah bentuk ketakwaan dan kecintaan kepada beliau – Para sahabat sangat bersemangat dalam meneladani Rasulullah ﷺ, dan kita sebagai umatnya pun harus berusaha menjalankan sunnah-sunnah beliau dengan penuh keikhlasan dan kecintaan.
✅ Jangan sampai berlebihan atau mengabaikan ibadah – Jangan sampai kita terlalu memaksakan diri dalam ibadah hingga menjadi beban, tetapi juga jangan sampai kita mengabaikannya hingga kehilangan keutamaan yang besar.
📌 Saran dan Nasihat bagi Peserta Kajian
Hadirin yang berbahagia, setelah memahami pelajaran dari hadis ini, ada beberapa nasihat yang bisa kita pegang dalam kehidupan sehari-hari:
📌 Laksanakan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan – Jangan hanya beribadah karena kebiasaan atau ikut-ikutan, tetapi pahami hikmahnya dan niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
📌 Tetap semangat dalam menjalankan ibadah sunnah, tetapi jangan berlebihan – Jadikan ibadah sunnah sebagai amalan yang ringan tetapi istiqamah, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara konsisten meskipun sedikit." (HR. Bukhari & Muslim)
📌 Jangan menganggap ibadah sunnah sebagai kewajiban yang membebani – Jika kita merasa berat, itu berarti ada yang perlu diperbaiki dalam cara kita beribadah. Lakukan dengan hati yang lapang dan gembira.
📌 Terus belajar dan memahami sunnah Rasulullah ﷺ – Jangan hanya mengandalkan pemahaman yang terbatas, tetapi teruslah menuntut ilmu agar kita semakin memahami bagaimana beribadah dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
🌿 Harapan setelah Kajian Ini
Hadirin yang dirahmati Allah, semoga setelah kajian ini:
✨ Kita semakin memahami betapa luasnya rahmat Allah dalam syariat Islam, sehingga kita tidak merasa terbebani dalam menjalankan ibadah.
✨ Kita dapat meneladani Rasulullah ﷺ dengan lebih baik, tidak hanya dalam ibadah wajib, tetapi juga dalam bagaimana beliau menjalankan sunnah dengan penuh hikmah dan keseimbangan.
✨ Kita mampu mengamalkan ibadah dengan lebih baik dan lebih istiqamah, khususnya dalam salat malam di bulan Ramadan, sehingga ibadah kita menjadi lebih berkualitas dan diterima oleh Allah ﷻ.
✨ Dan semoga ilmu yang kita pelajari hari ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi menjadi bekal amal yang terus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan kita ajarkan kepada orang lain.
Demikianlah kajian kita pada hari ini. Semoga Allah ﷻ menerima setiap langkah kita dalam menuntut ilmu, menjadikannya amal yang bermanfaat, dan memberikan kita kekuatan untuk mengamalkannya dalam kehidupan kita.
🌿 اللَّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْمًا وَعَمَلًا صَالِحًا مُتَقَبَّلًا، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
"Ya Allah, ajarkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, berikanlah manfaat dari ilmu yang telah Engkau ajarkan kepada kami, dan tambahkanlah ilmu serta amal yang diterima, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih."
Mari kita tutup majelis ini dengan doa kafaratul majelis:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.
"Maha Suci Engkau, ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampunan-Mu dan aku bertobat kepada-Mu."
وَآخِرُ دَعْوَانَا
أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ
إِلَىٰ أَقْوَمِ الطَّرِيقِ.
بَارَكَ اللَّهُ
فِيكُمْ، وَجَزَاكُمُ اللَّهُ خَيْرًا، وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.