Hadits: Teguran Nabi ﷺ Bahwa Paha Adalah Aurat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ،
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ وَالَاهُ، أَمَّا بَعْدُ
Para hadirin rahimakumullah, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah ﷻ, yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk menghadiri majelis ilmu yang penuh berkah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat, serta seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya hingga hari kiamat.
🔹 Latar Belakang Permasalahan di Masyarakat
Hadirin yang dimuliakan Allah, kita hidup di zaman di mana batasan-batasan syariat dalam berpakaian semakin kabur di tengah masyarakat. Budaya berpakaian yang membuka aurat telah menjadi hal yang lumrah, bahkan dianggap biasa dalam pergaulan sehari-hari. Banyak orang yang menganggap remeh batasan aurat, baik laki-laki maupun perempuan, dengan alasan mengikuti tren atau merasa nyaman.
-
Kita sering melihat para pemuda mengenakan pakaian yang memperlihatkan pahanya di tempat umum tanpa rasa malu.
-
Dalam dunia olahraga, banyak atlet yang berpakaian minim, padahal mereka dilihat oleh banyak orang.
-
Di media sosial, banyak yang mengunggah foto dan video dengan pakaian yang tidak menutup aurat dengan sempurna.
Fenomena ini menunjukkan bahwa ada kekurangan dalam pemahaman terhadap konsep aurat dalam Islam dan pentingnya menjaga kehormatan diri. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus memahami bagaimana Islam mengajarkan adab berpakaian dan menjaga aurat.
🔹 Urgensi Memahami Hadis Ini
Dalam kajian kita hari ini, kita akan membahas sebuah hadis penting yang menunjukkan bahwa paha adalah bagian dari aurat yang harus ditutup. Hadis ini memberikan bimbingan dalam menjaga kesopanan dan kehormatan diri.
Hadis ini bukan sekadar larangan atau aturan kaku dalam berpakaian, tetapi mengandung hikmah yang besar dalam menjaga kemuliaan manusia. Dengan memahami hadis ini, kita akan mengetahui:
1️⃣ Apa batasan aurat dalam Islam bagi laki-laki dan perempuan?
2️⃣ Mengapa Islam memerintahkan kita untuk menutup aurat?
3️⃣ Bagaimana implikasi sosial jika seseorang tidak menjaga auratnya?
4️⃣ Apa kaitannya menjaga aurat dengan menjaga martabat dan kehormatan diri?
Semoga dengan memahami hadis ini, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya pedoman dalam berpakaian yang sesuai dengan syariat. Mari kita simak kajian ini dengan seksama dan semoga Allah ﷻ memberikan kita pemahaman yang benar dalam agama.
وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ
Hadits
ke-1:
Dari Jurhud al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ
bersabda kepadanya:
أَمَا
عَلِمْتَ أَنَّ الفَخِذَ عَوْرَةٌ؟!
Apakah engkau
tidak tahu bahwa paha itu aurat?!"
HR Abu
Dawud (4014), At-Tirmidzi (2795, 2797), dan Ahmad (3/478).
Arti
dan Penjelasan Per Kalimat Hadits ke-1
Berikut adalah
arti dan penjelasan per kata dari kalimat أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ
الفَخِذَ عَوْرَةٌ؟!
أَمَا
أَ (hamzah) adalah huruf istifhām (kata
tanya) yang bermakna "apakah".
مَا di sini berfungsi sebagai huruf zaidah
(tambahan) untuk penegasan.
Makna
keseluruhan: "Apakah tidak...?"
عَلِمْتَ
Kata kerja
(fi'il) عَلِمَ berarti "mengetahui".
تَ adalah dhamir mukhathab (kata ganti orang
kedua) yang menunjukkan pelaku adalah "engkau".
Makna:
"Engkau telah mengetahui".
أَنَّ
Huruf tafsīr (penjelas) atau huruf taukīd (penegasan) yang
berarti "bahwa".
Digunakan untuk menghubungkan kalimat sebelumnya dengan
klausa berikutnya.
الفَخِذَ
Isim (kata benda) yang berarti "paha".
Dalam struktur gramatikal, ini adalah isim أَنَّ, sehingga berbentuk manshub (berharakat fathah).
عَوْرَةٌ
Isim khabar dari أَنَّ, yang berarti
"aurat".
