Tafsir: Meneladani Generasi Terbaik (Tafsir QS. At-Taubah: 100)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Hadirin yang dirahmati Allah,
Kita berkumpul di majelis ini untuk mempelajari dan mentadabburi firman Allah dalam QS. At-Taubah: 100, ayat yang menegaskan keutamaan generasi terbaik umat ini, yaitu para sahabat Nabi ﷺ dari golongan Muhajirin dan Anshar, serta janji Allah bagi siapa yang mengikuti jejak mereka dengan baik.
Latar Belakang Permasalahan
Di tengah masyarakat kita hari ini, ada banyak tantangan dalam memahami sejarah para sahabat dan meneladani perjuangan mereka. Beberapa di antara kita mungkin kurang mengenal siapa sebenarnya Muhajirin dan Anshar, bagaimana pengorbanan mereka dalam menegakkan Islam, dan mengapa kita diperintahkan untuk mengikuti mereka.
Sebagian lainnya mungkin terpengaruh oleh pemikiran yang meremehkan atau bahkan meragukan keutamaan para sahabat. Padahal, mereka adalah generasi yang dididik langsung oleh Rasulullah ﷺ, yang berjuang dengan harta dan jiwa untuk menegakkan Islam. Allah sendiri telah menyatakan keridhaan-Nya kepada mereka, sesuatu yang menjadi impian setiap Muslim.
Selain itu, kita juga hidup di zaman di mana rasa ukhuwah Islamiyah semakin pudar. Banyak di antara kita yang lebih mementingkan diri sendiri daripada saudaranya, berlomba-lomba dalam urusan dunia tetapi enggan berkorban demi agama. Jika kita melihat bagaimana Anshar mendahulukan Muhajirin daripada diri mereka sendiri, padahal mereka juga dalam keadaan sulit, tentu kita akan merasa betapa jauhnya kita dari akhlak generasi terbaik itu.
Urgensi Mempelajari Ayat Ini
Oleh karena itu, ayat ini sangat penting untuk kita kaji, karena:
- Menanamkan kecintaan kepada generasi terbaik umat ini, agar kita tidak terjebak dalam pemikiran yang meremehkan atau bahkan mencela mereka.
- Menunjukkan standar keteladanan dalam beriman dan beramal, sehingga kita bisa berusaha menapaki jejak mereka dalam kehidupan kita.
- Membangkitkan semangat pengorbanan dan ukhuwah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Muhajirin dan Anshar, sehingga kita lebih peduli kepada sesama Muslim dan tidak terjebak dalam sifat egoisme.
- Mengingatkan kita bahwa surga adalah balasan bagi mereka yang mengikuti jalan para sahabat, dan bahwa keridhaan Allah adalah kenikmatan yang lebih besar dari sekadar masuk surga.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Marilah kita pelajari ayat ini dengan hati yang terbuka, dengan niat untuk mengambil pelajaran dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Semoga dengan memahami tafsirnya, kita semakin mencintai para sahabat, meneladani perjuangan mereka, dan menjadi bagian dari orang-orang yang mendapatkan keridhaan Allah dan balasan surga yang kekal.
-----
Al-Quran Surat At-Taubah Ayat 100
وَالسَّابِقُونَ
الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم
بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama
(masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida
kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang agung.
QS At-Taubah
(100).
Arti Per
Kalimat
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ
Dan orang-orang yang terdahulu lagi
yang pertama-tama (masuk Islam).
Maksudnya adalah orang-orang yang pertama kali menerima
Islam di awal dakwah Rasulullah ﷺ.
Mereka disebut السَّابِقُونَ karena mereka
bersegera dalam menerima kebenaran, tanpa menunda-nunda atau menunggu keadaan
lebih aman.
الأَوَّلُونَ berarti mereka adalah yang pertama-tama
masuk Islam sebelum yang lainnya.
مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ
Dari kalangan Muhajirin dan Anshar.
الْمُهَاجِرِينَ : Para sahabat
yang berhijrah dari Mekah ke Madinah meninggalkan harta dan keluarga demi
Islam.
