Hadits: Tiga Golongan yang Didoakan Celaka oleh Malaikat

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ.

Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, serta kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Alhamdulillah, kita kembali diberikan kesempatan oleh Allah untuk duduk dalam majelis ilmu yang mulia ini. Sebuah kesempatan yang tidak semua orang dapatkan, sebuah anugerah yang harus kita syukuri. Mudah-mudahan dengan duduknya kita di majelis ilmu ini, Allah curahkan rahmat dan keberkahan bagi kita semua.

📍 Latar Belakang Permasalahan di Masyarakat
Di tengah kehidupan yang semakin sibuk dan penuh dengan hiruk-pikuk dunia, sering kali kita lupa akan kewajiban-kewajiban yang sejatinya sangat ringan, tetapi memiliki dampak besar dalam kehidupan akhirat kita. Salah satu contohnya adalah kurangnya perhatian kita dalam bershalawat kepada Nabi ﷺ ketika nama beliau disebut. Berapa kali dalam sehari kita mendengar nama beliau, tetapi tidak bershalawat? Padahal, shalawat bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga jalan menuju keberkahan dan syafaat di hari kiamat.

Demikian pula, kita sering menyia-nyiakan bulan Ramadan yang seharusnya menjadi ladang ampunan. Banyak di antara kita yang lalai, tidak memanfaatkan bulan ini dengan maksimal, sehingga Ramadan berlalu tanpa perubahan dalam diri kita. Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa ada orang yang mendapati Ramadan tetapi tetap tidak mendapat ampunan—suatu kerugian besar yang seharusnya kita hindari.

Tidak kalah pentingnya, berbakti kepada orang tua sering kali kita abaikan, terutama ketika mereka sudah lanjut usia. Kesibukan dunia, tuntutan pekerjaan, dan berbagai alasan lain membuat kita kurang memberikan perhatian kepada mereka. Padahal, kesempatan untuk berbakti kepada orang tua bisa menjadi jalan kita menuju surga. Sungguh rugi jika seseorang memiliki orang tua yang masih hidup, tetapi ia tidak mampu menjadikan mereka sebagai wasilah untuk masuk ke dalam surga.

📍 Urgensi Tema Kajian Ini
Inilah sebabnya mengapa kajian kita hari ini sangat penting. Kita akan membahas sebuah hadits yang mengingatkan kita akan tiga golongan manusia yang benar-benar merugi:
1️⃣ Orang yang ketika nama Nabi ﷺ disebut, tetapi ia tidak bershalawat.
2️⃣ Orang yang melewati bulan Ramadan tanpa mendapatkan ampunan.
3️⃣ Orang yang memiliki orang tua yang masih hidup, tetapi tidak berbakti hingga keduanya meninggal.

Hadits ini bukan sekadar peringatan biasa, tetapi sebuah tamparan keras bagi kita yang lalai dalam menjalankan amalan-amalan yang seharusnya mudah, tetapi sering kita remehkan.

📍 Apa yang Akan Kita Dapatkan dari Kajian Ini?
Dengan izin Allah, setelah mengikuti kajian ini, kita akan mendapatkan:
✅ Pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya bershalawat kepada Nabi ﷺ dan bagaimana cara mengamalkannya dengan baik.
✅ Kesadaran akan pentingnya memanfaatkan bulan Ramadan dengan maksimal, agar kita tidak termasuk orang yang melewatkan ampunan Allah.
✅ Motivasi untuk lebih berbakti kepada orang tua dan menjadikan mereka sebagai jalan menuju surga.
✅ Kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengamalkan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari agar tidak menjadi orang yang celaka dan merugi di dunia serta akhirat.

Hadirin yang dirahmati Allah, 

Semoga dengan kajian ini, Allah membuka hati kita, memberi kita hidayah untuk memperbaiki amalan kita, dan menjauhkan kita dari sifat lalai. Mari kita simak dengan penuh perhatian, semoga ilmu yang kita dapatkan hari ini menjadi sebab bertambahnya ketakwaan kita kepada Allah. 