Berbentuk marfū‘ (berharakat dhammah) karena berfungsi
sebagai predikat (khabar) dari أَنَّ.
Hadits
ke-2:
Dari Jurhud al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ
bersabda kepadanya:
غَطِّ
فَخِذَكَ، فَإِنَّ فَخِذَ الرَّجُلِ عَوْرَتُهُ
Tutuplah pahamu,
karena sesungguhnya paha seorang laki-laki adalah auratnya.
Shahih Al-Jami (4158)
Arti
dan Penjelasan Per Kalimat Hadits ke-2
غَطِّ فَخِذَكَ
Tutuplah pahamu!
Rasulullah ﷺ memberi
perintah langsung (غَطِّ فَخِذَكَ) yang menggunakan bentuk fi'il amr (kata
perintah), menunjukkan kewajiban atau anjuran kuat untuk menutup paha.
Kata فَخِذَكَ berarti pahamu,
yang dalam konteks ini merujuk pada aurat laki-laki.
فَإِنَّ فَخِذَ الرَّجُلِ عَوْرَتُهُ
Karena paha laki-laki adalah
auratnya.
Nabi ﷺ menjelaskan alasannya dengan فَإِنَّ yang menunjukkan
sebab (karena), yaitu bahwa paha laki-laki (فَخِذَ الرَّجُلِ) termasuk aurat (عَوْرَتُهُ) yang harus ditutup.
Dalam fikih, aurat laki-laki adalah antara pusar hingga
lutut, dan hadis ini menjadi salah satu dalil bahwa paha termasuk dalam aurat
yang wajib ditutup, terutama di hadapan orang lain.
Syarah
Hadits
Syariat memerintahkan untuk menutup aurat dari pandangan mata.
أَدَبًا وَحِفْظًا لِلْأَعْرَاضِ وَالهَيْبَةِ
Sebagai adab dan untuk menjaga kehormatan serta wibawa.
وَخَاصَّةً أَمَامَ الأَجَانِبِ وَالأَغْرَابِ
Terutama di hadapan orang asing dan yang bukan mahram.
وَهَذَا الْمَتْنُ جُزْءٌ مِنْ حَدِيثٍ
Dan teks ini adalah bagian dari sebuah hadis.
وَفِيهِ يَرْوِي عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا
Di dalamnya, Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما meriwayatkan:
"رَأَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَخِذَ رَجُلٍ خَارِجَةً"
"Rasulullah ﷺ melihat paha seorang laki-laki terbuka."
أَيْ: عَارِيَةً وَمَكْشُوفَةً لِلنَّاظِرِ
Yaitu dalam keadaan telanjang dan terlihat oleh orang yang melihatnya.
فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "غَطِّ فَخِذَكَ"
Maka Nabi ﷺ bersabda kepadanya: "Tutuplah pahamu."
أَيْ: شُدَّ عَلَيْهَا الثِّيَابَ حَتَّى لَا
تَظْهَرَ
Maksudnya: Kenakan kain di atasnya agar tidak terlihat.
"فَإِنَّ فَخِذَ الرَّجُلِ عَوْرَتُهُ"
"Karena paha seorang laki-laki adalah auratnya."
أَيْ: هِيَ جُزْءٌ مِنَ العَوْرَةِ الَّتِي
يَجِبُ سَتْرُهَا
Maksudnya: Paha adalah bagian dari aurat yang wajib ditutup.
وَسَمَّى الفَخِذَ عَوْرَةً؛ لِإِحَاطَتِهَا
بِالعَوْرَةِ وَقُرْبِهَا مِنْهَا
Dan paha disebut aurat karena mengelilingi aurat dan dekat dengannya.
لَا أَنَّهَا عَوْرَةٌ مُغَلَّظَةٌ
Bukan karena paha termasuk aurat yang berat (utama).
وَلِأَنَّهُ يُسْتَقْبَحُ ظُهُورُهَا،
وَتُغَضُّ الأَبْصَارُ عَنْهَا
Dan karena tampaknya paha dianggap tidak pantas, serta mata seharusnya
dialihkan darinya.
وَلَا يَحْسُنُ إِظْهَارُهَا فِي الجَمْعِ
أَمَامَ النَّاسِ
Serta tidak baik menampakkannya di tengah orang banyak.
