Hadits: Shalat Syuruq atau Isyraq
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala,
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas satu amalan yang ringan tetapi memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu dzikir pagi setelah shalat Subuh hingga matahari terbit dan shalat dua rakaat setelahnya. Hadits yang akan kita kaji hari ini menyebutkan bahwa siapa yang melakukannya, maka dia akan mendapatkan pahala seperti haji dan umrah secara sempurna.
Latar Belakang Permasalahan di Masyarakat
Di tengah kesibukan kehidupan modern, banyak kaum Muslimin yang kurang memanfaatkan waktu pagi mereka dengan ibadah yang bernilai tinggi. Sebagian besar masyarakat lebih memilih tidur kembali setelah shalat Subuh, atau langsung disibukkan dengan pekerjaan dan urusan dunia, tanpa menyempatkan waktu untuk berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah.
Banyak yang bersemangat ingin pergi haji dan umrah, tetapi terkendala oleh biaya atau kondisi yang belum memungkinkan. Padahal, ada amalan sederhana yang pahalanya setara dengan haji dan umrah, namun sering terabaikan. Hal ini menunjukkan bahwa banyak kaum Muslimin belum memahami betapa besarnya keutamaan dzikir pagi dan shalat Isyraq.
Selain itu, fenomena kurangnya perhatian terhadap shalat berjamaah di masjid, terutama shalat Subuh, juga menjadi permasalahan tersendiri. Padahal, hadits ini menunjukkan bahwa shalat Subuh berjamaah adalah syarat awal untuk mendapatkan keutamaan ini.
Urgensi Mempelajari Hadits Ini
Karena itu, hadits ini perlu kita pelajari agar:
- Membangkitkan kesadaran tentang pentingnya shalat Subuh berjamaah.
- Memotivasi kaum Muslimin untuk duduk berdzikir setelah shalat Subuh, bukan hanya sekadar shalat lalu pergi atau tidur kembali.
- Memberikan solusi praktis bagi mereka yang ingin mendapatkan pahala besar tanpa harus bepergian jauh ke tanah suci.
- Mengajarkan bagaimana mengisi waktu pagi dengan ibadah yang bermanfaat dan tidak menyia-nyiakan waktu yang penuh berkah ini.
Semoga dengan kajian ini, kita semua bisa lebih memahami keutamaan dzikir pagi dan shalat Isyraq, serta terdorong untuk mengamalkannya secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
Mari kita simak haditsnya dan bahas faedah-faedahnya secara mendalam. بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ.
-----
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu: Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الفَجْرَ
فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ
صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ،
تَامَّةٍ، تَامَّةٍ.
Barang siapa yang shalat Subuh
berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu
ia shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah
yang sempurna, sempurna, sempurna.
HR
At-Tirmidzi (586), dan Al-Baghawi dalam Syarh As-Sunnah (710)
Arti per
kalimat
مَنْ صَلَّى الفَجْرَ
فِي جَمَاعَةٍ
Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah
Ini menunjukkan bahwa amalan ini diawali dengan shalat
Subuh secara berjamaah, baik di masjid atau tempat lainnya yang memenuhi syarat
berjamaah.
ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ
Kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah
Setelah shalat, orang tersebut tidak langsung beranjak
pergi, tetapi tetap duduk dan mengisi waktunya dengan dzikir, seperti membaca
tasbih, tahmid, tahlil, takbir, membaca Al-Qur'an, atau doa.
حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ
Hingga matahari terbit
Dzikir ini dilakukan hingga matahari benar-benar terbit.
Dalam fiqih, waktu terbitnya matahari ini dikenal dengan "syuruq".
ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
Kemudian ia shalat dua rakaat
Setelah matahari terbit, ia
melaksanakan shalat dua rakaat. Shalat ini dikenal sebagai shalat Isyraq, yang
termasuk dalam shalat Dhuha.
كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ
Maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah
Keutamaannya sangat besar, yaitu mendapatkan pahala
seperti pahala haji dan umrah.
تَامَّةٍ، تَامَّةٍ، تَامَّةٍ
Yang sempurna, sempurna, sempurna
Pengulangan ini menunjukkan kesempurnaan pahala tersebut
tanpa ada kekurangan sedikit pun.
Syarah Hadits
لِصَلَاةِ الفَجْرِ
وَذِكْرُ اللَّهِ فِي هَذَا الْوَقْتِ فَضْلٌ عَظِيمٌ
Shalat
Subuh dan berdzikir kepada Allah pada waktu ini memiliki keutamaan yang besar.