الْأَنصَارِ : Penduduk Madinah yang menolong dan
menyambut kaum Muhajirin serta memberikan tempat tinggal dan dukungan bagi
Islam.
Kedua kelompok ini adalah generasi terbaik umat Islam
yang mendapat pujian langsung dari Allah.
وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ
Dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik.
وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم :Mereka yang
datang setelahnya dan mengikuti jejak para sahabat dalam aqidah, ibadah, dan
amal saleh.
بِإِحْسَانٍ : Dengan penuh
ketulusan dan kesungguhan, mengikuti jejak para sahabat dalam keimanan dan
amal, bukan sekadar mengaku mengikuti.
Ini menunjukkan bahwa tidak semua orang yang datang
setelah sahabat otomatis mendapat keutamaan, kecuali jika mereka benar-benar
mengikuti mereka dengan ihsān.
رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
Allah ridha kepada mereka, dan
mereka pun ridha kepada-Nya.
رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ : Allah
menerima amal mereka dan memberikan rahmat serta keberkahan.
وَرَضُوا عَنْهُ : Mereka pun
ridha kepada Allah, menerima semua ketetapan-Nya dengan penuh keimanan dan
ketundukan.
Keridhaan Allah adalah nikmat terbesar bagi seorang
hamba, lebih besar dari sekadar masuk surga.
وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ
Dan Dia telah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
وَأَعَدَّ لَهُمْ : Allah telah menyiapkan bagi mereka
sebagai balasan atas keimanan dan amal mereka.
جَنَّاتٍ : Surga-surga
yang penuh kenikmatan dan keindahan.
تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ : Sungai-sungai
yang mengalir di bawahnya, sebagai simbol kelimpahan dan kesejahteraan tanpa
batas.
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
Mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya.
خَالِدِينَ : Mereka akan tinggal di dalam surga untuk
selamanya, tanpa ada akhir.
فِيهَا أَبَدًا : Tidak ada
kematian, tidak ada kebosanan, dan tidak ada perubahan keadaan dari kenikmatan
yang mereka rasakan.
ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Itulah kemenangan yang agung.
ذَٰلِكَ : Merujuk pada
semua balasan yang Allah siapkan bagi mereka.
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ : Kemenangan terbesar, karena di dalamnya
terkandung semua kebahagiaan: kesenangan jiwa, ketenangan hati, kenikmatan fisik dan ruhani, terbebas dari segala kesusahan dan penderitaan
Tafsir Ayat
السَّابِقُونَ
Orang-orang yang terdahulu
هُمُ الَّذِينَ سَبَقُوا هَذِهِ الْأُمَّةَ
Mereka adalah orang-orang yang mendahului umat ini
وَبَدَرُوهَا إِلَى الْإِيمَانِ
وَالْهِجْرَةِ، وَالْجِهَادِ، وَإِقَامَةِ دِينِ اللَّهِ.
Dan mereka bersegera dalam keimanan, hijrah, jihad, dan
menegakkan agama Allah
مِنَ الْمُهَاجِرِينَ
Dari golongan Muhajirin
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ
وَأَمْوَالِهِمْ
Mereka yang diusir dari negeri dan harta mereka
يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ
وَرِضْوَانًا
Karena mencari karunia dan ridha Allah
وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Serta menolong Allah dan Rasul-Nya
أُو۟لَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Mereka itulah orang-orang yang benar
وَمِنَ الْأَنْصَارِ
Dan dari kalangan Anshar
الَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ
مِنْ قَبْلِهِمْ
Yang telah menempati negeri dan keimanan sebelum mereka
يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ
Mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka
وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً
مِمَّا أُوتُوا
Dan mereka tidak merasa iri terhadap apa yang diberikan