----- 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ.

Celakalah seorang lelaki yang disebut namaku di sisinya, tetapi ia tidak bershalawat kepadaku. Celakalah seorang lelaki yang kedatangan bulan Ramadan, kemudian bulan itu berlalu sebelum ia mendapatkan ampunan. Celakalah seorang lelaki yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan tua, tetapi hal itu tidak memasukkannya ke dalam surga.

HR Muslim (2551) dan At-Tirmidzi (3545)


Syarah Hadits


كانَ النَّبِيُّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ يَدُلُّ أُمَّتَهُ علَى جَوامِعِ الخَيْرِ وأبْوابِهِ
Nabi menunjukkan umatnya kepada hal-hal yang mencakup semua kebaikan dan pintu-pintunya.

ويُرَغِّبُهُمْ فِيمَا يُقَرِّبُهُمْ مِنَ الجَنَّةِ
dan mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat mendekatkan mereka ke surga.

ويُبَاعِدُهُمْ عَنِ النَّارِ
dan menjauhkan mereka dari neraka.


وفي هَذَا الحَدِيثِ يَقُولُ النَّبِيُّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ
Dan dalam hadits ini, Nabi bersabda

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِندَهُ، فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Celakalah seseorang yang disebut namaku di sisinya, tetapi ia tidak bershalawat kepadaku.

أَي: خَابَ وَخَسِرَ وَذَلَّ وَعَجَزَ وَلَصِقَ أَنْفُهُ بِالتُّرَابِ
Artinya: Ia rugi, merugi, hina, lemah, dan wajahnya menempel ke tanah.

كُلُّ مَنْ ذُكِرَ عِندَهُ النَّبِيُّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ، فَلَمْ يَقُلْ: صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ
Setiap orang yang mendengar nama Nabi disebut, tetapi tidak mengucapkan: ‘Shalallahu ‘alayhi wa sallam.’


وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ، ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
Celakalah seseorang yang kedatangan bulan Ramadan, kemudian berlalu sebelum ia mendapatkan ampunan.

أَي: خَابَ وَخَسِرَ وَذَلَّ وَعَجَزَ وَلَصِقَ أَنْفُهُ بِالتُّرَابِ
Artinya: Ia rugi, merugi, hina, lemah, dan wajahnya menempel ke tanah.

كُلُّ مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ، فَكَسِلَ عَنِ العِبَادَةِ
Setiap orang yang menjumpai bulan Ramadan, tetapi ia malas beribadah

وَلَمْ يَجْتَهِدْ وَيُشَمِّرْ حَتَّى انْتَهَى الشَّهْرُ
dan tidak bersungguh-sungguh serta tidak berusaha hingga bulan itu berlalu

فَلَمْ يَظْفَرْ بِبَرَكَةِ الشَّهْرِ الكَرِيمِ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
sehingga ia tidak mendapatkan keberkahan bulan yang mulia dan tidak diampuni.


وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِندَهُ أَبَوَاهُ الكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الجَنَّةَ
Celakalah seseorang yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan tua, tetapi mereka tidak memasukkannya ke dalam surga.

أَي: خَابَ وَخَسِرَ وَذَلَّ وَعَجَزَ وَلَصِقَ أَنْفُهُ بِالتُّرَابِ
Artinya: Ia rugi, merugi, hina, lemah, dan wajahnya menempel ke tanah.

كُلُّ مَنْ بَلَغَ أَبَوَاهُ سِنَّ الكِبَرِ
Setiap orang yang orang tuanya mencapai usia tua

فَلَمْ يَجْتَهِدْ فِي بِرِّهِمَا وَيَسْعَ فِي إِرْضَائِهِمَا
tetapi ia tidak bersungguh-sungguh dalam berbakti kepada mereka dan tidak berusaha untuk membuat mereka ridha

حَتَّى يُدْخِلَهُ بِرُّهُمَا الجَنَّةَ
sehingga kebaktiannya kepada mereka tidak memasukkannya ke dalam surga.