وَفِي الحَدِيثِ: إِرْشَادٌ إِلَى حِفْظِ
العَوْرَاتِ وَسَتْرِهَا
Dan dalam hadis ini terdapat bimbingan untuk menjaga dan menutup aurat.
حِفْظًا لِلْمُرُوءَةِ وَالهَيْبَةِ
Sebagai penjagaan terhadap martabat dan wibawa.
Sumber: https://dorar.net/hadith/sharh/114868
Pelajaran
dari Hadits ini
Hadis ini menegaskan bahwa menutup aurat adalah bagian dari adab Islam yang bertujuan menjaga kehormatan, wibawa, dan moralitas seseorang. Selain itu, Islam mengajarkan keseimbangan antara menjaga rasa malu dan tetap menjalani kehidupan dengan nyaman serta tidak berlebihan dalam berpakaian. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya memahami dan mengamalkan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari hadis tersebut:
1. Kewajiban Menutup Aurat
Hadis ini menunjukkan bahwa paha termasuk dalam bagian tubuh yang harus ditutupi, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
"غَطِّ
فَخِذَكَ، فَإِنَّ فَخِذَ الرَّجُلِ عَوْرَتُهُ"
"Tutuplah pahamu, karena sesungguhnya paha seorang laki-laki adalah auratnya."
➡ Penjelasan:
-
Dalam Islam, aurat laki-laki dalam kondisi normal adalah antara pusar dan lutut. Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, hadis ini menguatkan bahwa paha termasuk bagian yang harus ditutup.
-
Wanita memiliki aurat yang lebih luas, yang mencakup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan menurut pendapat mayoritas ulama.
2. Menjaga Rasa Malu dan Adab dalam Berpakaian
-
Islam sangat menekankan pentingnya ḥayā' (rasa malu), yang merupakan bagian dari iman.
-
Menampakkan paha tanpa keperluan yang dibenarkan (seperti dalam olahraga atau pekerjaan tertentu yang tetap menjaga batasan syar’i) bisa mengurangi rasa malu dan membuka peluang terjadinya keburukan.
3. Larangan Menampakkan Aurat di Hadapan Orang Lain
-
Syariat memerintahkan untuk menutup aurat dari pandangan orang lain menunjukkan bahwa aurat harus dijaga, terutama dari orang yang bukan mahram.
-
Ada pengecualian dalam kondisi tertentu, seperti dalam keadaan darurat atau kebutuhan medis.
4. Islam Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia
-
Menutup aurat adalah salah satu cara menjaga kehormatan diri dan orang lain.
-
Aurat yang terbuka bisa menyebabkan gangguan moral dan sosial, serta membuka pintu bagi fitnah dan perbuatan maksiat.
5. Tidak Berlebihan dalam Berpakaian, tetapi Tetap Sopan
-
Islam tidak melarang seseorang mengenakan pakaian yang nyaman, tetapi tetap harus memperhatikan batasan aurat.
-
Dalam beberapa kondisi (misalnya saat di rumah atau di tempat tertentu), seseorang bisa mengenakan pakaian yang lebih santai tetapi tetap sesuai dengan adab syar’i.
6. Pentingnya Menjaga Muru’ah (Harga Diri) dan Haibah (Wibawa)
-
Seseorang yang menutup auratnya dengan baik akan lebih dihormati dan dihargai di masyarakat.
-
Berpakaian untuk menjaga harga diri dan wibawa menunjukkan bahwa pakaian juga mencerminkan karakter dan akhlak seseorang.
7. Islam Memiliki Aturan yang Universal dan Fleksibel
-
Islam mengatur cara berpakaian, tetapi tetap mempertimbangkan aspek kemudahan dan fleksibilitas sesuai kondisi.
-
Ada pengecualian dalam keadaan darurat atau di tempat-tempat tertentu, seperti di rumah bersama pasangan atau keluarga dekat.
8. Makna Lebih Luas dari Konsep Aurat
-
Hadis ini tidak hanya menunjukkan bahwa paha termasuk aurat, tetapi juga mengajarkan kesadaran akan batasan tubuh yang perlu dijaga dalam Islam.
-
Aurat dalam Islam bukan sekadar batas fisik, tetapi juga mencerminkan kehormatan, adab, dan kemuliaan seorang Muslim.
9. Kesadaran Akan Adab dalam Berpakaian di Hadapan Orang Lain
-
Hadis ini menegaskan bahwa menjaga aurat adalah bagian dari etika sosial yang harus diperhatikan, terutama saat berada di lingkungan umum atau bersama orang lain.