kepada kaum Muhajirin
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ
كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ
Mereka mengutamakan (orang lain) atas diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam kesusahan
وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ
Dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik
بِالِاعْتِقَادَاتِ وَالْأَقْوَالِ
وَالْأَعْمَالِ
Dalam keyakinan, perkataan, dan perbuatan
فَهَؤُلَاءِ، هُمُ الَّذِينَ سَلِمُوا مِنَ
الذَّمِّ
Mereka inilah yang selamat dari celaan
وَحَصَلَ لَهُمْ نِهَايَةُ الْمَدْحِ
Dan memperoleh pujian yang sempurna
وَأَفْضَلُ الْكَرَامَاتِ مِنَ اللَّهِ
Serta mendapatkan kemuliaan terbaik dari Allah
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
Allah meridhai mereka
وَرِضَاهُ تَعَالَىٰ أَكْبَرُ مِنْ نَعِيمِ
الْجَنَّةِ
Dan keridhaan-Nya lebih besar dari kenikmatan surga
وَرَضُوا عَنْهُ
Dan mereka pun ridha kepada-Nya
وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ
Allah telah menyediakan untuk mereka surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai
الْجَارِيَةُ الَّتِي تُسَاقُ إِلَىٰ سَقْيِ
الْجِنَانِ
Sungai yang mengalir untuk mengairi kebun-kebun surga
وَالْحَدَائِقِ الزَّاهِيَةِ الزَّاهِرَةِ،
وَالرِّيَاضِ النَّاضِرَةِ
Serta taman-taman yang indah dan kebun-kebun yang subur
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
Mereka kekal di dalamnya selamanya
لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حُوَلًا
Mereka tidak ingin berpindah darinya
وَلَا يَطْلُبُونَ مِنْهَا بَدَلًا
Dan tidak menginginkan pengganti selainnya
لِأَنَّهُمْ مَهْمَا تَمَنَّوْهُ،
أَدْرَكُوهُ، وَمَهْمَا أَرَادُوهُ، وَجَدُوهُ
Karena apapun yang mereka inginkan pasti mereka dapatkan
ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Itulah kemenangan yang agung
الَّذِي حَصَلَ لَهُمْ فِيهِ، كُلُّ مَحْبُوبٍ
لِلنُّفُوسِ
Yang di dalamnya mereka memperoleh segala yang dicintai
jiwa
وَلَذَّةٌ لِلْأَرْوَاحِ، وَنَعِيمٌ
لِلْقُلُوبِ، وَشَهْوَةٌ لِلْأَبْدَانِ
Kenikmatan bagi ruh, kebahagiaan bagi hati, dan kenikmatan
bagi tubuh
وَانْدَفَعَ عَنْهُمْ كُلُّ مَحْذُورٍ
Serta lenyap dari mereka segala hal yang ditakuti
Maraji: Tafsir As-Sa’di
Pelajaran dari Ayat ini
Ayat ini mengajarkan kepada kita pentingnya meneladani As-Sābiqūn al-Awwalūn, terutama Muhajirin dan Anshar, dalam keimanan, keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama. Allah menjanjikan bagi mereka keridhaan-Nya dan surga, serta menegaskan bahwa mengikuti jejak mereka dengan baik adalah jalan keselamatan dan keberuntungan di akhirat. Pelajaran dari ayat ini yaitu:
1. Keutamaan As-Sābiqūn al-Awwalūn
- Mereka adalah generasi terbaik dari umat ini, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam, beriman, berhijrah, dan berjihad menegakkan agama Allah.
- Mereka mendahului yang lain dalam kebaikan, tidak menunda-nunda amal saleh, dan selalu siap mengorbankan harta serta jiwa untuk agama.
2. Keutamaan Muhajirin
- Mereka rela meninggalkan tanah kelahiran dan harta benda demi mempertahankan iman mereka.
- Mereka berhijrah dengan niat mencari ridha Allah dan bukan untuk keuntungan duniawi.
- Mereka adalah orang-orang yang benar dalam iman dan amal, sebagaimana Allah menyebut mereka sebagai أُو۟لَٰئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ (mereka itulah orang-orang yang benar).
3. Keutamaan Anshar
- Mereka menyambut kaum Muhajirin dengan penuh cinta dan menjadikan mereka seperti saudara sendiri.
- Mereka tidak iri terhadap apa yang diberikan Allah kepada Muhajirin, meskipun mereka juga memiliki kebutuhan.