وَفِيهِ تُرْفَعُ دَرَجَاتُ الذَّاكِرِينَ
وَالْمُسَبِّحِينَ
Dan
dalam waktu itu, derajat orang-orang yang berdzikir dan bertasbih diangkat.
وَيُعْطِيهِمُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ الثَّوَابَ
الْجَزِيلَ
Dan
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada mereka pahala yang besar.
كَمَا فِي هَذَا الْحَدِيثِ
Sebagaimana
disebutkan dalam hadits ini.
حَيْثُ يَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ صَلَّى الفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ"
Di
mana Nabi ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah."
فَصَلَّاهَا عَلَى وَقْتِهَا، وَكَانَتْ فِي
جَمَاعَةٍ
Lalu
ia mengerjakannya pada waktunya dan secara berjamaah.
"ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ"
"Kemudian
ia duduk berdzikir kepada Allah."
بَعْدَ الِانْتِهَاءِ مِنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ
مُشْتَغِلًا بِالأَذْكَارِ وَالتَّسْبِيحِ
Setelah
selesai shalat Subuh, ia menyibukkan diri dengan dzikir dan tasbih.
وَظَلَّ عَلَى حَالِهِ هَذِهِ "حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ"
Dan
ia tetap dalam keadaan tersebut "hingga matahari terbit."
حَتَّى تُشْرِقَ وَتَرْتَفِعَ وَيَخْرُجَ
وَقْتُ النَّهْيِ عَنِ الصَّلَاةِ
Hingga
matahari benar-benar terbit dan naik, serta waktu terlarang untuk shalat telah
berlalu.
"ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ"
"Kemudian
ia shalat dua rakaat."
وَهُمَا رَكْعَتَا الإِشْرَاقِ، وَهُمَا
أَوَّلُ صَلَاةِ الضُّحَى
Dua
rakaat ini adalah shalat Isyraq, yaitu shalat Dhuha yang pertama.
وَأَوَّلُ وَقْتِهَا يَكُونُ بَعْدَ شُرُوقِ
الشَّمْسِ قَدْرَ رُمْحٍ
Dan
awal waktunya adalah setelah matahari naik setinggi satu tombak.
وَتُقَدَّرُ بِثُلُثِ سَاعَةٍ بَعْدَ
الشُّرُوقِ تَقْرِيبًا
Yang
kira-kira diperkirakan sekitar sepertiga jam (20 menit) setelah matahari
terbit.
إِلَى قُبَيْلِ الظُّهْرِ
Hingga
sebelum waktu Zuhur tiba.
"كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ"
"Maka
ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna,
sempurna."
وَهَذَا تَأْكِيدٌ لِمَا يَحْصُلُ عَلَيْهِ
مِنَ الأَجْرِ وَالثَّوَابِ لِتِلْكَ الْجِلْسَةِ
Ini
adalah penegasan tentang pahala dan ganjaran yang didapatkan dari duduk
tersebut.
وَهَذَا لَا يُغْنِي عَنْ حَجَّةِ
الإِسْلَامِ، وَلَا عَنْ عُمْرَةِ الإِسْلَامِ
Namun
ini tidak menggantikan kewajiban haji dan umrah Islam.
وَلَكِنَّ الأَجْرَ يُسَاوِي أَجْرَ حَجَّةٍ،
وَأَجْرَ عُمْرَةٍ
Tetapi
pahalanya setara dengan pahala haji dan umrah.
وَفِي الْحَدِيثِ: تَرْغِيبٌ فِي الْقُعُودِ
وَالذِّكْرِ بَعْدَ صَلَاةِ الفَجْرِ حَتَّى شُرُوقِ الشَّمْسِ
Dalam
hadits ini terdapat anjuran untuk duduk dan berdzikir setelah shalat Subuh
hingga matahari terbit.
Maraji:
https://dorar.net/hadith/sharh/149938
Pelajaran dari Hadits ini
Hadits ini mengajarkan keutamaan menjaga shalat berjamaah, dzikir pagi, dan shalat sunnah sebagai amalan ringan tetapi berpahala besar. Ini adalah kesempatan bagi setiap Muslim untuk meraih pahala besar tanpa harus keluar biaya, tenaga, atau bepergian jauh.