وفي الحَدِيثِ: الحَثُّ عَلَى الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ كُلَّمَا ذُكِرَ اسْمُهُ
Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk bershalawat kepada Nabi setiap kali namanya disebut.

وفيهِ: الحَثُّ عَلَى الِاجْتِهَادِ وَالتَّشْمِيرِ لِلْعِبَادَةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ
Dan di dalamnya terdapat anjuran untuk bersungguh-sungguh dan meningkatkan ibadah di bulan Ramadan.

وفيهِ: الحَثُّ عَلَى الِاجْتِهَادِ فِي بِرِّ الوَالِدَيْنِ وَإِكْرَامِهِمَا، خُصُوصًا عِندَ الكِبَرِ
Dan di dalamnya juga terdapat anjuran untuk bersungguh-sungguh dalam berbakti dan memuliakan kedua orang tua, khususnya ketika mereka telah lanjut usia.

Maraji: https://dorar.net/hadith/sharh/68911


Pelajaran dari hadits ini


 

1. Keutamaan Bershalawat kepada Nabi ﷺ

📌 Dalil dalam Hadits:
"Raghima anf rajul dzukirtu ‘indahu falam yushalli ‘alayya”
(“Celakalah seseorang yang disebut namaku di sisinya, tetapi ia tidak bershalawat kepadaku.”)

📌 Penjelasan:

  • Shalawat kepada Nabi ﷺ adalah bentuk penghormatan kepada beliau serta bukti kecintaan kepada Rasulullah ﷺ.
  • Tidak bershalawat ketika nama Nabi ﷺ disebut menunjukkan kelalaian dan kurangnya penghormatan terhadap Rasulullah ﷺ.
  • Orang yang enggan bershalawat dianggap sebagai orang yang merugi dan kehilangan keberkahan.
  • Dalam banyak hadits, disebutkan bahwa membaca shalawat kepada Nabi ﷺ mendatangkan keberkahan dan syafaat beliau pada hari kiamat.

📌 Pelajaran yang Dapat Diambil:
✅ Selalu mengucapkan “Shallallahu ‘alaihi wa sallam” ketika mendengar atau menyebut nama Rasulullah ﷺ.
✅ Memperbanyak membaca shalawat sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi ﷺ.
✅ Menyadari bahwa melupakan shalawat bisa menjadi tanda hati yang keras dan jauh dari keberkahan.


2. Pentingnya Memanfaatkan Bulan Ramadan untuk Meraih Ampunan

📌 Dalil dalam Hadits:
"Raghima anf rajul dakhala ‘alayhi ramadhan, tsumma insalakha qabla an yughfara lahu”
(“Celakalah seseorang yang kedatangan bulan Ramadan, kemudian berlalu sebelum ia mendapatkan ampunan.”)

📌 Penjelasan:

  • Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, rahmat, dan ampunan.
  • Barang siapa yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Ramadan, maka ia benar-benar merugi.
  • Ini menunjukkan bahwa ada orang yang bermalas-malasan dalam beribadah di bulan Ramadan, sehingga ia tidak mendapat keberkahan dan ampunan dari Allah.
  • Orang yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Ramadan berarti menyia-nyiakan kesempatan emas yang diberikan Allah.

📌 Pelajaran yang Dapat Diambil:
Meningkatkan ibadah di bulan Ramadan dengan shalat, tilawah Al-Qur’an, dzikir, dan doa.
Memanfaatkan keutamaan Ramadan dengan memperbanyak amal saleh.
Berusaha mendapatkan ampunan Allah melalui shalat tarawih, puasa dengan penuh keimanan, dan memohon ampunan di malam-malam terakhir Ramadan.
Menjauhi kemalasan dan kelalaian yang menyebabkan Ramadan berlalu tanpa perubahan yang lebih baik dalam diri kita.


3. Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua, Terutama Saat Mereka Sudah Tua

📌 Dalil dalam Hadits:
"Raghima anf rajul adraka ‘indahu abawahu al-kibara falam yudkhilahul jannah”
(“Celakalah seseorang yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan tua, tetapi mereka tidak memasukkannya ke dalam surga.”)

📌 Penjelasan:

  • Berbakti kepada orang tua adalah salah satu amal yang paling dicintai Allah.
  • Orang yang memiliki kesempatan untuk berbakti kepada orang tuanya tetapi tidak melakukannya adalah orang yang sangat merugi.
  • Kedua orang tua adalah jalan menuju surga bagi seorang anak, terutama ketika mereka sudah lanjut usia.
  • Berbakti kepada orang tua bisa dilakukan dengan melayani mereka, memenuhi kebutuhan mereka, bersikap lemah lembut, serta tidak menyakiti perasaan mereka.

📌 Pelajaran yang Dapat Diambil:
Menjadikan berbakti kepada orang tua sebagai prioritas utama.
Melayani dan membantu orang tua, khususnya ketika mereka sudah lanjut usia.
Membahagiakan mereka dengan perkataan yang baik, perbuatan yang lembut, dan perhatian yang tulus.
Memohon doa dan ridha dari mereka karena ridha Allah bergantung pada ridha orang tua.
Menghindari perbuatan yang membuat mereka kecewa atau sakit hati.


4. Makna “Raghima Anfuh” (Celakalah Orang Itu)

📌 Penjelasan:

  • Frasa "رَغِمَ أَنْفُهُ" berarti "Hidungnya berdebu" atau "Celakalah dia".
  • Ini adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang menunjukkan kehinaan, kerugian, dan keterpurukan seseorang.
  • Dalam hadits ini, Rasulullah ﷺ menggunakan ungkapan tersebut untuk menunjukkan tiga kelompok orang yang benar-benar merugi dalam kehidupan mereka.

📌 Pelajaran yang Dapat Diambil:
Hendaknya kita tidak termasuk dalam tiga golongan ini, yaitu:
1️⃣ Orang yang tidak bershalawat ketika nama Nabi ﷺ disebut.
2️⃣ Orang yang tidak mendapat ampunan di bulan Ramadan.
3️⃣ Orang yang tidak berbakti kepada orang tuanya.
Berusaha menghindari sifat lalai dan acuh terhadap tiga perkara penting ini.
Menyadari bahwa orang yang mengabaikan amalan-amalan ini bisa kehilangan keberkahan dan kebahagiaan di dunia serta akhirat.


Kesimpulan dan Hikmah dari Hadits Ini

1️⃣ Bershalawat kepada Nabi ﷺ adalah tanda kecintaan dan penghormatan kita kepada beliau.
2️⃣ Bulan Ramadan adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah, sehingga tidak boleh disia-siakan.
3️⃣ Berbakti kepada orang tua adalah jalan menuju surga, terutama ketika mereka sudah tua dan membutuhkan perhatian.
4️⃣ Orang yang tidak melakukan tiga amalan utama ini adalah orang yang benar-benar merugi dan akan menyesal di akhirat.
5️⃣ Hadits ini mendorong kita untuk selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah dan berbuat kebaikan.


Praktik yang Bisa Dilakukan dari Hadits Ini

📍 Setiap kali mendengar nama Nabi ﷺ, langsung ucapkan “Shallallahu ‘alayhi wa sallam.”
📍 Gunakan Ramadan dengan baik, tingkatkan ibadah, perbanyak doa dan istighfar.
📍 Hormati, sayangi, dan rawat orang tua dengan penuh kasih sayang, terutama saat mereka sudah tua.
📍 Berusaha menjadi orang yang mendapatkan keberkahan dalam hidup dengan menjaga tiga perkara utama ini.

Hadits ini mengajarkan kita bagaimana cara meraih keberkahan, menghindari kerugian, dan menjadi hamba yang lebih baik di sisi Allah.