- Mereka lebih mengutamakan saudaranya dibanding diri sendiri, bahkan dalam keadaan sulit. Ini mencerminkan akhlak itsār (mendahulukan orang lain).
4. Keutamaan Mengikuti Jejak Para Sahabat
- Allah menjanjikan keselamatan dan pujian terbaik bagi mereka yang mengikuti jejak sahabat dengan ihsān (keyakinan, perkataan, dan perbuatan yang baik).
- Mereka yang mengikuti sahabat akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan dari Allah, sebagaimana sahabat sendiri mendapatkannya.
5. Keridhaan Allah adalah Karunia Terbesar
- Allah meridhai mereka, dan itu lebih besar dari kenikmatan surga. Ini menunjukkan bahwa keridhaan Allah adalah tujuan utama hidup seorang Muslim.
- Mereka pun ridha kepada Allah, karena mereka memahami bahwa segala ketetapan-Nya adalah yang terbaik bagi mereka.
6. Janji Surga bagi Mereka
- Allah telah menyediakan surga bagi mereka, dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, menunjukkan keindahan dan kesejahteraan yang abadi.
- Mereka kekal di dalamnya selamanya, tidak ingin pergi darinya karena segala yang mereka inginkan tersedia di sana.
7. Kemenangan Sejati
- Surga adalah kemenangan besar, di mana seseorang mendapatkan segala hal yang diinginkan:
- Kenikmatan jiwa
- Ketenangan hati
- Keindahan bagi ruh
- Kepuasan bagi tubuh
- Tidak ada lagi rasa takut, kesedihan, atau penderitaan, karena segala keburukan telah hilang dari mereka.
Penutup
Kajian
Setelah kita mengkaji tafsir QS. At-Taubah: 100, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
-
Meneladani Para Sahabat
- Allah telah menegaskan bahwa Muhajirin dan Anshar adalah generasi terbaik, yang mendahului kita dalam keimanan, hijrah, jihad, dan pengorbanan demi Islam.
- Kita sebagai umat Islam wajib menghormati, mencintai, dan mengikuti jejak mereka dalam keimanan dan amal saleh.
-
Menerapkan Sikap Pengorbanan dan Ukhuwah Islamiyah
- Kaum Muhajirin meninggalkan tanah air dan harta demi agama, sementara Anshar rela berbagi harta dan tempat tinggal tanpa pamrih.
- Ini mengajarkan kita untuk tidak bersikap egois, tetapi peduli dan siap membantu saudara seiman, terutama dalam hal yang mendukung tegaknya Islam.
-
Menyadari bahwa Keridhaan Allah adalah Keutamaan Tertinggi
- Allah telah meridhai para sahabat, dan keridhaan-Nya lebih besar daripada kenikmatan surga.
- Maka, dalam kehidupan kita, usaha mencari ridha Allah harus menjadi prioritas utama, lebih dari sekadar mengejar duniawi.
-
Menjaga Kemurnian Aqidah dan Sunnah
- Allah menjanjikan pahala besar bagi mereka yang mengikuti sahabat dengan ihsān, baik dalam keyakinan, perkataan, maupun perbuatan.
- Oleh karena itu, kita harus belajar Islam dengan benar, mengikuti pemahaman generasi terbaik ini, dan menjauhi segala bentuk penyimpangan dalam agama.
Harapan dalam Penerapan Ayat Ini
Hadirin yang dirahmati Allah,
Semoga setelah kajian ini, kita semakin terdorong untuk:
- Menjadikan para sahabat sebagai teladan dalam keimanan, akhlak, dan pengorbanan.
- Menumbuhkan rasa cinta dan ukhuwah Islamiyah, saling menolong dalam kebaikan dan takwa.
- Berusaha mencari ridha Allah dalam setiap amal, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjaga aqidah dan sunnah, serta menghindari pemahaman yang menyimpang dari jalan sahabat.
Semoga Allah menjadikan kita golongan yang mengikuti jejak para sahabat dengan ihsān, dan mengumpulkan kita bersama mereka di dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan.
Kita tutup kajian ini dengan doa kafaratul majelis:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ
وَصَلَّى اللَّهُ
عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