Dengan memahami dan mengamalkan hadits ini, seseorang dapat membangun kebiasaan ibadah yang membawa keberkahan dalam kehidupannya, baik dari segi spiritual maupun duniawi. Pelajaran dari hadits antara lain:
1. Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah
- Shalat Subuh memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, terutama jika dilakukan secara berjamaah di masjid.
- Dalam hadits lain disebutkan bahwa shalat Subuh berjamaah berada dalam perlindungan Allah (HR. Muslim).
2. Keutamaan Duduk Berdzikir setelah Shalat Subuh
- Berdzikir setelah shalat Subuh hingga matahari terbit adalah amalan yang sangat dianjurkan.
- Termasuk dalam dzikir ini adalah membaca Al-Qur'an, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istighfar, dan shalawat.
3. Waktu Penuh Berkah di Pagi Hari
- Pagi hari adalah waktu yang penuh berkah, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
- اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka." (HR. Abu Dawud) - Duduk berdzikir pada waktu ini membantu mendatangkan ketenangan jiwa dan keberkahan rezeki.
4. Waktu Larangan Shalat dan Cara Menghindarinya
- Setelah shalat Subuh, ada waktu terlarang untuk shalat hingga matahari benar-benar terbit dan naik setinggi satu tombak (sekitar 20 menit setelah terbit).
- Oleh karena itu, seseorang yang ingin melakukan shalat sunnah disunnahkan untuk menunggu waktu ini berlalu.
5. Keutamaan Shalat Isyraq (Dua Rakaat setelah Matahari Terbit)
- Shalat dua rakaat ini dikenal sebagai Shalat Isyraq, yang juga merupakan awal dari Shalat Dhuha.
6. Pahala Seperti Haji dan Umrah
- Dalil: كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
- Allah memberikan pahala besar bagi mereka yang melakukan amalan ini dengan ikhlas.
- Namun, ini bukan berarti menggantikan kewajiban haji dan umrah, melainkan hanya menyamai pahalanya.
7. Memanfaatkan Waktu dengan Ibadah yang Berkesinambungan
- Hadits ini mengajarkan pentingnya istiqamah dalam ibadah, terutama memanfaatkan waktu pagi dengan amalan yang berpahala besar.
- Dengan melakukan rutinitas ini, seseorang akan merasakan kedisiplinan spiritual dan ketenangan batin.
8. Motivasi untuk Mendekatkan Diri kepada Allah
- Hadits ini memberikan motivasi bagi umat Islam untuk:
- Menjaga shalat berjamaah, khususnya Subuh.
- Memperbanyak dzikir setelah shalat.
- Melaksanakan shalat sunnah pada waktu yang dianjurkan.
- Semua ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah bagi hamba-Nya yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Penutup
Kajian
Hadirin yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala,
Setelah kita mengkaji hadits yang mulia ini, ada beberapa faedah penting yang bisa kita ambil dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Keutamaan shalat Subuh berjamaah di masjid, yang menjadi syarat awal untuk mendapatkan keutamaan yang disebutkan dalam hadits ini.
- Pentingnya mengisi waktu pagi dengan dzikir dan ibadah, karena waktu ini adalah waktu yang penuh berkah dan memiliki dampak positif bagi hati, pikiran, serta kehidupan kita.
- Kesempatan meraih pahala besar setara dengan haji dan umrah tanpa harus keluar biaya atau bepergian jauh, cukup dengan mengamalkan shalat Subuh berjamaah, berdzikir hingga matahari terbit, dan melaksanakan dua rakaat shalat Isyraq.
- Mengajarkan istiqamah dalam ibadah, karena amalan ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dijadikan kebiasaan yang mendatangkan keberkahan dalam hidup.
Hadirin yang berbahagia,
Harapan dari kajian ini adalah agar kita semua bisa mengamalkan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita berusaha untuk:
- Menjaga shalat Subuh berjamaah, khususnya bagi kaum laki-laki di masjid.
- Meluangkan waktu setelah Subuh untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Mengerjakan shalat Isyraq secara rutin, agar kita meraih pahala yang luar biasa besar.
- Mengajak keluarga dan orang-orang terdekat untuk menghidupkan sunnah ini agar rumah tangga kita semakin diberkahi.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang selalu mengingat-Nya di pagi dan petang, dan semoga kita diberikan kekuatan untuk istiqamah dalam mengamalkan sunnah Rasulullah ﷺ ini.
Mari kita akhiri kajian ini dengan doa penutup majelis:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.
Jazakumullahu khairan, barakallahu fikum, wa sallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.