Penutupan Kajian


 Hadirin yang dirahmati Allah,

Kita telah sampai di penghujung kajian kita hari ini. Semoga waktu yang kita habiskan untuk menuntut ilmu ini menjadi amal yang dicatat sebagai ibadah di sisi Allah, dan semoga Allah menjadikannya sebagai sebab bertambahnya iman serta ketakwaan kita.

📌 Kesimpulan Pokok Kajian

Dari hadits yang telah kita bahas, kita memahami bahwa ada tiga golongan manusia yang dirugikan dan dicela oleh Rasulullah ﷺ, yaitu:
1️⃣ Orang yang ketika mendengar nama Nabi ﷺ, tetapi tidak bershalawat kepadanya. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalawat sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah ﷺ, serta sebagai jalan untuk mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat.
2️⃣ Orang yang menjumpai bulan Ramadan, tetapi tidak mendapatkan ampunan. Ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak menyia-nyiakan bulan penuh keberkahan ini dengan kelalaian dan kemalasan. Ramadan adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.
3️⃣ Orang yang memiliki orang tua yang masih hidup hingga lanjut usia, tetapi tidak berbakti kepada mereka sehingga tidak masuk surga. Betapa besar peluang masuk surga bagi mereka yang berbakti kepada orang tua, namun betapa meruginya mereka yang mengabaikan kesempatan ini.

📌 Saran dan Nasihat

Dari pembahasan ini, ada beberapa nasihat yang bisa kita pegang untuk memperbaiki diri:
Jadikan shalawat sebagai kebiasaan. Jangan biarkan nama Rasulullah ﷺ disebut tanpa kita bershalawat kepadanya. Ini adalah amalan ringan, tetapi pahalanya besar.
Persiapkan diri untuk Ramadan dari sekarang. Jangan menunggu Ramadan datang baru kita mulai memperbaiki ibadah. Latih diri dengan ibadah-ibadah sunnah agar ketika Ramadan tiba, kita siap memaksimalkannya.
Berbaktilah kepada orang tua sebelum terlambat. Jangan sampai kita menyesal setelah mereka tiada. Luangkan waktu, layani dengan baik, dan buat mereka ridha agar kita mendapatkan surga melalui jalan bakti kepada mereka.

📌 Harapan Setelah Kajian Ini

Semoga setelah mengikuti kajian ini:
🌿 Kita semakin cinta kepada Rasulullah ﷺ dengan memperbanyak shalawat.
🌿 Kita lebih semangat dalam menyambut dan menghidupkan bulan Ramadan dengan ibadah terbaik.
🌿 Kita menjadi anak yang lebih berbakti kepada orang tua, sehingga dengan bakti itu Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Ilmu yang telah kita dapatkan hari ini hendaknya tidak hanya menjadi wawasan semata, tetapi juga kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mengamalkan ilmu ini dan menjadikan kita hamba-hamba yang beruntung di dunia dan akhirat.

Sebagai penutup, marilah kita berdoa agar Allah menjadikan kita orang-orang yang senantiasa bershalawat kepada Nabi ﷺ, diberikan keberkahan dan ampunan di bulan Ramadan, serta mampu berbakti kepada orang tua kita dengan sebaik-baiknya.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ بِرَحْمَتِكَ، وَاجْعَلْ خَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ، وَاخْتِمْ لَنَا بِالْإِيمَانِ وَحُسْنِ الْخَاتِمَةِ.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penghuni surga dengan rahmat-Mu. Jadikanlah hari terbaik kami adalah hari ketika kami berjumpa dengan-Mu. Dan wafatkanlah kami dalam keadaan beriman serta dengan akhir yang baik.

Kita tutup kajian dengan doa kafaratul majelis:

🌿 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.

وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ إِلَىٰ أَقْوَمِ الطَّرِيقِ.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.


Tampilkan Kajian Menurut Kata Kunci

Followers