-
Hal ini mengajarkan pentingnya rasa malu (الحياء) dalam Islam, yang merupakan salah satu cabang keimanan.
10. Relevansi dalam Konteks Modern
-
Dalam era saat ini, banyak kaum Muslimin yang kurang memperhatikan adab berpakaian di tempat umum, termasuk saat berolahraga, bekerja, atau bahkan di media sosial.
-
Hadis ini memberikan pedoman bahwa menutup aurat bukan sekadar aturan klasik, tetapi tetap berlaku di semua zaman, termasuk dalam era digital.
11. Tanggung Jawab Muslim dalam Menjaga Lingkungan Sosial yang Bermoral
-
Selain sebagai kewajiban individu, hadis ini juga mengajarkan bahwa masyarakat Muslim harus saling mengingatkan dalam menjaga norma kesopanan dan kehormatan.
-
Ini bisa diterapkan dalam keluarga, lembaga pendidikan, dan komunitas Muslim agar budaya berpakaian yang sesuai dengan Islam tetap terjaga.
12. Hadis Ini Menunjukkan Metode Pendidikan Nabi ﷺ
-
Rasulullah ﷺ menegur secara langsung tetapi tetap dengan lemah lembut dalam membimbing sahabatnya.
-
Ini mengajarkan kepada kita bagaimana cara mengingatkan orang lain dengan hikmah dan kasih sayang, bukan dengan celaan atau kekerasan.
Penutup
Kajian
Hadirin yang dirahmati Allah, setelah kita membahas hadis yang mulia ini, ada beberapa faedah penting yang dapat kita petik sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari:
🔹 Faedah Hadis:
1️⃣ Menutup aurat adalah perintah syariat yang harus dijaga oleh setiap Muslim sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ.
2️⃣ Paha termasuk bagian dari aurat laki-laki yang harus ditutup, sebagaimana telah dijelaskan dalam hadis ini. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan batasan-batasan kesopanan dalam berpakaian.
3️⃣ Menjaga aurat merupakan tanda menjaga kehormatan diri dan bagian dari akhlak seorang Muslim yang mulia. Seseorang yang menjaga auratnya menunjukkan bahwa ia menghargai dirinya sendiri dan orang lain.
4️⃣ Mencegah fitnah dan menjaga moralitas masyarakat, karena membuka aurat tanpa batasan dapat menimbulkan dampak buruk, seperti rusaknya akhlak, berkurangnya rasa malu, dan tersebarnya kebiasaan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
5️⃣ Menutup aurat adalah bagian dari menjaga muru’ah (kehormatan) dan hayaa’ (rasa malu), yang merupakan sifat terpuji dalam Islam dan ciri khas seorang Muslim yang bertakwa.
🔹 Harapan Penerapan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari:
Hadirin sekalian, setelah memahami pentingnya menjaga aurat, marilah kita berusaha mengamalkan hadis ini dalam kehidupan kita sehari-hari:
✅ Bagi para pemuda dan orang tua, hendaknya kita membiasakan diri berpakaian sopan dan menutup aurat dengan baik, baik di rumah maupun di tempat umum.
✅ Bagi para orang tua, marilah kita mendidik anak-anak kita sejak dini tentang pentingnya menutup aurat, agar mereka tumbuh dengan pemahaman yang benar tentang adab berpakaian dalam Islam.
✅ Bagi kita semua, mari kita menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam menjaga aurat, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia digital, seperti di media sosial.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu menjaga kehormatan diri dengan berpakaian sesuai tuntunan Islam, menjauhkan kita dari kebiasaan berpakaian yang melanggar syariat, serta memberikan kita keistiqamahan dalam menjalankan perintah-Nya.
Akhirnya, marilah kita tutup majelis ilmu ini dengan berdoa kepada Allah:
اللَّهُمَّ
انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَعَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَزِدْنَا عِلْمًا
وَعَمَلًا صَالِحًا.
"Ya Allah, berilah manfaat kepada kami dengan ilmu yang telah Engkau ajarkan kepada kami, ajarkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, dan tambahkanlah ilmu serta amal saleh kepada kami."
Kita tutup kajian ini dengan membaca doa kafaratul majelis:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ
وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ
وَصَلَّى اللَّهُ
عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